10 research outputs found

    MENCEGAH STUNTING MELALUI EDUKASI GIZI SEIMBANG PADA IBU HAMIL DAN IBU BALITA DI PUSKESMAS LAPAI

    Get PDF
    Stunted or short stature is a nutritional problem caused by a lack of nutrient intake for a long time in the first 1000 days of life (HPK). Stunting in West Sumatra increased by 5.1% from 25.5% to 30.6% in 2017. The health education was conducted at Posyandu Lilia 3, Lapai Primary Health Care working area, one of the Health Primary Care in Padang City. The purpose of the activity is to improve the knowledge and nutritional behaviour of pregnant women and toddler mothers regarding 1000 HPK to improve children's nutritional status and health. Before education was conducted, the target group data collection was done, namely the number of pregnant women and toddler mothers and measured the height of toddlers. The implementation of education was carried out in conjunction with Integrated Community Service (Posyandu) activities. Before the health education was conducted, the target group was asked to fill out a questionnaire to get an overview of their prior knowledge. The health education, attended by 16 pregnant women and toddler mothers, was conducted face-to-face by applying health protocols. This activity is followed up by indirect education through Whatsapp and social media using leaflets. The results of the pre-test and post-test were analyzed, and it concluded that this health education improved the target group's knowledge. This increase in knowledge is also expected to improve their balanced nutritional attitudes and behaviours. --- Stunting atau pendek merupakan masalah gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting di Sumatera Barat mengalami peningkatan sebesar 5,1% dari tahun 2016 yaitu 25,5% menjadi 30,6% pada tahun 2017. Edukasi kesehatan harus terus dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Edukasi ini dilakukan di Kelurahan Kampung Lapai, wilayah kerja Puskesmas Lapai yang merupakan salah satu Puskesmas di pusat kota Padang. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku gizi ibu hamil dan ibu balita mengenai 1000 HPK dalam upaya meningkatkan status gizi dan kesehatan anak. Sebelum dilakukan edukasi, terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data kelompok sasaran yaitu jumlah ibu hamil dan ibu balita serta pengukuran tinggi badan balita. Pelaksanaan edukasi berupa penyuluhan dilakukan berbarengan dengan kegiatan Posyandu. Sebelum penyuluhan dilakukan, kelompok sasaran diminta mengisi kuesioner untuk mendapatkan gambaran pengetahuan awal. Penyuluhan yang dihadiri oleh 16 orang ibu hamil dan ibu balita ini dilakukan secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan ini ditindaklanjuti dengan edukasi tidak langsung melalui media sosial Whatsapp menggunakan media leaflet. Hasil pre test dan post test dianalisis dan diperoleh kesimpulan bahwa edukasi kesehatan berhasil meningkatkan pengetahuan kelompok sasaran. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan juga juga akan meningkatkan sikap dan perilaku gizi seimbang mereka

    EDUKASI POLA MAKAN PADA IBU BALITA UNTUK PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS DADOK TUNGGUL HITAM KOTA PADANG

    Get PDF
    Masalah status gizi pada balita menjadi perhatian utama di seluruh dunia, terlebih di negara berkembang seperti Indonesia. Permasalahan status gizi dapat disebabkan oleh kesulitan makan pada balita. Orang tua terutama ibu memegang peran penting dalam memastikan kebutuhan gizi anak tercukupi. Kegiatan edukasi gizi bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu balita mengenai pola makan yang baik untuk peningkatan status gizi balita. Metode yang digunakan berupa metode penyuluhan secara langsung menggunakan media leaflet kepada ibu balita yang berada di Posyandu XIV Megamerian, wilayah kerja Puskesmas Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang. Kegiatan dihadiri oleh 15 ibu balita, seorang tenaga kesehatan dari Puskesmas Dadok Tunggul Hitam, 2 orang kader, dan 4 orang pengabdi. Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan membandingkan skor pre dan post-test ibu balita. Berdasarkan hasil yang diperoleh, terdapat peningkatan rata-rata skor pre-test dan post-test dengan masing-masing nilai 45,56 menjadi 61,11 dengan hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,043. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa pemberian edukasi gizi mengenai pola makan yang baik melalui media leaflet dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu balita. Selanjutnya, kegiatan ini diharapkan dapat memperbaiki perilaku pola makan dan pola asuh pada balita. Sebagai tindak lanjut, kegiatan edukasi gizi dapat diadakan secara rutin melalui kegiatan Posyandu sebagai salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan gizi balita di Indonesia. Selain itu, peran masyarakat dan dukungan dari pihak-pihak terkait juga dibutuhkan untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam meningkatkan status gizi balita di negara ini

    Laporan Akhir Pengabmas DIPA 2022

    Get PDF

    HUBUNGAN KONSUMSI ULTRAPROCESSED FOOD, KEBIASAAN TIDUR, DAN PRAKTIK PEMESANAN MAKANAN ONLINE DENGAN OBESITAS PADA ORANG DEWASA

    Get PDF
    Pendahuluan: World Obesity Federation memperkirakan 2,7 miliar orang dewasa di seluruh dunia akan kelebihan berat badan pada tahun 2025 jika tren buruk pola makan saat ini terus berlanjut. Pola makan masyarakat berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Padang Panjang tahun 2020 menampilkan kelompok komoditi makanan dan minuman jadi menjadi penyumbang energi kedua terbesar setelah padi-padian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi ultraprocessed food, kebiasaan tidur, dan praktik pemesanan makanan online dengan obesitas pada orang dewasa di wilayah kerja Puskesmas Kebun Sikolos Kota Padang Panjang. Bahan dan Metode: Jenìs penelitian ini adalah survey analitik menggunakan desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kuesioner dan pengukuran antropometri. Penelitian ini melibatkan 136 orang dewasa menggunakan Proporsional Random Sampling. Analisis data dengan Uji Chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan hampir separuh responden menderita obesitas (45,6%) dan memiliki konsumsi ultraprocessed food yang tinggi (43,4%), sebagian besar memiliki kebiasaan tidur yang buruk (55,1%) dan memiliki praktik pemesanan makanan online yang buruk (59,6%). Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi ultraprocessed food (p=0,034; OR=2,10) dengan obesitas pada orang dewasa. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan tidur (p=0,187) dan praktik pemesanan makanan online (p=0,075) dengan obesitas pada orang dewasa. Kesimpulan: Di antara orang dewasa di wilayah kerja Puskesmas Kebun Sikolos Kota Padang Panjang, obesitas berhubungan dengan konsumsi ultraprocessed food yang tinggi. Disarankan bahwa konsumsi berlebihan dari makanan kemasan yang ultraprocessed food seperti makanan ringan, roti dan kue, susu kemasan dan olahannya, cepat saji, dan mie harus diperhatikan agar mengurangi risiko tinggi untuk obesitas. Kata kunci : Obesitas, Ultraprocessed Food, Kebiasaan Tidur, Pemesanan Makanan Onlin
    corecore