11 research outputs found

    Implementasi dan Pendampingan Pembuatan Profil Desa Berbasis Mobile

    Get PDF
    Abstract:  Petungsewu Village is administratively located in Dau District, Malang Regency with a population of 3,336 people. In addition to having good natural resource potential, the village also has promising tourism potential. However, the information has not been distributed properly and widely among public. Therefore, they need information system to distribute information about the village potential. The community service team from Ma Chung University carried out activities to design and create a mobile-based information system for villages with profile content and data on the potential of natural resources and tourism. The methods used are: performance data analysis and collection activities for the system and assistance in the form of installation to training after the end of system work. The results obtained from this activity are in accordance with the objectives, namely the existence of a mobile-based information system for villages, but on the other hand the mentoring process is constrained by the PPKM, so that online implementation is still not optimal and must be continued in the next period offline. But overall this activity has been able to achieve the goals expected by the implementing team and partners.Abstrak: Desa Petungsewu secara administratif terletak di wilayah Kecamatan Dau Kabupaten Malang dengan jumlah penduduk 3.336 jiwa. Selain memiliki potensi sumber daya alam yang baik, desa tersebut juga memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan. Namun belum terdistribusikan informasinya dengan baik dan luas. Karenanya dibutuhkan sebuah sistem untuk dapat mendistribusikan informasi tentang desa tersebut. Tim abdimas dari Universitas Ma Chung melakukan aktifitas perancangan dan pembuatan sistem informasi berbasis mobile bagi desa dengan konten profil serta data potensi sumber daya alam dan pariwisata. Metode yang digunakan adalah : aktifitas kinerja analisis data dan pengumpulan untuk sistem dan pendampingan dalam bentuk instalasi hingga pelatihan setelah akhir pengerjaan sistem. Hasil yang didapat dari aktifitas ini telah sesuai dengan tujuan, yakni adanya sistem informasi berbasis mobile untuk desa, namun di sisi lain proses pendampingan terkendala adanya PPKM, sehingga pelaksanaan secara daring masih belum optimal dan harus dilanjutkan di periode berikutnya dengan cara luring. Tetapi secara keseluruhan aktifitas ini telah dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh pihak tim pelaksana dan juga mitra.  

    PENDAMPINGAN PENGOLAHAN JERUK MENJADI PRODUK ALTERNATIF DI DESA PETUNG SEWU

    Get PDF
    : Desa Petungsewu di Kabupaten Malang terkenal dengan potensi lokalnya yaitu buah jeruk Pada musim panen, kuantitas buah jeruk yang dihasilkan sangat melimpah. Namun oleh warga setempat, buah jeruk hanya dijual saja sehingga harganya cenderung turun pada saat musim panen. Di sisi lain, melimpahnya buah jeruk Desa Petungsewu berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi produk yang memiliki nilai jual secara ekonomi. Buah jeruk dapat dimanfaatkan menjadi beragam olahan non pangan, seperti lilin aromaterapi, sabun, ataupun lotion anti nyamuk. Pendampingan yang dilakukan, selain dikarenakan potensi dari buah jeruk, juga berdasarkan lokasi desa yang cukup dekat dengan Universitas Ma Chung. Metode yang dilakukan dalm aktifitas ini dimulai dengan mengadakan FGD (Focus Group Discussion) lalu dilanjutkan dengan pelaksanaan workshop. Selanjutnya dilakukan pendampingan hingga produk dapat siap dipasarkan. Tahapan akhir berupa evaluasi dari peserta mengenai pelaksanaan aktifitas pengabdian. Hasil dari aktifitas ini telah berhasil dilaksanakan, namun masih membutuhkan pendampingan lanjutan untuk pemasaran produk tersebut

    IMPLEMENTASI SEBARAN INFORMASI PROFIL DESA PETUNG SEWU

    Get PDF
    Abstract. Information dissemination in village is an obligation which must be done from its local government to society. Demographic data and village profile should be written well to make people being able optimizing village market potential and beyond its environment. That phenomenon also happened in Petung Sewu Village, which is locate in Kecamatan Dau, Kabupaten Malang near by Universitas Ma Chung. This village approximately located 8 km from university. Thus, in this community service activity already done analyzing and data collection process until its accompaniment and installation of the system. Eventhough the result of aplication being built is far from perfect, however, all of the target from prior proposal already reached out. Abstrak. Sebaran informasi di lingkup desa merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak perangkat desa ke masyarakat. Sebaran data demografi dan profil desa seharusnya mampu menjadikan masyarakat yang akan membuka usaha dapat memahami pasar dari lingkungan sekitarnya. Fenomena tersebut juga terjadi di desa Petung Sewu kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Desa Petung Sewu yang berlokasi kurang lebih hanya 8 km dari Universitas Ma Chung. Karenanya dalam aktifitas ini dilakukan analisis dan pengumpulan data untuk sistem informasi profil desa, dan pendampingan berupa instalasi hingga pelatihan setelah sistem selesai dibuat. Meski aplikasi belum mendekati ambang sempurna, namun target dari pelaksanaan aktifitas pengabdian telah tercapai sesuai dengan proposal yang ditetapkan

    IBM KARANG TARUNA PETUNGSEWU:REVITALISASI ORGANISASI

    No full text
    Karang Taruna Desa Petungsewu adalah salah satu organisasi kepemudaan yang ada di desa Petungsewu, yang baru saja dihidupkan kembali setelah sekian puluh tahun vakum, atau tidak hidup. Keberadaan Karang Taruna desa Petungsewu tak lepas dari tuntutan undang-undang desa. Sejak undang-undang desa diberlakukan, aparat desa mulai bergerilya mencari orang muda desa untuk diajak menghidupkan kembali Karang Taruna tingkat desa. Akhirnya terkumpulah puluhan pemuda yang siap untuk menghidupkan kembali organisasi Karang Taruna. Persoalannya, puluhan pemuda yang terkumpul ini berasal dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda, mulai dari lulusan SD, SMP sampai SMA. Dan mereka belum pernah berorganisasi sebelumnya. Atas persoalan inilah revitalisasi organisasi mendesak untuk dilakukan. Program pengabdian dilakukan untuk membantu anggota Karang Taruna memahami apa itu organisasi. Apa saja yang harus dilakukan anggota dalam organisasi? Bagaimana menyusun visi dan misi organisasi? Bagaimana membuat struktur organisasi dengan pembagian tugasnya? Dan akhirnya bagaimana menyusun manajemen organisasi? Dalam pengabdian ini telah dilakukan pembinaan selama enam kali secara formal dan delapan kali informal melalui kunjungan dan pendampingan. Produk yang telah dihasilkan adalah visi dan misi, struktur kepengurusan dan tugas masing-masing, serta kemampuan anggota untuk berkomunikasi

    PELATIHAN KEMANDIRIAN SISWA-SISWI BARU SMPK SANTA MARIA 1 MALANG

    No full text
    Salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah Pengabdian Kepada Masyarakat. Dalam rangka inilah kegiatan pelatihan kemandirian siswa baru SMPK Santa Maria 1 Malang dilakukan. Tujuan dari kegiatan ini supaya siswa-siswi baru SMPK Santa Maria 1 Malang dapat lebih mandiri sesuai dengan perkembangan psikologisnya. Kegiatan ini oleh sekolah diwajibkan bagi semua siswa-siswi baru angkatan 2022-2023 yang berjumlah 83 orang. Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai hari Rabu sampai dengan Jumat, 13-15 Juli 2022. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode ceramah, metode permainan, metode kerja pribadi dan metode kerja kelompok. Dalam pelatihan ini siswa-siswi baru SMPK Santa Maria 1 Malang mendapatkan penjelasan mengenai teori apa itu kemandirian. Mengapa kemandirian sagat penting dan urgen bagi siswa-siswi baru? Bagaimana kemandirian itu bisa dibentuk dan diwujudkan oleh siswa-siswi baru dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kemandirian itu sangat penting untuk masa depan? Melalui ceramah, permainan, tugas pribadi dan tugas kelompok siswa-siswi baru SMPK Santa Maria 1 Malang diajak oleh narasumber memahami arti dan pentingnya kemandirian bagi mereka. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Dalam evaluasi yang diadakan di akhir acara, beberapa perwakilan peserta mengatakan bahwa kegiatan pelatihan yang sudah dilakukan sangat menarik sekali. Ada banyak pengalaman baru yang didapatkan perihal kemandirian. Harapannya kegiatan serupa bisa dilakukan kembali untuk memberikan semangat biar tetap bisa mandiri.Kata-kata kunci: Pelatihan Kemandirian, Pengabdian Masyarakat, Siswa Siswi Baru, SMPK Santa Maria 1 Malang. AbstractOne of the Tri Dharma of Higher Education is Community Service. In this context, the self-autonomy training activity for new students of SMPK Santa Maria 1 Malang was carried out. The purpose of this activity is so that the new students of SMPK Santa Maria 1 Malang can be more self-reliant in line with their psychological development. This activity is mandatory for all year 2022-2023 students, of which there were 83 students in total. The activity lasted for three days from Wednesday to Friday, July 13-15, 2022. There were four methods used in this training. These were lectures, games, individual work, and group work. In this training, the new students of SMPK Santa Maria 1 Malang were taught the theory of self-autonomy. Why is autonomy so important and urgent for new students? How can autonomy be formed and realized by the new students in their daily lives? Is autonomy truly important for their future? Through lectures, games, individual and group assignments, the new students of SMPK Santa Maria 1 Malang were guided by the resource persons to grasp the meaning and importance of self-autonomy. The activities went well and smoothly. In the evaluation stage held at the end of the activity, several representatives of the participants revealed that the new students found the training activity very interesting. They asserted that they had gained many new experiences on autonomy. They also expressed their hopes that similar activities could be carried out again to encourage them to gain self-autonomy.Keywords: Self-Autonomy Training, Community Service, New Students, SMPK Santa Maria 1 Malang

    IBM TKK SANTO YUSUP 1: IMPLEMENTASI PERMAINAN TRADISIONAL

    No full text
    Ada banyak nama yang disandang oleh manusia, salah satunya adala homo sociale. Kata sociale berasal dari bahasa Latin yang artinya teman. Homo Sociale bisa diartikan secara sederhana sebagai mahkluk yang berteman. Mahkluk yang memiliki kodrat berteman, memiliki kecenderungan hidup bersama orang lain. Dalam dunia pendidikan, sosialitas dimulai sejak anak menginjak bangku sekolah di taman kanak-kanak. Anak-anak sudah diajari bagaimana dia harus berteman, bersosialisasi bersama teman-temannya yang lain. Paradoksnya, ketika anak-anak di sekolah diajar untuk berteman (bersosialisasi), justru di rumah anak-anak disuguhi permainanpermainan game online yang bisa menggiring anak pada mentalitas asosial. Berangkat dari realitas inilah penulis mengajukan program pengabdian untuk menghidupkan kembali permainan-permainan tradisional, sebagai tindak lanjut dari penelitian yang menyimpulkan bahwa permainan tradisional ini justru mendukung anak untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain. Permainan tradisional yang sudah diimplementasikan dalam progam pengabdian ini adalah permainan cublak-cublak suweng, jamuran, dakon, engklek, gobak sodor, bekelan, Gasing, ular naga, petak umpet, dan patil lele. Dari hasil pengabdian ini diketahui bahwa anak-anak yang mengikuti kegiatan permainan tradisional memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih baik. Kata Kunci: Kemampuan Bersosialisasi, Permainan Tradisional, TKK Santo Yusup

    IBM TIM LITBANG YAYASAN KOSAYU: PEMBUATAN MODUL PENDIDIKAN KARAKTER

    No full text
    AbstrakTim Litbang Yayasan Kolese Santo Yusup sudah memiliki draf roadmap pendidikan karakter. Draf yang sudahdimiliki hendak dikembangkan dalam modul-modul pelatihan pendidikan karakter untuk sekolah-sekolah yangbernaung di bawah Yayasan Kolose Santo Yusup. Untuk mewujudkan rencana ini, Tim Litbang Yayasan KoleseSanto Yusup mengajak kerjasama Tim Abdimas Universitas Ma Chung yang sebelumnya sudah ikut mendampingipembuatan draf roadmap pendidikan karakter untuk ikut terlibat di dalam pembuatan modul. Selama enam bulanTim Abdimas Universitas Ma Chung secara intensif melakukan pertemuan secara online bersama Tim LitbangYayasan Kolese Santo Yusup untuk mereview roadmap pendidikan karakter dan menyusun modul-modulpendidikan karakter. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Focus Group Discussion dan Workshop.Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah: 1) Review roadmap pendidikan karakter yang sudahdisusun Tim Litbang Yayasan Kolese Santo Yusup, 2) Rancangan modul implementasi pendidikan karakter melaluimata pelajaran, 3) Rancangan modul implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler. Selainpendampingan, Tim Abdimas Universitas Ma Chung juga memberikan bantuan buku Modul Latihan KepemimpinanTingkat Dasar Metode Aksi Refleksi kepada anggota Tim Litbang Yayasan Kolese Santo Yusup sebagai contohuntuk pembuatan sebuah modul. AbstractThe Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation already has a roadmap ofcharacter education. This draft will be developed in order to issue character education training’s modules forschools under Kolese Santo Yusup Foundation. To realize this plan, The Research and Development Division ofKolese Santo Yusup Foundation collaborated with Universitas Ma Chung Community Service Team who hadpreviously accompanied the drafting of a character education’s roadmap to be involved in the module development.During six months collaboration, Universitas Ma Chung Community Service Team intensively held online meetingswith The Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation to review the roadmap andcompile the modules. Focus Group Discussion and Workshop were applied as methods during the communityservice activities. The results obtained from this service activity are: 1) Review of the character education roadmaphas been managed by The Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation, 2) The design ofthe module for the implementation of character education through subjects, 3) The design of the module for theimplementation of character education through extracurricular activities. Moreover, Ma Chung UniversityCommunity Service Team also provided a book of Basic Level of Leadership Training Modules and ReflectionAction Methods for members of The Research and Development Division of Kolese Santo Yusup Foundation asguidance for making a module

    IBM BALE RAKYAT PAMOTAN: PELATIHAN BAHASA INGGRIS UNTUK SEHARI-HARI

    No full text
    Kabupaten Malang sedang berbenah diri untuk membangun image sebagai kabupaten yang memiliki destinasi wisata terbaik di Jawa Timur. Salah satu destinasi wisata baru yang sedang dibangaun adalah Bale Rakyat Pamotan di Desa Pamotan Kecamatan Dampit. Komunitas Bale Rakyat Pamotan lahir atas inisiatif warga masyarakat Desa Pamotan yang ingin mengeksplorasi desninasi wisata di Desa Pamotan yang jumlahnya sangat banyak. Seperti pemandangan terasering sawah yang menyerupai Ubud Bali, sungai yang begitu jernih dan alami, kelompok kesenian yang begitu banyak dan rumah warga yang unik cocok untuk homestay. Pada bulan Oktober tahun 2019 Komunitas Bale Rakyat Pamotan telah berhasil menyelenggarakan festival budaya yang dihadiri oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Salah satu persoalan yang muncul saat wisatawan mancanegara berkunjung adalah kemampuan komunikasi warga Pamotan yang sangat rendah. Warga Pamotan tidak bisa melayani tamu asing dengan baik karena tidak mampu berbahasa Inggris. Untuk menjawab persoalan ini, Tim Abdimas Universitas Ma Chung membuat program pengabdian masyarakat melalui LPPM Universitas Ma Chung. Hasil dari pengabdian ini adalah: 1) Pelatihan bahasa Inggris bagi warga Pamotan dengan metode workshop, dan 2) Pembuatan modul Percakapan Bahasa Inggris sehari-hari untuk buku pegangan warga Pamotan. Kata-kata kunci: Bale Rakyat Pamotan, FGD, Modul Percakapan Bahasa Inggris, Worksho

    IBDM PKK DESA PETUNGSEWU: PELATIHAN MERAJUT

    No full text
    PKK desa Petungsewu kecamatan Dau kabupaten Malang memiliki potensi yang besar untuk berkembang, baik dari perspektif organisasi maupun sumber daya manusia. PKK desa Petungsewu sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan telah memiliki struktur organisasi yang mapan, sudah memiliki jobdescription masing-masing. Semuanya tertulis dalam buku pedoman yang pengurus susun. Agenda kegiatanpun sudah tertulis dalam program kerja tahunan. Program kerja tahunan yang telah disusun, dipajang di ruang PKK sehingga siapapun yang datang berkunjung akan dengan mudah melihatnya. Beberapa kegiatan rutin yang sudah diagendakan adalah arisan, pengumpulan dan pembagian sembako, pengajian bersama dan posyandu. Semua kegiatan terarah untuk orang lain belum ada untuk pengembangan diri. Oleh karena itulah Tim Ma Chung Abdimas hadir di PKK untuk memberikan pelatihan merajut. Harapannya dengan kegiatan ini seluruh anggota PKK desa Petungsewu memiliki ketrampilan untuk mengembangkan dirinya. Selain untuk pengembangan diri, ketrampilan merajut dari sisi ekonomi bisa menjadi salah satu alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Setelah melakukan beberapakali pertemuan, baik itu Focus Group Discussion (FGD), rapat koordinasi maupun kunjungan keluarga, akhirnya Tim Ma Chung Abdimas bersama mahasiswa mengadakan pelatihan merajut untuk anggota PKK desa Petungsewu. Ada 82 anggota PKK desa Petungsewu yang hadir untuk mengikuti pelatihan. Ada berbagai bentuk rajutan yang dihasilkan. Mulai dari yang sederhana seperti tatakan gelas sampai yang agak rumit seperti topi dan tempat HP. Diakhir pelatihan, peserta diminta untuk menunjukkan hasil karyanya di depan trainer Kata kunci: Merajut, Pelatihan, PKK Desa Petungsew

    IBM YAYASAN KOSAYU: RANCANGAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER

    No full text
    Yayasan Kolese Santo Yusup Malang memiliki 14 unit pendidikan mulai TK sampai dengan SMA. Sejarah keberadaan Yayasan Kolese Santo Yusup tidak bisa lepas dari peran Pastor Joseph Wang, CDD yang mendapatkan mandat dari Mgr. AEJ. Albert, O.Carm untuk mendirikan sekolah Katolik bagi warga Tionghoa di kota Malang pada tanggal 16 Januari 1951. Pada awal-awal pendiriannya, semua sekolah Kolese Santo Yusup berada dalam naungan Badan Hukum Misi Katolik Keuskupan Malang. Akan tetapi mulai tanggal 23 Maret 1976 semua sekolah Kolese Santo Yusup diserahkan pengelolaannya kepada Konggregasi Murid-Murid Tuhan (CDD) di bawah Yayasan Kolose Santo Yusup. Sesuai dengan visinya, Yayasan Kolose Santo Yusup ingin semua sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Kolese Santo Yusup dapat mengimplementasikan pendidikan karakter dalam proses pendidikannya. Baik melalui sekolah maupun asrama. Untuk tujuan inilah Tim Litbang Yayasan bekerjasama dengan Tim Abdimas Universitas Ma Chung. Selama 6 bulan Tim Abdimas Universitas Ma Chung berdiskusi dan berbagi ide mengenai implementasi pendidikan karakter kepada Tim Litbang Yayasan. Hasil dari kerjasama ini adalah penegasan nilai-nilai pendiri yayasan dan rencana untuk pembuatan Roadmap Pendidikan Karakter di Yayasan Kolese Santo Yusup. Tim Abdimas Universitas Ma Chung membantu mempersiapkan draf Roadmap pendidikan karakter sebagai rancangan implementasi pendidikan karakter di Kosayu. Kata-kata kunci: FGD, Sekolah Katolik Tionghua, Roadmap Pendidikan Karakter, Yayasan Kosayu
    corecore