10 research outputs found

    Pembangunan PLTA Palu-3 (Kajian Sosiologis-Antropologis Atas Gagalnya Pembangunan PLTA Palu-3 di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah)

    Full text link
    Penelitian ini menggambarkan dan menganalisis perlawanan masyarakat adat Lindu dalam rencana pembangunan PLTA Palu-3 dan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan hasil penelitian, perlawanan masyarakat dipicu oleh kurang sosialisasi dari pemerintah tentang pembangunan PLTA Palu-3. Dalam proses perlawanan masyarakat Adat Lindu menggunakan pemimpinan spiritual Maradindo sebagai simbol dalam melawan pemerinta

    Changes in Cultural Values of Ma'pasilaga Tedong (Case Study on Death Services in Lembang Sarambu, Buntu Pepasan District, North Toraja Regency

    Full text link
    This paper describes the socio-cultural changes that occur in the Lembang Sarambu community, Buntu Pepasan District, North Toraja, in the ma'pasilaga tedong tradition, along with the factors that influence the occurrence of these social changes. The method used in this research is the descriptive qualitative method, with data collection techniques of observation, interviews, and documentation. The results in this study are the values contained in the ma'pasilaga tedong tradition, namely 1) cultural values, ma'pasilaga tedong is a tradition that has been passed down from generation to generation to perfect the implementation of the rambu solo ceremony; 2) the value of customs, the Toraja people believe that the buffalo is a sacred animal; 3) moral values, in the ma'pasilaga tedong tradition, the buffalo that will be competed are buffalo that have certain criteria, such as the buffalo that will be competed must be the buffalo that will be sacrificed for the corpse; 4) social values, namely the tradition of ma'pasilaga tedong cannot be carried out if there is no solo sign ceremony'. The values that have changed in the ma'pasilaga tedong tradition are: 1) moral values, where the ma'pasilaga tedong tradition which originally aimed to comfort the bereaved family and as a form of empathy for the bereaved family has now become a gambling arena for ma'pasilaga tedong ; 2) and the initial social value of ma'pasilaga tedong was only done in one day, namely when there was a rambu solo' ceremony, but now it has been carried out for days even though the rambu solo' ceremony is not held. With the factor of cultural changes that occur caused by internal factors; population and discoveries and external factors; war and other cultural influences

    EFFECT OF WORK ENVIRONMENT AND COMMUNICATION OF ORGANIZATION ON THE PERFORMANCE OF XYZ STATE CIVIL APPARATUS (A Study in One of the Districts in the City of Bandung)

    No full text
    Human resources in a company or government institution is a very important thing to note even human resources are considered as the driving wheel of activity for a government agency. Efforts to produce quality human resources will require good performance. To improve good performance, agencies provide a good work environment and in accordance with work needs and every employee must be able to communicate well in the organization. The State Civil Apparatus will feel happy and more active with the work environment provided by the XYZ Sub-District of Bandung, this has resulted in a good performance in the Bandung Sub-District of XYZ, with an increase in percentage in each period and the State Civil Apparatus of the XYZ Sub-District in communicating within the organization is quite good. Therefore, this study aims to determine how much influence the work environment and organizational communication on the performance of the State Civil Apparatus in the District of XYZ, Bandung. The research method uses quantitative methods with descriptive and verification approaches. Data collection by distributing questionnaires to the State Civil Apparatus in the District XYZ Bandung City as many as 40 respondents. The results of the study using quantitative methods showed a coefficient value of 17.3%, meaning that the performance of the State Civil Apparatus in the XYZ Sub-District of Bandung was 17.3% influenced by the work environment and organizational communication and its sis by 82.7% influenced by other factors not examined in this research

    EFFECT OF WORK ENVIRONMENT AND COMMUNICATION OF ORGANIZATION ON THE PERFORMANCE OF XYZ STATE CIVIL APPARATUS (A STUDY IN ONE OF THE DISTRICTS IN THE CITY OF BANDUNG)

    No full text
    Human resources in a company or government institution is a very important thing to note even human resources are considered as the driving wheel of activity for a government agency. Efforts to produce quality human resources will require good performance. To improve good performance, agencies provide a good work environment and in accordance with work needs and every employee must be able to communicate well in the organization. The State Civil Apparatus will feel happy and more active with the work environment provided by the XYZ Sub-District of Bandung, this has resulted in a good performance in the Bandung Sub-District of XYZ, with an increase in percentage in each period and the State Civil Apparatus of the XYZ Sub-District in communicating within the organization is quite good. Therefore, this study aims to determine how much influence the work environment and organizational communication on the performance of the State Civil Apparatus in the District of XYZ, Bandung. The research method uses quantitative methods with descriptive and verification approaches. Data collection by distributing questionnaires to the State Civil Apparatus in the District XYZ Bandung City as many as 40 respondents. The results of the study using quantitative methods showed a coefficient value of 17.3%, meaning that the performance of the State Civil Apparatus in the XYZ Sub-District of Bandung was 17.3% influenced by the work environment and organizational communication and its sis by 82.7% influenced by other factors not examined in this research

    METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (TEORI & APLIKASI)

    Full text link
    Sebuah buku pengantar, yang menghantarkan penelitian bidang penelitian pendidikan. Penelitian dipandang sebagai suatu kegiatan serangkaian kerja ilmiah dengan tujuan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ada. Akan tetapi jika cara kerja ilmiah ini nantinya diterapkan pula dalam lapangan pendidikan maka akan menjadi penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memperoleh pengetahuan (to discover knowledge) dan pemecahan masalah (problem solving) pendidikan melalui metode ilmiah, baik dalam pengumpulan maupun analisis datanya, serta membuat rumusan generalisasi berdasarkan penafsiran data tersebut. Penelitian pendidikan juga merupakan suatu kegiatan ilmiah yang mana akan dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menganalisis data hingga memecahkan permasalahan pendidikan. Selain itu, penelitian pendidikan ini juga merupakan cara yang dapat dipergunakan dalam mengembangkan bidang pendidikan. Berdasarkan hal tersebut maka, buku ini menyajikan segala yang dibutuhkan oleh para pengelola pendidikan dalam menjalankan roda perputaran pendidikan agar dapat menciptakan kualitas dan kuantitas bidang pendidikan. Oleh sebab itu buku ini hadir kehadapan sidang pembaca sebagai bagian dari upaya diskusi sekaligus dalam rangka melengkapi khazanah keilmuan dibidang pendidikan, sehingga buku ini sangat cocok untuk dijadikan bahan acuan bagi kalangan intelektual dilingkungan perguru tinggi ataupun praktisi yang berkecimpung langsung dibidang pendidikan

    PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

    Full text link
    Munculnya pendidikan kewarganegaraan di latar belakangi oleh semangat para pahlawan dan perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik. Sedangkan dalam menghadapi globalisasi untuk mengisi kemerdekaan kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing yang dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan bangsa sehingga kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia dan keutuhan NKRI. Pendidikan Kewarganegaraan mengalami berbagai macam perubahan di dalam perkembangannya. Dimana perubahan yang dilakukan tersebut bertujuan untuk memperbaiki isi dari Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri. Pada mulanya istilah Pendidikan Kewiraan merupakan istilah yang digunakan sebelum memakai istilah pendidikan kewaraganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan atau PKN secara umum merupakan bentuk pendidikan yang mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban warga negara supaya mereka menjadi warga negara yang berpikir tajam dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. PKN memiliki peran penting bagi para generasi muda yang akan menjadi warga negara sepenuhnya. Sebab PKN mengajarkan sikap saling menghargai keragaman, pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Sebagai suatu metode pendidikan, Pendidikan kewarganegaraan pada hakikatnya didasarkan pada nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sebagai kepribadian bangsa demi meningkatkan serta melestarikan keluhuran moral dan perilaku masyarakat yang bersumber pada budaya bangsa yang ada sejak dahulu kala. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjadi cermin bagi warga negara sebagai bentuk jati diri yang terwujud dalam berbagai tingkah laku di dalam kehidupan keseharian masyarakat. Oleh karena itu, PKN harus di terapkan sejak di setiap jejang pendidikan sejak usia dini hingga pada perguruan tinggi demi menghasikan penerus bangsa yang kompeten
    corecore