10 research outputs found

    Pengaruh Problem Solving Berkelompok Terhadap Motivasi Belajar, Kemampuan Berpikir Kritis, Dan Hasil Belajar Siswa

    Full text link
    : The Impacts of Group Problem Solving on Students' Learning Motivation, Critical Thinking, and Learning Achievements. The aim of this study was to know the impacts of the imple­mentation of group problem solving on the students' learning motivation, critical thinking, and learning achievements on concept and algorithm. This quasi-experimental research used pretest-posttest control group design. The research samples were the students of XI grade of Science 1 (problem solving class) and XI grade of Science 3 (expository class) at the Public Senior High School 6, Malang. The study was carried out in the 2013/2014 academic year. The results show that the students' learning motivation, criti­cal thinking, and conceptual and algorithmic learning achievements in the problem solving class are higher than those in the expository class

    Analisis Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Hidrolisis Garam dan Larutan Penyangga

    Get PDF
    The aim of this research was to analyze misconception on salt hydrolysis and buffer solution material on students taught by using conceptual change approach Dual Situated Learning Model with animation aid and students taught by conventional approach. Students on two classes in SMAN 4 Malang were given two-tier test about salt hydrolysis and buffer solution material. Method used in this research was descriptive method. Research instrument was two-tier diagnostic test which was consist of 16 items, Finding showed that amount of misconceptions of student taught by conceptual change approach Dual Situated Learning Model with animation aid was lower than students taught by conventional approach.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis miskonsepsi pada materi hidrolisis garam dan larutan penyangga pada siswa yang diajar menggunakan pendekatan Perubahan konseptual Dual Situated Learning Model berbantuan animasi dan siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional. Siswa pada dua kelas di SMAN 4 Malang diberikan tes two-tier mengenai materi hidrolisis garam dan larutan penyangga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif. Instrumen penelitian adalah tes diagnostic two-tier yang terdiri atas 16 soal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa jumlah miskonsepsi siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan Perubahan konseptual Dual Situated Learning Model (DSLM) berbantuan animasi lebih sedikit dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan konvensional

    Pengaruh Penerapan Learning Cycle 6e Think Pair Share terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik dengan Kemampuan Awal Berbeda

    Full text link
    Learning cycle 6 E-think pair share (LC6E-TPS) is a combination of constructivist learning model. The purpose of this study was to know the influence of the learning model, prior knowledge of learners, and the interaction between prior knowledge of learners with the learning model to the cognitive achievement in solubility and solubility product. The research method in this study was quasi-experimental. The population were students of XI grade of SMAN 8 Malang. The sample was determined using cluster random sampling. From the results of data analysis using two ways anova, there is a significant differences in cognitive learning outcomes of solubility and solubility product topic between students that learned using LC6E-TPS and LC6E. This happens both on students who have high and low prior knowledge. In addition it was found that there was no interaction between learners prior knowledge with learning model to the cognitive achievement of students in this topic.Model pembelajaran learning cycle 6 E-think pair share (LC6E-TPS) merupakan kombinasi model pembelajaran konstruktivistik. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh model pembelajaran LC6E-TPS, kemampuan awal peserta didik, dan interaksi antara kemampuan awal peserta didik dengan model pembelajaran terhadap hasil belajar kognitif peserta didik pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMAN 8 Malang. Sampel penelitian ditentukan secara cluster random sampling. Dari hasil analisis data menggunakan anava dua jalur, terdapat perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan antara peserta didik yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran LC6E-TPS dengan model pembelajaran LC6E. Hal ini terjadi baik pada peserta didik yang memiliki kemampuan awal tinggi maupun rendah. Selain itu, ditemukan bahwa tidak ada interaksi antara kemampuan awal peserta didik dengan model pembelajaran terhadap hasil belajar kognitif peserta didik pada materi tersebut

    Pengaruh Model Pembelajaran Level Of Inquiry Berbantuan Animasi terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Asam Basa

    Full text link
    Tujuan peneltian yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran terhadap kemampuan berpikir ktritis dan pemahaman konsep pada materi asam basa. Model pembelajaran yang digunakan adalah Level of Inquiry. Rancangan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode Quasy experiment berdasarkan rancangan post tet only non equivalent group design diterapkan dalam penelitian. Hasilnya tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis, tetapi penggunaan media animasi secara umum berpengaruh terhadap pemahaman konsep. Pengaruh terbesar terdapat pada kelas dengan bantuan media dinamis

    Efektivitas Argument-Driven Inquiry untuk Meningkatkan Keterampilan Berargumentasi Ilmiah pada Materi Laju Reaksi

    Full text link
    Permasalahan utama yang terjadi pada siswa dalam mempelajari sains adalah kesulitan memahami konsep-konsep sains dan rendahnya kemampuan siswa dalam menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalah yang menjadikan siswa Indonesia termasuk dalam kategori low performers. Beberapa penelitian membuktikan bahwa argumentasi dapat membantu siswa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengukur efektivitas model pembelajaran Argument-Driven Inquiry terhadap keterampilan berargumentasi ilmiah siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor argumentasi siswa pada kelas Argument-Driven Inquiry adalah yang tertinggi dari semua kelas

    Misconception of High School Students on Acid-Base Topics and Effectiveness of Argument-Driven Inquiry Learning Model as an Effort to Improve Misconception

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) menghitung rerata siswa disetiap sub-sub topik pada pretes, postes, dan tes tunda, (2) mengidentifikasi kesalahan konsep siswa pada materi asam-basa, (3) menguji keefektifan model pembelajaran ADI (Argument-Driven Inquiry) dalam memperbaiki kesalahan konsep siswa pada materi asam basa, dan 4) Mengukur retensi pemahaman konsep siswa pada materi asam basa setelah diberikan perbaikan dengan model pembelajaran ADI. Kesalahan konsep yang ditemukan digunakan sebagai dasar acuan dalam pelaksanaan model pembelajaran ADI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebagian besar siswa ternyata tidak paham konsep (55%) sementara yang miskonsepsi sebanyak 24% dan paham konsep sebesar 21%. Setelah dilakukan perbaikan dengan model pembelajaran ADI, jumlah siswa yang paham konsep meningkat menjadi 64%, siswa dengan miskonsepsi menurun menjadi 17%, siswa dengan ketidakpahaman konsep juga menurun menjadi 19%. Hal ini menunjukkan sebagian besar siswa berhasil mengkonstruk pemahamannya
    corecore