13 research outputs found

    Studi Fenomenologi tentang Good Pesantren Governance di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai makna nilai-nilai keislaman untuk tercapainya kesuksesan dalam Tata Kelola Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo. Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti terhadap realitas keunikan PMDG sebagai lembaga pendidikan Islam yang mengintegrasi sistem modern (yang mengutamakan wawasan intelektualitas) dan boarding school (yang menonjol dengan mental attitude) yang telah membuktikan eksistensinya dari tahun 1926 hingga saat ini. Pekerjaan yang bukan hanya sekedar memenej kegiatan belajar-mengajar di ruang sekolah tetapi juga menyangkut manajemen kegiatan-kegiatan di asrama dan di lingkungan pondok secara keseluruhan ini mengharuskan nilai-nilai pesantren ditanamkan dan dapat dipertahankan dengan baik, Penelitian menggunakan pendekatan fenomenologi Islam yang memiliki motivasi untuk mengintegrasikan ilmu kauliyah (agama) dan ilmu kauniyah (empiris). Hasil penelitian menemukan nilai-nilai yang tertanam dalam kehidupan pondok di PMDG yaitu : 1). Nilai Ibadah, 2) Nilai dalam Panca Jiwa yaitu Jiwa Keikhlasan, Jiwa Kesederhanaan, Jiwa Berdikari, Jiwa Ukhuwah Islamiyah, Jiwa Bebas, 3) Wakaf yang menjadi symbol bahwa pondok merupakan milik ummat sehingga seluruh umat juga memiliki sense of belonging yang tinggi terhadap pondok. 4) Ulama yang Intelek yang mencerminkan “identitas” PMDG dalam proses pembangunan pendidikannya menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang lengkap (syamil) dan sempurna (kamil) sehingga harus dibangun dengan 100%agama dan 100% umum

    Kearifan Lokal Pada Sistem Bagi-Hasil Petani Cengkeh Di Bobaneigo, Halmahera Utara Maluku Utara

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan secara mendalam praktik berbagi-hasil panen cengkeh dalam kearifan lokal masyarakat Bobaneigo yang masih berlangsung dan diterapkan sampai sekarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif interpretif dengan pendekatan etnometodologi dengan maksud untuk dapat memahami berbagai hal yang berhubungan dengan praktik berbagi-hasil petani cengkeh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berbagi-hasil cengkeh dilakukan atas dasar kerjasama dan tanggungjawab, dengan cara berbagi hak kepemilikan, lapangan kerja, do‟a, harta, manfaat, kebahagiaan, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai kejujuran, keadilan, keikhlasan sebagai bentuk hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Allah. Juga memberikan dampak terhadap materi, psikis, spritual dan sosial bagi masyarakat yang terlibat

    Perekayasaan Rerangka Konseptual Akuntansi Manajemen Syariah

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan membangun Konstruksi Perekayasaan Rerangka Konseptual Akuntansi Manajemen Syariah melalui Metodologi Keterbimbingan Ilahi (MKI). Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode zikir, doa dan tafakur serta tazkiyyah. Data dikoleksi dari sumber teks, yaitu Al Qur'an, As Sunnah dan khabar sodiq, dan dari realitas bisnis syariah di masyarakat. Analisis data menggunakan diri sebagai alat analisis utama dan metafora Mimbar Masjid sebagai sarana untuk menggagas Konstruksi Perekayasaan Rerangka Konseptual Akuntansi Manajemen Syariah. Konstruksi perekayasaan dimaksud dibangun di atas fondasi tauhid dan konsep dasar amal saleh, ihlas, salîm dan takwa dengan tujuan puncak membantu pencapaian liqaa-a rabb. Di atas konsep dasar adalah Tujuan dan Azas Konseptual Pelaporan Informasi Akuntansi Akuntansi Manajemen Syariah serta Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Akuntansi Manajemen Syariah

    Perwujudan Amnesti Pajak Humanistik Religius Berkeadilan

    Get PDF
    Amnesti pajak tahun 2016 belum berhasil secara objektif maupun secara subjektif. Ukuran objektif amnesti pajak adalah repatriasi harta dan uang tebusan amnesti pajak yang belum diimbangi dengan pembentukan karakter subjektif Wajib Pajak (WP). Objektivitas amnesti pajak merupakan logosentrisme materialis yang abai terhadap nilai-nilai lokalitas. Nilai-nilai lokalitas yang dimarjinalkan dalam amnesti pajak merupakan nilai-nilai ideologis berbangsa dan bernegara. Landasan moral amnesti pajak seyogyanya dijiwai nilai religius dan nilai-nilai humanistik sebagi praksisnya sehingga mampu mewujudkan keadilan sosial Pancasila. Upaya mewujudkan nilai-nilai humanistik (tepa selira, gotong royong, dan tat twam asi) dalam bingkai religiositas pada amnesti pajak melalui dekonstruksi. Peneliti menggunakan historisitas, rasionalitas, dan aktualitas pemikiran Latif (2011) untuk menghasilkan usulan konsep amnesti pajak humanistik religius berkeadilan (HRK 1). Peneliti mengembangkan metode penelitian dengan menambahkan metode preskriptif Pancasila untuk memproyeksikan konsep amnesti pajak HRK 1 menjadi praksis amnesti pajak HRK 2 yang tidak terbatas pada amnesti pajak namun juga pada revisi amandemen Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP). Hasil wawancara mendalam dengan informan-informan penelitian yang terlibat langsung dalam penyusunan, pengesahan, dan pelaksanaan amnesti pajak peneliti susun dalam tema-tema yang dilengkapi dengan kontemplasi olah akal dan rasa. Peneliti menemukan konsep amnesti pajak menggunakan pemikiran keadilan utilitarian berlandaskan asas proporsionalitas, tentunya tidak sesuai dengan nilai keadilan humanistik religius Pancasila. Amnesti pajak lebih mengedepankan kepastian hukum dari pada pemenuhan rasa keadilan sebagai konsekuensi logis dari kebijakan amnesti pajak. Hasil penelusuran teks modernitas (individualis, rasionalis, dan materialis) selanjutnya peneliti silang atau coret. Upaya memusatkan nilai humanistik religius pada amnesti pajak dengan mengganti asumsi objektivitas (materialis) dengan asumsi subjektivitas (sosial religius). Nilai-nilai keadilan Pancasila yaitu humanistik (tepa selira, gotong royong, dan tat twam asi) dalam bingkai religiositas sebagai perwujudan keadilan sosial berlandaskan Pancasila dipusatkan dalam kebijakan amnesti pajak dan kebijakan yang terkait lainnya. Usulan konsep amnesti pajak yang mengedepankan nilai humanistik (tepa selira, gotong royong, dan tat twam asi) sebagai praksis bagi WP maupun otoritas pajak dalam bingkai religiositas. Hasil penelitian memberikan kontribusi teori melalui usulan konsep amnesti pajak dan revisi RUU KUP yang humanistik religius berkeadilan. Kontribusi praktiknya dengan menjadikan nilai religius sebagai landasan moral bagi otoritas pajak maupun WP dan nilai humanistik sebagai praksisnya dalam wujud amnesti pajak dan revisi RUU KUP yang HRK 2

    Akuntansi Pinjaman Dana Bank Tithil (Studi Khusus Pasar Singosari Kabupaten Malang)

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menemukan praktik pinjaman dana dari rentenir ke pedagang di Pasar Singosari. Pendekatan etnometodologi dijadikan alat untuk meneliti penelitian tersebut selama bulan April sampai dengan Agustus tahun 2020. Informan penelitian adalah rentenir dan pedagang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan dari rentenir ke pedagang merupakan kegiatan umum di Pasar Singosari. Terdapat dua bentuk penyaluran modal, yaitu sistem pinjaman biasa dan sistem arisan. (1) Pinjaman dana dengan pengembalian dana yang dilakukan oleh rentenir, dengan cara pedagang dapat menghubungi langsung rentenir. Pedagang mendapatkan dana dan bunga, dengan syarat seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau memiliki hubungan pertemanan. (2) Sistem arisan dilakukan dengan cara pedagang menyetor dana setiap hari kepada bandar arisan kemudian, menunggu dana arisan tersebut cair sesuai nomor urut yang telah dipilih pedagang. Perlakuan akuntansi pinjaman dana bank tithil menggunakan mental accounting

    Tafsir Hermeneutika Intensionalisme Dalam Penerapan Aplikasi Atlas

    No full text
    Studi ini bertujuan untuk menelusuri tentang bagaimana makna penggunaan aplikasi Audit Tools and Archives System (ATLAS) sebagai alat dalam mengaudit laporan keuangan. Hermeneutika Intensionalisme digunakan untuk menganalisis temuan berdasarkan konteks historis, konteks cultural dalam “teks” yang telah dihubungkan dan didalami, maka penafsir berupaya menafsirkan maksud yang terkandung dalam setiap ucapan serta bahasa yang digunakan oleh pemberi informasi berupa “teks” dalam penerapan aplikasi ATLAS. Informan dalam penelitian ini adalah Manajer dan Staf Auditor di Kantor Akuntan Publik Thoufan dan Rosyid serta Partner (Rekan) di Kantor Akuntan Publik Achsin Handoko Tomo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ATLAS digambarkan seperti peta yang rumit. Kemunculan ATLAS yang di latar belakangi kasus kegagalan audit yang terjadi di Indonesia karena kurangnya penilaian/deteksi risiko dalam audit membuat Kantor Akuntan Publik menerapkan aplikasi ATLAS. Aplikasi ATLAS yang cukup kompleks dinilai sulit dan rumit untuk diterapkan. Budaya Stafing di KAP menyebabkan ketidakseimbangan antara beban kerja dan fee audit yang diterima dalam menerapkan aplikasi tersebut

    Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Pada Koperasi Simpan Pinjam Mitra Sukses Lestari Malang

    No full text
    Penelitian ini membahas mengenai tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Mitra Sukses Lestari Malang periode 2016-2018. Dalam penelitian ini penilaian kesehatan koperasi dilakukan berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016. Dalam peraturan tersebut penilaian kesehatan koperasi dinilai dari 7 aspek yaitu aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek pada penelitian ini adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Mitra Sukses Lestari yang mana objek yang dievaluasi adalah tingkat kesehatan koperasi. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu dokumentasi berupa laporan keuangan tahunan koperasi dan angket (kuisioner) untuk sebagai metode pengumpulan data. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa predikat dalam pengawasan didapatkan oleh aspek permodalan, aspek efisiensi, aspek likuiditas, serta aspek kemandirian dan pertumbuhan. Sedangkan predikat cukup sehat didapatkan oleh aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, dan aspek jatidiri koperasi. Tingkat kesehatan koperasi yang diperoleh selama tahun 2016-2018 secara berturut-turut sebesar 67,70, 62,45, dan 67,80, sehingga rerata yang diperoleh sebesar 65,98 dengan predikat dalam pengawasan. Hal yang perlu dimaksimalkan oleh koperasi yaitu mengenai pengendalian internal umum maupun kreditnya, mengingat masih belum tersedianya informasi umum koperasi secara mendetail serta jumlah pinjaman yang macet yang setiap tahunnya masih saja mengalami peningkatan

    Menelusuri Sistem Pengendalian Internal Atas Persediaan Barang Dagang ( Studi Kasus Pada Entitas Dagang Azaleya.Id )

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dan memahami faktor penyebab kelemahan pada sistem pengendalian internal persediaan barang dagang pada entitas dagang Azaleya.id. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data untuk penelitian ini diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil analisis penelitian pada entitas dagang Azaleya.id menunjukkan bahwa implementasi sistem pengendalian internal persediaan barang dagang pada entitas dagang Azaleya.id sudah cukup efektif. Namun, terdapat beberapa kelemahan yang terjadi disebabkan oleh manajemen tidak memiliki pengamanan yang layak di dalam gudang seperti CCTV, tidak menerapkan batas minimum dan maksimum pada persediaan barang dagang, serta entitas melakukan evaluasi program kerja tidak secara berkala, melainkan hanya insidental. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa usulan untuk meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal pada entitas dagang Azaleya.id yaitu Seharusnya manajemen perlu untuk menerapkan pengamanan CCTV sebagai sarana yang layak untuk pengawasan yang lebih baik, menerapkan batas minimum dan maksimum pada saat re-order persediaan barang, serta melakukan evaluasi program kerja secara berkala untuk lebih meminimalisir kesalahan dalam kegiatan operasiona

    Price Setting Dalam Prespektif Budaya Jawa (Studi Kasus Pada Pedagang Kelontong Di Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto)

    No full text
    Studi ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui serta memperoleh gambaran mengenai bentuk price setting dan faktor yang mempengaruhi price setting yang dilakukan oleh para pedagang kelontong dengan mengaplikasikan budaya jawa dalam penetapan harga (price setting) di Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode etnometodologi sebagai metodologi penelitian berdasarkan indeksikalitas, refleksivitas, dan aksi kontekstual untuk memahami common sense knowledge of social cultures dalam penerapan budaya jawa di dalam penetapan harga. Adapun khas kebudayaan yang masih ada dan masih diterapkan sampai sekarang di wilayah Desa Japan yaitu budaya keresan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para pedagang kelontong yang ada di Desa Japan dalam penetapan harga memiliki sikap rukun, dhigowo sek barang e, dan ikhlas dalam berdagang. Pedagang biasanya mendapatkan produk untuk diperjual belikan melalui sales, kulakan, serta barang titipan. Harga jual pedagang kelontong adalah hasil dari harga pokok penjualan ditambah laba budaya dikurangi diskon paseduluran

    Makna Pelaksanaan Program Tax Amnesty

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna pelaksanaan program tax amnesty. Penelitian ini dilakukan pada wajib pajak, fiskus, dan konsultan pajak di Kota Malang dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data non-numerik berupa kata-kata yang mampu menggambarkan informasi dan fenomena. Data kualitatif berupa transkrip hasil wawancara mendalam. Temuan mengindikasikan bahwa dari sisi wajib pajak memahami program tax amnesty sebagai sebuah kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, dari sisi fiskus memahaminya sebagai sebuah program yang belum dipersiapkan dengan matang berdasarkan pada berbagai kendala yang dialami fiskus selama pelaksanaan program ini, dan dari sisi konsultan pajak memahami program tax amnesty sebagai awal baru menumbuhkan kesadaran pajak. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa program tax amnesty sebagai sebuah kebijakan fiskal yang berdampak pada peningkatan kesadaran pajak wajib pajak, namun sayangnya kebijakan ini tidak dipersiapkan secara matang sehingga hasil akhir masih jauh dari target yang telah ditetapkan, selain itu adanya program ini juga masih memiliki banyak kelemahan dan dianggap sebagai kebijakan yang prematur. Penelitian ini dapat memberikan evaluasi terhadap kebijakan fiskal dan perbaikan sistem perpajakan yang lebih berkeadilan di masa mendatang sehingga akan memberikan dampak positif bagi pengembangan sistem pajak yang lebih baik
    corecore