1,654 research outputs found

    Bentuk, Fungsi, dan Makna Leksikon Sedekah Bumi pada Masyarakat Kampung Menganti, Gresik

    Full text link
    Madura Language is a regional language spoken by people for communication in Madura Island. Madura language is also used by Madura descendants who live in out of Madura as foreign regional, especially in Menganti, Gresik. Madura language is used in Menganti as daily language. The use of Madura language is implied in all activities in Java Island, especially in traditional ceremony such as thanksgiving. This research uses qualitative approach. The data in this research is obtained by survey, interview, observation and recording. The object in this research is Menganti villagers. The aim of the research are (1) the forms, function, and meaning of thanksgiving lexical, and (2) factors that had influenced ceremony of the thanksgiving. This research uses semantic lexical approach to answer the problems above about lexical for examples ancak, boyot, bumbung, labun, menyan, moncek, pesarean, petelasan, sakseh, sentono, somor, and taker.The thanksgiving lexicals above are still used till now. So, the ritual ceremony of thanksgiving is still done in Menganti villages

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA DIKLAT MEMELIHARA BATERAI KELAS X TKR 1 SMKN 1 KANOR BOJONEGORO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa, serta mengetahui tanggapan siswa dalam proses pembelajaran pada mata diklat memelihara baterai dengan model pembelajaran Problem-Based Learning.Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Salah satu tolak ukur keberhasilan pembelajaran adalah pencapaian hasil belajar siswa yang optimal. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas X SMKN 1 Kanor-Bojonegoro tahun ajaran 2011/2012. Data yang dikumpulkan berupa data aktivitas siswa dalam kerja kelompok, data hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem-Based Learning dan data tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Problem-Based Learning. Data partisipasi diperoleh melalui hasil observasi, hasil belajar siswa diperoleh dari nilai hasil pre-test dan post-test siswa, dan tanggapan siswa yang diperoleh melalui angket yang diberikan pada akhir siklus. Hasil dari penelitian ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan II adalah 75 % dan 89.28 %. Hasil penilaian pengamatan tentang aktivitas siswa yang diperoleh guru selama melakukan penelitian dengan menggunakan penerapan model pembelajaran problem based learning yaitu mencapai 82,54 % tergolong kriteria baik. Respon siswa menunjukkan respon siswa yang positif terhadap komponen-komponen atau indikator. Ini berarti siswa setuju dengan penerapan model pembelajaran problem based learning pada mata pelajaran memelihara baterai.

    Pengembangan Keaktifan Siswa SMK Melalui Metode Pembelajaran Example Non-Example

    Get PDF
    Dunia saat ini sedang memasuki era global dan abad ke-21 yang ditandai dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Khususnya perkembangan pada sektor pendidikan yang memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pembangunan suatu bangsa. Kualitas pendidikan dapat dilihat dari proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah-sekolah. Namun proses pembelajaran yang diterapkan oleh sekolah-sekolah di Indonesia saat ini masih banyak yang berpusat pada guru. Kondisi tersebut bisa dilihat dari proses KBM yang masih konvensional yaitu banyak menggunakan model pembelajaran secara langsung dengan metode ceramah, semua itu dilaksanakan karena sarana prasarana belum dimanfaatkan seoptimal mungkin dan kurangnya penggunaan contoh, alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar.  Hal tersebut membuat banyak siswa cenderung pasif atau kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajarnya pun masih rendah. Salah satu upaya yang perlu dilakukan dalam mengembangkan keakifan siswa adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Example Non-Example sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Tujuan dari artikel ilmiah ini adalah untuk mengetahui tingkat efektifitas dan kelebihan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode Example Non-Example dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam artikel ilmiah ini merupakan studi literatur dengan mereview jurnal nasional maupun internasional yang terkait dan relevan berdasarkan topik dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Teknik analisisnya menggunakan teknik analisis deskriptif dengan mengkompilasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Example Non-Example dinilai sangat efektif dalam meningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Metode Example Non-Example, Keaktifan dan Hasil Belaja

    MEMBEKALI KEMAMPUAN ABAD 21 SISWA SMK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4. 0

    Get PDF
    Di era revolusi industri 4.0 muncul teknologi baru yang membawa perubahan luar biasa di semua bidang ,tidak terkecuali adalah bidang pembelajaran . Pembelajaran abad 21 merupakan suatu pembelajaran yang bercirikan learning skill, dan literasi. Learning skill yaitu aktifitas belajar yang dalam proses belajar ditandai dengan adanya kerja sama, komunikasi, serta berpikir kritis dan kreatif. Sedangkan literasi yaitu kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang ketika berkomunikasi seperti, membaca, berbicara, menyimak, dan menulis dengan aturan yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Bukan hanya sekadar generasi yang terampil dalam pemahaman yang dibutuhkan namun juga generasi yang memiliki skill yang tangguh. Kemampuan yang dibutuhkan adalah kemampuan komunikasi dan kolaborasi (Communication and Collaboration). Penggunaan pembelajaran secara langsung dan pengajaraan dengan pendekatan konvensional membuat siswa cenderung kurang aktif dalam proses pembelajaran, sehingga kemampuan komunikasi dan kolaborasi siswa cenderung kurang. Pembelajaran kooperatif jigsaw perlu diterapkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi siswa. Metode yang digunakan dalam artikel ilmiah ini merupakan studi literatur dengan mereview jurnal nasional maupun internasional yang terkait dan relevan berdasarkan topik dengan kriteria yang  telah ditentukan. Selanjutnya semua data yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil dari gagasan artikel ilmiah ini yaitu model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan tipe jigsaw dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi siswa serta sangat baik dan layak untuk diterapkan. &nbsp

    PENERAPAN KURIKULUM 2013 UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOLABORASI, HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA KELAS X TKR 1 PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF DI SMKN 1 KALIANGET

    Get PDF
    Abstrak Berdasarkan hasil wawancara dan observasi,  hasil belajar di kelas X TKR 1 pada mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif belum maksimal. Hal ini bisa dilihat dari nilai siswa yang mencapai KKM baru 28,2% pada semester ganjil 2016/2017. Selain itu kemampuan kolaborasi dan respon siswa di kelas masih rendah, hal tersebut terjadi karena kurikulum 2013 belum seutuhnya diterapkan. Maka perlu diterapkannya sebuah pendekatan pembelajaran yang menurut teori mampu meningkatkan kemampuan kolaborasi, hasil belajar dan respon siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat sikluistis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TKR 1 SMK Negeri 1 Kalianget yang berjumlah 33 siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa lembar test, lembar observasi dan lembar angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kolaborasi peserta didik dikategorikan sangat baik. Hasil belajar peserta didik meningkat dengan kategori baik. Serta hasil respon pesereta didik dikategorikan baik. Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Kemampuan Kolaborsi, Hasil Belajar, Respon siswa.   Abstract Based on results of  interviews and observations, the result of learning in class X TKR 1 at the subjects basic work of automotive engineering is not maximized. This can be seen from the value of students who achieve KKM new 28%in the first semester of 2016/2017. In addition, the ability of collaboration and students response in class is still low, these things happen because of the 2013 curriculum has not been fully applied. it is necessary the implementation of a learning approach which according to theory is able to enhance the ability of collaboration, learning outcomes and  student responses. This research type is Classroom Action Research (PTK) which is sikluistis. Population in this research is all students of class X TKR 1 SMKN 1 Kalianget totaling 33 students. The instrument used in this study in the form of a test sheet, observation sheets and sheets of questionnaire. The results showed that the ability of the collaboration of learners is very good. The learning outcomes of students increased with the good category. As well as the results of students responses categorized better. Keywords: Scientific Approach, The Ability of Collaboration, Learning Outcomes, Students Response

    Penerapan Media Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Relajar Siswa Kelas XI Pada Kompetensi Dasar Memperbaiki Sistem Pengapian Di SMKN 1 Kanor Bojonegoro

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi karena pembelajaran masih konvensional dan siswa masih sulit memusatkan perhatian terhadap pelajaran serta kurangnya keaktivan siswa. Keadaan yang demikian menyebabkan siswa mengalami kejenuhan serta menurunnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dan metode pembelajaran langsung dengan media pembelajaran Mind Mapping. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKR SMKN 1 Kanor Bojonegoro yang berjumlah 24 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes dan angket. Angket terdiri dari angket aktivitas siswa dan respon siswa. Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah análisis deskriptif kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan belajar klasikal kelas dari 70,8 % pada Siklus 1 menjadi 87,5 % pada Siklus 2 dengan memperoleh nilai ≥ 75 mencapai ≥80% semua siswa, nilai rata – rata siswa mencapai 77,08 dan tujuan dari penelitian ini dapat tercapai

    Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMK Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

    Get PDF
    Pada abad 21 yang dibarengi masuknya revolusi industri 4.0, membuat banyak pekerjaan yang dulunya dikerjakan manusia tergantikan oleh mesin, dengan perubahan tersebut perlu adanya perubahan dalam dunia pendidikan agar mencetak SDM yang siap menghadapi industri 4.0. SMK selaku pendidikan menengah dituntut untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dengan kemampuan industri 4.0. Salah satu kemampuan yang dibutuhkan di era revolusi industry 4.0 adalah kemampuan high order thinking skills (HOTS). Penggunaan pembelajaran langsung dengan pendekatan konvensional pada proses pembelajaran membuat siswa pasif dalam proses pembelajaran dan kurangnya assessment HOTS di sekolah-sekolah Indonesia membuat rendahnya HOTS siswa, sehingga perlunya diterapkan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan saintifik dan penyusunan assessment HOTS agar  siswa mempunyai kemampuan HOTS. Tujuan artikel gagasan ini adalah apakah betul model PBL dengan pendekatan saintifik mampu meningkatkan HOTS siswa, mengetahui strategi penerapan model PBL dengan pendekatan saintifik, dan cara menyusun sebuah assessment HOTS yang layak pakai. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel ini yaitu studi literatur dengan cara mengumpulkan literatur terkait, selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisis untuk menjawab permasalahan. Hasil artikel gagasan ini yaitu: Model PBL dengan pendekatan saintifik mampu meningkatkan kemampuan HOTS siswa. Adapun strategi yang perlu diperhatikan dalam penerapan model PBL dengan pendekatan saintifik ialah dibentuknya kelompok yang heterogen, melibatkan siswa pada pembelajaran, guru sebagai fasilitator, permasalahan, dan penggunaan media pembelajaran. assessment HOTS yang layak pakai harus memenuhi langkah-langkah berikut: analisis KD dan IPK, stimulus yang kontekstual dan menarik, tujuan tes,  validasi ahli dan ujicoba produk, dan analisis dan revisi produk. Kata Kunci: HOTS, PBL, Assessment

    PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN, KEMAPUAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TSM PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF DI SMKN 1 LABANG BANGKALAN

    Get PDF
    Abstrak Berdasarkan hasil observasi di kelas X TSM SMKN I Labang diperoleh temuan yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang kurang memuaskan, keaktifan dan kemampuan komunikasi siswa yang masih rendah. Maka perlu dikembangkan pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan, kemampuan komunikasi dan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan pendekatan scientific yang dianggap mampu untuk mencapai tujuan dari penelitian ini.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dengan tujuan untuk meningkatkan keaktifan, kemampuan komunikasi dan hasil belajar siswa kelas X TSM SMKN I Labang setelah diterapkan pendekatan scientific pada mata pelajaran teknologi dasar otomotif materi pokok motor 2 tak dan 4 tak. Intrumen yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah lembar test, lembar observasi dan lembar angket.Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa penerapan pendekatan scientific dapat meningkatkan keaktifan, kemampuan komunikasi dan hasil belajar siswa. Kata kunci : Pendekatan Scientific, Keaktifan, Kemampuan Komunikasi dan Hasil Belajar.   Abstract Based on the observations in class X SMKN I Labang showed that student learning outcomes are less satisfactory, activity and communication skills of students are not good enough. So it is necessary to develop a learning approach that can improve the activity, communication skills and student learning outcomes is by applying a scientific approach that is considered capable to achieve the purpose of this research.This type of research is a classroom action researchconsisting of two cycles with the aim to improve the activity, communication skills and learning outcomes of students of class X SMKN 1 Labang after applied a scientific approach on the subject of basic technology automotive subject matter motor 2 strokes and 4 strokes. Instruments used in this research include test sheets, observation sheets and questionnaires. The result of research have reached showed that scientific approach can improve the activity, communication skills and student learning outcomes. Keywords: Scientific Approach, Activity, Communication Skills and Learning Outcomes

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA DIKLAT PERBAIKKAN SISTEM KOPLING SISWA KELAS XI DI SMKN 3 BUDURAN

    Get PDF
    ABSTRAKPerbaikan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui tiga komponen utama yakni siswa, kompetensi guru dan fasilitas pembelajaran. Permasalahan yang dihadapi guru bagaimana cara agar siswa dapat meningkatkan hasil belajar khusus pada mata diklat perbaikan sistem kopling kelas XI/TKR. MO SMKN 3 Buduran Sidoarjo. Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan harapan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan berupa data aktivitas siswa dalam kerja kelompok, data hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan data tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Numbered Head Together. Data partisipasi diperoleh melalui hasil observasi, hasil belajar siswa diperoleh dari nilai hasil pre-test dan post-test siswa, dan tanggapan siswa yang diperoleh melalui angket yang diberikan pada akhir siklus.Hasil dari penelitian menunjukkan pengamatan tentang aktivitas siswa yang diperoleh guru selama melakukan penelitian dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Numbered Head Together yaitu aktivitas positif mencapai 72.57% tergolong kriteria (baik) dan aktivitas negatif mencapai 27.43% tergolong kriteria (buruk). Respon siswa yang mendukung terhadap pembelajaran mencapai 77.68% tergolong kriteria (baik) dan yang tidak mendukung mencapai 32.32% tergolong kriteria (buruk). ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 89.28% tergolong kriteria (baik) dan yang belum tuntas mencapai 10.72 tergolong kriteria (buruk sekali). Kesimpulanya bahwa penerapan model pembelajaran numbered head together pada mata diklat perbaikkan sistem kopling di SMKN 3 Buduran masuk dalam kategori baik. Ini berarti siswa setuju dengan penerapan model pembelajaran Numbered Head Together pada mata diklat perbaikkan sistem kopling.ABSTRACTRepair of education quality can be done three especial component namely student, interest learn and study facility. Problems faced by teacher how to so that student can improve result learn special at eye of diklat repair of coupling system of class XI / TKR. MO SMKN 3 Buduran Sidoarjo. To be is optimal of process study of researcher try to use model study of type co-operative of Numbered Head Together ( NHT) on the chance of applying of model study of type co-operative of NHT can improve result learn student. Data in the form of student activity data in team-work, data result of learning student in course of study by using model study of Numbered Head Together and student comments data to model study of Numbered Head Together. Data Participation obtained to pass result of observation, result of learning student obtained from value result of and pre-test of post-test student, and obtained student comments pass final passed to enquette of cycle. Result of from research show perception about obtained by student activity is teacher during conducting research by using applying of model study of Numbered Head Together that is positive activity reach 72.57% pertained criterion (good) and negative activity reach 27.43% pertained criterion ( ugly). Student Respon supporting to tired study 77.68% pertained criterion ( good) and which do not support to reach 32.32% pertained criterion ( ugly). complete of result learn tired student 89.28% pertained criterion ( good) and which not yet complete reach 10.72 pertained criterion ( execrable). Its its his that applying of model study of Numbered Head Together at eye of diklat repair of system coupling in SMKN 3 Buduran enter in good category. This means student agree with applying of model study of Numbered Head Together at eye of diklat perbaikkan of coupling system

    Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together pada Mata Diklat Perbaikkan Sistem Kopling Siswa Kelas XI di SMKN 3 Buduran

    Full text link
    Perbaikan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui tiga komponen utama yakni siswa, kompetensi guru dan fasilitas pembelajaran. Permasalahan yang dihadapi guru bagaimana cara agar siswa dapat meningkatkan hasil belajar khusus pada mata diklat perbaikan sistem kopling kelas XI/TKR. MO SMKN 3 Buduran Sidoarjo. Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan harapan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan berupa data aktivitas siswa dalam kerja kelompok, data hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together dan data tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Numbered Head Together. Data partisipasi diperoleh melalui hasil observasi, hasil belajar siswa diperoleh dari nilai hasil pre-test dan post-test siswa, dan tanggapan siswa yang diperoleh melalui angket yang diberikan pada akhir siklus.Hasil dari penelitian menunjukkan pengamatan tentang aktivitas siswa yang diperoleh guru selama melakukan penelitian dengan menggunakan penerapan model pembelajaran Numbered Head Together yaitu aktivitas positif mencapai 72.57% tergolong kriteria (baik) dan aktivitas negatif mencapai 27.43% tergolong kriteria (buruk). Respon siswa yang mendukung terhadap pembelajaran mencapai 77.68% tergolong kriteria (baik) dan yang tidak mendukung mencapai 32.32% tergolong kriteria (buruk). ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 89.28% tergolong kriteria (baik) dan yang belum tuntas mencapai 10.72 tergolong kriteria (buruk sekali). Kesimpulanya bahwa penerapan model pembelajaran numbered head together pada mata diklat perbaikkan sistem kopling di SMKN 3 Buduran masuk dalam kategori baik. Ini berarti siswa setuju dengan penerapan model pembelajaran Numbered Head Together pada mata diklat perbaikkan sistem kopling
    • …
    corecore