14 research outputs found

    PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUBTEMA MANUSIA DAN LINGKUNGAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Tema Organ Gerak Hewan dan Manusia Kelas V C SDN 026 Bojongloa Kota Bandung Tahun Ajaran 2018/2019)

    Get PDF
    Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan oleh peneliti disebabkan oleh motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah karena guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah sehingga pembelajaran kurang menarik bagi siswa. Oleh karena itu, peneliti mencoba menggunakan model Problem Based Learning (PBL) yang bertujuan untuk mengetahui apakah motivasi dan hasil belajar siswa meningkat jika menggunakan model PBL dalam subtema Manusia dan Lingkungan. Penelitian dilaksanakan di SDN 026 Bojongloa Kota Bandung dengan populasi siswa kelas VC berjumlah 37 siswa. PTK ini dilaksanakan dengan menggunakan teori Kemmis dan Taggart yang terdiri dari 2 siklus dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penilaian RPP pada siklus I dengan nilai 3,06 dan siklus II sebesar 3,86. Penilaian aktivitas guru pada siklus I dengan persentase sebesar 78,50% dan siklus II sebesar 96%. Penilaian respon siswa pada siklus I dengan persentase sebesar 74,03% dan siklus II sebesar 97,83%. Penilaian aktivitas belajar siswa siklus I dengan persentase sebesar 76,50% dan siklus II sebesar 90%. Penilaian motivasi belajar siswa nilai rata-rata siklus I yaitu 76% sedangkan motivasi belajar siswa siklus II mencapai 94%. Hasil belajar siklus I yaitu 56,75% dan hasil belajar siklus II yaitu 91,89%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model PBL dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada subtema Manusia dan Lingkungan di kelas V C SDN 026 Bojongloa Kota Bandung. Melihat hasil yang dicapai membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model PBL sudah tepat, terbukti dengan adanya peningkatan persentase pada setiap siklusnya. Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Motivasi dan Hasil Belajar

    2021 The SELA Agenda

    Get PDF
    The SELA Agenda is a collectively and inclusively drafted report that addresses the impact of COVID-19 in the Southeast Los Angeles (SELA) region by highlighting investment opportunities in eight policy areas: education, environmental justice, economic recovery, healthcare, housing, nonprofit safety net, civic engagement and regional advocacy. The goal is to lay out a COVID-19 recovery plan that prioritizes the SELA region and ensures the region's recovery and future prosperity by bringing SELA's needs to the attention of elected officials, philanthropy, business sector, and community stakeholders.

    Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) Terhadap Kinerja Karyawan Museum De Mata De Arca di Daerah Istimewa Yogyakarta

    No full text
    Dalam bekerja setiap karyawan dituntut untuk selalu profesional terutama dalam melayani konsumen.Pengertian profesional di dalam Museum De Mata De Arca adalah dapat melayani konsumen dengan ramah,baik dan santun.Artinya setiap karyawan secara tidak langsung dituntut untuk dapat mengelola emosinya dengan baik,meskipun dia sedang mengalami beberapa hal masalah.Berdasarkan hal ini,maka peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan di Museum De Mata De Arca Yogyakarta serta untuk mengetahui pengaruh kecerdasan mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan di Museum De Mata De Arca Yogyakarta. Metode pengambilan data yaitu dengan kuesioner,dengan menyebarkan 65 kuesioner.Instrumen kuesioner sendiri terdiri dari kecerdasan emosional,kecerdasan spiritual dan kinerja karyawan.Menggunakan analisis uji validitas,uji reliabilitas,dan uji regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan.Alat analisis yang digunakan adalah SPSS 16.0 for windows.Berdasarkan hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan dan variabel yang dominan meliputi variabel kecerdasan spiritual

    Sintesis dan uji daya antibakteri senyawa N’-(2-hidroksibenziliden)-4-hidroksibenzohidrazida terhadap Staphylococcus aureus

    Get PDF
    Senyawa N’-(2-hidroksibenziliden)-4-hidroksibenzohidrazida merupakan senyawa yang diperoleh dari hasil reaksi adisi nukleofilik 4-hidroksibenzohidrazida dengan 2-hidroksibenzaldehida. Staphylococcus aureus ialah bakteri Gram positif yang sering mencemari sediaan pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daya antibakteri senyawa N’-(2-Hidroksibenziliden)-4-Hidroksibenzohidrazida terhadap Staphylococcus aureus. Sintesis senyawa N'-(2-hidroksibenzilidene)-4-hidroksibenzohidrazida dilakukan dengan menggunakan metode iradiasi gelombang mikro. Uji kemurnian senyawa dilakukan dengan pengamatan organoleptis, perhitungan rendemen hasil, kromatografi lapis tipis dan pengukuran titik leleh. Titik leleh senyawa N’-(2-Hidroksibenziliden)-4-Hidroksibenzohidrazida adalah 267,0 - 267,6oC. Rendemen hasil yang diperoleh senyawa 4-Hidroksibenzohidrazida sebesar 74,48% dan yang diperoleh senyawa N’-(2-hidroksibenziliden)-4-hidroksibenzohidrazida sebesar 77,77%. Struktur senyawa N’-(2-Hidroksibenziliden)-4-Hidroksi-benzohidrazida ditentukan berdasarkan hasil analisis spektrofotometer Inframerah. Uji antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan konsentrasi 1500-2500 ppm dan konsentrasi bakteri 1,5 x 108 CFU/ml dalam media MHA. Uji antibakteri dengan metode dilusi microplate dengan konsentrasi senyawa 4 - 500 ppm dan konsentrasi bakteri 1,5 x 105 CFU/ml dalam media NB. Pada uji antibakteri pembanding yang digunakan adalah nipagin M dengan konsentrasi 2000 ppm dan larutan DMSO 10% digunakan sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian uji antibakteri dengan metode sumuran menunjukkan bahwa pada senyawa nipagin maupun senyawa uji tidak memiliki nilai Daya Hambat Pertumbuhan dan pada uji mikrodilusi menunjukkan senyawa nipagin diduga memiliki konsentrasi hambat minimum (KHM) pada kadar 3,91 ppm yang ditunjukkan dengan persentase pertumbuhan bakteri sebesar 12,13% dan senyawa N’-(2-hidroksibenziliden)-4-hidroksibenzohidrazida diduga memiliki konsentrasi penghambatan terbesar pada kadar 500 ppm
    corecore