3 research outputs found

    Pola Perilaku Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) Arsari dalam Kawasan PT. Tidar Kerinci Agung, Sumatera Barat

    Get PDF
    Phantera tigris sumatrae has a fairly high adaptability to changes in habitat outside its natural habitat, as for changes in areas that have changed functions which were formerly forest areas but are now community gardens, which causes Sumatran tigers to leave and enter community settlements in search of food sources due to forest area shifts. Sumatran tigers can still be found on the island of Sumatra, Lack of public knowledge about Sumatran tiger activities that can endanger livestock and endanger human lives at the same time. Therefore, Sumatran tigers are hunted, captured, and snared. Therefore, information on Sumatran tiger activities is important in an effort to preserve and protect Sumatran tigers. This research method is focal time sampling. This research was conducted from July 2021 to August 2021 for 30 effective days every day to collect daily data on Sumatran tigers. The objects observed in each individual based on sex and age were adult females and juvenile males. Based on the results of the study, it was concluded that the highest daily activity in adult females was moving behavior with a percentage of 21.0%, followed by rest 18.7%, social 1.2%, grooming 1.0%, eating and drinking 0.4%, defecation and urination 0.3%, other activities 57.4%, while for adolescent males the highest activity was moving with a percentage of 12.64%, followed by rest 5.47%, Grooming 0.44%, social 0.37%, eating 0, 30%, other activities 80.32%. Suggestions from this study are the need for further research in order to determine the behavior patterns and adaptations of the Sumatran tiger at the Dharmasraya Sumatran tiger rehabilitation center, West Sumatra.Phantera tigris sumatrae memiliki daya adaptasi yang cukup tinggi terhadap perubahan habitat di luar habitat aslinya, adapun perubahan kawasan yang berubah fungsi yang dulunya kawasan hutan menjadi kebun masyarakat, yang menyebabkan harimau sumatera keluar dan masuk ke pemukiman masyarakat untuk mencari sumber pangan akibat pergeseran kawasan hutan. Harimau sumatera masih dapat ditemukan di pulau sumatera, Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang aktivitas harimau sumatera yang dapat membahayakan ternak dan sekaligus membahayakan nyawa manusia. Oleh karena itu, harimau sumatera diburu, ditangkap, dan dijerat. Oleh karena itu, informasi tentang aktivitas harimau sumatera menjadi penting dalam upaya melestarikan dan melindungi harimau sumatera. Metode penelitian ini adalah focal time sampling. Penelitian ini dilakukan mulai Juli 2021 hingga Agustus 2021 selama 30 hari efektif setiap hari untuk mengumpulkan data harian harimau sumatera. Obyek yang diamati pada masing-masing individu berdasarkan jenis kelamin dan umur adalah betina dewasa dan jantan remaja. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa aktivitas harian tertinggi pada wanita dewasa adalah perilaku bergerak dengan persentase 21,0%, diikuti istirahat 18,7%, sosial 1,2%, perawatan 1,0%, makan dan minum 0,4%, buang air besar. dan buang air kecil 0,3%, aktivitas lain 57,4%, sedangkan untuk remaja laki-laki aktivitas tertinggi bergerak dengan persentase 12,64%, disusul istirahat 5,47%, Grooming 0,44%, sosial 0,37%, makan 0, 30%, aktivitas lain 80,32% . Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya penelitian lebih lanjut guna mengetahui pola perilaku dan adaptasi harimau sumatera di pusat rehabilitasi harimau sumatera Dharmasraya Sumatera Barat

    Potential and Growth of Several Types of Plants in the Absorption of Heavy Metal Lead (Pb) in the Media of Ex Tin Mining Soil in Siabu Village, Salo District, Kampar Regency

    Get PDF
    Kegiatan penambangan timah di Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, menimbulkan dampak pencemaran tanah oleh logam berat, khususnya timbal (Pb). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi dan pertumbuhan lima jenis tanaman (A. mangium, P. falcataria, S. macrophylla, I. cylindrica, dan M. malabathricum) dalam fitoremediasi tanah bekas penambangan timah yang tercemar timbal. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 ulangan sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Data dianalisis menggunakan SPSS 20.0, dan jika signifikan, dilakukan analisis lebih lanjut dengan Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kelima jenis tanaman berpotensi menyerap logam berat timbal (Pb), namun dengan tingkat konsentrasi serapan yang berbeda. Serapan timbal (Pb) tertinggi pada kelompok semai adalah perlakuan P1 (A. mangium) dengan kemampuan serapan logam Pb sebesar 6,33 ppm dan kandungan logam Pb sisa dalam tanah sebesar 14,18 ppm, sedangkan serapan logam berat timbal (Pb) yang paling tinggi pada kelompok vegetasi bawah adalah perlakuan P5 (M. malabathricum) sebesar 9,10 ppm dengan kandungan logam Pb sisa dalam tanah sebesar 7,75 ppm. Kata Kunci: fitoremediasi, logam berat, Pencemaran, timbal (Pb)  Tin mining activities in Siabu Village, Salo District, Kampar Regency, have environmental impacts, leading to soil pollution by heavy metals, particularly lead (Pb). This study aims to evaluate the potential and growth of five plant species (A. mangium, P. falcataria, S. macrophylla, I. cylindrica, and M. malabathricum) in phytoremediation of soil contaminated with lead from tin mining. The research employed a completely randomized design with five treatments and four replications, totaling 20 experimental units. Data were analyzed using SPSS 20.0, and if significant, further analysis was conducted using Duncan's New Multiple Range Test (DNMRT) at a 5% level of significance. The results of the research that had been conducted showed that the five types of plants had the potential to absorb the heavy metal lead (Pb) but with different absorption concentration levels. The highest absorption of lead (Pb) in the seedling group was P1 (A. mangium) treatment with the ability to absorb Pb metal at 6.33 ppm and the remaining Pb metal content in the soil of 14.18 ppm, while the absorption of heavy metal lead (Pb) which was highest in the lower vegetation group was treatment P5 (M. malabathricum) of 9.10 ppm with the remaining Pb metal content in the soil of 7.75 ppm.  Keywords: Lead (Pb), Pollution, Phytoremediation, Heavy metal

    IDENTIFIKASI SIFAT FISIK TANAH INCEPTISOL PADA PENGGUNAAAN LAHAN (LAND USED) DI SEKITAR KAWASAN KAMPUS BINA WIDYA UNIVERSITAS RIAU

    Get PDF
    Tanah adalah perubahan mineral dan bahan organik yang dipengaruhi oleh bahan induk, iklim, topografi, waktu, dan vegetasi yang dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induk asalnya secara sifat fisik tanah dan memiliki beberapa jenis tanah seperti jenis tanah Inceptisol adalah tanah Inceptisol. Tanah Inceptisol merupakan salah satu jenis tanah pada lahan kering yang luasnya 2.600.000 ha di Provinsi Riau dan salah satu penggunaan lahan tanah Inceptisol berada di Riau yaitu di kampus Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi sifat fisika tanah inceptisol pada penggunaan lahan di Kampus Bina Widya Universitas Riau. metode yang digunakan survei dan observasi dengan  Analisis data dilakukan dengan analisis analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan lahan Inceptisol di Universitas Riau memberikan pengaruh terhadap perubahan sifat fisik tanah terutama pada penggunaan lahan akasia dan Arboretum memberikan peningkatan terhadap kadar air, C-organik, warna tanah, dan porositas. Selain itu penggunaan lahan rumput, ekaliptus memberikan pengaruh terhadap peningkatan total ruang pori, permeabilitas, laju infiltrasi. Tekstur tanah pada berbagai penggunaan lahan memiliki tekstur tanah yang hampir sama yaitu kandungan fraksi pasir yang lebih tinggi
    corecore