6 research outputs found

    KARYA TULIS ILMIAH PERAN ORANG TUA DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF BAGI ANAK USIA 3- 5 TAHUN Di TK Dharma wanita Desa Sukorejo dan Desa Golan Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo

    Get PDF
    Alat Permainan Edukatif merupakan alat permainan yang dapat memberikan fungsi permainan secara optimal dalam perkembangan anak, dimana melalui permainan ini anak dapat mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, kognitif dan adaptasi sosialnya. Sehingga peran orang tua juga sangat mempengaruhi dalam tercapainya fungsi alat permainan edukatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam pemilihan alat permainan edukatif bagi anak usia 3 – 5 tahun. Desain penelitian adalah deskriptif dengan populasi seluruh orang tua murid Tk Dharma wanita Desa Sukorejo Dan Desa Golan, Sukorejo, Ponorogo. Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling. Sampel penelitian ini adalah seluruh orang tua murid Tk Dharma wanita Desa Sukorejo Dan Desa Golan, Sukorejo, Ponorogo yang berjumlah 30 responden. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan teknik analisa data menggunakan prosentase. Hasil penelitian terhadap 30 responden: bahwa sebagian besar 23 responden (76,7%) , memiliki peran yang baik dalam pemilihan alat permainan edukatif dan sebagian kecil 7 responden (23,3%) memiliki peran yang buruk. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa ada sebagian kecil responden yang memiliki peran buruk dalam pemilihan alat permainan edukatif, sehingga masih perlu dilakukan edukasi dan penyuluhan lebih lanjut kepada orang tua untuk meningkatkan peran tersebut. Kata kunci: peran, orang tua, alat permainan edukatif, anak usia 3 – 5 tahu

    EFEKTIVITAS PENERAPAN MATRIX LEARNING SYSTEM DALAM JARIMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA (SISWA KELAS II SD NEGERI I GEMOLONG TAHUN AJARAN 2009 / 2010)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji ada tidaknya pengaruh penerapan metode pembelajaran Matrix dalam Jarimatika terhadap kemampuan berhitung anak berkesulitan belajar matematika (siswa kelas II SD Negeri Gemolong I Tahun Ajaran 2009/ 2010). Sesuai dengan tujuan penelitian tersebut metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen (Eksperimen Research) yaitu suatu metode penelitian yang melalui uji coba serta observasi yang dilakukan secara berulangulang untuk mengetahui hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen Matching Pretest-Posttest Control Group Design. Maka subjek penelitian dibagi dua yaitu satu kelompok sebagai kelompok eksperimen dan yang lain sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data kemampuan berhitung anak berkesulitan belajar matematika dengan menggunakan tes tertulis dengan bentuk tes obyektif. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik non parametrik Uji Rangking Bertanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed Rank Test). Dari hasil uji Wilcoxon dihasilkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada penerapan Metode Pembelajaran Matrix dalam Jarimatika pada kemampuan berhitung, terlihat pada post test kedua kelompok didapatkan Z hitung -2,032 dengan probabilitas 0,042. Oleh karena nilai probabilitas dari Z hitung lebih kecil dari probabilitas kesalahan yaitu 5 % (α = 0,05) maka dapat dikatakan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diterapkannya Metode Pembelajaran Matrix dalam Jarimatika terhadap Kemampuan Berhitung Anak Berkesulitan Belajar Matematika siswa kelas II SD Negeri Gemolong I Tahun Ajaran 2009/ 2010)

    Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPS Tentang Kenampakan Alam Melalui Metode Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jemawan Jatinom, Klaten Tahun 2013/2014

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS tentang kenampakan alam melalui metode Jigsaw siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jemawan, Jatinom. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Jemawan Tahun 2013 yang berjumlah 16 siswa terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan serta guru kelas IV. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas melalui dua siklus, tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data aspek kognitif dengan tes tertulis dan data tentang aspek afektif dan psikomotorik menggunakan lembar pengamatan. Teknik analisis data yang peneliti gunakan dengan teknik deskriptif komperatif untuk membandingkan hasil antar siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan motivasi dan hasil belajar IPS. Peningkatan motivasi siswa menunjukkan kemajuan dari kondisi awal rata-rata sebesar 62,0 %, kemudian setelah diberi tindakan pada siklus I dengan menerapkan metode Jigsaw menjadi sebesar 71,4 %, dan setelah diberi tindakan pada siklus II menjadi sebesar 81,3 %. Peningkatan hasil belajar menunjukkan kemajuan dari kondisi awal rata-rata sebesar 61,25, kemudian setelah diberi tindakan pada siklus I menjadi sebesar 66,25, dan setelah diberi tindakan pada siklus II menjadi sebesar 75,63. Ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan dari kondisi awal sebesar 37,50 %, kemudian setelah diberi tindakan pada siklus I menjadi sebesar 56,25 %, dan setelah diberi tindakan pada siklus II menjadi sebesar 81,25 %. Berdasarkan analisis data pada penelitian tindakan ini, hipotesis yang menyatakan : “Diduga penggunaan metode Jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Jemawan, Jatinom, Klaten Tahun 2013/2014” terbukti dan dapat diterima kebenarannya

    Aktivitas Anti-Inflamasi Minyak Herbal Tradisional Dari Bahan Usada Bali Pada Mencit Inflamasi Yang Diinduksi Karagenan

    Get PDF
    Peradangan sendi atau artritis merupakan salah satu penyakit inflamasi kronis yang memerlukan penggunaan obat jangka panjang. Penggunaan obat artritis seperti metotreksat dan NSAID dalam waktu lama dapat menimbulkan berbagai efek samping serius, sehingga diperlukan alternatif pengobatan yang relatif lebih aman terutama dari bahan herbal. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas anti-inflamasi minyak herbal tradisional Usada Bali dari bahan Jahe (Zingiber officinale), Kunyit (Curcuma longa), Kencur (Kaemferia galanga), Bangle (Zingiber montanum), Cengkeh (Syzigium aromaticum) dan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) pada mencit inflamasi yang diinduksi karagenan melalui pengujian secara topikal. Mencit dibagi empat kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol negatif (pembawa), kontrol positif (Natrium Diklofenak topikal), minyak herbal 150 dan 300 mg/ml. Volume peradangan kaki mencit diukur dengan alat pletismometer setiap jam selama empat jam setelah diinduksi dengan karagenan 0,5% (b/v) subplantar, kemudian diuji secara statistik (Mann-Whitney) dengan taraf kepercayaan 95%. Skrining fitokimia menunjukkan bahwa minyak herbal mengandung senyawa flavonoid, terpenoid dan steroid. Hasil uji aktivitas anti-inflamasi menunjukan adanya penghambatan peradangan yang signifikan (p0,05). Hasil tersebut menunjukkan adanya potensi  minyak herbal Usada Bali sebagai anti-inflamasi topikal

    ETHNOBOTANICAL STUDY OF MEDICINAL PLANT USAGE DURING COVID-19 PANDEMIC: A COMMUNITY-BASED SURVEY IN INDONESIA

    Get PDF
    Before the availability of a vaccine, Indonesian population relied on traditional medicines to prevent COVID-19. Any species used by indigenous people could lead to further investigations in modern pharmacology, to preserve ancient knowledge, and to plan for plants’ conservation. The study aimed to discover and record species, methods of preparation, route of administration, and motivation in using medicinal plants by the Indonesian population during the COVID-19 pandemic. Participants of survey were selected from the people who live in Java and Bali for responding to an online structured questionnaire. Relative Frequency of Citation (RFC) was employed in the quantitative analysis of the collected data. The pharmacological relevance of the five plants with the highest RFC was further reviewed. The results showed that respondents used 59 plants from 28 families. Five species with the highest RFC were Curcuma longa (0.707), Zingiber officinale (0.674), Cymbopogon citratus (0.269), Kaempferia galanga (0.174), and Curcuma zanthorrhiza (0.165). Most plants were prepared by boiling (77.97%) and administered orally as a single ingredient or mixed with other herbals. Respondents believed that the plants were beneficial as immune-booster (71.26%), maintain good health (24.85%) and stamina (12.28%), and prevent viral infection, including COVID-19 (5.39%). The most commonly used plants might be scientifically based to boost immunity. However, their usage against COVID-19 and the medicinal value of herbal mixtures should be further investigated

    Piper betle (L): Recent Review of Antibacterial and Antifungal Properties, Safety Profiles, and Commercial Applications

    No full text
    Piper betle (L) is a popular medicinal plant in Asia. Plant leaves have been used as a traditional medicine to treat various health conditions. It is highly abundant and inexpensive, therefore promoting further research and industrialization development, including in the food and pharmaceutical industries. Articles published from 2010 to 2020 were reviewed in detail to show recent updates on the antibacterial and antifungal properties of betel leaves. This current review showed that betel leaves extract, essential oil, preparations, and isolates could inhibit microbial growth and kill various Gram-negative and Gram-positive bacteria as well as fungal species, including those that are multidrug-resistant and cause serious infectious diseases. P. betle leaves displayed high efficiency on Gram-negative bacteria such as Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa, Gram-positive bacteria such as Staphylococcus aureus, and Candida albicans. The ratio of MBC/MIC indicated bactericidal and bacteriostatic effects of P. betle leaves, while MFC/MIC values showed fungicidal and fungistatic effects. This review also provides a list of phytochemical compounds in betel leaves extracts and essential oils, safety profiles, and value-added products of betel leaves. Some studies also showed that the combination of betel leaves extract and essential oil with antibiotics (streptomycin, chloramphenicol and gentamicin) could provide potentiating antibacterial properties. Moreover, this review delivers a scientific resume for researchers in respected areas and manufacturers who want to develop betel leaves-based products
    corecore