2 research outputs found

    Analisis Hubungan Antara Persepsi Keselamatan Pasien dengan Safety Behavioural Intent Pada Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi Di RSGM Unsoed

    Get PDF
    Latar Belakang. Dewasa ini, sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit semakin kompleks dan terfragmentasi, sehingga kualitas dan keamanan perawatan menjadi fokus utama para penyedia layanan kesehatan, pembuat kebijakan, dan badan akreditasi. Masalah keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan memiliki potensi terjadi insiden keselamatan pasien (IKP) sehingga dapat merugikan pasien dan rumah sakit. RSGM Unsoed merupakan rumah sakit tempat mahasiswa program profesi dokter gigi untuk menempuh pendidikan kliniknya. Insiden keselamatan pasien masih terjadi di RSGM Unsoed dari tahun 2017-2020. Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara perpepsi keselamatan pasien dengan Safety Behavioural Intent pada mahasiswa program profesi dokter gigi di RSGM Unsoed. Metode Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan mixed method dengan strategi eksploratori sekuensial yaitu kombinasi metode kuantitatif dan metode kualitatif yang dilakukan bertahap. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa program profesi dokter gigi sebanyak 75 orang dengan teknik total sampling menggunakan instrumen kuesioner dan wawancara kepada mahasiswa program profesi dokter gigi serta tim PPI RSGM Unsoed. Analisis penelitian menggunakan uji hipotesis Pearson Product Moment dengan program SPSS. Hasil. Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui : (1) terdapat hubungan positif antara iklim kerjasama dengan Safety Behavioural Intent, (2) terdapat hubungan positif antara iklim keselamatan dengan Safety Behavioural Intent, (3) terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja dengan Safety Behavioural Intent, (4) terdapat hubungan negatif antara pengakuan stres dengan Safety Behavioural Intent, (5) terdapat hubungan positif antara persepsi manajemen dengan Safety Behavioural Intent, dan (6) terdapat hubungan positif antara kondisi kerja dengan Safety Behavioural Intent. Hasil analisis data kualitatif menunjukkan bahwa penerapan keselamatan pasien di RSGM Unsoed sudah dilakukan dengan baik. Internalisasi keselamatan pasien di RSGM Unsoed dilakukan dengan mengikuti pelatihan mempelajari kembali standar opersional prosedur, saling mengingatkan akan resiko munculnya kesalahan antar rekan kerja dan asisten, serta berkonsultasi dengan DPJP saat melakukan perawatan pasien. Kesimpulan. Iklim kerjasama memiliki hubungan positif dengan Safety Behavioural Intent. Iklim keselamatan memiliki hubungan positif dengan Safety Behavioural Intent. Kepuasan kerja memiliki hubungan positif dengan Safety Behavioural Intent. Pengakuan stres memiliki hubungan negatif dengan Safety Behavioural Intent. Persepsi manajemen memiliki hubungan positif dengan Safety Behavioural Intent. Kondisi kerja memiliki hubungan positif dengan Safety Behavioural Intent. Implikasi manajerial. RSGM Unsoed dapat mengoptimalkan program pelatihan mahasiswa program profesi dokter gigi baru untuk meningkatkan persepsi keselamatan pasien. Manajemen dapat melakukan koordinasi dan meningkatkan peran serta supervisor klinis/DPJP untuk lebih intens melakukan pembimbingan dan pengarahan terutama berkaitan dengan keselamatan pasien. RSGM Unsoed dapat melakukan survei mengenai keselamatan pasien untuk menilai persepsi keselamatan pasien pada seluruh karyawannya sehingga dapat diketahui faktor yang paling berperan dalam penerapan keselamatan pasien. Saran. Bagi penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih luas mengenai analisis pengaruh persepsi keselamatan pasien dengan subyek tenaga medis lainnya di RSGM Unsoed

    PATIENT SAFETY CULTURE IN DENTAL HOSPITAL : COMMUNICATION OPENNESS, TEAMWORK, AND ORGANIZATIONAL LEARNING

    Get PDF
    Patient safety has become a major focus of ethics related to health care in recent years. Culture of patient safety in hospitals is part of organization culture, so that the necessary assessment of organizational culture as a guide in the development of patient safety. All health workers, including professional students who undergo clinical learning in hospitals, need to understand and be able to apply the knowledge and skills in this area of patient safety in order to achieve complete patient service. This study aims to analyze the influence of various factors such as communication openness, teamwork, and organizational learning toward patient safety culture at RSGM Jenderal Soedirman University. The study design is a quantitative research using regression analytic method with cross-sectional approach. Data collection tools in the form of the questionnaire were assessed using a Likert scale of 1-5 is strongly disagree, disagree, neutral, agree, and strongly agree. The study population was clinical dental student in 1st till 4th year who had treated patients under supervision at RSGM Jenderal Soedirman University. The sampling technique using purposive sampling method that is random sampling technique in which researchers determine the sampling by setting specific criteria in accordance with the purpose of research. Respondents in this study amounted to 83 people which is calculated using the Slovin formula. The data validity and reliability tests analyzed using multiple logistic regression to analyze the influence between variables with SPSS software. The results showed that the communication openness, teamwork, and organizational learning has positively significant effects toward patient safety culture. The conclusions of this research is the better communication openness, teamwork, and organizational learning improve patient safety culture
    corecore