203 research outputs found

    Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.)

    Full text link
    Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang telah diteliti memiliki banyak kandungan senyawa kimia. Namun, pemilihan pelarut dalam proses ekstraksi akan mempengaruhi variasi kandungan senyawa kimia yang akan tertarik sehingga akan mempengaruhi aktivitas biologi tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Penelitian ini meliputi dua tahapan antara lain: ekstraksi dan skrining fitokima. Proses ekstraksi dalam penelitian ini menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Uji skrining fitokimia ekstrak yang dilakukan menggunakan pereakasi kimia meliputi kandungan alkaloid, glikosida, flavonoid, saponin, tanin dan polifenol, serta steroid/triterpenoid. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) mengandung saponin, alkaloid, flavonoid, triterpenoid, tanin dan polifenol

    Bentuk Ketahanan Iklim Kawasan Bersejarah di Kampung Melayu Semarang

    Full text link
    Climate change is one of the most significant global challenges faced by today's society and the environment. Climate change has implications for the nature, social life, and also the area of cultural heritage. Climate change and the vulnerability becomes a hazard to other conservation areas. We must prepare for the worst alternative of climate change in order to protect the cultural heritage sites of damage. Currently, the area of cultural heritage preservation in Semarang have many problems, such as flooding problems, rob, and unhealthy living conditions. Many historic buildings were damaged condition and rob and drowned because of flooding. So, we need to know what area mapping and how the impacts of climate change on the region, and then solve the problem. While this issue is resolved, we can maintain the characteristics of the heritage area, and will enhance the character of the whole city as well as help provide a good image for Semarang.Based on the above , this study aims to: 1 ) analyze the phenomenon of climate change in Kampung Melayu Semarang; 2 ) Identify the characteristics of vulnerability in Malay Kampung Semarang, 3 ) Investigate the impact of climate change on the vulnerability of the region, and then 4 ) Formulate form of resistance region to climate change is happening.This study tries to combine quantitative and qualitative methods. And approaches used to support research activities are spatial approach. Based on the results of the above study it can be concluded that the shape of the climate resilience of the historical district in Kampung Melayu Semarang form of adaptation the transformation of the building and no action. Thus the future of Semarang recommended to the Government to be able to cope with the flood problem of local historic buildings that were there can still be maintained and Kampung Melayu can last from existing climate change

    Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Rimpang Bangle (Zingiber Purpureum Roxb.)

    Full text link
    Ekstrak rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) dilaporkan memiliki aktivitas farmakologi sebagai antibakteri, laksatif, dan inhibitor lipase pankreas. Kandungan senyawa yang terdapat dalam ekstrak yang diduga berperan dalam aktivitas tersebut. Kandungan senyawa yang terdapat di dalam tanaman dapat ditarik oleh suatu pelarut saat proses ekstraksi. Pemilihan pelarut yang sesuai merupakan faktor penting dalam proses ekstraksi. Metanol merupakan pelarut yang bersifat universal yang dapat menarik sebagian besar senyawa kimia dalam tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa apa saja yang yang terkandung di dalam ekstrak metanol rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) berdasarkan uji skrining fitokimia. Penelitian ini dilakukan melaui dua tahap, yaitu proses ekstraksi dengan maserasi menggunakan metanol dan uji skrining fitokimia yang terdiri dari skrining flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid dan steroid, alkaloid, minyak atsiri, serta glikosida. Hasil skrining fitokimia yang diperoleh berupa data kandungan kimia dari ekstrak metanol rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) yang disajikan dalam bentuk tabel. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) mengandung golongan senyawa flavonoid, saponin, tanin, triterpenoid, minyak atsiri, dan glikosida

    Uji Fitokimia Ekstrak Etil Asetat Rimpang Bangle (Zingiber Purpureum Roxb.)

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian tentang uji fitokimia ekstrak etil asetat rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) yang berasal dari daerah Gianyar Bali. Uji fitokimia penting dilakukan untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam suatu tanaman yang sedang diteliti. Faktor yang berperan penting dalam uji fitokimia adalah pemilihan pelarut dan metode ekstraksi (Kristanti dkk., 2008). Uji fitokimia dilakukan dengan melihat pengujian reaksi warna yang terjadi menggunakan suatu pereaksi warna. Golongan senyawa kimia yang diuji pada ekstrak etil asetat rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.) meliputi saponin, flavonoid, tanin, steroid dan triterpenoid, alkaloid, minyak atsiri, serta glikosida. Identifikasi menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat rimpang bangle dari daerah Gianyar Bali mengandung senyawa golongan saponin, flavonoid, tanin, minyak atsiri, dan glikosida

    Identifikasi Kandungan Kimia Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.)

    Full text link
    Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) telah terbukti memiliki berbagai macam aktivitas farmakologi. Kandungan kimia yang terkandung dalam kulit buah manggis yang bertanggungjawab dalam memberikan aktivitas farmakologi. Skrining fitokimia bertujuan memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang terkandung dalam tanaman yang sedang diteliti. Skrining fitokimia yang dilakukan terhadap ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) meliputi pemeriksaan alkaloid, glikosida, steroid/triterpenoid, saponin, flavonoid, polifenol dan tanin. Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) positif mengandung senyawa golongan flavonoid, saponin, alkaloid, triterpenoid, tanin, dan polifenol

    Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala (Lam.) De Wit) pada Cacing Gelang Babi (Ascaris Suum Goeze) secara In Vitro

    Full text link
    Askariasis adalah infeksi parasit usus yang paling sering terjadi yang disebabakan oleh cacing Ascaris suum Goeze yang menyerang ternak, terutama pada babi muda. Upaya pengendalian askariasis pada babi telah dilakukaan dengan mengenbangkan potensi obat tradisional yaitu daun lamtoro. Maka perlu dilakukan uji aktivitas antelmintik ekstrak etanol daun lamtoro pada cacing Ascaris suum Goeze dan menentukan LC100 dan LT100 ekstrak etanol daun lamtoro. Penelitian ini dilakukan mulai dari uji aktivitas vermisidal dan penentuan LC100 dan LT100. Uji aktivitas vermisidal dilakukan dengan perlakuan 7 kelompok (kontrol positif (suspensi albendazole 0,025%b/v), kontrol negatif (suspensi CMC-Na 0,5%b/v)) dan suspensi ekstrak etanol daun lamtoro konsentrasi 0,25%b/v; 0,5%b/v; 1%b/v; 2%b/v; 4%b/v sebagai kelompok yang diuji dengan pengamatan setiap 2 jam selama 40 jam untuk mengetahui mortaliats cacing. Data persentase mortalitas cacing digunakan untuk mengetahui nilai LC100 dan LT100 dengan analisis probit. Hasil pengujian aktivitas vermisidal menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun lamtoro pada konsentrasi 0,5%b/v; 1%b/v; 2%b/v dan 4%b/v mempunyai aktivitas vermisidal secara bermakna apabila dibandingkan dengan kontrol negatif (p<0,05). Berdasarkan analisis probit ekstrak etanol daun lamtoro memiliki nila LC100 sebesar 4,14%b/v dan nilai LT100 sebesar 39,24 jam

    Rumen Fermentation and Milk Quality of Dairy Cows Fed Complete Feed Silages

    Get PDF
    This study was conducted to evaluate the rumen fermentation and milk quality of Friesian Holstein (FH) cows given complete feed silages during lactation. Twelve FH cows in 5th mo lactation were offered four dietary treatments in a completely randomized design with three replications. The treatments were, control diet (NS) containing 50% concentrate, 45% elephant grass and 5% sun flower meal; grass complete feed silage (GS) containing 50% concentrate, 45% elephant grass and 5% sunflower meal; rice straw complete feed silage (RSS) containing 50% concentrate, 30% elephant grass, 15% rice straw and 5% sunflower and palm oil frond complete feed silage (PKS) containing 50% concentrate, 30% elephant grass, 15% palm oil frond, and 5% sunflower meal. Ensilage was done with addition of Lactobacillus plantarum 1A-2 and cellulase enzyme. Analysis of variance and Duncan test were applied to compare the different among the means of treatments. Complete feed silages had range of pH between 3.89-4.44, temperature of 28.0-29.67 oC and lactic acid bacteria of 0.54-1.50 x 108 cfu/g. Crude protein intake of  RSS was  the highest among treatments. Acetate concentration in rumen liquor was more than 70%. Milk yield and protein were not different among treatments. GS gave the highest milk fat (5.66%). The conclusion was that both complete feed silages, using rice straw or palm oil frond can be used as alternative rations for lactating dairy cows. Key words: complete feed, silage, Friesian Holstein, palm oil frond, rice stra

    Uji Aktivitas Vermisidal Ekstrak Etanol Biji Lamtoro (Leucaena Leucocephala (Lam.) De Wit) pada Cacing Gelang Babi (Ascaris Suum Goeze) secara In Vitro

    Full text link
    Askariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris suum Goeze. Penanggulangan askariasis pada babi dilakukan dengan memberikan antelmintik. Albendazole merupakan antelmintik spektrum luas, tetapi mudah menimbulkan resisten dan harga yang relatif mahal. Oleh sebab itu, diperlukan pengembangan potensi tanaman obat tradisional sebagai antelmintik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak etanol biji lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) memiliki aktivitas sebagai vermisidal terhadap cacing Ascaris suum Goeze secara in vitro serta menentukan LC100 dan LT100. Penelitian ini meliputi beberapa tahap, yaitu ekstraksi, uji aktivitas vermisidal, dan analisis data. Uji aktivitas vermisidal dilakukan pada 7 kelompok perlakuan yaitu, kelompok kontrol negatif (suspensi CMC-Na 0,5% b/v); kelompok kontrol positif (suspensi albendazole 0,025% b/v); serta kelompok yang diberikan suspensi ekstrak etanol biji lamtoro 0,25% b/v; 0,5% b/v; 1% b/v; 2% b/v; dan 4% b/v secara berturut-turut. Semua perlakuan diinkubasi pada suhu 37°C, diamati setiap 2 jam selama 40 jam. Data persentase mortalitas cacing dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis diikuti uji Mann-Whitney. Untuk mengetahui nilai LC100 dan LT100 ekstrak etanol biji lamtoro dilakukan analisis probit. Ekstrak etanol biji lamtoro konsentrasi 1%b/v; 2%b/v; dan 4%b/v dapat menyebabkan kematian terhadap cacing Ascaris suum Goeze secara bermakna dibandingkan dengan kontrol negatif (p<0,05). Berdasarkan analisis probit ekstrak etanol biji lamtoro memiliki nilai LC100 sebesar 4,24% b/v dan nilai LT100 sebesar 34,7 jam
    • …
    corecore