28 research outputs found
Sumber informasi serta dampak penerapan pembatasan sosial dan fisik pada masa pandemi COVID-19: Studi eksploratif di Indonesia
Sampai saat naskah ini ditulis, kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia masih meningkat. Ini mungkin merefleksikan adanya disparitas antara pengetahuan/sikap masyarakat dengan ke-bijakan yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sumber pengetahuan yang utama bagi masyarakat Indonesia dalam informasi tentang kebijakan pembatasan sosial dan fisik (social/physical distancing) dan mengungkap konsekuensi yang menyertai penerapan kebijakan tersebut. Sampel penelitian ini adalah warga negara Indonesia yang telah cakap hukum (minimal usia 17 tahun) dan aktif menggunakan gawai. Sampel penelitian sebanyak 587 partisipan yang mengisi kuesioner pertanyaan terbuka secara daring untuk mengungkap jenis media yang menjadi sumber informasi utama, situasi tersulit yang dihadapi, dan dampak dari penerapan kebijakan tersebut. Hasil analisis isi menunjukkan media sosial (online) menjadi sumber utama bagi partisipan untuk memperoleh informasi mengenai pembatasan sosial dan fisik. Beragam konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut dirasakan partisipan, mulai dari aspek ekonomi dalam hal ini sulitnya pemenuhan kebutuhan pokok, sampai dengan memburuk-nya relasi sosial yang sempat dirasakan oleh sebagian partisipan
Peran Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan dengan Konsep Diri Remaja Tunadaksa
One of the problems that often faced by the teenagers with physical disabilities is the negative self-concept. Self-concept is a description of a person affected by the environment. The negative self-concept could lead the teenagers into a higher level of juvenile delinquency. Father, as one of the family members has an important role in shaping self-concept on teenagers. Teenagers with adequate attention of a father would tend to feel loved and worth that could lead them to shape a positive self-concept. The purpose of this quantitative-correlational was to determine the role of father involvement in self-concept of teenagers with physical disabilities. The respondents of this research were teenagers with physical disabilities aged 13 – 19 years old with father in total 53 respondents. Sampling technique used in this research was non-probability by using purposive sampling. The instrument used was Father Involvement Scale (rxx’=0,904) and Self-Concept Scale (rxx’=0,930). Data analysis technique was simple linier regression analysis. The result of study showed that there was significant correlation between father involvement in self-concept of teenagers with physical disabilities (R=0,452, p<0,05). Known the value of R2 was 0,204,. It means values the role father involvement in self-concept of teenagers with physical disabilities is 20,4%.  Salah satu permasalahan yang sering dijumpai remaja tunadaksa adalah konsep diri negatif. Konsep diri merupakan gambaran mengenai dirinya sendiri yang dipengaruhi oleh lingkungan. Konsep diri negatif dapat membawa remaja pada tingkat kenakalan yang tinggi. Ayah merupakan salah satu anggota dari keluarga yang berperan dalam membentuk konsep diri remaja. Remaja yang mendapat perhatian dari ayahnya akan merasa disayang, berharga, dan mendorong remaja membentuk konsep diri positif. Penelitian kuantitatif-korelasional ini bertujuan untuk mengetahui peran keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan konsep diri remaja tunadaksa. Responden dalam penelitian ini remaja tunadaksa berusia 13-19 tahun yang memiliki ayah dengan jumlah 53 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non-probability dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan (rxx’=0,904) dan Skala Konsep Diri (rxx’=0,930). Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan signifikan antara keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan konsep diri remaja tunadaksa (R= 0,452, p< 0,05). Diketahui nilai R2 (R Square) sebesar 0,204, artinya nilai peran keterlibatan ayah dalam pengasuhan terhadap konsep diri remaja tunadaksa adalah 20,4%
Studi Meta-analisis: Empati dan Bullying
This article examines the corelation between empathy and bullying using meta-analytic techniques. The quantitave review includes 23 studies from 14 articles. Summary analysis providedsupport for the hypothesis that empathy has a negative correlation on bullying
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MASYARAKAT PADA PELAYANAN BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN DEMAK
Mutu pelayanan perlu diselenggarakan semaksimal mungkin berorientasi pada kepentingan masyarakat selaku pengguna pelayanan. Prosedur pelayanan wajib dimiliki oleh institusi penyelenggara layanan publik untuk menjamin diberikannya pelayanan yang berkualitas oleh penyedia layanan publik sehingga masyarakat penerima layanan merasakan adanya nilai yang tinggi atas pelayanan tersebut. Di beberapa kota, peningkatan pelayanan publik terus ditingkatkan, salah satunya adalah kota Demak. Pemerintah Kota Demak telah berupaya meningkatkan kinerja pelayanan publik.
Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh menguji pengaruh mutu pelayanan dan prosedur pelayanan pada Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Demak terhadap kepuasan masyarakat baik secara parsial maupun secara berganda.
Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) yang digunakan adalah kepuasan masyarakat sedangkan variabel independennya terdiri dari mutu pelayanan (X1), prosedur pelayanan (X2).
Jenis dan adalah data primer yang bersumber dari jawaban atas kuesioner yang dibagikan kepada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna jasa Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Demak sebanyak 2.124 izin dengan rumus Slovin maka diambil sebanyak 96 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi. Pengolahan data menggunakan proses olah data tabulating dan scoring. Uji Instrumen digunakan uji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif meliputi uji asumsi klasik, uji analisis regresi liniear berganda, pengujian hipotesis, dan uji koefisien determinasi (Adjusted R2).
Dari hasil analisis data yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan mutu pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat; Prosedur pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat. Mutu pelayanan dan prosedur pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Demak
Does Anxiety Attachment Determine Sexting? A Meta-Analysis
Sexting is sexual behavior related to the use of communication technology. Anxiety attachment is a determining factor because it influences emotion-based social relations regarding sexuality. Therefore, a meta-analysis needs to be conducted to confirm this. The aim of this study was to measure the strength of the correlation between anxiety attachment and sexting by considering the effect size. This meta-analysis involved 36 studies with a total of 17,568 participants. The findings showed a weak correlation between anxious attachment and sexting (r = 0.113; z = 4.816, p < .01; 95% CI [0.06; 0.17]). This same correlation pattern was observed when the assessment was conducted among the general and married people group (r = 0.125; z = 2.757, p < .01; 95% CI [0.04; 0.21]), and the high school and college student group based on their educational level (r = 0.107; z = 4.086, p < .01; 95% CI [0.06; 0.16]). For these three groups, the heterogeneity test showed significant results, indicating a symmetrical distribution of scores based on the results of the funnel test and Egger’s test. The findings also showed no publication bias. In other words, this meta-analysis proves that anxiety attachment is a determining factor but not a strong antecedent of sexting
Konsep Kemiskinan (Subjektif) dalam Benak Masyarakat Indonesia: Konstruk dan Indikatornya
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep kemiskinan subjektif dan menguji indikator-indikatornya. Untuk itu, penelitian dengan pendekatan Psikologi Indigenous ini dilakukan melalui dua tahap studi. Total sampel penelitian ini sebanyak 283 responden, terdiri dari 148 responden dalam Studi 1 dan 135 responden dalam Studi 2. Pengumpulan data Studi 1 dengan kuesioner pertanyaan terbuka dan analisis data menggunakan teknik analisis isi, sedangkan pengumpulan data Studi 2 dengan Skala Kemiskinan Subjektif yang disusun berdasarkan temuan Studi 1. Teknik Analisis Faktor Eksploratori dilakukan untuk menemukan indikator-indikator dari dimensi kemiskinan subjektif. Hasil Studi 1 menunjukkan bahwa kemiskinan subjektif pada mahasiswa merepresentasikan adanya perasaan dan/atau pemikiran yang menilai dirinya berada dalam keterbatasan material, spiritual, intelektual, emosional, dan relasional. Hasil Studi 2 membuktikan indikator perilaku dalam aspek kemiskinan subjektif yang dihasilkan pada Studi 1 sebelumnya terbukti mampu menjelaskan konstruk kemiskinan subjektif
The Relationship between Fad Diet, Body Image, Stress, Peer Pressure with Eating Disorders in Adolescent Girls Aged 16-18 Years
Background: Girls experience increases in body fat and weight from puberty through late adolescence. In order to achieve their ideal body weight, young women as a consequence changed their eating habits, exercised, took care of their bodies, and used diet pills among other things. Eating disorders are caused by this practice. Persistent eating disorders can result in illness among those affected.
Objectives: The aim of this research was to examine how eating disorders in female teenagers are related to fad diets, body image, stress, and peer pressure.
Methods: An observational research methodology employing a cross-sectional analytic polling design was utilized. Purposive sampling Simple random sampling was used to collect data from a total of 111 individuals. From July to August 2022, the study was carried out in several secondary schools in Malang City.
Results: Research results revealed a significant connection between binge eating disorder and body image (p=0.002), stress (p=0.001), and social pressure (p=0.000). However, there was no observed association between fad diets and binge eating disorder. Eating disorders exhibited a multivariate relationship with fad dieting, body image, stress, and peer pressure, as evidenced by a Nagelkerke R square value of 0.595.
Conclusions: There is a correlation between eating disorders and fad diets, as well as stress, peer pressure, and body image
Complementary and alternatives care for postpartum preeclampsia: A scoping review
This scoping review aimed to examine the existing evidence on complementary and alternative medicine interventions for preeclampsia, emphasizing empowering midwives in postpartum treatment. Three databases (PubMed, Web of Science, Scopus) were used following the PRISMA-2020 guidelines to find articles from January 2012 to December 2022 and synthesized using Rayyan AI software. A total of 707 articles were initially identified, 7 were included in the review. Traditional Chinese Medicine combined with Western medicine showed promise in treating severe preeclampsia. Massage therapy reduced anxiety, aromatherapy positively affected postpartum well-being, and warm foot therapy reduced swelling associated with postpartum preeclampsia. Using herbal ingredients, lavender aromatherapy, magnesium sulfate, massage, and physical therapy contributed to successful postpartum preeclampsia management. Complementary and alternative medicine, collaboration with community health workers, clear guidelines, targeted training, and future research are crucial for effective postpartum preeclampsia management
Peningkatan Syukur Penduduk Miskin Melalui Intervensi Pelatihan Syukur di Surakarta
Penelitian ini bermaksud menguji efektivitas pelatihan syukur untuk meningkatkan kebersyukuran penduduk miskin di Surakarta. Hipotesis penelitian yang diajukan adalah penduduk miskin yang mengikuti pelatihan syukur lebih tinggi kebersyukurannya dibanding penduduk miskin yang tidak mengikuti pelatihan syukur. Subjek penelitian ini adalah warga penduduk miskin dari suatu wilayah RT di Surakarta berjumlah 19 orang. Desain penelitian kuasi eksperimen ini adalah pretest-posttest control group design dengan kelompok eksperimen 10 orang yang diberi pelatihan syukur sebanyak 4 kali dan kelompok kontrol 9 orang. Metode pengumpulan data dilakukan melalui modul pelatihan dan Gratitude Resentment and Appreciation Test (GRAT). Berdasarkan hasil perhitungan uji Independent Sample T Test diperoleh t hitung 3,870 > t tabel 1,740 dan p 0,001 t tabel 2,262 dan p 0,002 < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pelatihan syukur berpengaruh terhadap peningkatan kecenderungan syukur pada penduduk miskin di Surakarta