49 research outputs found

    Analisis Postur Kerja dan Re-design Alat Bantu Outboard Engine pada Laboratorium dan Training Centre Reparasi Mesin Kapal

    Get PDF
    Teaching Factory merupakan konsep pembelajaran yang dicanangkan PPNS yang mengacu pada standard dan prosedur yang berlaku di industri. Konsep pembelajaran Teaching Factory tersebut dilaksanakan dengan model Dual System yaitu model pembelajaran dengan melibatkan mitra industri sebagai instruktur dan fasilitator dalam praktek yang dilakukan di PPNS. Teknik Permesinan Kapal merupakan salah satu program studi yang ada di PPNS, dengan fokus bidang keahliannya adalah pada permesinan dan sistem dalam kapal. Untuk menunjang dan meningkatkan keahlian mahasiswa Teknik Permesinan Kapal, PPNS akan menyediakan Laboratorium khusus untuk outboard engine sehingga mahasiswa dapat mempelajari secara langsung, Permasalahan utama  yang ada pada laboratorium outboard engine PPNS adalah pada aspek ergonomi. Alat bantu untuk praktikum reparasi outboard engine memiliki dimensi yang tidak sesuai dengan anthropometri tubuh operator sehingga memiliki risiko keluhan otot skeletal. penelitian ini dimulai dengan pengukuran skor RULA untuk pekerjaan reparasi Outboard Engine. Hasil skor RULA digunakan sebagai acuan penentuan dimensi alat bantu pekerjaan reparasi Outboard Engine dengan memperhatikan konsep athropometri dalam perancangan fasilitas kerja. Hasil re-design alat bantu kemudian diterapkan dan dilakukan perhitungan skor RULA setelah redesign sebagai perbandingan kondisi postur kerja sebelum dan sesudah dilakukan re-design. Postur kerja awkward pada operator memberikan beban berlebih dan berpotensi terjadi gangguan WMSDs. Hal ini ditunjukkan dari hasil skor RULA pada pekerjaan reparasi mesin sebesar 5 untuk bagian head mesin dan 6 untuk bagian blade. Redesign alat bantu outboard engine memungkinkan operator untuk bekerja dengan postur yang lebih ergonomis dengan menghilangkan gerakan jangkauan lengan terlalu  tinggi dan membungkuk. Terbukti dari hasil skor RULA setelah perbaikan turun sebesar 3 untuk bagian head mesin dan 2 untuk bagian blade

    Penilaian Postur Kerja Menggunakan Quick Exposure Checklist Pada Pekerja Sortir

    Get PDF
    Keluhan Muskuloskeletal terjadi akibat adanya postur janggal yang tanpa disadari dilakukan oleh pekerja. Tuntutan pekerjaan, membuat pekerja bekerja untuk memenuhi target, sehingga tanpa sadar mengakibatkan postur yang salah saat bekerja. Pada perusahaan kemasan plastik di Sidoarjo, pekerja penyortiran melakukan sortir terhadap kelayakan produk untuk dikirimkan ke konsumen. Pekerjaan berlangsung 8 jam/hari. Setelah dilakukan penyebaran kuisioner Nordic Body Maps, diketahui terdapat keluhan pada area tubuh atas dan bawah. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan menilai postur tubuh dengan menggunakan metode QEC. Metode QEC yang bertujuan untuk mengetahui berapa exposure score dari setiap anggota tubuh serta rekomendasi yang diberikan. Hasil dari penilaian terhadap satu orang pekerja penyortiran, didepatkan nilai exposure level 65,34% dengan exposure score tertinggi yaitu punggung, pergelangan tangan dan leher. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah perbaikan postur kerja dan perbaikan sistem kerja.Keluhan Muskuloskeletal terjadi akibat adanya postur janggal yang tanpa disadari dilakukan oleh pekerja. Tuntutan pekerjaan, membuat pekerja bekerja untuk memenuhi target, sehingga tanpa sadar mengakibatkan postur yang salah saat bekerja. Pada perushaan kemasan plastik diSidoarjo, pekerja penyortiran melakukan sortir terhadap kelayakan produk untuk dikirimkan ke konsumen. Pekerjaan berlangsung 8 jam/hari. Setelah dilakukan penyebaran kuisioner Nordic Body Maps, diketahui terdapat keluhan pada area tubuh atas dan bawah. Oleh karena itu dalam penelitian ini, bertujuan menilai postur tubuh dengan menggunakan metode QEC. metode QEC yang bertujuan untuk mengetahui berapa exposure score dari setiap anggota tubuh serta rekomendasi yang diberikan. Hasil dari penilaian terhadap satu orang pekerja penyortiran, didepatkan nilai exposure level 65,34% dengan exposure score tertinggi yaitu punggung, pergelangan tangan dan leher. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah perbaikan postur kerja dan perbaikan sistem kerj

    Analisis Risiko dan Implementasi Metode Risk Based Inspection (RBI) Standar API RP 581 (3rd Edition) dalam Perencanaan Jadwal Peratawan Tangki TK-5203

    Get PDF
    Abstrak Perusahaan Kimia adalah salah satu bidang industri yang bergerak dalam proses pembuatan bahan baku pupuk memiliki risiko bahaya yang tinggi. Dalam proses pembuatan bahan baku pupuk memiliki sistem penampungan tangki asam sulfat (TK-5203). Pada tahun 2022, tangki tersebut mengalami kebocoran dikarenakan adanya korosi dan tidak memiliki dokumen analisis identifikasi bahaya serta penjadwalan perawatan yang sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan tindakan idenfikasi bahaya yang memiliki potensi lebih besar mengalami korosi menggunakan metode FMEA, serta merumuskan penjadwalan perawatan tangki TK-5203 dengan menggunakan metode RBI. Hasil dari penelitian identifikasi bahaya dengan menggunakan metode FMEA dapat disimpulkan bahwa 3 komponen yang memiliki nilai risiko tinggi, 11 komponen yang memiliki nilai risiko sedang, dan 8 komponen memiliki nilai risiko rendah pada keseluruhan komponen Tangki TK-5203. Sedangkan penilaian risiko shell course pada tangki TK-5203 menggunakan metode RBI tertinggi pada shell#1 yaitu sebesar 4,49E+13 m3/tahun dan terendah pada shell#4 sebesar 1,06E+13 m3/tahun. Untuk penjadwalan perawatan memiliki interval 10 tahun dari data terakhir dilakukan inspeksi, sehingga inspeksi berikutnya dilakukan pada tanggal 24 November 2032. Sedangkan metode inspeksi yang digunakan yaitu internal corrosion inspection dengan melakukan inspeksi visual dengan mengukur kedalaman lubang dan melakukan tindak lanjut UT scanning dilokasi yang dicurigai sebagai konfirmasi umum dari ketebalan dinding dan external corrosion inspection dengan melakukan inspeksi visual lebih dari 95%  dari luas permukaan yang terpapar dan melakukan tindak lanjut UT scanning sesuai dengan kebutuhan

    Identifikasi Kegagalan Komponen Pada Container Crane Menggunakan Failure Mode Effects and Criticality Analysis (FMECA) Dan Fault Tree Analysis (FTA)

    Get PDF
    Didalam kawasan pelabuhan, terdapat terminal petikemas sebagai penyedia akses transportasi bongkar-muat petikemas dari kapal ke darat maupun sebaliknya. Untuk mendukung seluruh tahapan proses yang dilakukan pada terminal petikemas, maka keberadaan sebuah pesawat angkat-angkut sangat dibutuhkan dan memiliki peranan penting dalam proses layanan yang disediakan oleh perusahaan terminal petikemas contohnya seperti Container Crane (CC). Menurut Triatmodjo pengertian Container Crane adalah jenis crane portal tinggi berkaki tegak yang mengangkat benda dengan hoist yang dipasang di sebuah troly hoist dan dapat bergerak secara horizontal pada sepasang rel yang dipasang di bawah balok atau lantai kerja. Sehingga akan berpengaruh terhadap produktifitas apabila terjadi kendala. Oleh karena itu perlu diadakannya sebuah perencanaan yang matang untuk meminimalisir terjadinya kegagalan sistem yang dapat berpengaruh langsung terhadap perusahaan baik secara fisik dan material. Berdasarkan data kecelakaan dari perusahaan pada tahun 2019 dan 2020 terdapat beberapa kejadian yang disebabkan oleh kegagalan pada komponen Container Crane (CC) . Dan dengan menggunakan metode Failure Mode, Effects, and Criticality Analysis (FMECA) maka dapat diketahui mode kegagalan suatu sistem, subsistem, atau komponen. Selain itu, juga didapatkan nilai Criticality ranking. Dari Criticality ranking tersebut, risiko yang memiliki nilai paling tinggi akan dicari skenario penyebab dasar terjadinya kegagalan menggunakan metode Fault Tree Analysis (FTA). Metode Fault Tree Analysis (FTA) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi bahaya yang berperan terhadap terjadinya kegagalan

    Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko pada Methanator 106-D dengan Metode Hazard and Operability pada Perusahaan Pupuk

    Get PDF
    The Indonesian Pupuk Industrial Company is a company engaged in the production of fertilizers, non-fertilizers, chemicals and services in Indonesia. One of the by-products produced besides fertilizer is ammonia. In the process, methanation for the formation of ammonia requires a 106-D methanator as a fertilizer raw material producer. There is a potential deviation from process conditions and component failure in the Effluent Exchanger 114-C and Methanator 106-D which causes (high pressure, high temperature, No Flow, etc.). These potential hazards need to be analyzed, so they do not interfere with the production process, worker safety and the environment. Hazard identification using Hazard and Operability (HAZOP) aims to look for irregularities and carry out risk assessments on 3 study nodes in the operating system. The results of identification with HAZOP on methanators show that the potential for hazard deviation has 21 high risks out of 30 risks that occur. Then a risk assessment will be carried out and recommendations for improvements will be made to reduce the risk of failure and preventive action will be taken based on the hazard control hierarchy

    Analisis Beban Kerja untuk Menentukan Kebutuhan Tenaga Kerja dengan Metode Full Time Equivalent

    Get PDF
    Beban kerja merupakan upaya yang harus dikeluarkan oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Beban kerja yang terlalu berat atau terlalu ringan akan mengakibatkan terjadinya inefesiensi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban kerja dan kebutuhan tenaga kerja pada departemen produksi di perusahaan pembuatan pipa baja dikarenakan tingginya riwayat lembur kerja yang dimiliki oleh pekerja. Analisis beban kerja dilakukan berdasarkan waktu kerja menggunakan metode Full Time Equivalent (FTE). Hasil perhitungan beban kerja dengan metode FTE menunjukkan adanya 19 pekerja dengan beban kerja overload, 12 pekerja dengan beban kerja normal dan 3 pekerja dengan beban kerja underload. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah usulan tenaga kerja terdapat 7 orang usulan pekerja selain itu rekomendasi pebaikan dalam menyelesaikan masalah beban kerja yaitu: Mengadakan pelatihan untuk meng-upgrade skill pekerja, evaluasi dan pemerataan beban kerja, melakukan perbaikan gizi kerja dan menggalakkan pola hidup sehat, pemanfaatan waktu istirahat sebaik mungkin, dan perceived organizational support

    Analisis Human Error pada Operator Head Truck di Perusahaan Jasa Tenaga Kerja dengan Metode HEART

    Get PDF
    Abstrak  Perusahaan jasa tenaga kerja merupakan perusahaan yang menyediakan layanan jasa tenaga kerja yang akan disalurkan kepada perusahaan yang membutuhkan. Salah satu layanan jasa pada perusahaan jasa tenaga kerja yaitu operator head truck. Berdasarkan data kecelakaan kerja tahun 2019-2022, diketahui bahwa jumlah kecelakaan kerja tertinggi terjadi pada operator head truck. Berdasarkan data kecelakaan, diketahui bahwa penyebab kecelakaan operator head truck terbanyak dari faktor manusia. Hal tersebut yang menjadikan human error sebagai potensi penyebab kecelakaan pengoperasian head truck. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi error dan memberikan solusi dari analisis yang dilakukan, serta metode yang dikembangkan untuk mengidentifikasi human error. Metode yang digunakan untuk menganalisis human error yaitu metode HEART (Human Error Assessment and Reduction Technique). Berdasarkan hasil analisis dihasilkan 4 subtask dengan 8 potential error dengan nilai HEP kategori high. Rekomendasi yang diberikan yaitu melakukan Refresh Training operasional dan Refreshment K3, melakukan safety talk, serta melakukan peningkatan safety patrol.  Kata Kunci: head truck, HEART, HEP, human error   Abstract  An outsourcing company is a company that provides labor services that will be distributed to companies in need. One of the services at a labor service company is a head truck operator. Based on data on work accidents in 2019-2022, it is known that the highest number of work accidents occurred in head truck operators. Based on accident data, it is known that the cause of most head truck operator accidents is human factors. This makes human error a potential cause of head truck operation accidents. This research aims to reduce errors and provide solutions from the analysis carried out and the methods developed to identify human errors. The method used to analyze human error is the HEART (Human Error Assessment and Reduction Technique) method. Based on the results of the analysis, there are 4 subtasks with 5 potential errors with HEP values in the high category. The recommendations given are to refresh operational training and K3 refreshment, conduct safety talks, and increase safety patrols. Keyword : head truck, HEART, HEP, human error &nbsp

    Analisis Risiko Gondola Temporer pada Pekerjaan Repair Silo dengan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

    Get PDF
    This journal discusses the problems that arise in silo repair construction work due to the high intensity of the use of temporary gondolas. The object under study is 12 temporary gondola units operating in the Surabaya silo repair project area. The high intensity of gondola use makes this lifting equipment a very important work support tool, the occurrence of obstacles will cause a risk of loss ranging from costs, time to impact on work safety, therefore it is important to carry out a risk analysis on temporary gondolas. The method used is Failure Mode Effect Analysis (FMEA) on the components of the temporary gondola, which then calculates the severity, occurrence, and detection of each component. The result of this analysis is the RPN (Risk Priority Number) value which will be a priority in risk control. The results of the risk analysis of the temporary gondola in the Surabaya silo repair project area found the component with the highest RPN value, namely damage to the diode component due to incorrect installation and use of the gondola that is not in accordance with work instructions with an RPN value of 343. The results of this analysis can be the basis for the importance of action repair of components before developing into a potential work acciden

    Analisis Probabilitas Human Error pada Pekerjaan Penggantian Bearing Gearbox Trolley Container Crane dengan Menggunakan Metode CREAM

    Get PDF
    Maintenance container crane merupakan pekerjaan yang kompleks dimana pada pekerjaan tersebut pekerja mekanik melakukan kontak langsung dengan komponen/mesin, sehingga dapat dikatakan bahwa pekerjaan ini adalah pekerjaan yang berisiko tinggi. Berdasarkan data perusahaan pada tahun 2021-2022, pernah terjadi kecelakaan kerja pada saat melakukan pekerjaan maintenance khususnya pada saat melakukan penggantian bearing gearbox trolley container crane yang diakibatkan oleh human error. Human error adalah tindakan atau pengambilan keputusan yang menyimpang dari aturan atau prosedur. Pada penelitian ini dilakukan analisis human error terhadap pekerja mekanik terkait pekerjaan penggantian bearing gearbox trolley container crane untuk mengetahui nilai HEP (Human Error Probability) dari setiap langkah pekerjaan tersebut. Metode yang digunakan dalam menganalisis nilai HEP pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode CREAM. Metode CREAM merupakan salah satu metode HRA (Human Reliability Analysis) untuk menghitung keandalan manusia dengan pendekatan kognitif yang tujuannya untuk menilai kemungkinan kesalahan yang dilakukan oleh manusia selama pelaksanaan tugas tertentu. Dihasilkan nilai HEP tertinggi pada pekerjaan penggantian bearing gearbox trolley container crane yaitu sebesar 0,064. Usulan perbaikan yang dapat diberikan untuk mengurangi probabilitas human error yaitu dengan melakukan penyesuaian terhadap kondisi pekerjaan yang aman dan nyaman, pembaruan atau revisi instruksi kerja yang lebih mendetail, melakukan sosialisasi K3 terhadap seluruh pekerja mekanik, dan melakukan pelatihan atau penyegaran skill dan keterampilan pekerja secara rutin, serta melakuan pengawasan agar para pekerja dapat bekerja secara aman dan lebih disiplin dalam bekerja

    Analisis Kecelakaan Alat Angkat-angkut pada Pekerjaan Bongkar Muat Petikemas Menggunakan Metode ECFA dan HFACS

    Get PDF
    Perusahaan jasa terminal petikemas merupakan perusahaan yang menangani jasa kepelabuhanan untuk aktivitas kegiatan bongkar muat petikemas dengan adanya berbagai potensi bahaya yang ada. Berdasarkan data kecelakaan pada kegiatan bongkar muat petikemas di perusahaan setiap tahunnya masih mengalami kenaikan dengan dampak kecelakaan kerusakan harta benda (property damage) yang sangat tinggi. Berdasarkan permasalahan yang ada maka perlu untuk dilakukan analisis untuk mengetahui akar penyebab dari tiap-tiap kecelakaan yang telah terjadi dengan metode Event and Causal Factor Analysis (ECFA) untuk menunjukkan fakta-fakta penyebab kejadian kecelakaan secara terstruktur berdasarkan urutan kejadian.  Selain itu faktor penyebab terjadinya kecelakaan pada perusahaan juga disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, 63% disebabkan oleh faktor manusia, 28% oleh faktor lingkungan, dan 9% oleh faktor lain. Untuk mengetahui faktor penyebab utama pada kecelakan yang disebabkan oleh faktor manusia digunakan metode Human Factors Analysis and Classification System (HFACS). Dari hasil analisis kedua metode tersebut dapat mempermudah memberikan rekomendasi berdasarkan faktor penyebab kecelakan
    corecore