86 research outputs found

    Sikap Mahasiswa Terhadap Ungkapan Pelestarian Lingkungan Di Kampus Konservasi: Kajian Ekolinguistik Di Universitas Negeri Semarang

    Full text link
    This study aims to describe the knowledge and attitudes of students to expose conservation on campus. This implies there are phrases that are used to always uphold the principle of the protection, preservation, utilization and sustainable development of natural resources and cultural arts, the preservation of the environment on campus conservation. Alteration between environmental changes and the language learned through ekolinguistik study. Based on student attitudes toward environmental conservation can be identified expression of the most popular expressions are: “Embung, Di Kampus: Jalan Kaki atau Bersepeda, Yuk!, Salam Konservasi, Bebas Sepeda Motor, Flora, Fauna, Sampah Organik, Sampah Anorganik, Menanam Pohon, Menanam Harapan, Konservasi Budaya, serta Ramah Lingkungan”. In addition, this research was also identified most not popular expressions that are: Birdfeeder, Peta Tutupan Lahan, Birdwatching, Sarasehan Selasa Legen, Buletin Pelangi Konservasi, Etalase Konservasi, Kicau Konservasi, Majalah Konservasi, Green Corridor, serta Bangunan Hemat Energi. Attitudes and knowledge of students in the development of the University of Creation is one of the keys to success vision application of Unnes. This implies that student attitudes toward environmental conservation on campus will affect the behavior of students in private or community conservation

    Implementation of Surveilance System and Evaluation of Malaria Program at Department of Health in Indragiri Hulu Regency Health Office of Indragiri Hulu District, 2008-2010

    Full text link
    Malaria occurences in Indragiri Hulu Regency (INHU) are increasing each year. The increasing of malaria cases may be caused by the weakness of malaria surveillance system in all levels. The aims of this reasearch are determining the implementation of the malaria surveillance system and evaluating malaria program in Department of Health in District INHU from 2008 until 2010. The research was quantitative descriptive designed as a case study conducted by interviewing and document searching Quantitave descriptive as case study was designed to investigate the implementation of malaria surveillance system and to evaluate malaria program in Health Office of INHU District 2008-2010. Data obtained from interview and documents review.. The research subjects were official engaged in malaria surveillance system who were chosen by non random technique using purposive sampling. The result of this study shows This study showed that the implementation of malaria surveillance system was generally considered less. Most of Malaria's patients in the years 2008-2010 at Indragiri Hulu more was in males is 55.3%, with the largest mostly in the age group 15-54 years is (50.7%), and 76.1 % the most in Kulim Jaya subdistrict. is 76.1 ‰ In generally, malaria case occured at September. Most commonly the case in September. This study suggests improvement of malaria surveillance activities and malaria program implementation, human reasources and budget from health office of INHU District. Department of Health in District INHU is expected to improve malaria surveillance activities and malaria program implementation, improve the quality and quantity of human resources and budget more funds for this activities

    Arti perlambang dan fungsi tata rias pengantin dalam menanamkan nilai-nilai budaya propinsi Daerah Istimewa Aceh

    Get PDF
    Pengetahuan tentang tata rias pengantin terutama di daerah-daerah belum diwariskan secara tradisi tulisan, warisan itu berlangsung secara lisan dan ke banyakan di antara juru rias yang baru kadang-kadang hanya dengan cara menirukannya. Tradisi mencatat atau membukukan pengetahuan tentang tata rias pengantin ini jarang sekali dijumpai bahkan dapat disebutkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena membukukan pengetahuan ini belum merupakan kebutuhan bagi mereka yang bertindak sebagai juru rias. Pengetahuan ini rnereka ingat dan dipraktekkan berulang kali pada waktu rnenyelenggarakan upacara perkawinan dan lama-kelamaan menjadi mahir dan trampil sebagai juru rias. Penelitian ini hanya dilakukan pacta tiga kelompok etnis yang mendiami Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Pembatasan pada tiga kelompok etnis sesuai dengan Pola Penelitian dan Petunjuk Pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah

    Country of Origin Dan Citra Merek: Upaya Meningkatkan Minat Beli Konsumen

    Get PDF
    . Nowadays, customer in Indonesia is very selective in selecting smartphone product, remember that many brands enters from several countries in the world. It cases the often changing of customer's buying interest for smartphone product. this study aims to know the impact of country of origin and brand image towards buying interest to smartphone. survey is conducted on 100 customers of PT Coolpad Electronic Indonesia that do buying on smartphone, with the type of study is descriptive and verification through multiple regression analysis. the finding result shows that country of origin has the positive relationship but it does not influence significantly towards buying interest, it is different with brand image. in smartphone industry, obviously country of origin from product is not noticed in Indonesia, it is different with brand image. this strategy is needed especially in Indonesia with full of brands from smartphone.Keywords. cuntry of origin; brand image; purchase intentio

    Penurunan Noise Figure Performance (Fn) Pada Hbt Si / Si 1-x Gex Berdasarkan Pengaturan Stripe Emiter Area (Ae) Dan Fraction Mole (X).

    Full text link
    Paper ini membahas pengaruh Perubahan stripe emiter area (Ae) dan fraction mole (x) terhadap unjuk kerja HBT SiGe antara lain Resistensi parasitis RB dan RC, fT, fmaks, current gain (β) serta noise figure (Fn,), model dikembangkan dari HBT SiGe IBM generasi kedua dengan Ae 0,1810 m2. Saat Ae diturunkan menjadi Ae 0,1210 m2 dan Ae 0,0910 m2 dan fraction mole (x) dinaikkan menjadi dua kali (2) maka parameter RB, dan β mempunyai relasi positif sedangkan RC , fT, fmaks negatif terhadap Perubahan tersebut. Model HBT SiGe dengan x: 0.1 dan Ae:0,1810 m2 mempunyai nilai Fn minimum terendah dibanding dengan Ae 0,1210 m2 dan 0.0910 m2 yaitu 0.57 dB , 0.64 dB, 0.69 dB. Jika nilai fraction mole (x) diturunkan 50% , menyebabkan kenaikkan Fn yang tidak linier yaitu 77%, 79% dan 89% dari nilai semula. Relasi noise figure (Fn) dengan stripe emiter area (Ae) dan fraction mole (x) diekspresikan dengan relasi berikut ; F k A x n e. 0 , jadi noise figure (Fn) dapat diperkecil dengan memperarea stripe emiter area (Ae) dan menaikkan fraction mole (x). Kata kunci : Noise Figure (Fn), stripe emiter area (Ae), fraction mole (x), SiGe HBT ABSTRAK Paper ini membahas pengaruh Perubahan stripe emiter area (Ae) dan fraction mole (x) terhadap unjuk kerja HBT SiGe antara lain Resistensi parasitis RB dan RC, fT, fmaks, current gain (β) serta noise figure (Fn,), model dikembangkan dari HBT SiGe IBM generasi kedua dengan Ae 0,1810 m2. Saat Ae diturunkan menjadi Ae 0,1210 m2 dan Ae 0,0910 m2 dan fraction mole (x) dinaikkan menjadi dua kali (2) maka parameter RB, dan β mempunyai relasi positif sedangkan RC , fT, fmaks negatif terhadap Perubahan tersebut. Model HBT SiGe dengan x: 0.1 dan Ae:0,1810 m2 mempunyai nilai Fn minimum terendah dibanding dengan Ae 0,1210 m2 dan 0.0910 m2 yaitu 0.57 dB , 0.64 dB, 0.69 dB. Jika nilai fraction mole (x) diturunkan 50% , menyebabkan kenaikkan Fn yang tidak linier yaitu 77%, 79% dan 89% dari nilai semula. Relasi noise figure (Fn) dengan stripe emiter area (Ae) dan fraction mole (x) diekspresikan dengan relasi berikut ; F k A x n e. 0 , jadi noise figure (Fn) dapat diperkecil dengan memperarea stripe emiter area (Ae) dan menaikkan fraction mole (x). Kata kunci : Noise Figure (Fn), stripe emiter area (Ae), fraction mole (x), SiGe HB

    Keanekaragaman Ekosistem Hutan Pantai Di Kawasan Terbangan Sebagai Referensi Tambahan Pada Materi Keanekaragaman Hayati Di SMAN 1 Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan

    Get PDF
    Keanekaragaman merupakan salah satu materi pembelajaran pada mata pelajaran biologi kelas X (sepuluh) terdapat pada SK 2.Memahami manfaat keanekaragaman hayati, yang membahas tentang berbagai tingkat keanekaragaman di Indonesia, salah satunya hutan pantai. Pembelajaran keanekaragaman hayati tidak semestinya fokus di dalam ruangan tetapi harus juga melibatkan lingkungan salah satunya hutan pantai. Hutan pantai (Beach Forest) merupakan daerah perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem darat, yang karena hempasan gelombang dan angin maka pasir dari pantai menbentuk gundukan ke arah darat yang dalam kurun waktu tertentu ditumbuhi oleh tumbuhan. Hutan pantai biasanya didominasi oleh 2 formasi yaitu formasi Pes-capre dan formasi Barringitonia. Penelitian ini berjudul "Keanekaragaman Ekosistem Hutan Pantai di Kawasan Terbangan Sebagai Referensi Tambahan Pada Materi Keanekaragaman Hayati Di SMAN 1 Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan" . Penelitian ini bertujuan untuk melihat indeks keanekaragaman hutan pantai di kawasan Terbangan serta pemanfaatannya sebagai referensi tambahan di dalam pembelajaran biologi. Metode di dalam penelitian ini menggunakan metode Line Transek dan petak kuadrat dengan penempatan plot secara Purposive Sampling. Analisis hasil penelitian dilakukan dengan menghitung indeks keanekragaman (H¹) Shannon-Wiener. Dari hasil penelitian ini disimpulkan terdapat 42 jenis tumbuhan yang terdiri dari 28 famili dengan indeks keanekaragaman 1,087 dalam kategori sedang. Hasil penelitian ini akan dimanfaatkan sebagai referensi tambahan di sekolah menengah pada materi keanekaragaman hayati dalam bentuk buku bacaan
    corecore