11 research outputs found

    Perancangan Antena Mikrostrip Array 2x2 Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Komunikasi Iot

    Get PDF
    Jurnal ini ditujukan untuk men-desain antena mikrostrip dengan empat elemen peradiasi dengan susunan array 2x2 yang bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz . Teknik pencatuan yang digunakan pada perancangan antena microstrip adalah teknik pencatuan saluran microstrip. Pada desain antena ini dititik beratkan pada gain dengan frekuensi 2,4 Ghz yang digunakan untuk komunikasi antara sensor-sensor pada jaringan Wi-Fi dengan sensor gateway. Hasil simulasi perancangan antena pada frekuensi 2.4 Ghz didapatkan return loss sebesar -27.23 dB dengan VSWR sebesar 1.089. Bandwidth yang didapatkan pada perancangan antena mikrostrip array 2x2 adalah 308 MHz

    Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Segiempat Dual Frequency untuk Aplikasi WLAN 2400 Mhz dan 5000 Mhz

    Get PDF
    — Dalam penelitian ini dilakukan perancangan antena mikrostrip bentuk segiempat untuk frekuensi 2400 MHz dan 5000 MHz memenuhi standar WLAN IEEE 802.11b dan IEEE 802.11a. Antena ini memiliki impedansi masukan sebesar 50 Ω dengan ukuran patch segiempat W = 30 mm dan L = 29 mm menggunakan substrat FR4 (h = 1,6 mm). Lebar saluran pencatu adalah 3,1 mm dengan panjang 6 mm. Untuk menghasilkan dual frequency, dilakukan dengan menambahkan beban slit pada patch antena. Dari hasil simulasi diperoleh nilai return loss sebesar -13,06 dB untuk frekuensi 2400 MHz dan -31,64 dB untuk frekuensi 5000 MHz dengan nilai VSWR sebesar 1,575 untuk 2400 MHz dan 1,054 untuk 5000 MHz. Bandwidth pada frekuensi 2400 MHz dan 5000 MHz berturut-turut adalah 134 MHz (5,58%) dan 630 MHz (12,6%). Prototipe dari antena yang dirancang telah dipabrikasi, namun belum dilakukan pengujian. Rancangan yang sederhana namun mampu memenuhi tujuan yang diinginkan merupakan keunggulan dibandingkan penelitian sebelumnya. Kata kunci — Antena mikrostrip, segiempat, WLAN, dual frequency, beban sli

    Miniaturisasi Antena Mikrostrip dengan Desain Fraktal untuk Aplikasi Global Positioning System

    Full text link
    Paper ini membahas mengenai desain dengan bentuk Fraktal antena mikrostip dengan tujuan untuk mendapatkan ukuran antena yang lebih kecil untuk aplikasi Global Positioning System pada frekuensi 1575 MHz. Pada hasil percobaan didapatkan frekuensi kerja GPS pada 1575 MHz, return loss sebesar -18,56 dB dengan VSWR 1,27

    Antena Mikrostrip Segitiga dengan Parasitic untuk Aplikasi Wireless Fidelity

    Full text link
    Dalam penelitian ini dilakukan perancangan antena mikrostrip segitiga dengan parasitic yang diaplikasikan untuk keperluan WiFi pada frekuensi 2400 MHz dengan menggunakan dua lapis substrat yang sama untuk dapat memperlebar bandwith. Dari hasil simulasi diperoleh peningkatan bandwith sebesar 181 MHz atau 18,31% dengan nilai return loss sebesar -17,25 dB dan VSWR 1,318

    Polarisasi Melingkar Antena Mikrostrip E Shape Dengan Pencatu Electromagnetic Coupling

    Get PDF
    This paper proposed a new design of circular polarization E shaped patch microstrip antenna fed by proximity coupling for Wireless Fidelity applications at operating frequency of 2.4 GHz. To generate circular polarization in the proposed antenna, the next steps is making three slits on the patch antenna and with this embedded three slits produces antenna E shaped. Besides that, the proximity coupling fed line is used to increase the bandwidth of the proposed antenna. In this research the patch E shaped was put on the first substrate layer while the proximity coupling feeder was put on the second substrate layer. The substrate material used in this research is one of the two layers FR 4 Epoxy with relative dielectric constant ( r) of 4.4 and thickness (h) of 1.6 mm. The circular polarization can be achieved by adjusting the width and length of the E shaped antenna. The simulation of this research gave some important antenna parameters such as axial ratio value of 2.58 dB, return loss of -19.98 dB, VSWR of 1.223 and bandwidth of 151.3 MHz. Finally, its measurement results gave also some related comparative data such as return loss of -22.12 dB, VSWR of 1.16, bandwidth of 153.2 MHz, and Half Power Beamwidth of 580

    Rancang Bangun Antenna Mikrostrip Peripheral Slits Linear Array Untuk Aplikasi Wi-Fi

    Full text link
    Wireless Fidelity (Wi-Fi) is the modern telecommunication technology nowadays being so widely used and developed at operating frequency of 2.4 GHz, that needs microstrip antenna as best suited supporting means for transmitting and receiving data signals as well at its wave transceiver subsystem. The proposed antenna design were consists of four elements rectangular patch antenna with peripheral slits technique arranged in a linear array of 2x2 operating at the frequency of 2.4 GHz until 2.5 GHz. In addition to that, the feeding technique used in this research is microstrip fed line. The simulation from this research resulted in reducing the size of related antenna dimension up to 17% compared to that of four elements array without peripheral slits. It is also apparent that the bandwidth of the proposed antenna is 320 MHz (2.253 GHz–2.573 GHz) which is equivalent to bandwidth increase percentage of 13.07%, The simulation results in the center of frequency 2.448 GHz obtained return loss of -26.14 dB with a VSWR of 1.104. The measurement results obtained bandwidth of the proposed antenna is 150 MHz (2.424 GHz–2.574 GHz) which is equivalent to 12% increase of bandwidth percentage. The results of measurements process at the center of frequency 2.448 GHz obtained value of return loss of -16.88 dB with VSWR of 1.304

    Comparative Effectiveness of 0.25% Turmeric Extract Cream and Grated Turmeric on Skin Elasticity Turmeric (Analysis of Curcuma Longa Concentration in Topical Preparations)

    Get PDF
    Turmeric as an antioxidant has been emerging studied for its many uses, especially for the health aspect, especially in counteracting free radicals. This study aims to determine the effectiveness of 0.25% turmeric extract cream and grated yellow turmeric (Curcuma longa) in improving skin elasticity after skin application for 21 days. The experiment was conducted in a Hasanuddin University Hospital in Makassar from March 2017- April 2017. Prospective cohort method was preferred in an observational analytic study. The subjects are women aged 30-50 years old who visited the dermatovenereology outpatient department of Hasanuddin University Hospital. A total of 13 subjects are given 0.25% turmeric extract cream, grated yellow turmeric, and vitamin C creams for the control group. All the cream was applied once a day on the right arm above the appropriate marker that has been given. The same method was applied twice daily in the upper left arm. On day 8 and day 21 skin analyzer was used to measure the skin elasticity following cream application. The results showed no significant changes between the 0.25% turmeric extract cream and grated yellow turmeric applied once and twice a day. However, there is a tendency of increasing skin elasticity score on day 21 of 0.25% turmeric extract group

    Rancang Bangun Sistem Pembelajaran Online Berbasis Moodle Di Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia

    Full text link
    Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia (STTI) merupakan perguruan tinggi swasta yang mempunyai sarana dan prasarana di bidang teknologi informasi yang memadai. Proses pembelajaran tatap muka di kelas yang selama ini berjalan masih memiliki kelemahan, ditambah adanya pandemi covid-19 yang membuat perkuliahan dilaksanakan secara online. Masalah riil yang dihadapi oleh setiap dosen atau mahasiswa STTI terutama adalah tentang kehadiran mahasiswa atau dosen yang berhalangan hadir. Kampus STTI yang menyelenggarakan perkuliahan kelas karyawan, dimana dibeberapa waktu harus keluar kota untuk mengerjakan sebuah project baik maintenance ataupun develop. Demikian juga sebaliknya disuatu saat dosen juga memiliki kebutuhan diluar kota misal diklat, seminar dan lain-lain yang tidak bisa ditinggalkan. Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun dan pembuatan sebuah sistem pembelajaran e-learning atau “ruang kelas” digital menggunakan MOODLE (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment) yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek. Moodle merupakan sebuah aplikasi gratis Course Management System (CMS) yang dapat diakses dengan menggunakan web browser dan dapat di akses tanpa batas jarak dan waktu. Kegiatan penelitian dimulai dengan melakukan identifikasi masalah pembelajaran yang ingin diselesaikan, melakukan pengumpulan data perkuliahan dan melakukan analisis data sebagai dasar dalam konfigurasi MOODLE. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem e-learning STTI telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan perancanga
    corecore