2 research outputs found

    BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MEREDUKSI STRES AKADEMIK SISWA

    Get PDF
    Berbagai tuntutan akademik di lingkungan sekolah yang sangat mempengaruhi prestasi akademiknya, sehingga cenderung menimbulkan dampak-dampak negatif, seperti : (1) merasa tidak bahagia, (2) mudah panik, (3) gelisah, (4) mudah marah, (5) cemas, (6) denyut jantung meningkat, (7) berpikir negatif, (8) mudah tersinggung, (9) prestasi menurun, (10) gugup, (11) takut, (12) berpikir menghadapi jalan buntu, (13) Jenuh/ merasa tidak menikmati hidup, (14) tubuh tidak mampu beristirahat dengan maksimal, (15) sulit mendisiplinkan diri, (16) tidak bisa menentukan prioritas hidup, (17) menyalahkan orang lain, (18) tidak merasakan kepuasaan, (19) mudah lupa, dan (20) merasa diabaikan, menjadi salah satu latar belakang dilakukannya penelitian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran umum stres akademik peserta didik yang dijadikan landasan dalam pengembangan program bimbingan belajar. Penelitian dilakukan terhadap 348 peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menggambarkan bahwa terdapat 2,58% siswa didik yang mengalami stres tingkat tinggi, 67,8% siswa mengalami stres tingkat sedang, dan 29,6% siswa mengalami stres tingkat rendah. Rekomendasi dari hasil penelitian sebagai berikut: (1) bagi konselor berupa layanan dasar yang meliputi bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok, (2) bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan uji coba program, guna menguji efektivitas program bimbingan belajar untuk mereduksi stres akademik siswa. The phenomenon of students where they do not feel confident of their own academic potentials leading to negatif effects, namely: (1) feeling unhappy, (2) getting panic easily, (3) feeling anxious, (4) getting angry easily, (5) getting worried, (6) increasing heart beat, (7) thinking negatively, (8) getting offended, (9) decreasing academic achievements, (10) feeling nervous, (11) feeling scared, (12) facing a dead end, (13) getting bored of life, (14) getting restless, (15) prone to be lazy, (16) cannot make priorities in life, (17) blaming other people, (18) feeling unsatisfied with things, (19) bad at remembering things, and (20) feeling abandoned, becomes one of the reasons as to why this study was conducted. This study aims to find out the general description of academic stress of 348 seventh grade students at SMP Negeri 1 Bandung Year 2013/2014. This study employs quantitative approach with descriptive method using questionnaires. It is concluded that there were 2.58% of students having high level of stress, 67.8% having mid-level of stress, and 29.6% having low level of stress. It recommended that: (1) counselors should provide basic service including classical guidance and group counseling, (2) future researchers should do testing programs to test the effectiveness of academic guidance program to reduce academic stress of students

    Desain Dan Evaluasi Kualitas Akustik Ruang Dari Gedung Airlangga Convention Center, Universitas Airlangga Surabaya

    Get PDF
    Gedung Airlangga Convention Center (ACC) merupakan gedung auditorium milik Universitas Airlangga yang digunakan untuk mengadakan berbagai macam pertemuan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan nyaman apabila ruangan tersebut memiliki kualitas akustik yang baik agar penonton dapat mendengar dengan jelas artikulasi percakapan pembicara. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa sekitar 60% responden menyatakan bahwa suara di beberapa titik di gedung ACC tidak dapat didengar dengan jelas. Sehingga penulis melakukan penelitian untuk mengetahui kualitas akustik ruang pada gedung ACC. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan pengukuran tingkat bising latar belakang pada gedung ACC serta waktu dengung dalam keadaan ruang tertutup dan tidak ada audiens. Dari hasil pengukuran tersebut, dilakukan simulasi pada software EASE 4.4 untuk validasi dan evaluasi pada gedung tersebut. Hasil simulasi dan pengukuran menunjukkan bahwa nilai bising latar belakang pada gedung ACC adalah NC-42. Nilai ini sangat jauh dari standar yang seharusnya bernilai NC-25. Hal ini disebabkan oleh adanya mesin yang menimbulkan bising cukup tinggi dari perangkat elektronik maupun HVAC. Sedangkan nilai waktu dengung yang didapatkan bernilai 8 detik di frekuensi tengah. Nilai ini juga sangat jauh melebihi standar yang ada. Sehingga penulis melakukan evaluasi dengan beberapa variasi bahan penyerap serta penggunaan panel movable. Dari beberapa variasi tersebut didapatkan hasil terbaik pada variasi dengan penggunaan abfusor sebagai panel di dinding yang diberikan airgap. Variasi ini menghasilkan nilai waktu dengung senilai 1,9 detik di frekuensi tengah serta persebaran nilai parameter objektif yang cukup bagus pada area lantai 1 maupun di tribun. Dimana nilai STI berada direntang 0,6-0,8; alcons dengan nilai 0,8-0%; C50 yang bernilai di atas -5 serta C80 yang bernilai tidak melebihi 8 ==================================================================================================================Airlangga Convention Center (ACC) is an auditorium owned by Airlangga University which used to hold a variety of campus activities both of the meetings or activities outside the campus. These activities can be carried comfortably in a room designed in accordance with the specified standards of comfort. One of the standards of comfort to consider in designing an auditorium is the architectural acoustic quality of the auditorium. Based on the survey, 60% of the respondents stated that voices in some point in the building can not be heard clearly. So the author did some study to find out the architectural acoustic quality of the auditorium in order to provide recommendations for sound system design in the building. The study was conducted by measuring the background noise levels in the ACC building and the reverberation time as the building was completely closed and unoccupied. Then the result of measurement will be simulated in EASE 4.4 to perform validation and evaluation. The result sowed that the value of the background noise in the ACC is building NC-42. This value is very far from the standard that should be worth a NC-25. This is caused by a machine that causes high noise from electronic devices and HVAC. While the reverberation time value is worth 8 seconds in the middle frequencies. This value is also very well beyond existing standards. So the author do an evaluation with some variation of absorbent material and the use of movable panel. From these variations, the best result was obtained on variation with the use of abfusor as a panel on the wall provided with airgap. This variation produces a 1.9-second reverberation time in the middle frequency as well as an excellent distribution of objective parameters on the first floor area and in the stands. Where STI showed a value of 0.6-0.8, alcons of 0,8-0%, C50 was above -5, and C80 was not exceed 8
    corecore