12 research outputs found
Analisis Biplot untuk Mengetahui Kebutuhan terhadap Lulusan Program Studi Statistika
Untuk melahirkan lulusan statistika yang berkualitas dibutuhkan program studi statistika yang dapat di andalkan. Dengan menyebar kuesioner pada pengguna lulusan program studi statistika, telah dikumpulkan data terkait kebutuhan instansi terhadap lulusan menggunakan teknik purposive sampling. Instansi pengguna lulusan adalah 22 dinas yang ada di Banda Aceh. Metode Biplot digunakan untuk menentukan tingkat kebutuhan instansi pengguna lulusan statistika. Sebagian besar instansi, yaitu sebanyak 9 dari 22 instansi meyakini bahwa sarjana statistika akan menyelesaikan banyak pekerjaan pada instansi tersebut, sekaligus menganggap bahwa penganggaran dana untuk pengembangan lulusan statistika sangat perlu untuk dilakukan
Analisis Korespondensi Pada Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Provinsi di Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan mengenai tingkat kecelakaan lalu lintas berdasarkan provinsi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data kecelakaan lalu lintas 4 bulan pertama tahun 2019 di Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 31 provinsi. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, uji Chi-Square, analisis profil baris dan kolom, analisis nilai inersia baris dan kolom, serta grafik Korespondensi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kecelakaan luka ringan merupakan tingkat kecelakaan dengan jumlah terbesar di Indonesia, dengan persentase sebesar 21,4% korban kecelakaan lalu lintas terdapat di provinsi Jawa Timur, sebesar 17,7% terdapat di provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan grafik korespondensi korban kecelakaan luka ringan dan meninggal dunia dominan terjadi di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Korban kecelakaan luka berat dominan di provinsi Sumatera Utara dan Lampung
Aplikasi Analisis Korespondensi Berganda Terhadap Status Gizi Remaja di Kota Banda Aceh
This study aimed to determine factors related to the nutritional status of adolescents in the city of BandaAceh. Cross sectional study was conducted through interview using questionnaires regarding nutritionalstatus, knowledge and income of parents. Correspondence analysis was used to determinefactors relatedto adolescent nutritional status.. The results revealed that the adolescents with normal nutritional statustend to have good knowledge and good diet.
Key words : multiple correspondence analysis, diet, knowledge, adolescent nutritional status
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi remajadi kota Banda Aceh. Penelitian potong lintang dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesionermengenai status gizi, pengetahuan dan pendapatan orang tua. Untuk mengetahui faktor-faktor yangberhubungan dengan status gizi remaja, digunakan analisis korespondensi. Hasil plot korespondensimenunjukkan bahwa, remaja dengan status gizi normal cenderung memiliki pengetahuan yang baik dandiet yang baik.
Kata kunci : korespondensi berganda, uji Khi-kuadrat, status gizi remaja
A generalized linear mixed model for understanding determinant factors of student's interest in pursuing bachelor's degree at Universitas Syiah Kuala
Generalized Linear Mixed Model (GLMM) is a framework that has a response variable, fixed effects, and random effects. The response variable comes from an exponential family, whereas random effects have a normal distribution. Estimating parameters can be calculated using the maximum likelihood method using the Laplace approach or the Gauss-Hermite Quadrature (GHQ) approach. The purpose of this study was to identify factors that trigger student's interest to continue studying at Universitas Syiah Kuala (USK) using both techniques. The GLMM is suitable for the data because the variable response has a Bernoulli distribution, and the random effects are assumed to be having a normal distribution. Also, the model helps identify the relationship between the dependent variable and the predictors. This study utilizes data from six high schools in Banda Aceh city drawn using a two-stage sampling technique. Stage 1, we randomly chose six out of sixteen public senior high schools in Banda Aceh. Stage 2, we selected students from each school from four different major classes. The GLMM model includes one binary response variable, five numerical fixed-effects, and two random effects. The response variable is the interest of high school students to continue study at USK (yes or no). The five fixed effects in the model including scores of collaboration (C), Action (A), Emotion (E), Purposes (P), and Hope (H). Finally, the random effects are schools (S) and majors (M). In this study, both Laplace and GHQ techniques produce identical results. The predictors that can explain student interest are A, E, and H. These predictors have a positive effect. The random effects of schools and majors are not significantly different from zero. The model with three significant predictors is better than the complete predictor model
Formulasi Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing Susu Bubuk Di PT. Indomilk Jakarta
Susu merupakan salah satu komoditi dengan kandungan gizi yang tinggi yang
diperlukan oleh masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan tulang dan kesehatan
tubuh. Susu dikonsumsi oleh masyarakat selain dalam bentuk susu murni. juga
dikonsumsi dalam bentuk susu olahan, seperti susu bubuk. susu kental manis. susu
formula dan susu cair yang telah diolah.
Peluang perkembangan industri pengolahan susu masih terbuka luas untuk
tumbuh dan berkembang sehubungan dengan meningkatnya jumlah penduduk.
peningkatan pendapatan per kapita, peningkatan kesadaran gizi masyarakat dan
sebagainya. Pertulnbuhan penduduk dapat meningkatkan jumlah konsumsi susu di
Indonesia. sedangkan peningkatan kesadaran gizi masyarakat dan pendapatan per
kapita akan meningkatkan konsumsi susu oleh masyarakat.
Perkembangan produksi susu di lndonesia tampaknya terus meningkat. Tetapi
perkembangan produksi tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi susu
nasional. Pada tahun 1995 produksi susu nasional sebesar 468,13 juta liter dengan
kenaikan rata-rata produksi sebesar 6,31%. Sedangkan konsumsi nasional mencapai
1.122,77 juta liter. Sehingga Indonesia harus mengimpor susu sebesar 654.64 juta
liter.
Pada tahun 1997 pertumbuhan penjualan produk-produk Indomilk menunjukan
bahwa pertumbuhan susu bubuk mengalami penurunan yang sangat tajam sebesar
22,33%. Susu kental manis pertumbuhannya menurun sebesar 2,56%, sedangkan susu
cair olahan mengalami peningkatan yang sangat tajam sebesar 59.03%, susu
pasterisasi meningkat sebesar 17.81 % dan mentega meningkat sebesar 9,91%.
Pada awal peluncurannya tahun 1991, penjualan Susu Bubuk lnstant (SBI)
meningkat tajam dari total penjualan sebesar 260 ton menjadi 660 ton pada tahun
1992 atau mengalami peningkatan 153,85. Namun peningkatan ini tidak bertahan
lama karena pada tahun berikutnya penjualan susu bubuk terus mengalami penurunan.
Setiap kategori mengalami penurunan, kecuali kategori Susu Bubuk Cokelat (SBC)
yang mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 1997 mengalami penurunan dari
1.295 ton menjadi 1.087 ton. Pada tahun 1997 total penjualan susu bubuk Indomilk
mengalami penurunan untuk setiap kategorinya.
Pangsa pasar susu bubuk saat ini masih dikuasai oleh susu bubuk Dancow yang
diproduksi oleh PT Nestle Indonesia dengan pangsa pasar pada tahun 1995 sebesar
58,0%, tahun 1996 sebesar 57,6%, dan tahun 1997 sebesar 60,6%. Pangsa pasar
kedua dikuasai oleh susu bubuk Bendera yang diproduksi oleh PT Friesche Vlag
dengan pangsa pasar pada tahun 1995 sebesar 28,0%, tahun 1996 sebesar 29,8%, dan
tahun 1997 sebesat 31,6%, sedangkan Susu Bubuk Indomilk menduduki urutan ketiga
dengan pangsa pasar pada tahun 1995 sebesar 5,8%, tahun 1996 sebesar 4,6% dan
pada tahun 1997 sebesar 3,4%.
Permasalahan dalam geladikarya ini yaitu bagaimana rumusan strategi
pemasaran yang seharusnya diterapkan perusahaan untuk meningkatkan keunggulan
bersaing susu bubuk sehingga dapat meningkatkan penjualan dan pangsa pasarnya ?
Tujuan dari geladikarya yaitu melakukan analisis terhadap strategi pemasaran
dan SWOT, struktur industri, pesaing, dan analisis konsumen dalam menyusun
strategi pemasaran yang dapat diterapkan perusahaan, merumuskan strategi
pemasaran produk susu bubuk yang dapat diterapkan di perusahaan dalam
meningkatkan keunggulan bersaing, menentukan pilihan strategi pemasaran untuk
meningkatkan penjualan dan pangsa pasar susu bubuk.
Rumusan strategi pemasaran susu bubuk Indomilk dirumuskan berdasarkan
hasil analisis terhadap pemasaran susu bubuk saat ini, analisis SWOT, analisis
struktur industri, analisis pesaing dan analisis konsumen. Kemudian dirumuskan
pilihan strategi yang berhubungan dengan produk, harga, distribusi dan promosi
untuk meningkatkan penjualan dan pangsa susu bubuk Indomilk.
Berdasarkan hasil analisis terhadap pemasaran susu bubuk menunjukkan bahwa
penjualan susu bubuk Indomilk dalam periode Januari-Pebruari 1997-1998
mengalami penurunan sekitar 16,9%. Sedangkan pangsa pasar susu bubuk Indomilk
juga mengalami penurunan dari 3,8% menjadi 3,0%.
Berdasarkan hasil pengolahan terhadap total penjualan susu bubuk tahun 1993-
1997, menunjukkan bahwa susu bubuk Indomilk berada pada fase kedewasaan
(Maturity). Kategori susu bubuk instant berada pada fase kemunduran (Decline), susu
bubuk cokelat pada fase kedewasaan (Maturity), sedangkan susu bubuk biasa
(regular) berada pada fase kemunduran (Decline).
Harga susu bubuk yang ditetapkan perusahaan berdasarkan pendekatan Markup
menghasilkan harga jual yang lebih rendah dan lebih ekonomis dibandingkan
dengan produk pesaing seperti Dancow dan Bendera dengan kemasan dan ukuran
yang sama.
Distribusi susu bubuk Indomilk selama ini dilakukan oleh PT. Indomarco yang
memiliki 21 cabang distributor di seluruh Indonesia. Kegiatan-kegiatan yang telah
dilakukan Indomarco, antara lain penempatan Area Sales and Promotion Supervisor.
(ASPS) di 21 cabang distributor, membentuk Tim Penjualan (Merchandising Team).
dan menyusun program High Class Outlet (HCO).
Berdasarkan hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa perusahaan memberikan
respon yang tinggi terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan perusahaan yaitu
image perusahaan yang baik sebagai penghasil produk susu bermutu, sedangkan
kelemahannya citra terhadap merek (Brand Awareness) kalah dibandingkan dengan
pesaing. Perusahaan memberikan respon bahwa pasar pesaing sudah terbentuk
merupakan ancaman, sedangkan meningkatnya kesadaran kesehatan dan gizi
masyarakat merupakan peluang yang berpengaruh bagi perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis struktur industri tampak bahwa perusahaan
memberikan respon yang sangat tinggi terhadap persaingan dalam industri
dibandingkan dengan kekuatan atau ancaman lainnya. Selain persaingan dalam
industri, kekuatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap industri pengolahan
susu adalah kekuatan tawar menawar pembeli dan kekuatan tawar menawar pemasok
Sedangkan ancaman pendatang baru dan produk pengganti belum berpengaruh.
Berdasarkan hasil analisis terhadap pesaing tampak bahwa pada periode
Januari-Pebruari 1997-1998, pertumbuhan penjualan susu bubuk meningkat sebesar
4,9%. PT. Nestle pertumbuhannya sebesar 9,9%. PT. Friesche Vlag dengan
pertumbuhan sebesar 4,0%. Sedangkan pertumbuhan susu bubuk lndomilk
mengalami penurunan yang cukup tajam sebesar 16,9%.
Pangsa pasar susu bubuk periode Januari-Pebruari 1997-1998 dikuasai oleh PT.
Nestle Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 46,9%, urutan kedua diduduki oleh PT.
Friesche Vlag Indonesia sebesar 39,0%. Sedangkan pangsa pasar PT. Indomilk
sebesar 3,0%, dan perusahaan lainnya sebesar 11,l %.
Hasil analisis terhadap persaingan harga menunjukkan bahwa posisi harga susu
bubuk Indomilk di pasaran relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga
pesaingnya seperti Dancow dan Bendera dengan kemasan dan ukuran yang sama.
Distribusi produk susu bubuk Bendera ditangani oleh Frinas (Friesland
Indonesia Perkasa) yaitu distributor yang memiliki kantor penjualan di 30 kota di
Indonesia. Sedangkan produk Dancow melakukan sendiri distribusinya bersamaan
dengan produk lainnya secara coorperate Nestle. Susu bubuk Indomilk dipegang oleh
PT. Indomarco dengan 21 cabang distributor di seluruh Indonesia.
Promosi yang dilakukan oleh Indomilk dan pesaing meliputi Above The Line
dan Below The Line. Dancow sangat gencar dalam mempromosikan produknya
terutama iklan Aku dan Kau Suka Dancow di berbagai TV swasta, dan iklan tersebut
merupakan bagian dari Brand Equity dari Dancow secara keseluruhan. Bendera
mengiklankan produknya di TV swasta dengan iklan Susu Saya Susu Bendera yang
menjadi slogannya. Rata-rata per tahun belanja iklan Dancow sekitar Rp 2,4 milyar.
iklan Bendera sekitar Rp 2,0 milyar, sedangkan Indomilk Rp 1,0 milyar.
Berdasarkan data hasil analisis konsumen menunjukkan bahwa konsumsi
produk susu olahan yang menjadi pilihan konsumen didominasi oleh produk susu
bubuk sebesar 58,98%. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian produk susu
bubuk yaitu kesadaran kesehatan sebesar 40,0%, kebutuhan sehari-hari sebesar
12,6%. Sedangkan faktor lainnya seperti anggota keluarga sebesar 4,2%, iklan dan
promosi sebesar 2,1%. Pengaruh media promosi tampak bahwa iklan di TV sangat
berpengaruh terhadap pembelian produk susu bubuk sebesar 53,68%. Sedangkan
iklan lainnya seperti radio, majalah, surat kabar dan lainnya sangat kecil pengaruhnya
terhadap pembelian produk susu bubuk. Atribut-atribut yang sangat penting yaitu
kualitas, ketersedian, kandungan gizi, dan expire date. Atribut-atribut yang penting
menurut konsumen yaitu merek, harga, kemasan, dan iklan.
Berdasarkan hasil analisis terhadap pemasaran, SWOT, struktur industri.
pesaing dan konsumen, kemudian dirumuskan altematif strategi pemasaran yang
dapat diterapkan perusahaan dalam menghadapi persaingan pemasaran susu bubuk.
antara lain strategi keunggulan biaya, strategi fokus, strategi penetrasi pasar, strategi
pengembangan atau modifikasi pasar, strategi pengembangan atau modifikasi produl;
dan strategi diversifikasi.
Berdasarkan akernatif strategi tersebut, kemudian dirumuskan pilihan strategi
yang berhubungan dengan bauran pemasaran (Marketing Mix), antara lain strategi
produk dan pengembangan produk baru, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi
promosi. Pilihan strategi tersebut dimmuskan untuk meningkatkan penjualan dan
pangsa pasar 5-lo%, dengan asumsi pertumbuhan pasar meningkat sekitar 5% seiring
pertumbuhan pasar.
Strategi terhadap produk yang saat ini dipasarkan saat ini yaitu menambah
karakteristik baru terhadap produk-produk yang dipasarkan, seperti susu yang
mengandung kalsium tinggi, menambah pilihan rasa, zat yang dapat meningkatkan
aktivitas dan kecerdasan anak, dan sebagainya. Pengembangan produk baru seperti
susu bubuk untuk balita, ibu hamil, dan susu yang berkalsium tinggi (high calcium)
sebagai target pasar yang baru karena adanya peningkatan kesadaran para ibu dalam
memelihara kesehatan bayinya selama hamil, semakin tingginya kepedulian orang tua
terhadap pertumbuhan anak dan kesadaran kesehatan konsumen terhadap
pertumbuhan tulang dan gizi serta semakin meningkatnya aktivitas anak.
Strategi harga tetap mempertahankan pendekatan penetapan harga Mark-up
karena dengan pendekatan tersebut harga jual susu bubuk Indomilk di pasaran relatif
lebih rendah dibandingkan dengan harga jual produk susu bubuk pesaing seperti
Dancow dan Bendera. Dalam menghadapi kenaikan harga bahan baku, strategi yang
perlu diperhatikan dalam menekan kenaikan harga susu, yaitu strategi keunggulan
biaya dengan melakukan efisiensi produksi (manufacturing), meliputi efisiensi biaya
produksi (Cost Production), peningkatan kualitas produksi (Quality Control), dan
efisiensi pengiriman (Delivery).
Strategi distribusi bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar setiap wilayah
distribusi sekitar 5-10% dari tahun sebelumnya. Distribusi perlu memperluas jaringan
distribusi dengan cara mengefektifkan PT. Indomarco Adi Prima sebagai distributor
tunggal untuk dapat menjangkau daerah-daerah pemasaran yang belum dimasuki oleh
pesaing, memanfaatkan distributor-distributor lokal di daerah untuk menjangkau
daerah-daerah yang tidak dapat dimasuki Indomarco, memperluas wilayah distribusi
di beberapa kota (ekspansi geografis) dengan menambah cabang distribusinya dari 21
cabang distributor menjadi 25-30 cabang distributor di beberapa kota untuk
memperluas wilayah pasar. Pihak distributor juga tems meningkatkan kerja sama
dengan pengelola supermarket, swalayan dan toko-toko besar lainnya untuk membuat
outlet-outlet yang strategis di supermarket atau swalayan.
Strategi promosi yang dapat diterapkan yaitu menaikan persentase biaya
promosi dan iklan dari 61,7% menjadi sekitar 70,0% untuk meningkatkan biaya iklan
dan promosi. Belanja iklan Indomilk di media elektronik dan media cetak dinaikan
jumlahnya untuk menghadapi kegiatan iklan yang gencar dilakukan oleh pesaingnya.
Iklan susu bubuk Indomilk di TV swasta digencarkan kembali untuk mendapatkan
persepsi terhadap merek sehingga dapat meningkatkan brand image dari konsumen
seperti yang dilakukan oleh Dancow dan Bendera. Oleh karena itu, belanja iklan
untuk televisi dinaikan dari sekitar Rp 1,0 milyar menjadi Rp 2,0 milyar sehingga
dapat mengimbangi belanja iklan yang dilakukan pesaing yang rata-rata sekitar Rp
2 milyar
Identifikasi tingkat kepuasan mahasiswa Unsyiah terhadap aspek akademik menggunakan analisis korespondensi berganda empat peubah
ix+50hlm.;29c
Pendugaan Selang Kepercayaan Persentil Bootstrap Nonparametrik untuk Parameter Regresi
Persentil bootstrap merupakan salah satu metode pendugaan selang kepercayaan dengan
menetapkan batas bawah dan atas selang berdasarkan persentase dari replikasi bootstrap. Penelitian
ini bertujuan untuk menduga selang kepercayaan persentil bootstrap untuk parameter model regresi
linier satu dan dua peubah bebas dengan melakukan beberapa variasi jumlah sampel bootstrap dan
jumlah pengulangan pendugaan parameter. Data yang disimulasikan adalah data riil agar dapat
dipastikan ada hubungan fungsionalnya antara peubah-peubah bebas dan peubah takbebas.
Simulasi dilakukan untuk 9 kasus, yaitu masing-masing untuk kombinasi n = 50, 100, dan 200
serta B = 1000, 5000, dan 10000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya perulangan
dalam pendugaan parameter regresi tidak mempengaruhi selang kepercayaan bootstrap
nonparametrik. Namun jika jumlah sampel bootstrap yang diambil semakin besar maka selang yang
dihasilkan makin pendek
Kajian enso melalui pendekatan proses stokastik dengan menggunakan rantai markov 3-state
viii+99999hlm.;29c
Analisis Komponen Utama dan Analisis Gerombol Untuk Mengelompokkan Kabupaten/Kota Berdasarkan Perubahan Tingkat Kesejahteraan Rakyat Di Provinsi Aceh
ix+62hlm.;29c