1,421 research outputs found

    IMPLEMENTASI Al-MASYAQQOH Al-TAJLIBU Al-TAISYIIR DI TENGAH PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Abstrac: The purpose of this study is to explain the meaning of “al-masyaqqoh al-tajlibu al-taisyiir”, the implementation of these principles during the Covid-19, to find out the understanding of the Manado people about these principles and finally to describe the response of the Manado Muslim community to the MUI fatwas, especially Friday prayers. 'at the time of the Covid-19 pandemic. The research used an exploratory case study method and the research approach was qualitative. The informants who were interviewed were 15 people from 5 mosques consisting of imams, ta'mir, and congregation of mosques, interviews were conducted by telephone, because they were worried about contracting the virus when interviewing face to face. Research results: People are still not familiar with the rules of al-masyaqqoh al-tajlibu al-taisyiir, what they know is the term 'emergency', but the term emergency is too narrow and has very limited meaning, which is only limited to life-threatening things that result. by the absence of food. In practice, al-masyaqqah must be adapted to the conditions and situations, at least there are two conditions, namely al-masyaqqah al-'Azhimmah, and al-masyaqqah al-Khafifah. Regarding the MUI fatwa, there are agree and disagree in the community, some have responded positively and some have refused.Key words: Understanding, Perception, Al-Masyaqqoh Al-Tajlibu Al-Taisyiir, MUI Fatwa, Covid-19 Pandemic. Abstrak:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan makna al-masyaqqoh al-tajlibu al-taisyiir, implementasi kaedah tersebut pada masa pandemi covid-19, mengetahui pemahaman masyarakat Manado tentang kaedah tersebut dan yang terakhir  untuk mendeskripsikan respon masyakat muslim Manado terhadap fatwa MUI khususnya shalat jum’at di masa pendemi covid-19. Penelitian menggunakan metode studi kasus eksplorasi dan pendekatan penelitiannya menggunakan kualitatif. Informan yang diwawancarai sebanyak 15 orang dari 5 mesjid terdiri dari imam, ta’mir, dan jama’ah masjid, wawancara dilakukan melalui telepon, pertimbangannya karena kekhawatiran terjangkit virus apabila wawancara dengan tatap muka. Hasil penelitian:  Masyarakat masih belum mengenal kaedah al-masyaqqoh al-tajlibu al-taisyiir, yang mereka tau adalah istilah ‘darurat’, tetapi istilah darurat pun terlalu sempit dan sangat terbatas dimaknainya, yaitu hanya terbatas pada hal-hal yang mengancam jiwa yang diakibatkan oleh ketiadaan makanan. Dalam prakteknya, al-masyaqqah harus disesuaiakan dengan kondisi dan situasi, minimal ada dua keadaan yakni al-masyaqqah al-‘Azhimmah, dan al-masyaqqah al-Khafifah. Terkait dengan fatwa MUI terjadi pro dan kontra di masyarakat ada yang menanggapi positif dan ada yang menolak.Kata Kunci: Pemahaman, Persepsi, Al-Masyaqqoh Al-Tajlibu Al-Taisyiir, Fatwa MUI, Pandemi Covid-19

    Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Mengajar terhadap Profesionalisme Guru di SMAN I Likupang

    Full text link
    Penelitian ini mengkaji “Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Mengajar Terhadap Profesionalisme Guru SMA-N 1 Likupang Minahasa Utara”. Untuk mengetahui tentang pengaruh yang signifikan secara simultan tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman mengajar terhadap profesionalisme guru SMA-N 1 Likupang Minahasa Utara. Juga unutk mengetahui tentang variable mana yang memiliki pengaruh dominan diantara variabel-variabel tersebut. Metode penelitian menggunakan survey mengambil sampel dengan teknik random sampling yakni dengan memanfaatkan 45 guru SMA-N I Likupang Minahasa. Sedangkan tekhnik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan interview yang dilakukan peneliti dengan cara berhadapan langsung dengan subyek penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang betul-betul akurat. Hasil Penelitian menunjukkan variabel-variabel independen yang meliputi pendidikan, pelatihan dan pengalaman mengajar mempunyai pengaruh yang signifikan dengan profesionalisme guru, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, untuk itu hipotesis pertama yang dinyatakan “ada pengaruh yang signifikan secara simultan tingkat pendidikan, pelatihan, pengalaman mengajar terhadap profesionalisme guru SMA I Likupang terbukti kebenarannya

    Fullday School dalam Sorotan Ilmu Sosiologi, Psikologi, dan Ekonomi

    Full text link
    Tulisan ini mengkaji tentang diskursus fullday school yang belakangan ini semakin banyak dibicarakan sekaligus diperdebatkan oleh banyak kalangan guru. Penjelasan-penjelasan mengenai fullday school sebagian besar masih terkonsentrasi pada kebijakan politik yang dianggap kurang menguntungkan pihak lain sedangkan pendekatan keilmuan seperti sosiologi, psikologi dan ekonomi belum banyak digunakan dalam memahami wacana tersebut. Kajian ini menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan studi komparatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa (1) Fullday school dalam perspektif sosiologi tidak semuanya baik, karena siswa yang menghabiskan waktu dengan durasi panjang di sekolah dapat menggananggu intensitas interaksi anak. (2) Fullday school dalam perspektif psikologi tidak boleh salah satu fungsi pun dari kejiwaan anak. (3) Fullday school dalam perspektif ekonomi akan menambah beban masyarakat dan para orangtua pada umumnya karena alasan pembiayaan. Kesimpulan dari kajian ini adalah konsep fullday school tidak dilandasi tujuan yang substansial untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional di jenjang sekolah dasar dan menengah

    Kompetensi Hakim Agama dan Masalah Hukum Kontemporer

    Full text link
    Hakim agama mempunyai kewenang­an mengadili perkara-perkara di bidang perdata untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara antara orang-orang yang beragamaIslam. Perkara-perkara tersebut meliputi; perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf dan shadaqah

    Strategy of Da’wah to Improve Muallaf’s Religiousity in Dologuo Village, Bolaangmongondow Regency

    Get PDF
    This paper analyzes the religious-social activities done by the preachers as the strategy of da’wah for those who are converted to Islam or “muallaf” in Dologuo Village, Bolaangmongondow Regency. By employing qualitative research, this paper argues that the strategy of da’wah maintained by the preacher (“dai”) has influenced to the improvement of religiosity of the “muallaf”. This paper found that the da’i has been able to implement the strategy of da’wah that is in line with the need of “muallaf”. They established the religious circle or “pengajian”, provide religious books as the reference for the muallaf and building the social cohesion among between the muallaf and the broader Muslim community. This religious commitment can be seen at their ritual, knowledge, and attitude. This study seeks to contribute to the formulation of proper strategy of da’wah to the muallaf.Penelitian ini  bertujuan untuk menganalisis aktivitas sosial keagamaan dan kemasyarakatan yang dijadikan sebagai sarana dan strategi dakwah oleh para da’i  dan berimplikasi pada perubahan prilaku (komitmen religiusitas) muallaf di Desa Doloduo Kabupaten Bolaangmongondow. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan da’i di Doloduo Bolaangmongondow menyesuaikan dengan kebutuhan muallaf, yaitu meliputi penguatan aspek akidah, ibadah dan muamalah. Selain itu, dakwah dilakukan melalui kelompok pengajian, memberikan buku-buku agama sebagai bacaan dan mempererat persaudaraan antara muallaf dengan muslim lainnya. Komitmen religiusitas muallaf secara umum sudah tampak bagus dilihat dari beberapa indikator yaitu;  aspek keimanan, aspek ritual/ibadah, aspek penghayatan atau kedekatannya dengan Allah, aspek pengetahuan tentang ajaran pokok dalam Islam dan akhlak. Penelitian ini berimplikasi pada perumusan formulasi dakwah yang dilakukan terhadap muallaf
    • 

    corecore