89 research outputs found

    Pengaruh Lama Pemasangan Infus dengan Kejadian Flebitis pada Pasien Rawat Inap di Bangsal Penyakit Dalam dan Syaraf Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul

    Get PDF
    Infusion is one invasive procedure performed in a hospital. Inpatient therapy and intravenous fluids are given continuously in the long term will increase the likelihood of complications from infusion, one of which is the occurrence of phlebitis. The purpose of this study was to determine the effect of treatment duration infusion with the incidence of phlebitis in patients on the ward and neurological disease in the Nur Hidayah hospital in Bantul. This research is an analytic observational study with cross sectional approach, the number of samples is determined by calculation slovin as many as 133 people, with the sampling technique used purposive sampling. Data results from this study showed that respondents with a longer infusion <3 days a total of 37 respondents (32.8%) who did not have phlebitis 31 respondents (10.8%) and those with phlebitis 6 respondents (26.2%). As for respondents with a longer infusion ≥3 days as many as 76 respondents (67.2%) who experienced phlebitis 74 respondents (53.8%) and who had not had phlebitis 2 respondents (22.2%). Based on the results of data analysis using chi-square test values obtained p-value of 0.000, which means the value significantly smaller than the significance level α: 0.05, it means that the research hypothesis is accepted. In conclusion, that there is a long infusion influence on the incidence of phlebitis. Therefore, it may be advisable for the health care team in a hospital for treatment of patients infusion according to the procedure, especially for patients with infusion of more than 3 days, to avoid the occurrence of phlebitis

    Hubungan Pemberian Informasi pada Pasien Rawat Inap dengan Kepuasan Mutu Pelayanan Pasien di Unit Admisi RSUP DR. Sardjito Yogyakarta

    Get PDF
    Proses admisi merupakan pintu utama dalam mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Informasi pasien diberikan mulai dari pasien baru reservasi rawat inap hingga pasien pulang. Informasi-informasi mengenai layanan rawat inap sangat dibutuhkan oleh pasien dan keluarga. Informasi tersebut akan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam tatacara rawat inap. Sikap dan komunikasi yang jelas dari pemberi informasi akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Pemantauan terhadap tingkat kepuasan pasien tentunya menjadi target rumah sakit untuk selalu berkembang dan dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya. Proses admisi merupakan pintu utama dalam mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Informasi pasien diberikan mulai dari pasien baru reservasi rawat inap hingga pasien pulang. Informasi-informasi mengenai layanan rawat inap sangat dibutuhkan oleh pasien dan keluarga. Informasi tersebut akan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam tata cara rawat inap. Sikap dan komunikasi yang jelas dari pemberi informasi akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Pemantauan terhadap tingkat kepuasan pasien tentunya menjadi target rumah sakit untuk selalu berkembang dan dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya. Sehingga diperlukan penilaian kepuasan pasien terhadap pemberian informasi pada pasien rawat inap di Unit Admisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian informasi pada pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di Unit Admisi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dengan purposive sampling dan melibatkan 96 responden. Pengumpulan data menggunakan checklist kesesuaian pemberian informasi dan kuesioner kepuasan pasien. Data dianalisis menggunakan uji statistik Spearman Rho. Hasil dari uji Spearman Rho didapatkan pemberian informasi awal kepada pasien rawat inap yang sesuai SOP yaitu 60,4%, kurang sesuai SOP 39,6%, kepuasan mutu pelayanan pasien sangat puas 36,5%, puas 47,9%, tidak puas 15,6% dengan p value < 0,05, sehingga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada pemberian informasi pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di unit admisi, dimana p value = 0,021. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian informasi pada pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di Unit Admisi.Kata Kunci: Pemberian Informasi; Rawat Inap; Admisi; Kepuasan Pasie

    Hubungan Antara Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien Di Puskesmas Galur 1 Kulon Progo

    Get PDF
    Pelayanan bermutu dalam konteks pelayanan di puskesmas berarti memberikan pelayanan kepada pasien didasarkan pada standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan pasien, sehingga dapat diperoleh kepuasan yang akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap puskesmas. Pasien yang loyal akan menggunakan kembali pelayanan kesehatan yang sama, bahkan pasien akan merekomendasikan atau mengajak orang lain untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan minat kunjungan ulang pasien di Puskesmas Galur 1 Kulon Progo. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian yang bersifat observasional analitik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 144 orang dan jumlah sampel sebanyak 52 responden. Instrumen yang digunakan, yaitu kuesioner mutu pelayanan kesehatan dan kuesioner minat kunjungan ulang. Uji statistik yang digunakan dengan menggunakan uji kendall’s-tau. Hasil penelitian menunjukkan responden yang menyatakan mutu pelayanan kategori baik, yaitu 31 responden (59,6%). Minat Kunjungan ulang mayoritas berminat, yaitu 38 responden (73,1%). Hasil uji Kendall’s Tau menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan kesehatan dengan minat kunjungan ulang pasien di Puskesmas Galur 1 Kulon Progo (p = 0,000, α<0,005). Kata Kunci: Mutu Pelayanan; Minat Kunjungan Ulang; Quality of service; Interest In repeat visit

    Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Perawat di Ruangan Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul di Masa Pandemi Covid–19 Tahun 2021

    Get PDF
    Profesi perawat mempunyai resiko yang sangat tinggi terkena stress, karena memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat tinggi terhadap keselamatan manusia. The American institute of stre menyatkan bahwa 46% pekerjaan perawat penuh dengan stress dan 34% perawat   berpikir serius untuk keluar dari pekerjaan kerena stress. Survey yang dilakukan prancis 74% perawat mengalami stress dan   study yang dilakukan perawat swedia 80% perawat mengalami   stress   yang   cukup   tinggi   akibat   pekerjaan.   Hasil   riset   PPNI menunjukan 50,9% perawat Indonesia mengalami stress kerja,sering pusing, lelah, tidak ada istirahat karena beban kerja terlalu tinggi di masa pandemi. Terdapat kinerja perawat sebanyak 48,8% memiliki stress kerja dan 51,1% memiliki stress kerja yang tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Perawat di Ruangan Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul di Masa Pandemi Covid – 19 Tahun 2021. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif   dengan pendekatan cross sectionel. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di ruangan Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta dengan jumlah 34 perawat dengan pengambilan sampling dengan cara non probabillty sampling, pengumpulan data mengunakan jenis rancangan purposive sampling. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan Spearma’s rank. Hasil Penelitian ini adalah Stress  kerja  diruangan  Hemodialisa    RSUD  Panembahan  Senopati Bantul berada dalam kategori rendah sebanyak 18  (52,9%) responden. Kinerja perawat diruangan Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul berada dalam kategori sedang sebanyak 20 (58,8%) responden. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh stress kerja terhadap kinerja perawat diruangan Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis uji statistik spearman rank yang diperoleh nilai p value  0,001 (p<0,05).Kata kunci: Stres Kerja; Kinerja Perawat; Job Stress; Nurse Performanc

    HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT NUR HIDAYAH TAHUN 2021

    Get PDF
    The world health in Indonesia is currently growing very rapidly, it can be seen that number of hospital continues to grow. Every hospital needs human resources. HR itself is one of the most important assets in a company organization. Human resources who have work motivation, employees will work harder and create good performance. With that we need an encouragement that can help HR improve their performance. With the motivation to influence human resources to be more optimal in realizing the goals of the organization and the agency. High and low employee performance is influenced by several factors, one of which is leadership style. Thus study aims to determine the relationship between leadership style and work motivation of nurses in the Nur Hidayah Hospital Inpatient Room at in 2021. Research The approach used in this research is descriptive correlasional with cross sectional approach. The population in this study were nurses in the inpatient room at nur hidayah hospital with a total of 35 respondents. Then to analyze the data in this study using the sperm rank with the help of SPSS. Results: The results showed that there was a relationship between leadership style and work motivation of nurses in the inpatient room of nur hidayah hospital, where the correlation coefficient (r) was 0,343 with sig 0,044 (

    Phenolic profile and antioxidant potential of selected plants of Pakistan

    Get PDF
    Antioxidants play an important role in inhibiting and scavenging radicals, thus providing protection to humans against infectious and degenerative diseases. Literature shows that the antioxidant activity is high in medicinal plants. Realizing the fact that, this investigation was carried out to evaluate the in vitro antioxidant capacity of methanolic extracts of Acacia leucophloea (bark), Albizia lebbeck (bark, flower, seed), Capparis decidua (root), Cicer arietinum (seeds) and Grewia asiatica (leaves). Barks showed the highest phenolic content as compared to seeds, leaves and roots and the order observed was A. lebbeck bark> A. leucophloea bark> G. asiatica leaves> C. decidua root >A. lebbeck flowers> A. lebbeck seeds> C. arietinum seeds. Phenolic compounds were identified based on their mass spectral characteristics in each extract. Antioxidant capacity measured by three commonly-benched methods, TEAC, FRAP and TRAP assays indicated that all extracts are a good source of natural antioxidants. Investigated extracts appeared to have potential as a health supplement rich in natural antioxidants and merits further intensive study. The results of this study will promote the reasonable usage of these plants in food and pharmacy industries as well as in alternative medicine and natural therapy

    Hubungan Kualitas Pelayanan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Pengguna BPJS di RSUD Panembahan Senopati Bantul

    Get PDF
    BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di Indonesia. Sebagai suatu sistem yang besar dan baru berlangsung dalam tempo yang relatif singkat banyak ditemukan keluhan pasien tentang sistem dan pelayanan kesehatan yang diterapkan oleh BPJS Kesehatan, salah satu contohnya terkait sistem rujukan berjengjangnya. Hal tersebut dapat saja berpengaruh kepada kepuasan pasien. Kondisi yang demikian membuat rumah sakit harus selalu menjaga kualitas pelayanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien yang menggunakan BPJS di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metode penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang berada di ruang ranap kelas III di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Sampel pada penelitian ini adalah pasien BPJS berjumlah 90. Analisa data pada penelitian ini untuk uji korelasi menggunakan uji statistik Kendal tau. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh data terdapat hubungan yang lemah antara kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien BPJS diruang ranap kelas III di RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan nilai 0,001 dan r= 0,337. Kesimpulannya terdapat hubungan yang lemah antara kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien BPJS. Kata Kunci: Kualitas pelayanan, Kepuasan pasien, Pasien BPJ

    Surat Tugas tridarma imram

    Get PDF

    BUKTI MENGAJAR IMRAM Dari Portal

    Get PDF
    corecore