6 research outputs found

    Studi Komparatif Penguasaan Konsep Matematika Antara Siswa Program Keahlian Bangunan Dengan Siswa Program Keahlian Listrik Pokok Bahasan Matriks (Studi Eksperimen Pada Kelas X Smk Negeri 1 Cirebon)

    Get PDF
    Sistem pembelajaran di SMK merupakan sistem pembelajaran yang banyak melakukan praktek dibandingkan denganteori. Karena memang siswa SMK dipersiapkan untuk terjun langsung ke dunia kerja. Sehingga dalam prosespembelajarannya, terutama mata pelajaran khusus program keahlian masing-masing, banyak belajar praktek danaplikasi. SMK Negeri 1 Cirebon merupakan salah satu SMK negeri favorit dan berkualitas. Ini terbukti bahwa sekolahini merupakan sekolah RSBI dan sudah mendapat sertifikat ISO manajemen mutu. Program Keahlian Bangunan danProgram Keahlian Listrik adalah dua program keahlian yang paling banyak berkutat dengan analisis matematika.Siswa-siswa ini sudah terbiasa dengan perhitungan matematis karena sesuai dengan program keahlian mereka yangbanyak menerapkan konsep matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep matematikaSiswa Program Keahlian Bangunan dan Siswa Program Keahlian Listrik. Setelah hasilnya diketahui, maka akandibandingkan perbedaan tingkat penguasaan kosep matematika Siswa Program Keahlian Bangunan dengan SiswaProgram Keahlian Listrik. Metode yang digunakan penulis adalah metode eksperimen dengan teknik pengumpulandata berupa tes, observasi, dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Program Keahlian Bangunandan Siswa Program Keahlian Listrik kelas X SMK Negeri 1 Cirebon, dengan kriteria keduanya homogen pada tingkatprestasinya (dokumentasi nilai raport). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster randomsampling, yaitu kelas X-TBG 1 sebagai kelas Program Keahlian Bangunan dan kelas X-TPTL 1 sebagai kelas ProgramKeahlian Listrik. Setelah data diperoleh kemudian dianalisa, untuk uji prasyarat analisis melalui uji normalitas dan ujihomogenitas. Sedangkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t yaitu independent sample t-test. Hasil pengolahandata menunjukan skor rata-rata tes hasil belajar Siswa Program Keahlian Bangunan menunjukkan kategori baikdengan skor 72,41. Sedangkan tes hasil belajar Siswa Program Keahlian Listrik menunjukkan kategori baik denganskor 74,68. Kedua kelompok memiliki perbedaan penguasaan konsep matematika yang tidak begitu signifikan, dimanakelompok siswa listrik lebih unggul. Hasil uji hipotesis dari kedua kelompok diperoleh nilai F yang mengasumsikanbahwa kedua varian sama adalah 2,150 dengan nilai t = 0,650 dan 0,655 dengan derajat kebebasan (df) = n1 + n2 – 2= 58. Nilai = 0,05 diperoleh nilai Sig. 0,518 dan 0,515. Karena Sig. 0,518 dan 0,515 > 0,05 dengan demikian H0diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara penguasaan konsep matematika SiswaProgram Keahlian Bangunan dan Siswa Program Keahlian Listrik. Namun jika dilihat dari observasi, makadisimpulkan bahwa penguasaaan konsep matematika Siswa Program Keahlian Listrik lebih baik daripada SiswaProgram Keahlian Bangunan

    Carbon Sequestration Potential of Agroforestry Systems in Degraded Landscapes in West Java, Indonesia

    No full text
    When restoring degraded landscapes, approaches capable of striking a balance between improving environmental services and enhancing human wellbeing need to be considered. Agroforestry is an important option for restoring degraded land and associated ecosystem functions. Using survey, key informant interview and rapid carbon stock appraisal (RaCSA) methods, this study was conducted in five districts in West Java province to examine potential carbon stock in agroforestry systems practiced by smallholder farmers on degraded landscapes. Six agroforestry systems with differing carbon stocks were identified: gmelina (Gmelina arborea Roxb.) + cardamom (Amomum compactum); manglid (Magnolia champaca (L.) Baill. ex Pierre) + cardamom; caddam (Neolamarckiacadamba (Roxb.) Bosser) + cardamom; caddam + elephant grass (Pennisetum purpureum Schumach.); mixed-tree + fishpond; and mixed-tree lots. Compared to other systems, mixed-tree lots had the highest carbon stock at 108.9 Mg ha−1. Carbon stock variations related to species density and diversity. Farmers from research sites said these systems also prevent soil erosion and help to restore degraded land. Farmers’ adoption of agroforestry can be enhanced by the implementation of supportive policies and measures, backed by scientific research

    Mainstreaming Ecosystem Services from Indonesia’s Remaining Forests

    No full text
    With 120 million hectares of forest area, Indonesia has the third largest area of biodiversity-rich tropical forests in the world, and it is well-known as a mega-biodiversity country. However, in 2020, only 70 percent of this area remained forested. The government has consistently undertaken corrective actions to achieve Sustainable Development Goal targets, with a special focus on Goals #1 (no poverty), #2 (zero hunger), #3 (good health and well-being), #7 (affordable and clean energy), #8 (decent work and economic growth), #13 (climate action), and #15 (life on land). Good environmental governance is a core concept in Indonesia’s forest management and includes mainstreaming ecosystem services as a framework for sustainable forest management. This paper analyzes efforts to mainstream Indonesia’s remaining forest ecosystem services. We review the state of Indonesia’s forests in relation to deforestation dynamics, climate change, and ecosystem service potential and options and provide recommendations for mainstreaming strategies regarding aspects of policy, planning, and implementation, as well as the process of the articulation of ecosystem services and their alternative funding
    corecore