12 research outputs found

    Human Resources and Corporate Social Responsibility: A Case Study

    Get PDF
    Human Resources (HR) is one of the most important factors that cannot even be separated from an organization, be it a company or an institution. Business in society scholars have developed many theoretical frameworks intended to map and measure business organisations' roles and impacts in civil society. This is a concern about the relationship between human resources and Corporate Social Responsibility. Quality CSR programs are considered capable of increasing domestic economic development The method used is a qualitative method through a descriptive study. Human resources are the most important asset as the subject of implementing company policies and operational activities. Resources owned by the company such as machines provide optimum results

    KUALITAS PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DARMA AYU KABUPATEN INDRAMAYU (STUDI KASUS DI KELURAHAN MARGADADI)

    Get PDF
    Perusahaan Derah Air Minum (PDAM) adalah perusahaan yang dikelola olehpemerintah daerah, yang bergerak di bidang pendistribusian air bersih bagimasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kualitas PelayananPDAM Tirta Darma Ayu di Kabupaten Indramayu, untuk mengetahui tingkatkepuasan pelanggan di PDAM Tirta Darma Ayu, untuk mengetahui faktor yangmenghambat kualitas pelayanan dan untuk mengetahui upaya-upaya sudahdilaksanakan oleh PDAM Tirta Darma Ayu untuk mengatasi hambatanhambatan kualitas pelayanan. Dalam mengatasi masalah tersebut di harapkanakan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan (PDAM) TirtaDarma Ayu. Penelitian ini memakai metode Deskriptif Kualitatif, teknikpengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan informan kuncisumber informasinya yaitu pengguna jasa PDAM Tirta Darma Ayu KabupatenIndramayu dan Kepala Urusan Layanan Langganan sedangkan InformanPendukung yaitu Pegawai di PDAM Tirta Darma Ayu. Adapun metodepengumpulan datanya adalah dengan studi kepustakaan/ literature, studilapangan, dan studi dokumentasi. Kemudian untuk teknik pengecekan keabsahanatau validitas data adalah dengan metode Triangulasi. Menurut hasil penelitianditemukan hasil Kualitas Pelayanan khususnya dalam pelayanan PengaduanHubungan Langganan (Administrasi) dan Pengaduan Hubungan Langganan(Teknik) yang jenis pengaduannya itu meliputi kualitas air, kuantitas air,kontinuitas air, rekening, kebocoran dan lain-lain. Sehingga peneliti melihatdari masalah pelayanan dalam teori Zeithaml,dkk (1990) (dalam Hardiyansyah(2011:46) untuk mengukur sejauh mana kualitas pelayanan hasilnya adalahTangible : belum optimal, Reliability : belum optimal, Responsivines : belumoptimal, Assurance : belum optimal, Empathy: sudah optimal dan dapat dilihatpula dari aspek kepuasan pelanggan dalam teori Philip Kotler (2008:139):Pelayanan sudah sesuai keinginan Pelanggan: belum optimal, PelayananMelebihi keninginan Pelanggan : belum optimal.Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelangga

    PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA LINGKUNGAN ASISTEN PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT DI SEKRETARIAT DAERAH KOTA

    Get PDF
    The title of this study is "The Effect of Motivation and Discipline Working on Employee Performance in Government Asisiten Environment and Social Welfare Secretariat in Cirebon. Study aims to analyze (1) the efect of work motivation and discipline on employee performance and Welfare Administration Assistant in the Regional Secretariat Cirebon, (2) the efect of motivation on employee performance and Welfare Administration Assistant at Regional Secretariat Cirebon, and (3) the efect of labor discipline on employee performance and Welfare Administration Assistant at Regional Secretariat Cirebon.The research method used is descriptive explanative (explanatory descriptive) and that the sample in this study is the staff of the Assistant Government and Social Welfare Regional Secretariat Cirebon. The collection of primary data obtained through interviews and questionnaires using questionnaires, and secondary data obtained from the agency that has to do with the study. The resulting data were analyzed by descriptive statistics and, using path analysis (Path analisys).The results showed that : (1) motivation and discipline together significantly affect employee performance and Welfare Administration Assistant Regional Secretariat Cirebon. The results obtained hypothesized path coefficients motivation affects employee performance by 13,00%, the coefficient of labor discipline pathways affect the performance of employees at 34,10%, or the influence of motivation and work discipline cumulative effect on employee performance by 47,10%. That is the kind of motivation and discipline of work, the better the performance of employees in performing their duties and functions, (2) significant motivation on employee performance and Welfare Administration Assistant Regional Secretariat Cirebon. The results obtained path coefficients motivation hypothesis directly affect the performance of employees by 6.30% and an indirect relationship of 6,70%, thus determining the total motivation employee performance by 13,00%. This means that the better the motivation, the better the performance of employees in performing their duties and functions, and (3) labor discipline significantly affect employee performance and Welfare Administration Assistant Regional Secretariat Cirebon. The results obtained path coefficients discipline hypothesis directly affect the work performance of employees amounted to 27.40% and indirect relationships by 6.70%, so the total variable labor discipline determine employee performance by 34,10%. That is the kind of employee discipline, the better the performance of the employee in carrying out its duties and functions

    KOORDINASI BIDANG INDUSTRI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN CIREBON DALAM PEMBINAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM) MAKANAN OLAHAN DI KABUPATEN CIREBON

    Get PDF
    Industri kecil menangah merupakan industri yang mampu menambah pencari kerja dengan jumlah yang relatif banyak. Di Kabupaten Cirebon sendiri industri kecil menengah atau IKM memiliki jumlah yang cukup banyak. Disperindag sebagai lembaga yang mengawasi dan/atau memberi pembinaan memiliki peran penting dalam perkembangan IKM. Sebagai pihak yang memberi pembinaan disperindag setidaknya harus melakukan koordinasi yang baik dengan IKM. Penelitian ini sendiri memiliki lingkup bahasan mengenai permasalahan yang timbul akibat kurangnya koordinasi, penanganannya, serta hasil yang didapat pasca penanganan tersebut dilakukan. Metode yang digunakan disini ialah studi kasus dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai subjek penelitian dan koordinasi disperindag pada IKM menjadi objek penelitian. Dari penelitian ini peneliti mendapati adanya koordinasi yang kurang baik antara disperindag dengan IKM. Ketidakbaikan koordinasi tersebut diakibatkan kurangnya IKM peduli terhadap program pemerintah. Dengan penyuluhan yang telah dilakukan dan pendekatan melalui festival dan pelatihan, disperindag berhasil menghimpun IKM dan mengarahkannya untuk mendaftar sebagai IKM yang terdaftar di disperindag. Dengan demikian disperindag dapat dengan mudah melakukan pembinaan, pemberian motivasi, serta kontrol terhadap IKM yang telah terdafar

    Kepemimpinan Kepala Desa dalam Menjalankan Fungsi Administratif Pemerintahan Desa

    No full text
    Desa adalah salah satu instansi wilayah pemerintahan dibawah pemerintahan kecamatan. Sebagai satu kesatuan dalam pemerintahan desa, desa merupakan perpanjangan tangan dari pemerintahan tingkata kecamatan yang melaksanakan segala macam bentuk program dan agenda pemerintahan kecamatan. Desa memilki kekhususan pemerintahan tersendiri dibanding dengan pemerintahan lainya dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi pemerintahan. Permasalahan penelitian ini masih terdapat kekurangan dalam menjalankan fungsi administratif pemerintahan, sehingga belum optimalnya pengorganisasian pemerintahan sebagai wujud disentralisasi dalam koordinasi dengan warga masyarakat, dimana maksud dan tujuan Desa belum bisa di mengerti oleh warga masyarakat. Oleh sebab itu peneliti ingin mengetahui dan menganalisa bagaimana kepemimpinan Kepala Desa dalam menjalankan fungsi administratif dan untuk megetahui apa saja kendala yang dihadapi oleh kepala desa dalam menjelankan fungsi administratif pemerintahan desa. Untuk menjawab penelitian ini, penulis menggunakan alat ukur sebagai indikator yang diambil dari Peraturan Bupati Cirebon Nomor 22 Tahun 2018 tentang Perangkat Desa terkait Tugas pokok dan Fungsi yang indikatornya terdiri dari: Penyelenggara urusan pemerintahan umum, Penyelenggara urusan pemberdayaan masyarakat, kampung dan Kelurahan, Penyelenggaraan urusan ketentraman dan ketertiban umum, dan Penyelenggara urusan kesejahteraan sosial. Dalam menjalankan fungsi administratif, kinerja Kepala Desa dinilai belum menjalankan dengan baik atau masih belum optimal. Terdapat faktor-faktor yang menjadi penghambat kepala desa dalam menjalankan fungsi administratifnya sangatlah kompleks dan beragam seperti kurangnya koordinasi kepala desa dengan perangkat desa dalam menangani konflik sosial tenaga kerja, perbedaan pemahaman masyarakat dalam menjaga persatuan, tidak efektifnya perangkat- perangkat desa dalam menghadiri rapat, keegoan masyarakat dalam usulan pembangunan, ketidakpuasan masyarakat terhadap hasil kerja, kurangnya pengawasan orangtua terhadap kenakalan remaja, kurang cermatnya pemerintahan desa dalam pendataan masyarakat miskin, dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan kegiatan-kegiatan sosial

    IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE TERHADAP PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK DI INDONESIA

    Get PDF
    Fenomena demokrasi di Indonesia ditandai dengan menguatnya kontrol masyarakatterhadap penyelenggaraan pemerintahan, sementara fenomena globalisasi ditandai dengansaling ketergantungan antarbangsa, terutama dalam pengelolaan sumber-sumber ekonomidan aktivitas dunia usaha (bisnis). Kedua perkembangan demokratisasi maupun globalisasi,menuntut redefinisi peran pelaku-pelaku penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah, yangsebelumnya memegang kuat kendali pemerintahan, cepat atau lambat harus mengalamipergeseran peran dari posisi yang serba mengatur dan mendikte ke posisi sebagai fasilitator.Prosedur dan etika pelayanan yang berkembang dalam birokrasi kita sangat jauh darinilai-nilai dan praktik yang menghargai warga bangsa sebagai warga negara yangberdaulat. Tidak hanya itu, mulai masa orde - reformasi, eksistensi PNS (ambtennar)merupakan jabatan terhormat yang begitu dihargai tinggi dan diidolakan publik, khususnyajawa, sehingga filosofi PNS sebagai pelayan publik (public servant) dalam arti riilmenghadapi kendala untuk direalisasikan. Hal ini terbukti dengan sebutan pangreh raja(pemerintah negara) dan pamong praja (pemelihara pemerintahan) untuk pemerintahan yangada pada masa tersebut yang menunjukkan bahwa mereka siap dilayani bukan siap untukmelayani.Di samping itu, kendala infrastruktur organisasi yang belum mendukung polapelayanan prima yang diidolakan. Hal ini terbukti dengan belum terbangunnya kaidahkaidahatau prosedur-prosedur baku pelayanan yang memihak publik serta standar kualitasminimal yang semestinya diketahui publik selaku konsumennya di samping rincian tugastugasorganisasi pelayanan publik secara komplit

    Penerapan Etika dalam Administrasi Publik Aparatur Negara

    No full text
    Tanaman bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang strategis. Untuk menunjang pertumbuhan dan meningkatkan produksi tanaman bawang merah maka diperlukan berbagai upaya, diantaranya penambahan bahan organic sebagai pupuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keragaan pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah kultivar Bauji dengan pengaturan dosis pupuk kandang ayam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga perlakuan dosis pupuk kandang (0, 20 dan 40 ton/ha) dan setiap perlakuan diulang empat kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan dosis pupuk kandang ayam memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 14 HST, jumlah daun pada 14 dan 21 HST. Sedangkan pada komponen hasil pengaturan dosis pupuk kandang ayam tidak berpengaruh nyata pada bobot basah dan bobot kering per petak. pH dan kandungan hara tanah berpengaruh terhadap penyerapan pupuk kandang yang diberika

    PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN OPT TANAMAN PADI PADA KELOMPOK TANI DI DESA CIDAHU - KEC. PASAWAHAN KAB. KUNINGAN

    No full text
    OPT attack on rice plants is a serious threat that can reduce the potential yield of agricultural products so that production is unstable and tends to decline. By knowing the causative factors, we can create a control strategy by selecting and applying technical technical steps and pesticide analysis as pest control that is environmentally sound and has a high level of efficiency. PKM activities are carried out in Cidahu Village - Pasawahan District - Kuningan Regency, from July to November 2021. The purpose of this service activity is to increase knowledge and understanding of the community, especially farmer groups about strengthening farmer group institutions and pest control technology in rice plants. Counseling is carried out using extension methods and demonstration plots. Measurement of the success rate of PKM through Pre-test and Post-test to all participants. The data were analyzed using the Quasi-experimental method. PKM results showed that PKM activities were able to increase farmers' knowledge about pest control technology in rice plants. The results of the PKM activity increased the maximum knowledge score of farmers by 12 points from before and the minimum knowledge score rose to 16 points from the previous. PKM activities provide equitable knowledge skills for PKM participating farmers, as evidenced by the percentage result value of the coefficient of variation of participants being lower than the coefficient of variation before the PKM was implemented
    corecore