11 research outputs found

    Evaluasi Perilaku Pemberi Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul

    Get PDF
    RSUD Panembahan Senopati Bantul merupakan rumah sakit tipe B non pendidikan yang mengalami peningkatan jumlah kunjungan instalasi rawat jalan setiap tahunnya. Peningkatan jumlah kunjungan ini diikuti oleh peningkatan keluhan pasien terhadap pelayanan. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei kepuasan pasien pada bulan Agustus 2009, misalnya antrian yang panjang ketika berobat di poliklinik, dokter kadang-kadang terlambat saat memeriksa/jaga, perawat yang kurang ramah, pemberian penjelasan kurang lengkap dan berbelit-belit. Perilaku dokter dan perawat yang kurang baik di instalasi rawat jalan dapat mempengaruhi proses pemberian tindakan kepada pasien serta ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pasien. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengevaluasi perilaku pemberi pelayanan, khususnya dokter dan perawat di instalasi rawat jalan dan menganalisis faktor dominan yang berpengaruh terhadap perilaku pemberi pelayanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Responden adalah dokter dan perawat yang masing-masing berjumlah 12 orang dan pasien yang telah memperoleh pelayanan di IRJ sebanyak 96 orang. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner perilaku dan pedoman daftar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik regresi linier berganda. Sebagian besar dokter telah melakukan aktivitas menyapa pasien sebelum melakukan pemeriksaan (81%) dan memberikan penjelasan mengenai penyebab keluhan dan jenis perawatan (83%) serta 100% perawat telah hadir sesuai dengan jam kerja. Namun, sebagian besar pasien masih merasa bahwa perilaku yang ditunjukkan belum memuaskan. Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor predisposisi, pendukung, penghambat dan pendorong dengan perilaku pemberi pelayanan. Faktor yang paling dominan adalah faktor pendorong (nilai ?= 0.416). Perilaku pemberi pelayanan di instalasi rawat jalan dalam kategori cukup baik

    Perbandingan Efektivitas Berbagai Jenis Pasta Gigi Bahan Herbal dan Pasta Gigi Bahan Non Herbal Terhadap Pembentukan Plak

    Get PDF
    Pasta gigi dan menyikat gigi dapat mengendalikan pembentukan plak. Tidak terdapatnya deposit pada rongga mulut seperti plak merupakan indikator tingkat kesehatan gigi dan mulut. Berbagai jenis bahan pasta gigi baik herbal maupun non herbal banyak diperjualbelikan, namun masih terdapat perbedaan mengenai efektivitas pasta gigi tersebut dalam menghambat pembentukan plak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas berbagai jenis pasta gigi bahan herbal dan non herbal terhadap pembentukan plak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan posttest only design group. Responden berjumlah 64 orang yang terbagi dalam 4 kelompok perlakuan yaitu pasta gigi bahan herbal daun teh dan daun sirih, pasta gigi bahan herbal jeruk nipis dan daun sirih, pasta gigi herbal daun sirih, dan pasta gigi non herbal fluoride. Pengukuran indeks plak dilakukan sebanyak 3 kali selama 2 minggu. Hasil penelitian menggunakan uji Repeated Meassure Annova menunjukkan bahwa pasta gigi herbal dan non herbal sama-sama memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan plak (p<0.05). Namun setelah 2 minggu dilakukan pengukuran, terdapat perbedaan yang bermakna antara pasta gigi herbal dan non herbal (p<0,05). Penurunan indeks plak lebih besar pada pengguna pasta gigi herbal setelah 2 minggu penggunaan. Simpulan, pasta gigi bahan herbal lebih efektif dalam menghambat pembentukan plak daripada pasta gigi non herbal

    PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN GIGI PADA ANAK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK MERANJAT 1

    Get PDF
    Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Keadaan ini diperparah dengan pola makan yang tidak baik jika kesehatan gigi dan mulut terganggu. Asupan gizi berperan dalam proses pertumbuhan anak. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk dapat meningkatkan pengetahuan mengenai stunting dan kesehatan gigi dan mulut pada anak dan menurunkan prevalensi stunting di desa Meranjat I. Metode Penyuluhan yang digunakan yaitu penyuluhan stunting dan kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan Media Boneka Gigi, pemeriksaan gigi untuk melihat terdapat lubang atau hitam pada area gigi, gigi yang sudah hilang atau di cabut dan gigi tampalan dan pendampingan praktik sikat gigi secara bersama-sama. Pelaksanaan kegiatan melibatkan mahasiswa KKN 59 UMPalembang pada bulan Maret 2023. Hasil kegiatan ini adalah 25 ibu dan anak berusia 2-5 tahun antusias dalam mengikuti kegiatan. Peningkatan pengetahuan orang tua dan anak sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan stunting dan kesehatan gigi dan mulut efektif dalam meningkatkan pengetahuan

    Influence of Pesticide Intoxication Education on Farmer Knowledge and Attitude in Kalidoni District, Palembang City, Indonesia

    Get PDF
    Knowledge and attitude of farmers are among factors that influence pesticide intoxication in farms. They are influenced by several variables, including education. Farmers’ knowledge and attitude on pesticide intoxication may change after they receive interventions, such as education about pesticides. This study aimed to determine the level of knowledge and attitude of farmers on pesticide intoxication before and after an education session on pesticides in Sei Selincah Sub-district, Kalidoni District. This was a quasi-experimental observational analysis with a two-group pretest posttest design with a control group. This study used primary data from farmers in Sei Selincah Sub-district, Kalidoni District. Sampling was performed using the purposive sampling method and seventy-six respondents who met the inclusion and exclusion criteria were recruited. Results of the statistical tests using the Wilcoxon test showed that there was no difference in the level of knowledge and attitude of farmers before and after education, both fort the intervention group and the control group (p>0.05). Thus, education does not influence the level of knowledge and attitude on pesticides and pesticide intoxication among farmers

    Penyuluhan Peningkatan Kesehatan Gigi Dan Mulut Sebagai Upaya Pencegahan Gigi Berlubang Pada Anak Pra Sekolah Di TK Chiqa Smart Palembang

    Get PDF
    Prevalensi kejadian gigi berlubang paling banyak ditemukan pada usia anak prasekolah yang disebabkan kebiasaan anak makan makanan manis tanpa diikuti perilaku oral hygiene yang baik. Oleh karena itu peran orang tua sangat diperlukan dalam membimbing, memberikan perhatian dan pengertian serta memfasilitasi anak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu penyuluhan kepada orang tua siswa mengenai cara mencegah gigi berlubang pada anak, observasi pemeriksaan gigi berlubang pada anak dan praktik menyikat gigi bersama. Pelaksanaan kegiatan dibantu oleh mahasiswa FK UM Palembang dimulai pada bulan November 2019. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan orang tua dan siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan pada orang tua dan siswa sangat efektif. Kata Kunci: Penyuluhan, Gigi berlubang, Anak Prasekolah  ABSTRACT The prevalence of dental caries most commonly found in preschool children due to the habit of eating sugary foods without good oral hygiene. Therefore the role of parents is very necessary in guiding, giving attention and understanding and facilitating the children in maintaining their oral health. One of the efforts that can be done by providing knowledge about oral health. The purpose of this activity was to improve the knowledge of the importance of maintaining children’s oral health . The methods used in this activity were giving education to the parents of students regarding the role of parents in preventing dental caries in children, observation of dental caries in children and the practice of brushing teeth together. The activity was assisted by the students of Medical Faculty of UM Palembang and had done in November 2019. The result of this activity was an improvement of parent and children’s knowledge. So, counseling to parents and students is very effective. Keywords: Counseling, dental caries, preschool children

    AKSI PEMBERDAYAAN DAN EDUKASI SECANTING (SEMANGAT CEGAH STUNTING) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 4 ULU PALEMBANG

    Get PDF
    Stunting is a condition of growth failure in children due to malnutrition for a very long time. The prevalence of stunting in South Sumatra reached 28.98%. Interventions that need to be done to reduce the prevalence start from the first 8000 days of life starting (HPK) from toddlers to adolescents. The purpose of this activity was to increase knowledge and improve the health of mothers, toddlers and adolescents so as to reduce the prevalence of stunting. The targets of this activity were mothers who have stunted toddlers, stunted toddlers and adolescent girls in the working area of Puskesmas 4 Ulu Palembang. The methods used were anthropometric measurements on toddlers and adolescents, haemoglobin measurements on adolescents, SECANTING education using snakes and ladders game media and crossword puzzles. Evaluation of the activity was carried out by giving a pretest-posttest questionnaire. The service team involved were the lecturers of FK UMPalembang, UMPalembang’s cross-program students and the PERMAHUM Organisation of South Sumatera. The results of this activity were that participants understood the efforts of providing high protein supplementary food for toddlers and preventing anaemia in adolescent girls as a form of stunting prevention. Suggestions that can be given are to conduct stunting education routinely to reduce the prevalence of stunting and improve the health status of the Indonesian people. &nbsp; Abstrak Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang sangat lama. Prevalensi stunting di Sumatera Selatan mencapai 28.98%. intervensi yang perlu dilakukan untuk menurukan prevalensi tersebut dimulai dari 8000 Hari Pertama Kehidupan dimulai dari balita hingga remaja. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah pengetahuan serta meningkatkan kesehatan ibu, balita dan remaja sehingga dapat menurunkan prevalensi stunting. Sasaran pada kegiatan ini adalah ibu yang memiliki balita stunting, balita stunting dan remaja putri di wilayah kerja Puskesmas 4 Ulu Palembang. Metode yang dilakukan adalah pengukuran antropometri pada balita dan remaja, pengukuran hemoglobin pada remaja, edukasi SECANTING menggunakan media permainan ular tangga dan teka-teki silang. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pemeberian kuesioner pretest-posttest. Tim pengabdian yang dilibatkan adalah dosen FK UMPalembang, mahasiswa lintas prodi UMPalembang dan Organisasi PERMAHUM Sumatera Selatan. Hasil dari kegiatan ini adalah peserta memahami upaya pemberian makanan tambahan tinggi protein bagi balita dan pencegahan anemia pada remaja putri sebagai bentuk pencegahan stunting. Saran yang dapat diberikan adalah melakukan edukasi stunting secara rutin untuk menurunkan prevalensi stunting dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesi

    Influence of Pesticide Intoxication Education on Farmer Knowledge and Attitude in Kalidoni District, Palembang City, Indonesia

    Get PDF
    Knowledge and attitude of farmers are among factors that influence pesticide intoxication in farms. They are influenced by several variables, including education. Farmers’ knowledge and attitude on pesticide intoxication may change after they receive interventions, such as education about pesticides. This study aimed to determine the level of knowledge and attitude of farmers on pesticide intoxication before and after an education session on pesticides in Sei Selincah Sub-district, Kalidoni District. This was a quasi-experimental observational analysis with a two-group pretest posttest design with a control group. This study used primary data from farmers in Sei Selincah Sub-district, Kalidoni District. Sampling was performed using the purposive sampling method and seventy-six respondents who met the inclusion and exclusion criteria were recruited. Results of the statistical tests using the Wilcoxon test showed that there was no difference in the level of knowledge and attitude of farmers before and after education, both fort the intervention group and the control group (p>0.05). Thus, education does not influence the level of knowledge and attitude on pesticides and pesticide intoxication among farmers

    Social Media Line as a Health Promotion Media of Adolescent Oral Hygiene

    No full text
    Problems related to adolescents’ oral hygiene are generally due to a lack of information, understanding, and awareness to maintain good oral hygiene. Riset Kesehatan Dasar results in 2018 showed 55.6% of adolescents aged 10-14 years and 51.9% of adolescents aged 15-19 years suffered from oral health diseases. The majority of social media users in Indonesia are adolescents, the provision of health information through social media Line can be used as a promotion media of adolescents’ oral hygiene. To determine the effectiveness of the social media "Line" for promoting adolescents' oral hygiene. This quasi-experimental research uses the intervention group and the control group (nonequivalent control group design). The research sample was students of SMP IT Al Furqon Palembang with 46 students. Instruments are used in the form of a questionnaire and OHI-S index. Analysis data was processed using the Wilcoxon test and Independent t-test. Wilcoxon test showed there were differences in the improvement of knowledge level (p=0.007) and OHI-S index (p=0.005) before and after intervention using social media "Line". Independent t-test showed there were differences in the improvement of knowledge level (p=0.001) and OHI-S index (p=0.001) between the intervention group and the control group. So it can be concluded that there were the effect of social media Line as a health promotion media in the improvement of knowledge level and OHI-S index in adolescents

    PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU KESEHATAN DAN KESELAMATAN PEDAGANG TRADISIONAL PADA ERA COVID-19 DI PASAR KEBON SEMAI SEKIP

    No full text
    Resiko K3 pada sektor informal seperti pedagang tradisional sangat tinggi karena para pekerja sektor informal sangat minim dalam pengetahuan tentang K3, kondisi ruang kerja terbatas, dan penggunaan alat pelindung diri hanya diketahui beberapa jenis saja tetapi belum mampu membeli atau menerapkannya. Pasar menjadi salah satu tempat yang rawan dalam penyebaran virus corona (COVID-19) hal ini dikarenakan pasar sebagai tempat terjadinya jual beli kebutuhan pokok masyarakat. Menurut data Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) melaporkan terdapat 1.053 pedagang tradisional positif COVID-19 pada bulan Juli 2020. Upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19 memerlukan pengetahuan dan sikap yang  baik sehingga timbul perilaku keselamatan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan pedagang tradisional di era COVID-19. Cara pengambilan sampel yang digunakan yaitu consecutive sampling ,hasil penelitian ini adalah Status kesehatan pedagang tradisional terdiri dari 3 Orang dalam pengawasan, 3 kasus konfirmasi dan 80 pedagang yang sehat. 53 (61,6%) responden memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik, 70 (81,4%) responden memiliki sikap dengan kategori positif, 63 (73,3%) responden memiliki perilaku dengan kategori baik

    EVALUASI PERILAKU PEMBERI PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PANEMBAHAN SENOPATI BANTU

    No full text
    Background: RSUD Panembahan Senopati Bantul is a type-B noneducational hospital having an outpatient unit with increasing number of visits every year. However, this increasing number is still accompanied by patients� complaints. It can be seen from the survey result of patient�s satisfaction in August 2009 showing that the patients� complaints include long queue in polyclinic, doctor�s lateness, less friendly nurse and less complete explanation. Bad behavior of doctors and nurses could affect action process to patients and unpleasantness patients felt. Objective: The study aims to evaluate the behavior of service providers especially the doctors and nurses in the outpatient and analyze the dominant factors affecting service behavior. Methods: This research used correlation methods with cross-sectional design. The respondents were 12 doctors and nurses, 96 patients in the outpatient unit. Measurement instruments used were behavior questionnaire and guidance of checklist observation. The results were analyzed using multiple linear regression. Results: Most doctors greet patients before physical examination (81%) and explain causes of complaints (83%), and 100% nurses came on schedule. But some patients felt dissatisfaction. There was significant correlation between predisposing, enabling, inhibitive and reinforcing factors and service behavior. There was no significant correlation between biographical characteristics and service behavior. Most dominant factor was reinforcing factor (Beta=0.416). Conclusion: Service behavior in the outpatient unit is sufficiently good
    corecore