22 research outputs found

    Peran K.H. Abdul Rasyid Abdullah Syafi`i dalam pendirian pesantren Al-Qur`an As-Syafi`iyah di Wilayah Kabupaten Sukabumi 1985-2009

    Get PDF
    Pesantren Al-Qur’an As-Syafi’iyah, semula merupakan kawasan wisata Pulo Air Sukalarang Kabupaten Sukabumi, sekarang taman pendidikan modern ini telah berkembang menjadi taman kanak-kanak Islam sampai Sekolah Menengah Atas Islam (SMAI) dan Mahad Ali Pondok Pesantren Al-Qur’an As-Syafi`iyah. Abdul Rasyid Abdullah Syafi`i nama yang begitu melegenda bagi Pesantren ini, Dialah pendiri Pesantren Al-Qur`an As-Syafi`iyah. K.H. Abdul Rasyid adalah seorang ulama asal Jakarta keturunan ulama betawi yaitu K.H. Abdullah Syafi`i. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah pendirian Pesantren Al-Qur`an As-Syafi`iyah Sukabumi dan juga peran K.H. Abdul Rasyid dalam Pendirian pesantren dan juga peran beliau di masyarakat. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yaitu model penelitian yang mempelajari peristiwa atau kejadian di masa lampau berdasarkan jejak-jejak yang ditinggalkan. Metode ini dilakukan melalui empat Tahapan, yaitu heuristik (pengumpulan sumber-sumber primer dan skunder), kritik (intern dan ekstern), interpretasi (menafsirkan dan menguraikan sumber-sumber sejarah) dan historiografi (penulisan sejarah). Berdasarkan peneitian, disimpulkan bahwa: Pertama K.H Abdul Rasyid adalah ulama Betawi yang terdidik mampu memberikan kontribusi dakwah dan pendidikan yang bersifat modern. Dalam bidang pendidikan ia mendirikan Pesantren Al-Qur`an As-Syafi`iyah dan Mendirikan Sekolah modern dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah Atas. Kedua Pesantren Al-Qur’an As-Syafi`iyah semula adalah kawasan wisata yang dikenal dengan nama Pulo Air, terletak di dekat perbatasan Sukabumi dan Cianjur, milik seorang hamba Allah yang bernama H. Soekarno, yang kemudian pada tahun 1985 lokasi wisata seluas 3,3 hektar tersebut diwakafkan ke K.H Abdul Rasyid untuk dialihfungsikan dari taman rekreasi menjadi Pesantren Al-Qur’an As-Syafi`iyah. Ketiga selama 32 tahun keberadaanya, pesantren ini telah mengalami perkembangan yang begitu pesat, dari mulai pembangunan SMP Islam di tahun 90-an hingga berdirinya SMA di tahun 2000-an

    Manajemen humas dalam pengelolaan keluhan masyarakat melalui program Sumedang Simpati Quick Response di Pemerintahan Kab. Sumedang

    Get PDF
    Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan dalam rangka pengaturan, pembinaan, bimbingan, penyediaan fasilitas, jasa dan lainnya yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan kepada masyarakat sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan tersebut, pemerintah Kabupaten Sumedang memberikan inovasi dalam memberikan layanan yang baik kepada masyarakat yaitu dengan membuat program Sumedang Simpati Quick Response. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana manajemen humas dalam pengelolaan keluhan masyarakat melalui program SSQR yang dilakukan oleh bagian humas dan protokol setda kab.sumedang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi partisipatif pasif. Penelitian ini dilakukan melalui langkah-langkah: menentukan lokasi penelitian, menentukan metode penelitian, menentukan pemilihan informan, menentukan jenis dan sumber data, menentukan teknik pengumpulan data, dan akhirnya mengolah dan menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mengelola keluhan masyarakat melalui program sumedang simpati quick response, bagian humas dan protokol setda kab. sumedang menerapkan proses manajemen humas dimulai dari pencarian fakta, perencanaan strategi, implementasi atau penanganan, dan evaluasi untuk setiap keluhan masyarakat

    PENGARUH SHORT-TIME SOLUTION TREATMENT AND AGING TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN TITANIUM TI-6Al-4V UNTUK APLIKASI IMPLAN BIOMEDIS

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa pengaruh dari short-time solution treatment dan short-time aging terhadap struktur mikro dan kekerasan paduan titanium Ti-6Al-4V. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan biomaterial paduan Ti-6Al-4V yang kompatibel untuk penggunaan implan biomedis. Proses perlakuan panas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari short-time solution treatment dan short-time aging lebih lanjut (st-STA) pada temperatur 490-530 oC, selama 40-60 s. Perlakuan Short-time solution treatment (st-STQ) telah merubah sebagian dari fasa prior β menjadi fasa martensit acicular α'. Perlakuan short-time aging memunculkan presipitat fasa α dalam fasa metastabil β. Perubahan struktur mikro mengakibatkan peningkatan kekerasan paduan  hingga 369 HV. Peningkatan tertinggi terdapat pada paduan yang diberi perlakuan short-time aging lebih lanjut (st-STA) pada temperatur 490 oC (763 K) selama 50 s. Hasil ini menunjukkan bahwa kekerasan paduan Ti‐6Al‐4V sangat tergantung dengan perubahan struktur mikro

    High-Stability Foam of Silica Nanofluid to Overcome Liquid Loading in Enhancing Natural Gas Production

    Get PDF
    One of the promising solutions to overcome the liquid loading problem in natural gas production is using a foaming agent. The extreme condition in the gas well causes the foam used tends to break up. Therefore, it is required to enhance the foam stability by adding a stabilizer agent. This research aims to investigate the effect of silica nanoparticles as a surfactant stabilizer to obtain a high-stability foam using silica nanofluid. Silica nanofluid was synthesized from sodium silicate solution by the solgel method. Then, the colloidal silica was added to the surfactant solution without a coupling agent. The effects of aging time and silica concentration were investigated. The results show that the surface tension tends to increase with the increase of aging time and silica concentration but decrease in foam stability which is indicated by a decrease in the foam half-life time. The best foam stability is obtained in silica nanofluids with an aging time of 6 hours and a silica concentration of 30 ppm, which shows a foam half-life of 42 hours and can improve foam stability with several parameters representing the conditions of the gas wel

    EFISIENSI PEMBEBANAN PLTGU PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK DENGAN PERHITUNGAN SPECIFIC FUEL CONSUMTION UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PRODUKSI LISTRIK

    Get PDF
    PT. Krakatau daya listirk (KDL) is a company engaged in the electrical power plant. Krakatau Daya Listrik power plant has a capacity of 3X40 MW that operate with natural gasfuel. Electrical production of PT. Krakatau Daya Listrik used to supply electricity to the entire industrial area of Krakatau, which is biggest customers is PT. Krakatau Stell (KS), Electrical supply from PT. Krakatau Daya Listrik Used to operate PT. Krakatau Stell for electrical arc furnace. The steel smelting process required enormous power and fluctuate greatly, resulting in a loadchange that varies greatly in Krakatau Daya Plant. The load change can affect and Krakatau Daya Listrik Power plant efficiency, it is the increase in powerplant fuel consumtion. This paper will calculated the fuel that influenced by the changes of power plant efficiency of PT. Krakatau Daya Listrik

    High Surface Area Silica Particles Using Anionic Surfactant Template Prepared by One-step Spray Drying System for Dye Removal Application

    Get PDF
    This study reported the effect of sodium lauryl sulfate (SLS) as a template on silica morphology and its properties. The precursor was prepared by producing silica nanofluid by the sol-gel method and mixed with various SLS concentrations. After that, the precursor was spray-dried to generate silica powder. An increase in SLS concentration up to 2 critical micelle concentration (CMC) indicates an increase in the silica particle size from 2.12 μm in untemplated silica particles to 2.58 μm. On the other hand, when the SLS concentration increases to 3 CMC, the particle size decreases to 2.19 μm. A significant increase in total pore volume and surface area is obtained for silica particles synthesized at least at the SLS concentration of 2 CMC, around eight higher volumes than without SLS addition. In addition, they have a macropore compared to silica particles synthesized without SLS addition that only exhibits mesopore. The surface area was 1,011 m2/g for the SLS concentration at 3 CMC, whereas the silica without SLS has only a surface area of 131 m2/g. The SLS concentration at 2 CMC or higher leads to a significant increase in its physical properties because the micelle formation is enough for sacrificed template formation. Methylene blue solution was used as an adsorbate for evaluating the dye adsorption capacity that followed the Langmuir isothermal adsorption model. The highest theoretical maximum monolayer adsorption capacity was 142.9 mg/g, obtained by silica adsorbent with the SLS concentration at 3 CMC

    Peningkatan Stabilitas Busa dengan Nanofluida Silika Untuk Meningkatkan Produksi Gas Alam

    Get PDF
    Pemanfaatan gas alam sebagai sumber energi alternatif masih belum optimal karena masalah beban cairan pada sumur gas, surfaktan merupakan solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah tersebut, namun dengan kondisi sumur gas yang ekstrem diperlukan stabilizer untuk meningkatkan stabilitasnya. Penelitian ini mempelajari pengaruh pencampuran surfaktan dan stabilizer berupa silika (SiO2) nanopartikel yang disintesa dari sodium silikat (Na2SiO3) untuk mendapatkan kondisi optimum nanofluida SiO2 terhadap waktu paruh busa yang menunjukkan kestabilannya. Silika nanopartikel disintesa dengan metode sol-gel dan dipertahankan dalam fase koloid stabil yang kemudian didispersikan ke dalam larutan surfaktan tanpa perlu penambahan bahan penyambung. Nanofluida SiO2 kemudian dimatangkan dengan variasi waktu dan konsentrasi silika. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peningkatan waktu pematangan dan konsentrasi silika memengaruhi nilai tegangan permukaan yang berakibat menurunkan waktu paruh busa. Penurunan kestabilan busa terjadi karena peristiwa adsorbsi fisik molekul surfaktan oleh silika nanopartikel yang ditunjukkan oleh nilai tegangan permukaan, karena silika yang bersifat hidrofilik akan membentuk ikatan fisik dengan surfaktan, semakin meningkatnya waktu pematangan dan konsentrasi silika yang didispersikan kedalam larutan akan meningkatkan adsorbsi molekul surfaktan pada permukaan silika dan menyebabkan terjadinya peningkatan nilai tegangan permukaan nanofluida. Stabilitas busa terbaik diperoleh pada sampel dengan waktu pematangan selama 6 jam dan konsentrasi silika 0,001% menghasilkan waktu paruh selama 1170 menit yang jika dibandingkan dengan surfaktan tanpa penambahan silika nanopartikel hanya memeroleh waktu paruh selama 90 menit, sehingga penggunaan silika nanopartikel sebagai stabilizer memberikan efek yang signifikan terhadap kestabilan busa
    corecore