24 research outputs found

    ANALISA KANDUNGAN POLIAROMATIK HIDROCARBON PADA GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERBAHAN BAKAR DIESEL, AIR LAUT DAN SEDIMEN YANG TERKONTAMINASI TUMPAHAN MINYAK

    Get PDF
    PAH tend to bind with organic and inorganic material suspended so abundant in bottom sediments. PAHs enter the water through various sources are quickly absorbed by organic and inorganic particles. PAH accumulated by aquatic biota higher than womb environment. This study aims to determine the type and content of polyaromatic hydrocarbons both in the exhaust emissions of motor vehicles as well as diesel fuel in sea water and sediments contaminated by the oil spill. The results showed that Chrysene, benzo (b) Fluoranthene and Benzo (a) Pyrene is a sample that had higher levels of PAH is quite high and is found in every sample well on exhaust emissions as well as in seawater and sediments, where all three types of PAH that exceed the threshold determined doubled. While the content of PAHs found in terminal loading and unloading of ships Benzo (b) fluoren namely 92.842 ppm and below Benzo (a) pyren 62.054 ppm and 10.939 Chrysene pp

    MODEL INDUSTRI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN SINGKONG SIMULASI

    Get PDF
    Singkong saat ini menjadi salah satu bahan olahan komoditi di Desa Mekar Agung Kecamatan Cibadak Kabupaten Serang Banten untuk lebih memberikan nilai tambah kebutuhan untuk mengolah singkong menjadi produk olahan menjadi suatu yang harus dilakukan dibanding hanya menjual singkong mentah. Produk singkong olahan mulai dari proses pemotongan penghalusan dan mencampuran hingga pencetakan saat ini masih terbuka peluang pasar. Kondisi ini membuat peneliti untuk daapat mendukung upaya dalam pengolahan singkong dengan pendekatan industry hijau. Upaya hilirisasi produk tersebut ada dampak yang perlu diperhatikan adalah proses produksi segara higinis dan tidak berdampak lingkungan jika dibiarkan sehingga perlu suatu kajian untuk mereduksi limbah yang dihasilkan. Pendekatan inovasi hijau dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa alternatif yang dikembangkan adalah dengan pemanfaatan limbah menjadi produk samping yang mempunyai nilai tambah, dan pemanfaatan  limbah untuk proses selanjutnya. Berdasarkan kajian literatur berdasarkan kemudahan teknologi dan aspek biaya pemanfaatan limbah menjadi produk olahan lainnya cenderung dipilih untuk dikembangkan. Kajian terhadap aspek produk secara pasar masih luas terbuka trend untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan harga yang murah akan dapat direspon pasar dengan baik dan akan memberikan dampak minimal terhadap kerusakan lingkungan

    PROGRAM PENDINGINAN IKAN PADA KELOMPOK PEDAGANG PASAR PELELANGAN MUARA BARU JAKARTA UTARA

    Get PDF
    Tempat pelelangan ikan di area muara baru Jakarta utara merupakan pelelangan terbesar di DKI Jakarta, yang didukung oleh pusat cold storage baik ikan laut maupun ikan air tawar, merupakan tempat pelabuhan eksport dan import sehingga sangat strategis untuk berlangsungnya kegiatan pelelangan ikan. Penanganan ikan laut pada dasarnya terdiri dari dua tahap, yaitu penanganan di atas kapal dan penanganan di darat. Penanganan ikan setelah penangkapan atau pemanenan memegang peranan penting untuk memperoleh nilai jual ikan yang maksimal. Tahap penanganan ini menentukan nilai jual dan proses pemanfaatan selanjutnya serta mutu produk olahan Prosedur kerja yang dilakukan untuk proses pendinginan ikan segar baik ikan air tawar maupun ikan laut, di mulai dari tempat penangkapan ikan air tawar yaitu bendungan jati luhur dan cirata, Begitu juga untuk air laut dimulai dari penamgkapan di laut maupun dari cold storage. Hasil tangkapan ikan baik air laut maupun air tawar langsung dimasukkan ke dalam ice box dalam keadaan hidup dengan volume 50% terus ditambahkan es batu sampai penuh kemudian ditutup.Jumlah es batu yang dimasukkan ke dalam ice box dengan perbandingan 1:1 . Sesampai dipelabuhan ikan air laut langsung dibawa ke cold storage untuk dilakukan pendinginan dan dipersiapkan untuk keperluan pasar pelelangan ikan setiap hari. Sedangkan ikan air tawaryang datang langsung dilakukan penyortiran berdasarkan berat ikan. Kemudian dimasukkan kedalam bak terbuka, diikuti dengan es batu untuk menjada kesegaran ikan selama penjualan. Untuk ikan yang kurang sehat dan cacat akan dilakukan pengasinan menjadi ikan asin, sehingga tidak ada yang terbuang

    KAJI EKSPERIMENTAL ADSORBEN TERBAIK UNTUK MENGENDALIKAN PENCEMARAN POLY AROMATIC HYDROCARBON PADA AIR LAUT DI SEKITAR GRAVING DOCK DAN TERMINAL BONGKAR MUAT KAPAL

    Get PDF
    Adsorben bentonit dan zeolit mempunyai kemampuan untuk mengadsorpsi kandungan PAH disekitar areal perairan galangan kapal dan terminal bongkar muat kapal. Beberapa faktor yang potensial mempengaruhi tingkat kemampuan adsorbent dalam mengurangi kandungan PAH adalah: a. jenis adsorbent bentonite and zeolite, b. Waktu pengambilan sampel 0, 2, 4, 6 dan 8 jam c. Waktu penyerapan adsorben zeolite sebanyak 150 gram dalam variable waktu 0, 7, 14, 28 dan 42 hari. d. Volume air laut tahun 1 tidak terukur dan tahun kedua 3 liter air laut. Dari perhitungan anova baik 2 atau 3 variabel maka bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi daya serap senyawa Bentonit dan Zeolit. Dalam penentuan adsorben terbaik, dilihat dari kemampuan melakukan penyerapan PAH baik dalam tingginya konsentrasi maupun jumlah jenis PAH yang terserap, hasil pemeriksaan di laboratorium Lembaga Oceanografi LIPI menunjukkan bahwa adsorben Zeolit mempunyai kemampuan penyerapan lebih baik dikarenakan zeolite memiliki luas permukaan yang cukup dan tidak menggumpal ketika kena air. Konsentrasi PAH pada air laut diarea terminal bongkar muat kapal sangat tinggi, yaitu 65,45 ppb, khususnya untuk PAH jenis naphthalene dan 2-Bromonaphthalen yaitu masing-masing 28,3255 dan 27,2821 ppb. Kemampuan adsorben zeolite dalam penyerapan PAH secara maksimum pada waktu penyerapan 28 hari, yaitu sebesar 19,75ppb yang didominasi oleh PAH jenis Benzo(a)pyrene dengan konsentrasi sebesar 19.2771 ppb. Sedimen mempunyai kemampuan untuk melakukan penyerapan senyawa PAH hingga mencapai konsentrasi 26.941 ppb, sedangkan Sedimen yang ada dibibir pantai hanya mampu menyerap PAH sebesar 3.851 ppb yang terdiri dari senyawa benzo(a)pyrene dan benzo(a)anthrasen

    PENGELOLA SAMPAH ORGANIK BERBASIS BIOPORI DI KELURAHAN BOJONG KULUR, KECAMATAN GUNUNG PUTRI, KABUPATEN BOGOR

    Get PDF
    Sampah ini tergolong sampah yang ramah lingkungan karena dapat di urai oleh bakteri secara alami dan berlangsungnya cepat. Manfaat sampah organik adalah untuk meningkatkan kesuburan pada tanah, karena bahannya organik dapat diurai oleh bakteri yang kemudian menjadi nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Tanah menjadi lebih subur dan pohonnya bisa tambah bagus tumbuhnya. Dampak dari sampah pada kehidupan antara sesama manusia, yaitu ketika kita lewat tumpukan sampah di pinggir jalan yang sangat bau, kita menjadi terganggu dan menutup hidung, bahkan sampah akan mengganggu kesehatan kita yang akan memicu terserangnya penyakit pada manusia seperti: Diare, Disentri, Kudisan, Jamur, dan lain-lain. Maka dari itu diperlukan sikap yang baik dari setiap manusia dengan mengelola kembali sebaik mungkin agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir. Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara (1) meningkatkan daya resapan air, (2) memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan (3) mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria. Dengan pengelolaan sampah melalui penyerapan biopori maka tidak diperlukan lagi tempat sampah dimasing-masing rumah warga, juga tidak diperlukan lagi petugas sampah yang bertugas untuk membuang sampah pada tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Dengan penyerapan biopori kesehatan masyarakat lebih terjamin karena terhindar dari penyakit Diare, Disentri, Kudisan, Jamur, dan lain-lain. Melalui penyerapan biopori maka masyarakat akan lebih efektif dan efisien, yaitu tidak membayar iuran sampah dan tidak ada lagi bau busuk dikarenakan sampah organik, khususnya dimusim hujan

    Edukasi Penjaminan Perlindungan Sosial Ekonomi bagi Kaum Gen Z di Komunitas Young Helper Melalui BPJS Ketenagakerjaan

    Get PDF
    The BPJS Employment Program is one of the crucial aspects of providing socio-economic protection for Indonesian society, especially Generation Z (Gen Z), who are entering the workforce. This service aims to enhance understanding of the BPJS Employment Program through education conducted within the Young Helper community, a volunteer organization committed to creating positive societal changes and part of Gen Z. This service also aims to increase the participatory role of Gen Z in the BPJS Employment Program, which provides socio-economic security. The method employed in this service is educational, involving interactive material presentation with data sources from literature studies, questionnaires, interviews, and field observations. Our service includes educating about the BPJS Employment Program such as eligibility criteria, technical implementation, program types, and registration procedures. The education we provide yields outputs such as pamphlets, PowerPoint presentations, educational videos, and posters, each of which highlights crucial information about the BPJS Employment Program. Our service results indicate an improvement in understanding and participatory willingness among participants to enroll in the BPJS Employment Program

    PEMILIHAN SUBKONTRAKTOR PT X DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

    Get PDF
    PT. X is a company engaged in the field of engineering services procurement and construction (EPC), whose scope of work is the provision which has activities such as selecting subcontractors and evaluate the performance of subcontractors and building maintaining relationship with subcontractors. The selection of subcontractors has been less effective, because the show just based on the lowest offer and mere instinct of managers. So that when the project goes arises the problem stems from a subcontractor who is not taken into account before. This research helps decision maker in making the decision to choose a subcontractor in the project Based Oil Flushing (BOF) by integrating Analytical Hierarchy Process (AHP) method. AHP is used to determine the weight of the priority with seven aspect of the three first priorities of quality aspects, financial aspects, and aspects of the company’s reputation, and is also used to determine the weight AHP priorities of the twenty-three criteria with three first priority the offer price, quality assurance, and work experience. Of the four subcontractors research result into the most optimal subcontractor, chosen in accordance with the value of the achievement of targets is limited to the smallest deviation from other subcontractors
    corecore