ANALISIS FAKTOR DEMAND MASYARAKAT DALAM PROGRAM JKN DI INDONESIA

Sistem Jaminan Sosial Nasional menetapkan bahwa jaminan sosial wajib bagi semua orang, meliputi: Jaminan kesehatan nasional melalui badan pengelola jaminan sosial, ikut serta dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional bersifat wajib karena semua warga negara Indonesia wajib adalah peserta. Partisipasi adalah salah satu dimensi yang dibangun WHO untuk dicapai Asuransi kesehatan universal. Permintaan adalah sejauh mana suatu produk/jasa diinginkan didukung oleh kelayakan ekonomi dan kesediaan untuk membayar untuk membeli atau Manfaatkan layanan ini. Faktor yang mempengaruhi permintaan antara lain faktor predisposisi, dukungan dan kebutuhan. Tujuan penelitian untuk mengetahui factor demand yang berhubungan dengan kepesertaan JKN. Metode penelitian menggunakan literature review. Metode yang digunakan berupa metode naratif, dengan mengkaji dan menganalisis hasil penelitian terkait dengan faktor demand masyarakat dalam  JKN di Indonesia. Jurnal yang digunakan berjumlah 25 jurnal. Hasil penelitian menunjukkan Berdasarkan review dari 25 jurnal yang diperoleh ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepesertaan JKN yaitu pengetahuan ,pendapatan,sikap masyarakat, dan Pendidikan

Literature Review: Peningkatan Jumlah dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan di Indonesia

Di Indonesia, ada beberapa karakteristik yang menyebabkan persebaran dokter tidak merata. Dari sisi peluang finansial, Indonesia memiliki rentang pilihan yang sangat luas. Ada daerah yang kekuatan ekonominya sangat kuat, tetapi ada juga daerah yang sangat tertinggal. Situasi ini menyebabkan penumpukan dokter di beberapa daerah dan kekurangan dokter di daerah lain. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan landasan teori terkait peningkatan jumlah dan pendayagunaan tenaga kesehatan di Indonesia. Metode penulisan artikel ini adalah literature review. Yakni, penelusuran literature baik internasional maupun luar negeri yang dilakukan dengan menggunakan database Profil Kesehatan 2021. Hasil dari penelitian ini adalah pada tahun 2021, Indonesia telah mempekerjakan 453,529 tenaga kesehatan di Puskesmas yang mayoritas adalah bidan dengan persentase 41,7% sebanyak 88,963 orang dan proporsi terendah fisioterapis mencakup 0,18% sebanyak 851 orang. Jumlah dokter spesialis rumah sakit yang berada di Indonesia tercatat 43.558 orang, turun dari tahun lalu dengan frekuensi 44.158 orang. Sebagian besar tenaga kesehatan berada di daerah tertinggal, dengan 42,2% adalah tenaga keperawatan dan 28,5% mencakup tenaga kebidanan. Disisi lain, tenaga di bidang psikologi klinis, teknik biomedis, dan terapi fisik termasuk pada kategori yang paling rendah. Masih banyak sekali daerah yang memiliki kekurangan dalam sumber daya kesehatannya, dimana area ini sama sekali tidak menarik dokter untuk bekerja berjam-jam. Hal seperti ini yang menyebabkan timbulnya penumpukan dokter di beberapa daerah dan juga mengakibatkan kekurangan dokter di daerah lai

Pengaruh Rubraxanton terhadap Ekspresi Protein Cyclin D1 pada Sel Kanker Payudara MCF-7/HER2 dengan Metode Western Blot

Rubraxanton merupakan senyawa golongan xanthon yang diisolasi dari tumbuhan Garcinia cowa Roxb. Senyawa ini memiliki aktivitas sitotoksik pada beberapa lini sel kanker, salah satunya sel kanker payudara MCF-7/HER2 dengan nilai IC50 12,88 μM. Protein cyclin D1 merupakan protein yang memiliki peran penting dalam pengaturan siklus sel terutama pada fase G1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh senyawa rubraxanton dari tumbuhan Garcinia cowa Roxb. terhadap ekspresi protein cyclin D1 pada sel kanker payudara MCF-7/HER2. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok yaitu kontrol negatif dan senyawa rubraxanton secara in vitro menggunakan metode Western blot dengan mengukur luas area dan densitas dari pita protein cyclin D1. Hasil penelitian dianalisis dengan analisis statistik Mann-Whitney. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kelompok rubraxanton memiliki luas area dan densitas protein yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dengan nilai p≤0,05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa senyawa rubraxanton berpengaruh terhadap ekspresi protein cyclin D1 dengan luas area dan densitas pita protein cyclin D1 yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol negatif pada sel kanker payudara MCF-7/HER2