744 research outputs found

    SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ DIFFICULTIES IN READING COMPREHENSION

    Get PDF
    This study aims at finding out the most difficult types of reading comprehension questions faced by students in reading tests and why they face these difficulties in the national examinations. Purposive sampling was used and the sample selected was 24 12th grade students of senior high school Lhokseumawe. The instruments used were a test, a questionnaire, and an interview guide. Based on the results from the test, the researcher found that the most difficult type of reading comprehension question faced by the students was an inference question, and this type of question was also classified into the difficult questions based on the index of difficulty formula. After analyzing the data from the questionnaire, it was found that most of students failed to answer the inference questions correctly because they did not fully understand what was being asked and because of weakness in understanding  the reading comprehension questions. From the interview, the researcher found that the students had an inadequate knowledge of vocabulary and sentence structure but they lacked knowledge about different types of reading comprehension questions. It can be concluded that there were some factors that caused difficulties for the students in answering these tests. First, the students did not comprehend the questions asked due to their weaknesses in differentiating between the natures of different types of reading comprehension questions. Their difficulties were also influenced by their weaknesses in mastering a wide range of vocabulary and sentence structures

    Pembagian Harta Bersama Akibat Perceraian (Analisis Perbedaan Pertimbangan Hukum di Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon dan Mahkamah Syar’iyah Aceh)

    Get PDF
    Mutual property is a property acquired during a marriage outside of a gift or inheritance. In essence, mutual property shall be joint property of husband and wife unless the marriage breaks up as stated in Article 97 KHI that "divorced widows or widowers each of them shall get a half of the mutual property as long as did not specify other in the marriage agreement". The problems statement in this research are what the basic of judgment used by the judge in making a decision on the sharing of mutual property due to divorce is, how the arrangement of division of mutual property due to divorce in Fiqh is, and what the legal implication of mutual property after the occurrence of divorce is. This research uses library research method by using normative approach which is research conducted by researching book material besides also called qualitative descriptive research. From the results of the study it can be concluded that mutual property should not always be partly divided for each party as set out in article 97 KHI in the decision case of Syari’ah Court Lhoksukon NO 168 / Pdt.G/2014/MS.Lsk about the mutual property which the judge decide that the husband gets a third part (1/2) and the wife gets two thirds part (2/3) of the mutual property with the consideration that who gives nafkah to the family during the marriage is the wife because the husband has no income, while the husband has income the wife also paid nafkah to the family because his husband did not fulfill his responsibilities to family while he was able to, here the judge saw the absence of a delicate element of the husband neglecting his dutybut in SHARI’AH COURT ACEH decision No. 1 tahun1974 and KHI that the property acquired during the marriage is a mutual property

    KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA UJIAN SEMESTER GANJIL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

    Get PDF
    Untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi-materi yang telah dipelajari pada satu semester, maka dilakukan ujian semester. Hal ini juga dilakukan pada semester ganjil oleh guru-guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 6 Banda Aceh. Berdasarkan masalah tersebut, maka penulis ingin meneliti dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Banda Aceh terhadap materi yang diuji pada ujian semester ganjil mata pelajaran matematika dan untuk mengetahui penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika pada ujian semester ganjil. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Subjek penelitian ini adalah 31 siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Banda Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kemampuan siswa terhadap materi Sistem Koordinat berkategori baik, dengan persentase rata-rata jawaban benarnya adalah 81,2%. Kemampuan siswa terhadap materi Operasi Aljabar berkategori cukup, dengan persentase rata-rata jawaban benarnya adalah 61,3%. Kemampuan siswa terhadap materi Fungsi berkategori baik, dengan persentase rata-rata jawaban benarnya adalah 72,4%. Kemampuan siswa terhadap materi Persamaan Garis Lurus berkategori kurang, dengan persentase rata-rata jawaban benarnya adalah 42,6%. Kemampuan siswa terhadap materi Teorema Pythagoras berkategori cukup, dengan persentase rata-rata jawaban benarnya adalah 56,3%. Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi Sistem Koordinat yaitu siswa salah dalam mendefinisikan gambar. Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi Operasi Aljabar yaitu siswa salah dalam menentukan langkah awal dalam pengerjaan soal karena salah mengartikan maksud dari soal, ia juga salah dalam melakukan prosedur pengerjaan soal, ia lupa jenis faktorisasi bentuk aljabar dan cara menyederhanakannya. Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi Fungsi yaitu siswa lupa dengan cara menyelesaikan soal. Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi Persamaan Garis Lurus yaitu siswa tidak tahu rumus untuk mencari gradien, ia tidak bisa menentukan absis dan ordinat dari suatu titik, dan ia tidak tahu bahwa kemiringan garis adalah gradien. Penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal materi Teorema Pythagoras yaitu siswa kurang teliti dalam menentukan rumus Teorema Pythagoras dari suatu segitiga

    PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE DARI KITOSAN, PATI BONGGOL PISANG (MUSA PARADISIACA, L), DAN MINYAK JARAK (CASTOR OIL)

    Get PDF
    ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang pembuatan plastik biodegradable dari kitosan, pati bonggol pisang (Musa paradisiaca,L), dan minyak jarak (Castor Oil). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi kitosan dan pati bonggol pisang terhadap uji ketahanan berbagai pelarut terhadap plastik yang dihasilkan, mengetahui pengaruh komposisi kitosan dan pati bonggol pisang terhadap sifat mekanik plastik yang dihasilkan, dan mengetahui kemampuan biodegradasi film plastik dari kitosan, pati bonggol pisang dan minyak jarak. Karakterisasi plastik biodegradable bonggol pisang yang dilakukan ada tiga, yaitu uji kekuatan tarik, uji ketahanan pelarut dan uji biodegradasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioplastik bonggol pisang untuk semua variasi menghasilkan karakteristik yang berbeda- beda. Hasil pengujian kuat tarik untuk semua variasi berkisar antara (9,857-15,987) Mpa, elongasi terbaik terdapat pada variasi pa/ki 50/50 yaitu 39,338 % dan nilai modulus young terbaik terdapat pada variasi pa/ki 40/60 yaitu 12,278MPa. Analisis uji ketahanan pelarut menunjukan bahwa bioplastik bonggol pisang kurang baik apabila berinteraksi dengan air, zat bersifat asam dan zat yang bersifat basa hal ini dikarenakan persentase terbaik plastik bonggol pisang belum memenuhi standar ASTM yaitu 99,9 %, dimana persentase terbaik pada uji ketahanan terhadap air, HCl, dan NaOH terdapat pada variasi pa/ki 40/60 berturut-turut adalah (88,836%), (86,207%), dan (89,729%). Plastik pati bonggol pisang mulai terurai pada hari ke-10 dan pada hari ke-20 hampir semua bagian plastik sudah bercampur dengan medium dan tidak bisa diambil lagi. Kata Kunci: Plastik Biodegradable, Pati Bonggol Pisang Kitosan, Minyak Jarak, Karakterisas

    TANGGUNGJAWAB BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TERHADAP PEREDARAN OBAT ASING YANG TIDAK MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA PADA LABEL KEMASANNYA DI KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKZUHRA MUJADIDIWWADUDU,2017TANGGUNG JAWAB BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TERHADAP PEREDARAN OBAT ASING YANG TIDAK MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA PADA LABEL KEMASANNYA DI KOTA BANDA ACEHFakultasHukumUniversitasSyiah Kuala(vi, 74) pp.,bibl.,app.Dr. Sri Walny Rahayu, S.H.,M.Hum. Pasal 8 angka 1 huruf (j) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen disebutkan setiap Pelaku usaha wajib memproduksi dan atau memperdagangkan barang dan atau jasa untuk mencantumkan informasi, petunjuk penggunaan barang dalam Bahasa Indonesia. Norma yang sama diatur oleh Pasal 1 angka 7 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.23.10.11.04481 Tahun 2011 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat. Namun fakta di Kota Banda Aceh masih terdapat pelanggaran terhadap kedua norma peraturan tersebut. Penulisan skripsi ini bertujuan Untuk mengetahui Pelaksanaan Peredaran Obat Asing yang tidak Menggunakan Bahasa Indonesia pada Label Kemasannya di Kota Banda Aceh, tanggungjawab BPOM untuk melindungi konsumen di Kota Banda Aceh terhadap peredaran obat Asing yang tidak menggunakan Bahasa Indonesia pada label kemasannya, dan hambatan yang ditemukan dalam pelaksanaan peredaran obat asing yang belum memenuhi perlindungan konsumen di Kota Banda Aceh.Untuk memperoleh data dan bahan mengenai permasalahan yang dibahas dilakukan penelitian yang bersifat yuridis normatif yakni penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. Penelitian yuridis normatif memanfaatkan hasil-hasil penelitian ilmu empiris, namun temuan ilmu empiris tersebut berstatus sebagai ilmu bantu untuk kepentingan dan analisis .Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan Peredaran Obat Asing yang tidak menggunakan Bahasa Indonesia pada label kemasannya di Kota Banda Aceh oleh BPOM belum terlaksana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tanggung jawab BPOM untuk melindungi konsumen terhadap peredaran Obat Asing yang tidak menggunakan Bahasa Indonesia pada label kemasannya belum bekerja maksimal dalam mengawasi perdaran Obat Asing tersebut. Adanya prinsip ekonomi yang mengedapankan keuntungan bagi pelaku usaha membuat peredaran obat asing yang tidak menggunakan Bahasa Indonesia masih terus berjalan serta Pelaku usaha mengenyampingkan hak-hak konsumen karena memperhitungkan keuntungan semata. Lemahnya pengawasan dan belum berkoordinasinya BPOM, Disperindag dan YaPKA sehingga peredaran obat asing yang tidak menggunakan Bahasa Indonesia masih beredar luas, hal ini sangat merugikan dan membahayakan konsumen pengguna Obat Asing di Kota Banda Aceh.Disarankan kepada BPOM, YaPKA, dan Disperindag Aceh supaya melakukan pengawasan terhadap peredaran Obat Asing yang tidak menggunakan label Bahasa Indonesia pada kemasannya di Kota Banda Aceh, lebih sering melakukan pemantauan dan fungsinya serta mengambil tindakan tegas terhadap pelaku usaha yang masih menjual obat asing. Hal ini perlu untuk menghindari bahaya Obat Asing tanpa label Bahasa Indonesia di kemasannya terhadap konsumen di Banda Aceh. Disarankan juga kepada pelaku usaha, dalam menjalankan usahanya untuk mentaati segala aturan yang berlaku

    PENGEMBANGAN MEDIA POSTER TEORI ASAM BASA TERHADAP MOTIVASI DAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN KIMIA SISWA KELAS XI DI SMAN 4 BANDA ACEH

    Get PDF
    Kata kunci: Media poster, Pengembangan, Teori asam basa, Respon Telah dilakukan penelitian pengembangan media poster teori asam basa dengan menggunakan Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengembangkan media poster pada pembelajaran kimia materi teori asam basa, 2) Mengetahui respon siswa dan guru terhadap media poster, 3) Melihat aktivitas siswa terhadap media poster teori asam basa pada pembelajaran kimia. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI IA1 SMAN 4 Banda Aceh yang berjumlah 20 orang dengan jumlah siswa laki-laki 10 orang dan perempuan 10 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian kelayakan media, lembar angket siswa dan angket guru serta lembar observasi aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media poster yang dikembangkan layak untuk digunakan dengan rerata skor 86,25%, respon guru memperoleh skor 82,1% dan dikategorikan sangat baik, respon siswa baik terhadap media poster dengan rerata skor 69,85% serta aktivitas siswa memperoleh skor 89,17% dikategorikan sangat baik selama proses uji coba pembelajaran media poster. Hasil angket respon siswa terhadap motivasi memperoleh rerata skor 71,08% dengan kriteria baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran poster layak untuk digunakan pada proses pembelajaran materi teori asam basa berdasarkan hasil penilaian kelayakan media, respon siswa dan guru yang diberikan dan observasi aktivitas siswa serta motivasi siswa terhadap media poster. Saran bagi guru agar dapat menggunakan media pembelajaran untuk materi teori asam basa dan bagi peneliti selanjutnya agar dapat melanjutkan penelitian ini pada proses pembelajaran untuk melihat hasil belajar siswa

    HUBUNGAN KONTROL SOSIAL SEKOLAH DENGAN PERILAKU CYBERBULLYING PADA SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) DI KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKKontrol sosial berpotensi menentukan perilaku seseorang agar sesuai dengan norma sosial di lingkungan. Bentuk perilaku cyberbullying dapat dikatakan sebagai perilaku menyimpang karena tidak sesuai dengan harapan kelompok dan norma sosial. Individu dengan kontrol sosial yang kuat lebih mungkin untuk menyesuaikan diri dengan norma, sedangkan individu dengan ikatan sosial yang lemah lebih mungkin untuk menyimpang dari norma-norma tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kontrol sosial sekolah dengan perilaku cyberbullying pada siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan gabungan dua teknik pengambilan sampel yaitu multi stage cluster dan proportionate stratified random sampling. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 109 siswa-siswi di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kontrol sosial sekolah (School Bond) Libbey yang telah dikembangkan dan disusun ulang oleh Adilla dan adaptasi skala cyberbullying (Student Needs Assessment Survey) Willard. Hasil analisis data menggunakan statistik nonparametric dengan teknik analisis data Spearman menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar -0,347 dengan nilai (p) = 0,000 (p < 0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang diajukan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara kontrol social sekolah dengan perilaku cyberbullying pada remaja di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Banda Aceh. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi kontrol sosial sekolah maka semakin rendah intensitas perilaku cyberbullying. Kata Kunci: Kontrol Sosial Sekolah, Perilaku Cyberbullying, Remaja Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Banda Ace
    • …
    corecore