14 research outputs found
Analisis Risiko Produksi Nilam di Kabupaten Aceh Jaya
AbstrakAceh Jaya merupakan wilayah Kabupaten di provinsi Aceh yang memiliki potensi pengembangan industri komoditas nilam. Namun sampai saat ini produktivitas minyak nilam disana masih rendah yaitu 290Kg/ha dan masih bisa ditingkatkan sampai 320 kg/ha. Masalah utama yang dihadapi adalah tidak stabilnya produksi maupun kualitas, hal ini disebabkan oleh sebagian besar usaha produksi dilakukan secara sangat sederhana baik dalam hal pemilihan lokasi tanam, budidaya, varites yang ada, maupun pengelolahan hasilnya. Analisis risiko merupakan suatu kegiatan untuk memahami komoditi permasalahan yang dihadapi petani pada saat proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kondisi struktual dan kultural masyarakat yang selanjutnya akan mengidentifikasi tingkat risiko produksi nilam di Kabupaten Aceh Jaya dan bagaimanastrategi pengendaliannya. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa tingkat risiko produksi nilam di KabupatenAceh Jaya tergolong tinggi, untuk risiko pada tahapan input tertinggi yaitu pengetahuan petani terhadap GAP, tahap proses perawatan tidak rutin, dan untuk output yaitu gagal panen. AbstrakAceh Jaya is a district in the province of Aceh that has the potential to develop the patchouli commodity industry. However, until now the productivity of patchouli oil there is still low at 290 kg/ha and can still be increased to 320 kg/ha. The main problem faced is the instability of production and quality, this is due to the fact that most production efforts are carried out in a very simple manner both in terms of selecting planting sites, cultivating existing varieties, and managing the results. Risk analysis is an activity to understand commodity problems faced by farmers during the production process. This study aims to understand the structural and cultural conditions of the community which will then identify the level of risk of patchouli production in Aceh Jaya District and how to control it. From the research results, it is known that the level of risk of patchouli production in Aceh Jaya Regency is relatively high, for the risk at the highest input stage, namely farmer knowledge of GAP, non-routine maintenance process stage, and for output, namely crop failure
KONSTRUKSI KELEMBAGAAN KEMITRAAN AGROINDUSTRI NILAM ACEH JAYA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PROSES HIERARKI ANALITIK
Nilam merupakan komoditas perkebunan yang memberikan devisa besar dari ekspor minyak atsiri Indonesia. Tanaman nilam yang salah satunya banyak ditemui di Aceh Jaya memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakatnya. Kelembagaan agroindustri nilam terdiri petani, penyuling, pedagang besar, dan perusahaan mitra. Kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, industri, masyarakat, dan media merupakan kunci keberhasilan pengembangan usaha dan daya saing produk yang dihasilkannya. Dalam meningkatkan potensi pengembangan kelembagaan agroindustri nilam di Aceh Jaya, maka komponen faktor yang mesti menjadi perhatian adalah kualitas SDM sebagai prioritas intervensi oleh kelemnbagaan pemerintah dengan tujuan keberlanjutan usaha produksi melalui transparasi kerjasama dan pengembangan akses teknologi dan informasi secara terintegrasi
FARMER EMPOWERMENT AND ITS CONTRIBUTING FACTORS (A CASE STUDY OF PATCHOULI FARMER IN KABUPATEN ACEH JAYA)
Kabupaten Aceh Jaya is a very potential Aceh patchouli production center. The development of the patchouli industry sector in Aceh faces serious challenges, especially the capacity building of farmers towards good agriculture practices, and innovation and technology. This study aims to identify the level of empowerment of farmers and the affecting factors. The study employed a questionnaire survey to 88 samples from 383 populations. Data analysis used a descriptive method and chi-square test. The results show that a low level of farmer empowerment is predominantly. The weakest elements are the ability to cooperate and solidarity; meanwhile, the ability to overcome obstacles is the highest, followed by the awareness and desire to change, and the ability to increase capacity to gain access. Farmer's perceptions on the group institutions, and program intervention have a significant association with empowerment, while the perception to characteristics of the social systems has no relationship. Therefore, the role of empowerment innovation is necessary for capacity building
Media Sosial dan Wanita Menurut Islam
Media massa merupakan satu inovasi yang diciptakan bagi menghubungkan perhubungan. Di samping itu, ia juga membolehkan interaksi sosial dan komunikasi dilakukan dengan mudah. Menurut Wikipedia, media sosial dapat diterjemahkan sebagai rangkaian perhubungan atas talian yang membenarkan semua penggunanya dapat mengakses mana mana medium rangkaian sosial dengan mudah seperti berkongsi gambar dan aktiviti harian, bertukar-tukar pendapat menerusi penggunaan blog, wiki, forum dan dunia virtual tanpa batasan. Oleh itu, kajian ini dijalankan untuk mempelajari kesan media sosial terhadap wanita. Walaubagaimanapun, terdapat tiga media sosial utama yamg memberikan kesan besar dalam masyarakat, iaitu Facebook, Twitter dan Instagram. Dalam hal ini, wanita pula dikatakan menjadi golongan yang paling terkesan. Wanita merupakan salah satu makhluk dari golongan manusia yang diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi pasangan kepada kaum lelaki. Dalam Pada itu Nabi Muhammad SAW juga ada berpesan atas dasar peringatan untuk umatnya agar sentiasa berhati-hati dan berwaspada dengan segala bentuk fitnah yang wujud di atas muka bumi sebagai panduan untuk hidup di dunia. Kewujudan peralatan canggih dan media sosial banyak memberi impak dalam proses ketamadunan manusia terutamanya kaum wanita pada hari ini. Wanita juga dikatakan, secara purata, mengekspresikan emosi lebih kerap daripada lelaki. Ekspresi wanita yang meningkat dalam ekspresi emosi adalah konsisten merentasi budaya. Dengan itu, penggunaan media sosial yang berlebihan juga akan meninggalkan kesan negatif yang mendalam lebih-lebih lagi terhadap emosi golongan wanita