6 research outputs found

    PENATAAN ARTISTIK FILM TARI ‘WATESMANTRA’ BERBASIS PUISI

    Get PDF
    AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk merancang penataan artistik film tari yang berbasis puisi berjudul “Watesmantra”. Puisi “Watesmantra” mengisahkan seorang anak yang turun ke dunia dan mencari pemaknaan dari semua ilmu pengetahuan serta pengalaman hidup yang ingin dan sudah ia dapatkan. Film Tari dikemas dengan pendekatan tradisi kontemporer. Perancangan dilakukan dengan menginterpretasi puisi dan mewujudkan visualnya dengan prinsip-prinsip desain elementer sesuai dengan tema dan konsep yang telah ditentukan. Metode yang dilakukan adalah dengan penelitian artistik, yaitu dengan melibatkan penciptaan suatu karya seni sebagai bentuk pengumpulan data atau informasi. Penelitian dilakukan dengan tahap pengamatan, analisis data, penciptaan karya seni, evaluasi dan interpretasi karya seni. Penulisan berupa deskripsi analitis dengan teori prinsip desain elementer. Analisis data bermula dengan menguraikan puisi per bait, interpretasi, dan memvisualisasikan dalam bentuk unsur rupa sebagai penanda dari makna yang akan disampaikan. Hasil dari penelitian ini adalah berupa rancangan penataan artistik dengan uraian rinci puisi yang terwujud dalam proses praproduksi.Kata kunci: Tata Artistik, Film Tari, Desain Elementer. AbstractThis study aims to design the artistik arrangement of a poetry-based dance film entitled “Watesmantra”. “Watesmantra”'s poem tells of a human who comes to earth and seeks meaning from all the knowledge and life experiences that he wants and got. This dance film wrapped in a contemporary tradition approach. The design is done by interpreting the poetry and realizing the visuals with elementary design principles in accordance with predetermined themes and concepts. The method used is artistik research, involving the creation of a work of art as a form of data or information collection. The research was carried out with the stages of observation, data analysis, creation of works of art, evaluation and interpretation of works of art. Writing in the form of an analytical description with the theory of design principles. Data analysis begins with a breakdown of the poem per stanza, interpretation is carried out and visualization in the form of visual elements as markers of the meaning to be conveyed. The result of this research is in the form of an artistik arrangement design with a poetry breakdown which is materialized in the pre-production process.Keywords: Art Development, Dance Film, Design Principles

    Perancangan Konten Youtube Sebagai Media Pembelajaran Prinsip Desain Elementer Prodi Film Dan Televisi Institut Seni Indonesia Yogyakarta

    Get PDF
    YouTube merupakan jaringan media sosial yang memiliki fasilitas untuk berbagi video dan paling banyak diminati oleh masyarakat. Dalam konteks media pembelajaran, YouTube memiliki berbagai konten audio visual, termasuk di dalamnya adalah video edukasi dengan penyajian konten yang dapat menarik berbagai lapisan masyarakat, tak terkecuali kalangan mahasiswa. YouTube bisa menjadi alternatif media pembelajaran yang efektif dan efisien karena kemudahan aksesnya serta keterbiasaan mahasiswa yang sudah lekat dengan YouTube. Penelitian ini bertujuan untuk merancang konten video YouTube sebagai media pembelajaran prinsip desain elementer Prodi Film dan Televisi yang tak hanya menarik tetapi juga memberikan edukasi, inspirasi sesuai dengan karakter mahasiswa prodi film dan televisi, dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, serta dapat memberikan informasi identitas akademik Prodi Film dan Televisi Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan studi bahan visual serta analisis data deskriptif eksploratif. Hasil penelitian berupa rancangan production book video konten YouTube prinsip desain elementer. Luaran penelitian yang ditargetkan berupa publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi (SINTA 4) dan ranah Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) setara pada level 3

    Estetika, Seni, dan Media: Bunga Rampai Purnatugas Alexandri Luthfi R.

    Get PDF
    Buku bunga rampai purnatugas Estetika, Seni, dan Media ini diterbitkan sebagai wujud representasi perjalanan karier Drs. Alexandri Luthfi Rahman, M.S. (AL) sebagai seniman-akademisi selama kurun waktu dari 1986 hingga 2023. Sosok yang akrab disapa Alex, Alex Luthfi, atau Abah Alex ini lahir di Surabaya pada 12 September 1958. Menempuh pendidikan sarjana pada tahun 1978-1983 di STSRI “ASRI”, ISI Yogyakarta dan menyelesaikan kuliah pascasarjana di bidang seni tahun 1989-1992 di Fakultas Seni Murni, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat. AL mengawali karier akademik seninya sebagai dosen pada tahun 1986 di Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta sampai pada tahun 1994. Pada tahun yang sama ia pindah mengajar di Jurusan Film dan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni Media Rekam selama dua periode, yakni 2008-2012 dan 2012-2016. Buku bunga rampai ini tersusun atas 18 artikel ilmiah yang merupakan kontribusi para kolega AL, baik yang berasal dari ISI Yogyakarta di FSR, FSP, dan FSMR maupun para kolega dari seniman dan akademisi berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan, ada satu tulisan dari kolega AL, Andrialis Abdul Rahman dkk. dari Universiti Teknologi MARA. Hadirnya buku ini dapat pula dimaknai sebagai bentuk ungkapan refleksi atas kiprah AL sebagai seniman dan akademisi. Selain itu, beberapa artikel mengulas estetika seni serta estetika dan media. Tulisan yang dimuat diklasifikasi menjadi tiga bagian, yaitu tulisan estetika seni secara umum; tulisan tentang estetika dan media; serta tulisan yang membahas refleksi atas diri AL. Tulisan dari berbagai pihak tersebut disajikan dan diurutkan dari yang general ke yang spesifik. Sebelum masuk ke bagian inti, AL menulis esai tentang autobiografi dirinya dengan sudut subjektif untuk memberikan pemahaman kepada pembaca

    Perancangan Interior Perpustakaan Daerah Jawa Tengah Semarang

    No full text
    Perpustakaan Daerah Jawa Tengah merupakan Perpustakaan yang dikelola oleh pemerintah .Perpustakaan Daerah Jawa Tengah pada awalnya merupakan Perpustakaan Negara Semarang yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1951 yang sampai sekarang dikenal dengan Perpusda. Sebagai perpustakaan yang mengelola arsip penting di daerah jawa tengah, perpustakaan ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk mengumpulkan dan menambah wawasan. Pengunjung yang datang pun berasal dari berbagai usia dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Mereka memiliki kepentingan yang berbeda saat mengunjungi perpustakaan. Seperti kepentingan untuk pendidikan, pelestarian, penelitian, informasi dan rekreasi. Perpustakaan ini diharapkan bisa menjadi pusat pencarian informasi dan pendidikan yang mampu mengikuti perkembangan jaman dan menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu dan masa yang akan datang. Pengunjung merasa nyaman dan ter adiksi untuk terus mencari informasi dan menggali pengetahuan di perpustakaan, sehingga akan menaikkan citra perpustakaan di mata masyarakat. Harapan ini diwujudkan dengan re-design dalam konsep “Timeless Flare, The Knowledge Spirit”. Konsep tersebut diambil dari tema lampu teplok yang memiliki filosofi mengenai sebuah perjuangan dan pencerahan. Pada perancangan ini menggunakan pendekatan tema combined metaphor. Dari pendekatan tema ini diharapkan tema lampu teplok tidak hanya dapat dilihat dan dirasakan oleh pengunjung perpustakaan melalui pola dan bentuk tetapi juga melalui suasana interiorny

    Perancangan Interior Perpustakaan Daerah Jawa Tengah Semarang

    Get PDF
    Perpustakaan Daerah Jawa Tengah merupakan Perpustakaan yang dikelola oleh pemerintah .Perpustakaan Daerah Jawa Tengah pada awalnya merupakan Perpustakaan Negara Semarang yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1951 yang sampai sekarang dikenal dengan Perpusda. Sebagai perpustakaan yang mengelola arsip penting di daerah jawa tengah, perpustakaan ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk mengumpulkan dan menambah wawasan. Pengunjung yang datang pun berasal dari berbagai usia dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Mereka memiliki kepentingan yang berbeda saat mengunjungi perpustakaan. Seperti kepentingan untuk pendidikan, pelestarian, penelitian, informasi dan rekreasi. Perpustakaan ini diharapkan bisa menjadi pusat pencarian informasi dan pendidikan yang mampu mengikuti perkembangan jaman dan menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu dan masa yang akan datang. Pengunjung merasa nyaman dan ter adiksi untuk terus mencari informasi dan menggali pengetahuan di perpustakaan, sehingga akan menaikkan citra perpustakaan di mata masyarakat. Harapan ini diwujudkan dengan re-design dalam konsep “Timeless Flare, The Knowledge Spirit”. Konsep tersebut diambil dari tema lampu teplok yang memiliki filosofi mengenai sebuah perjuangan dan pencerahan. Pada perancangan ini menggunakan pendekatan tema combined metaphor. Dari pendekatan tema ini diharapkan tema lampu teplok tidak hanya dapat dilihat dan dirasakan oleh pengunjung perpustakaan melalui pola dan bentuk tetapi juga melalui suasana interiornya. Kata kunci : Perancangan, Perpustakaan, Semaran

    Perancangan Interior Perpustakaan Daerah Jawa Tengah Semarang

    No full text
    Perpustakaan Daerah Jawa Tengah merupakan Perpustakaan yang dikelola oleh pemerintah .Perpustakaan Daerah Jawa Tengah pada awalnya merupakan Perpustakaan Negara Semarang yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1951 yang sampai sekarang dikenal dengan Perpusda. Sebagai perpustakaan yang mengelola arsip penting di daerah jawa tengah, perpustakaan ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk mengumpulkan dan menambah wawasan. Pengunjung yang datang pun berasal dari berbagai usia dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Mereka memiliki kepentingan yang berbeda saat mengunjungi perpustakaan. Seperti kepentingan untuk pendidikan, pelestarian, penelitian, informasi dan rekreasi. Perpustakaan ini diharapkan bisa menjadi pusat pencarian informasi dan pendidikan yang mampu mengikuti perkembangan jaman dan menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu dan masa yang akan datang. Pengunjung merasa nyaman dan ter adiksi untuk terus mencari informasi dan menggali pengetahuan di perpustakaan, sehingga akan menaikkan citra perpustakaan di mata masyarakat. Harapan ini diwujudkan dengan re-design dalam konsep “Timeless Flare, The Knowledge Spirit”. Konsep tersebut diambil dari tema lampu teplok yang memiliki filosofi mengenai sebuah perjuangan dan pencerahan. Pada perancangan ini menggunakan pendekatan tema combined metaphor. Dari pendekatan tema ini diharapkan tema lampu teplok tidak hanya dapat dilihat dan dirasakan oleh pengunjung perpustakaan melalui pola dan bentuk tetapi juga melalui suasana interiornya. Kata kunci : Perancangan, Perpustakaan, Semaran
    corecore