9 research outputs found

    PENGARUH PEMBERIAN PERASAN DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) PADA KADAR TNF-∝ DALAM SERUM DAN EKSPRESI TNF-∝ JARINGAN KULIT LUKA SAYAT PUNGGUNG TIKUS WISTAR

    Get PDF
    ABSTRAKPendahuluan:Perlukaan pada kulit punggung hewan coba menyebabkan kerusakan pada jaringan kulit. Fase inflamasi luka sayat pada kulit dapat dideteksi pada serum dan jaringan. TNF-∝ (Tumor Necrosis Factor-∝) adalah sitokin inflamasi (penyembuhan). Lidah buaya (Aloe vera L.) mengandung berbagai zat seperti glucomannan, acemannan yang berperan sebagai anti-inflammatory. Namun, masih jarang dilakukan penelitian untuk membuktikan zat aktif pada lidah buaya (Aloe vera L.) yang berpengaruh pada penurunan sitokin pro-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pemberian perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap kadar TNF-∝(Tumor Necrosis Factor) dalam serum dan ekspresi TNF-∝(Tumor Necrosis Factor-∝) jaringan kulit luka sayat.  Metode:Penelitian ini menggunakan tikus wistar dengan jenis kelamin jantan, berusia 2-3 bulan, penelitian dilakukan pada empat kelompok; kelompok positif (KP), kelompok perlakuan 1 (P1), kelompok perlakuan 2 (P2) serta kelompok perlakuan 3 (P3). Tikus dilakukan insisi pada daerah punggung dengan panjang 2 cm, kedalaman 0,2 mm. Pengobatan kelompok positif (KP) pemberian Povidone Iodine 10%, kelompok P1 pemberian perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan konsentrasi 20%, kelompok P2 dengan konsentrasi 40%, dan kelompok P3 dengan konsentrasi 80% dalam waktu 6 hari. Pembedahan dilakukan pada hari ke-7 untuk tahap pengambilan sampel. Penelitian kadar TNF-∝ dalam serum menggunakan ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay) Indirect, ekspresi TNF-∝ (Tumor Necrosis Factor-∝) jaringan kulit menggunakan pewarnaan IHK (Imunohistokimia) secara mikroskopik perbesaran 400x. Dianalisis menggunakan One Way ANOVA.  Hasil:Perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) dengan konsentrasi 80% mendapatkan hasil paling besar dalam menurunkan kadar TNF-∝ dalam serum walaupun tidak signifikan (p= 0,029) sebesar 39.3% dan ekspresi TNF-∝ (Tumor Necrosis Factor-∝) jaringan kulit dapat menurun secara signifikan sebesar 29.1 % dibandingkan dengan kelompok positif (KP) dengan pemberian  Povidone Iodine 10%.  Kesimpulan:Perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.) memiliki pengaruh dalam mempercepat fase inflamasi (penyembuhan) dengan menurunkan kadar TNF-∝(Tumor Necrosis Factor-∝)  dalam serum dan jaringan kulit.  Kata Kunci:Luka sayat, zat aktif perasan daun lidah buaya (Aloe vera L.), kadar TNF-∝ dalam serum, ekspresi TNF-∝ jaringan kuli

    Fungsi Kognitif Pekerja Parkir Terminal Bus Arjosari Kota Malang

    Get PDF
    Latar belakang: Pencemaran lingkungan terbesar di Indonesia kurang lebih 70% disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor di udara. Partikel dalam polutan udara atau asap kendaraan berkaitan dengan fungsi yang dapat mempengaruhi fungsi kognisi dan struktur arteri meliputi carotid intima media thickness dan arterial stiffness. Selain itu juga berkaitan dengan faktor resiko kardiovaskuler yang berperan menyababkan gangguan kognisi, seperti homosistein, tekanan darah dan diabetes. Terminal bus arjosari adalah terminal tipe A yang terbesar di Kota Malang dengan potensi polusi udara yang tinggi akibat kendaran umum.Tujuan: Mengetahui fungsi kognitif pekerja parkir Terminal bus Arjosari Kota MalangMetode: Penelitian yang digunakan deskriptif-analitik. Penilaian fungsi kognisi berdasarkan MoCa-INA, dan pekerja parkir terminal yang diteliti beraktivitas di lapangan parkir terminal bus Arjosari Kota Malang.Hasil: Didapatkan 21 subjek penelitian yang sebagian besar berusia 45 sampai 54 tahun, dengan tingkat pendidikan lulus SD 38,1% dan lulus SMA 38,1%. Data antoprometri BMI normal 52,4% dan overweight 38,1%. Tekanan darah normal semua subjek dan gula darah normal. Kebiasaan merokok 47,6% dan tidak merokok 52,4%. Lama bekerja >10 tahun 66,6%, dan 10 tahun sebanyak 59%Kesimpulan: Adanya penurunan kognitif pada pekerja parkir bus terminal arjosari sebanyak 81% pekerja dengan penilaian skor MocaINA < 2

    Post Ictal Psikosis Berulang pada Penderita Epilepsi

    Get PDF
    Post ictal psychosis (PIP) is a type of psychosis as a chronic complication of chronic epilepsy. Postictal psychosis is characterized by lucid intervals and episodes of psychosis occur within 7 days after seizure. Reported by a 23-year-old man who was consulted to a neurology department with psychosis accompanied by previous seizure history. Of heteroanamnesa obtained awareness of the consciousness changed since 6 hours before entering the hospital and history of seizures of whole body 2 days earlier, similar complaints occurred 2 and 3 years ago. Physical examination and normal neurological status, psychiatric status acquired consciousness changed, impaired thinking process, decreased will and psychomotor increased. EEG results show abnormal 3. Psychosis improved within 5 days MRS. PIP can be prevented during a controlled seizure, but recurrent PIPs are at risk of becoming Schizophrenia Like Psychosis of epilepsy.Key words: post ictal psychosis, seizure, psychosis, lucid interva

    Astrocytoma Mimickings Stroke pada Pasien Pria Dewasa Muda

    Get PDF
     AbstrakAstrocytoma adalah tumor otak terbanyak, lebih dari separuh keganasan pada sistem saraf pusat. Pasien dengan astrocytoma hemisferik sering datang dengan klinis kejang dan berbagai gejala sehingga diagnosa menjadi sukar.Astrocytoma menginfiltrasi jaringan otak,namun efeknya pada fungsi otak hanya sedikit sekali pada awal penyakit. Dilaporkan, laki laki usia 19 tahun, oleh bagian neurologi awalnya pasien diduga mengalami Cerebro Vascular Accident(CVA) trombosis, karena terjadi disartria akut (saat pasien istirahat),didahului kesulitan bicara dan riwayat kelemahan badan sebelah kiri, serta riwayat kejang fokal selama kurang dari 1 menit setahun sebelumnya. Pemeriksaan Neurologis didapatkan parese N. VII sinistra UMN, penurunan motoris ekstremitas sebelah kiri (4), peningkatan refleks fisiologis sinistra, serta peningkatan tonus. Hasil pemeriksaan Radiologi (CT scan kepala) adalah tumor supratentorial pada lobus frontoparietal dextra suspect high grade astrocytoma yang menyebabkan edema perifokal dan herniasi subfalsin ke sinistra dengan Leptomeningeal carcinomatosis.Ketidaksesuaian diagnosa awal dengan hasil CT, karena tumor bisa memberikan manifestasi klinis yang sangat luas dan kadang menyerupai suatu CVA karena efek penekanan massa terhadap vaskular atau gangguan vaskular akibat infiltrasi massa/ sel metastase.Kata kunci: Astrocytoma, Cerebrovascular Accident, CT scan

    Penanganan Problematika Sekolah Inklusi Melalui Skrining Tumbuh Kembang, Psikososial Pediatric Symptom Checklist-17 (PSC-17), Program Parenting dan Pelatihan Guru ABK di MI Insan Kamil Desa Tulusbesar Tumpang Kabupaten Malang

    Get PDF
    Sekolah inklusi melibatkan anak berkebutuhan khusus (ABK) dan anak normal yang bersama-sama berinteraksi dalam pendidikan di sekolah yang sama. MI Insan Kamil &nbsp;Desa Tulusbesar&nbsp; Tumpang&nbsp; kabupaten Malang merupakan sekolah inklusi satu-satunya di desa Tulusbesar yang terletak cukup jauh dari kota malang (sekitar 30 KM) dengan problematika yang kompleks khususnya problem psikososial baik pada anak didik ABK maupun non ABK. Masalah psikososial orang tua siswa, dan terbatasnya sarana prasarana inklusi beserta guru pembimbing khusus termasuk masih terbatasnya program inklusi di sekolah dasar. Untuk mengatasi problematika tersebut, dilakukan skrining tumbuh kembang anak didik, Skrining&nbsp;&nbsp; Psikososial&nbsp; Pediatric Symptom Checklist-17 (PSC-17), Penyuluhan Parenting orang tua ABK dan non ABK, Pelatihan kurikulum pendidikan inklusi pada guru pendamping dan pemberian saran prasarana untuk membantu proses Pendidikan ABK. Program pengabdian ini sangat membantu MI Insan Kamil dalam menaganani promblematika sebagai sekolah inklusi dengan penanganan holistik pada anak didik, para guru, orang tua dan program Pendidikan inklusi

    Korelasi Rasio Lemak Viseral dan Subkutan dengan Resistensi Insulin (HOMA-IR) Pria Dewasa dengan Obesitas Sentral (Studi Kasus dengan Modalitas Ultrasonografi Transabdominal)

    No full text
    Latar belakang: Obesitas sentral banyak didapatkan pada pria, dikenal sebagai “ android obesity/apple-shaped obesity ”. Jaringan lemak viseral berperanan terjadinya resistensi insulin dideteksi kuantitatif dengan HOMA-IR. USG sebagai modalitas pilihan untuk menilai distribusi lemak tubuh karena keunggulannya. Tujuan penelitian: Mengetahui korelasi rasio tebal lemak viseral dan subkutan dengan kadar HOMA-IR serta parameter SM (BMI, WC, GDP, TG dan HDLc) pada pria dewasa dengan obesitas sentral di RSU dr. Saiful Anwar Malang. Metode penelitian: Analytics Cross Sectional Survey di IRJ Penyakit Dalam Pria dan ruang USG RSU dr. Saiful Anwar serta laboratorium Faal FKUB Malang, September sampai dengan Desember 2011. Digunakan uji korelasi Spearman dan Oneway ANOVA serta uji alternatif Chi Square, yaitu Kolmogorov Smirnov. Semua perhitungan dianggap bermakna jika p 0,05. Hasil: Dari 37 sampel yang memenuhi kriteria inklusi, tidak didapatkan hubungan signifikan antara Abdominal wall fat index dan Rasio viseral/subkutan dengan HOMA-IR; Abdominal wall fat index dan Rasio viseral/subkutan dengan parameter SM, serta HOMA-IR dengan parameter SM (HDL dan TG), namun didapatkan hubungan signifikan antara HOMA-IR dengan parameter SM (BMI, WC, GDP dan Insulin) (p 0,05). Terdapat kecenderungan semakin tinggi derajat obesitas menurut BMI dan WC semakin meningkat rasio lemak viseral/subkutan dengan rerata ≥2,5 cm dan rerata HOMA-IR ≥4 ( glucosa molar units mmol/L ). Kesimpulan: Secara analisa deskriptif, terdapat kecenderungan peningkatan rasio lemak viseral/subkutan ≥2,5 dan HOMA-IR ≥4 ( glucosa molar units mmol/L ) sehingga dapat dipertimbangkan sebagai cut off point

    ANALISIS FAKTOR REGULASI BELAJAR MANDIRI TERKAIT MASTERY ORIENTED GOALS DAN TASK VALUE PERCEPTION TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

    Get PDF
    Pendahuluan: Prestasi akademik mahasiswa memiliki hasil yang kurang optimal dibuktikan dengan Indeks Prestasi yang cenderung rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diataranya adalah regulasi belajar mandiri. Regulasi belajar mandiri dibentuk oleh beberapa faktor, yakni kesadaran pengetahuan metakognisi, pengalaman belajar sebelumnya, efikasi diri, performance goals, dukungan eksternal, serta Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor regulasi belajar mandiri terkait Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception terhadap prestasi akademik mahasiswa.Metode: Desain penelitian adalah observasi deskriptif analitik. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner yang telah tervalidasi oleh Balapumi kepada 175 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sedangkan data prestasi akademik diperoleh dari Program Studi Kedokteran. Analisa data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi SMART Partial Least Square (PLS) 3.0.Hasil: Mastery Oriented Goals (Tstatistik 5.267 Pvalue 0.000) dan Task Value Perception (Tstatistik 2531 Pvalue 0.000) menjelaskan 63,4% dari regulasi belajar mandiri (R2 0.634) dan memiliki hubungan yang signifikan. Regulasi belajar mandiri menjelaskan 3,8% dari prestasi akademik (R2 0.038) dan memiliki hubungan yang signifikan (Tstatistik 2.531 Pvalue 0.006). Uji Goodness of Fit didapatkan hasil 0.415 yang mengindikasikan bahwa model memiliki kesesuaian yang kuat.Kesimpulan: Mastery Oriented Goals dan Task Value Perception positif signifikan membentuk regulasi belajar mandiri, dan regulasi belajar mandiri tidak berpengaruh positif terhadap prestasi akademik.Kata Kunci: Regulasi Belajar Mandiri, Mastery Oriented Goals, Task Value Perception, Prestasi Akademi
    corecore