1,314 research outputs found

    PENGARUH HARMONISA TERHADAP EFISIENSI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV GARDU INDUK BANDA ACEH

    Get PDF
    Apabila terjadi suatu masalah pada transformator distribusi maka akan terjadi pemutusan aliran listrik kepada konsumen. Salah satu masalah yang dapat mengganggu kinerja transformator distribusi adalah harmonisa. Terjadinya harmonisa pada trafo distribusi disebabkan oleh beban-beban nonlinier. Harmonisa akan berdampak mengurangi efisiensi dari trafo distribusi. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran terhadap trafo distribusi PS#1 Gardu Induk Banda Aceh, dan dibuat simulasi filter harmonik dengan menggunakan software ETAP 12.6.0. Dari hasil pengukuran didapatkan nilai THDv sebesar 1,87 % dan nilai THDi sebesar 14,13 %. Dari hasil simulasi per-beban didapatkan bahwa beban AC 2 pk menyumbangkan harmonisa yang terbesar dibandingkan dengan beban yang lain yaitu sebesar 29,68 % untuk nilai THDi, dan 0,79 % untuk nilai THDv. Dari hasil simulasi rangkaian tanpa menggunakan filter harmonik didapatkan nilai THDv sebesar 1,82 %, nilai THDi sebesar 14,14 %, dan nilai PF sebesar 90,9 %. Sedangkan hasil simulasi dengan menggunakan filter harmonik didapatkan nilai THDv sebesar 1,82 %, THDi sebesar 12,41 %, dan nilai PF sebesar 92,3 %. Filter harmonik bekerja dengan baik dan mampu mengurangi kandungan harmonisa serta memperbaiki nilai PF pada jaringan listrik. Kata kunci: Total Harmonic Distortion (THD), Transformator, PF, Filter Harmonik, ETAP 12.6.

    Human PIF1 helicase supports DNA replication and cell growth under oncogenic-stress

    Get PDF
    Unwinding duplex DNA is a critical processing step during replication, repair and transcription. Pif1 are highly conserved non-processive 5′->3′ DNA helicases with well-established roles in maintenance of yeast genome stability. However, the function of the sole member of Pif1 family in humans remains unclear. Human PIF1 is essential for tumour cell viability, particularly during replication stress, but is dispensable in non-cancerous cells and Pif1 deficient mice. Here we report that suppression of PIF1 function slows replication fork rates and increases arrested forks during normal cycling conditions. Importantly, PIF1-dependent replication impediments impair S-phase progression and reduce proliferation rates of RAS oncogene-transformed fibroblasts, where replication fork slowing is exacerbated, but not parental, non-cancerous cells. Disrupted fork movement upon PIF1-depletion does not enhance double-stranded break formation or DNA damage responses but affects resumption of DNA synthesis after prolonged replication inhibitor exposure, accompanied by diminished new origin firing and mainly S-phase entry. Taken together, we characterised a functional role for human PIF1 in DNA replication that becomes important for cell growth under oncogenic stress. Given that oncogenes induce high levels of replication stress during the early stages of tumorigenesis, this function of PIF1 could become critical during cancer development

    PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DENGAN BERBANTUAN TAKTIK PENGHASIL PERTANYAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X IPS SMAN 16 BANDA ACEH

    Get PDF
    vABSTRAKKata Kunci : Giving Question and Getting Answer, Taktik Penghasil pertanyaan, Hasil Belajar, GeografiMetode pembelajaran Giving Question and Getting Answer adalah metode pendukung pengembangan pembelajaran kooperatif yang memfokuskan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Taktik penghasil pertanyaan merupakan gaya yang dilakukan untuk mempermudah guru dalam mengajar dan menjadikan tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran semakin meningkat . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Aktivitas guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon siswa terhadap metode pembelajaran Giving Question and Getting Answer dengan berbantuan taktik penghasil pertanyaan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IS SMAN 16 Banda Aceh yang berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan (1) Lembar pre-test dan post-test; (2) Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa; (3) Lembar pengamatan keterampilan guru; dan (4) lembar respon siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 14 siswa yang tuntas pada siklus I, 16 siswa tuntas pada siklus II, dan 19 tuntas pada siklus III, persentase ketuntasa n klasikal pun meningkat dari 50% pada siklus I, 70% pada siklus II, dan 90% pada siklus III; (2) Aktivitas guru dan siswa meningkat menjadi sesuai dengan persentase waktu ideal; (3) Keterampilan guru meningkat dari perolehan skor 2,64 pada siklus I dengan kategori baik, skor 3,42 pada siklus II dengan kategori baik, dan 3,55 pada siklus III dengan kategori sangat baik; (4) Respon siswa, terhadap metode pembelajaran Giving Question and getting answer dengan berbantuan taktik penghasil pertanyaan dapat dikatakan baik. 95 persen dari 20 siswa berpendapat bahwa dengan belajar melalui metode Giving Question and Getting Answer dengan berbantuan taktik penghasil pertanyaan dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi dasar-dasar ilmu geografi yang telah dipelajari

    The yeast Pif1p DNA helicase preferentially unwinds RNA–DNA substrates

    Get PDF
    Pif1p is the prototypical member of the PIF1 family of DNA helicases, a subfamily of SFI helicases conserved from yeast to humans. Baker's yeast Pif1p is involved in the maintenance of mitochondrial, ribosomal and telomeric DNA and may also have a general role in chromosomal replication by affecting Okazaki fragment maturation. Here we investigate the substrate preferences for Pif1p. The enzyme was preferentially active on RNA–DNA hybrids, as seen by faster unwinding rates on RNA–DNA hybrids compared to DNA–DNA hybrids. When using forked substrates, which have been shown previously to stimulate the enzyme, Pif1p demonstrated a preference for RNA–DNA hybrids. This preferential unwinding could not be correlated to preferential binding of Pif1p to the substrates that were the most readily unwound. Although the addition of the single-strand DNA-binding protein replication protein A (RPA) stimulated the helicase reaction on all substrates, it did not diminish the preference of Pif1p for RNA–DNA substrates. Thus, forked RNA–DNA substrates are the favored substrates for Pif1p in vitro. We discuss these findings in terms of the known biological roles of the enzyme

    Penerapan Metode Pembelajaran Giring Question And Getting Answer dengan Berbantuan Taktik Penghasil Pertanyaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi pada Siswa Kelas X Sman 16 Banda Aceh

    Full text link
    Metode pembelajaran Giving Question and Getting Answer adalah metode pendukung pengembangan pembelajaran kooperatif yang memfokuskan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Taktik penghasil pertanyaan merupakan gaya yang dilakukan untuk mempermudah guru dalam mengajar dan menjadikan tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Aktivitas guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon siswa terhadap metode pembelajaran Giving Question and Getting Answer dengan berbantuan taktik penghasil pertanyaan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IS SMAN 16 Banda Aceh yang berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan (1) Lembar pre-test dan post-test; (2) Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa; (3) Lembar pengamatan keterampilan guru; dan (4) lembar respon siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 14 siswa yang tuntas pada siklus I, 16 siswa tuntas pada siklus II, dan 19 tuntas pada siklus III, persentase ketuntasan klasikal pun meningkat dari 50% pada siklus I, 70% pada siklus II, dan 90% pada siklus III; (2) Aktivitas guru dan siswa meningkat menjadi sesuai dengan persentase waktu ideal; (3) Keterampilan guru meningkat dari perolehan skor 2,64 pada siklus I dengan kategori baik, skor 3,42 pada siklus II dengan kategori baik, dan 3,55 pada siklus III dengan kategori sangat baik; (4) Respon siswa, terhadap metode pembelajaran Giving Question and getting answer dengan berbantuan taktik penghasil pertanyaan dapat dikatakan baik. 95 persen dari 20 siswa berpendapat bahwa dengan belajar melalui metode Giving Question and Getting Answer dengan berbantuan taktik penghasil pertanyaan dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi dasar-dasar ilmu geografi yang telah dipelajari
    • …
    corecore