38 research outputs found

    Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognitif dan Mathematical Habits of Mind Siswa SMP

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif dan mathematical habits of mind (MHOM) antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa ditinjau dari keseluruhan maupun berdasarkan kategori kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, dan rendah). Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes non equivalent. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 2 Sukahaji Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan metakognitif, skala MHOM, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, serta pedoman wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t, uji Mann-Whitney, uji korelasi Spearman, dan uji ANOVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (2) ditinjau dari kemampuan awal matematis (KAM) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (3) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap peningkatan kemampuan metakognitif siswa; (4) peningkatan MHOM siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (5) ditinjau dari kemampuan awal matematis (KAM) terdapat perbedaan peningkatan MHOM siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (6) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap peningkatan MHOM siswa; (7) terdapat korelasi antara kemampuan metakognitif dan MHOM siswa setelah pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended. Kata kunci: Pendekatan Open-ended, Kemampuan Metakognitif, Mathematical Habits of Mind. This research is aimed to compare the enhancement of students’ metacognitive ability and mathematical habits of mind (MHOM) as the result of between open-ended approach and regular approach viewed from the whole students and students’ mathematical a prior knowledge (high, medium, and low). This research is a quasi experimental design with non equivalent pretest and posttest control group design. The population of the research is all students of grade VIII in SMPN 2 Sukahaji, Majalengka Regency West Java Province, in the second semester of Academic Year 2013/2014. The process of the experimental and control groups used purposive sampling technique. Research instruments consist of students’ metacognitive test, MHOM scale, students’ and teachers’ observation activity sheet, and students’ and teachers’ interview sheet. The data analysis used t-test, Mann-Whitney test, Spearman corelation, and two-way Anova. The result of the research are: (1) in a whole, the students who learned under open-ended approach obtained enhancement in metacognitive ability that is significantly better than the students who obtained regular approach; (2) there is diffrence in gain score between the types of learning approach and students’ mathematical prior knowledge toward the enhancement of students’ metacognitive ability; (3) there is no interaction between the types of learning approach and students’ mathematical prior knowledge on the enhancement of students’ metacognitive ability; (4) in a whole, the students who learned under open-ended approach obtained enhancement in MHOM that is significantly better than the students who obtained regular approach; (5) there is diffrence in gain score between the types of learning approach and students’ mathematical prior knowledge toward the enhancement of students’ MHOM; (6) there is no interaction between the types of learning approach and students’ mathematical prior knowledge on the enhancement of students’ MHOM; (7) there is a correlation between students’ metacognitive ability and their MHOM under open-ended approach. Key words: Open-ended Approach, Metacognitive Ability, Mathematical Habits of Min

    PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS GAYA KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan dan peningkatan kemampuan metakognitif antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif (field dependent dan field independent) dan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung ditinjau secara keseluruhan maupun berdasarkan kategori kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, dan rendah). Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes non equivalent. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMAN 1 Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa: (1) Group Embedded Figure Test (GEFT) yang sudah baku untuk mengukur gaya kognitif; (2) Tes kemampuan metakognitif; (3) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru; dan (4) Pedoman wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji , uji ′dan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) terdapat perbedaan kemampuan dan peningkatan kemampuan metakognitif antara siswa yang memperoleh pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif dan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung; dan (2) ditinjau dari kemampuan awal matematis (KAM) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif dan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Siswa pada setiap kategori KAM dengan menggunakan pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif memiliki peningkatan kemampuan metakognitif lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran langsung, dengan kualitas peningkatan pada level sedang. Kata Kunci: Kemampuan Metakognitif, Pendekatan Kontekstual, Gaya Kognitif

    PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS GAYA KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN SELF AWARENESS SISWA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan self awareness dan peningkatan self awareness antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif (field dependent dan field independent) dan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung ditinjau secara keseluruhan maupun berdasarkan kategori kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, dan rendah). Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes non equivalent. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMAN 1 Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa: (1) Group Embedded Figure Test (GEFT) yang sudah baku untuk mengukur gaya kognitif; (2) skala self awareness; (3) lembar observasi aktivitas siswa dan guru; dan (4) pedoman wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji , uji  dan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) terdapat perbedaan self awareness dan peningkatan self awareness antara siswa yang memperoleh pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif dan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung; dan (2) ditinjau dari kemampuan awal matematis (KAM) terdapat perbedaan peningkatan self awareness siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif dan siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Siswa pada setiap kategori KAM dengan menggunakan pendekatan kontekstual berbasis gaya kognitif memiliki peningkatan self awareness lebih besar daripada siswa yang memperoleh pembelajaran langsung. Kualitas peningkatan pada kelas ekperimen berada pada level tinggi, dan kelas kontrol berada pada level sedang

    PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN MATHEMATICAL HABITS OF MIND SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Majalengka

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif dan mathematical habits of mind (MHOM) antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa ditinjau dari keseluruhan maupun berdasarkan kategori kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, dan rendah). Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes non equivalent. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 2 Sukahaji Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan metakognitif, skala MHOM, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, serta pedoman wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t, uji Mann-Whitney, uji korelasi Spearman, dan uji ANOVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (2) ditinjau dari kemampuan awal matematis (KAM) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (3) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap peningkatan kemampuan metakognitif siswa; (4) peningkatan MHOM siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (5) ditinjau dari kemampuan awal matematis (KAM) terdapat perbedaan peningkatan MHOM siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (6) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap peningkatan MHOM siswa; (7) terdapat korelasi antara kemampuan metakognitif dan MHOM siswa setelah pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended. Kata kunci: Pendekatan Open-ended, Kemampuan Metakognitif, Mathematical Habits of Mind. This research is aimed to compare the enhancement of students’ metacognitive ability and mathematical habits of mind (MHOM) as the result of between open-ended approach and regular approach viewed from the whole students and students’ mathematical a prior knowledge (high, medium, and low). This research is a quasi experimental design with non equivalent pretest and posttest control group design. The population of the research is all students of grade VIII in SMPN 2 Sukahaji, Majalengka Regency West Java Province, in the second semester of Academic Year 2013/2014. The process of the experimental and control groups used purposive sampling technique. Research instruments consist of students’ metacognitive test, MHOM scale, students’ and teachers’ observation activity sheet, and students’ and teachers’ interview sheet. The data analysis used t-test, Mann-Whitney test, Spearman corelation, and two-way Anova. The result of the research are: (1) in a whole, the students who learned under open-ended approach obtained enhancement in metacognitive ability that is significantly better than the students who obtained regular approach; (2) there is diffrence in gain score between the types of learning approach and students’ mathematical prior knowledge toward the enhancement of students’ metacognitive ability; (3) there is no interaction between the types of learning approach and students’ mathematical prior knowledge on the enhancement of students’ metacognitive ability; (4) in a whole, the students who learned under open-ended approach obtained enhancement in MHOM that is significantly better than the students who obtained regular approach; (5) there is diffrence in gain score between the types of learning approach and students’ mathematical prior knowledge toward the enhancement of students’ MHOM; (6) there is no interaction between the types of learning approach and students’ mathematical prior knowledge on the enhancement of students’ MHOM; (7) there is a correlation between students’ metacognitive ability and their MHOM under open-ended approach. Key words: Open-ended Approach, Metacognitive Ability, Mathematical Habits of Min

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED

    Get PDF
    Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa ditinjau dari keseluruhan maupun berdasarkan kategori kemampuan awal matematis (tinggi, sedang, dan rendah). Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol pretes-postes non equivalent. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMPN 2 Sukahaji Kabupaten Majalengka pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Penentuan kelas eksperimen dan kontrol menggunakan teknik purposive sampling. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan metakognitif, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, serta pedoman wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t, uji Mann-Whitney, dan uji ANOVA dua jalur. Hasil penelitian diperoleh: (1) peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (2) ditinjau dari kemampuan awal matematis (KAM) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa; (3) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan KAM terhadap peningkatan kemampuan metakognitif siswa

    METAKOGNISI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA: APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA PENGEMBANGANNYA?

    Get PDF
    Artikel ini membahas tentang metakognisi siswa dalam pembelajaran matematika.Metakognisi sebagai proses seseorang berpikir tentang berpikir dalam rangka membangun strategiuntuk memecahkan masalah. Metakognisi dapat dilihat dari aktivitas seperti merencanakan bagaimanapendekatan yang diberikan dalam tugas-tugas pembelajaran, memonitor kemampuan dan mengevaluasirencana dalam rangka melaksanakan tugas. Beberapa langkah untuk mengembangkan metakognisidiantaranya: mengidentifikasi “apa yang kau ketahui” dan “apa yang kau tidak ketahui”, berbicaratentang berpikir, membuat jurnal berpikir, membuat perencanaan dan regulasi diri, melaporkankembali proses berpikir, dan evaluasi diri

    Koneksi Matematis dan Self Efficacy dalam Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Memahami keterkaitan antar konsep matematika merupakan  salah satu tujuan pembelajaran matematika di SMA. Memahami keterkaitan antar konsep tersebut bisa disebut dengan koneksi matematis. Kemampuan koneksi matematis merupakan kemampuan untuk menghubungkan antar konsep dalam matematika maupun dengan kehidupan sehari-hari. Dalam National Council of Teacher of Mathematics disebutkan bahwa pembelajaran matematika diharapkan mampu mengembangkan banyak kemampuan, salah satunya kemampuan koneksi matematis.  Dalam tulisan ini akan menjelaskan mengenai kemampuan koneksi matematis yang termasuk kedalam salah satu tujuan pembelajaran matematika di SMA serta akan membahas mengenai Self Efficacy yang dapat membentuk kemampuan koneksi matematis sisw

    PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai profil kemampuan pemecahan masalah matematis siswa  ditinjau dari Adversity Quotient (AQ). Kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan pokok dan salah satu tujuan utama dari pembelajaran matematika. Langkah pemecahan masalah yaitu memahami masalah, menyusun rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana pemecahan, dan memeriksa kembali hasil pemecahan. Setiap siswa memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dalam menghadapi masalah. Kecerdasan dalam menghadapi masalah tersebut disebut dengan Adversity Quotient (AQ). Tingkatan Adversity Quotient (AQ) yaitu quitters, campers, dan climbers. Dengan adanya Adversity Quotient (AQ) yang dimiliki siswa maka seorang guru dapat mengetahui sampai sejauh mana profil siswa tersebut dapat menyelesaikan soal pemecahan masalahny

    Permainan Tradisional Engklek Sebagai Media Pembelajaran Matematika

    Get PDF
    Media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang bisa dipakai untuk menumbuhkan minat, pikiran, perhatian, dan perasaan peserta didik sehingga akan mendorong terjadinya proses belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep matematika apa saja yang dihasilkan pada permainan tradisional engklek yang nantinya dijadikan media pembelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Lebaksiuh dengan subjek penelitian yaitu 12 orang siswa kelas VI. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif pendektan etnografi. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data yaitu menggunakan teknis analisis data : (1) reduksi data; (2) penyajian data; dan (3) menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam permainan tradisional engklek terdapat konsep matematika geometri bangun datar yaitu : persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium, dan setengah lingkaran. Konsep matematika ini dapat diajdikan sebagai media pembelajaran bagi siswa, yang nantinya dapat meningkatkan kemampuan matematis siswa

    PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

    Get PDF
    Proses pembelajaran matematika memiliki aspek penting yang harus dimiliki siswa yaitu kemampuan pemecahan masalah matematis. Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan kemampuan menyelesaikan suatu masalah matematika yang dihadapi dengan tujuan dapat menemukan penyelesaian sehingga mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Untuk mengetahui hasil pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat dilihat dengan mengembangkan instrumen soal kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pengembangan instrumen kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Metodel penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan dengan mengkaji beberapa artikel yang telah diteliti oleh peneliti terdahulu. Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder yaitu buku – buku, jurnal, dan literatur. Kata kunci: Pengembangan Instrumen, Pemecahan Masalah Matematis
    corecore