PengaruhDayaLedakTungkai, KekuatanOtotLengan Dan Tinggi BadanTerhadapKeterampilan Smash DalamPermainanBolavoliPadaSiswa SMA Negeri 1 LarompongKabupatenLuwu Sulawesi Selatan

Penelitani ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhdayaledaktungkai, kekuatanototlengan,dantinggibadan terhadapketerampilan smash dalampermainanbolavoli. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 LarompongKabupatenLuwu Sulawesi Selatan, yang mengikutikegiatanekstrakurikulerpermainanbolavolisebanyak 30 orang. Variabel terikat penelitian adalah keterampilan smash dalampermainanbolavoli. Variabel Intervening adalahtinggibadan. Variabel bebas adalah dayaledaktungkaidankekuatanototlengan. Metode penelitian adalah metode deskriptif, dengandesainpenelitiananalisisjalur. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasidanregresipada taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Ada pengaruhlangsung dayaledaktungkai terhadaptinggibadan pada siswa SMA Negeri 1 LarompongKabupatenLuwu (ß = 0,364 dengantingkatsignifikansi 0,033 0,241). Kata kunci: Daya ledak tungkai, kekuatan otot lengan, tinggi badan, Keterampilan Smash Bolavol

PENGGUNAAN MODEL “GROUP TO GROUP EXCHANGE” UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TIK

Berbagai analisis yang menunjukkan bahwa pendidikan nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada berbagai krisis yang perlu mendapat penanganan secepatnya, diantaranya berkaitan dengan masalah relevansi, atau kesesuaian antara pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. sebagai tindak lanjut kebijakan pendidikan dalam konteks otonomi daerah dan satuan pendidikan. Dengan demikian, melalui KTSP ini pemerintah berharap jurang pemisah yang semakin menganga antara pendidikan dan pembangunan, serta kebutuhan dunia kerja dapat teratasi. Penulis melakukan penelitian dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan danrefleksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningktkan prestasi belajar denganmenggunakan model kooperatif teknik GTGE. Bedasarkan hasil evaluasi yangdilakukan selama dua siklus menunjukkan bahwa hasil prestasi pada siklus 1 sebesar74,70 dan pada siklus II sebesar 80,89

Effects of storage temperature and storage duration of biodiesel properties, visual appearances and emision

Biofuels based on vegetable oils offer the advantage being a sustainable and environmentally attractive alternative to conventional petroleum based fuel. Biodiesel is produced from any fat or oil such as soybean oil, through a refinery process called transesterification. The key issue in using vegetable oil-based fuels is oxidation stability, stoichiometric point, bio-fuel composition, antioxidants on the degradation and much oxygen with comparing to diesel gas oil. Biodiesel can be used as a pure fuel or blended with petroleum in any percentage but the standard storage and handling procedures used for biodiesel are the main issue due to the biodiesel fuel specifications. In the quest for fulfill the industry specifications standard; the fuel should be stored in a clean, dry and dark environment. In this research, three different storage temperature were study which are; low (0 – 5 °C), ambient (25 – 29 °C), and high (40 – 50 °C). The key parameters that are required to store biodiesel are discussed, and the recent research advances are noted. Five types of biodiesel after storage all the samples for 2016 hours were tested plus with two product of combustion. Images analysis for combustion process was used to image appearances analysis. Under 2016 hours of storage duration, the effect of degradation was happen although the effect is not significance because the changes are still in acceptable ranges

Voluntary Disclosure and Political Sensitivity: The Case of Executive Remuneration

This study investigates the relation between firm political sensitivity and the quality and quantity of voluntary disclosures, with special reference to the case of executive remuneration disclosures. I study the relation between firm political sensitivity and the quality and quantity of annual bonus plan disclosures, applying two competing (but not mutually exclusive) theories: political cost theory and managerial power theory. Political sensitivity is proxied using the magnitude of the annual bonus rather than firm size, which while popular in existing literature, is not a perfect proxy for political sensitivity (Ball and Foster, 1982, Meek et al, 1995; Cormier et al, 2005). Results reveal a significant positive relation between disclosure quantity and political sensitivity measures, and a significant negative relation between disclosure quality and political sensitivity proxies. This indicates that managers who are more susceptible to political sanctions related to their remuneration tend to disclose higher volumes of lower quality information. Consistent with earlier studies, the results confirm that firm size is related to voluntary disclosure, and the results also reveal that the use of remuneration consultants have a significant positive effect on disclosure quantity but no impact on disclosure quality

Pendekatan konstruktif dalam inovasi pengajaran dan pembelajaran Bahasa Melayu di Kolej Vokasional

Pendekatan konstruktif adalah pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang berpusatkan pelajar manakala inovasi pengajaran pula dikaitkan dengan kaedah pengajaran yang terbaru demi mengukuhkan pemahaman pelajar. Pembelajaran berasaskan pendekatan konstruktif merupakan elemen yang penting dan perlu difahami oleh guru-guru bagi memantapkan proses pengajaran dan pembelajaran sesuai dengan peredaran masa dan menjayakan proses tranformasi pendidikan negara. Objektif kajian ini dijalankan untuk mengenal pasti pemahaman guru-guru bahasa Melayu berkaitan inovasi, mengenal pasti perbezaan yang wujud antara guru lelaki dan guru perempuan dalam mengamalkan inovasi, pengkaji juga melihat adakah wujud perbezaan antara guru baru dan guru yang sudah berpengalaman dalam aspek mengaplikasikan inovasi serta mengenal pasti kekangan-kekangan yang dialami oleh para guru untuk mengaplikasikan inovasi di sekolah. Seramai 63 orang guru bahasa Melayu dari lapan buah kolej vokasional telah dipilih sebagai responden dalam kajian ini. Data dianalisis menggunakan perisian Winsteps 3.69.1.11 dengan pendekatan Model Pengukuran Rasch. Hasil analisis menunjukkan bahawa guru�guru bahasa Melayu memahami kepentingan inovasi dalam pengajaran dan pembelajaran. Hasil kajian juga menunjukkan guru-guru perempuan lebih banyak menerapkan unsur inovasi dalam pengajaran berbanding guru lelaki. Walaupun begitu, aspek pengalaman tidak menunjukkan perbezaan dari segi pengamalan inovasi sama ada guru baru ataupun guru yang sudah berpengalaman. Pengkaji juga mengenal pasti beberapa kekangan yang dialami oleh guru-guru untuk mengamalkan inovasi ini. Sebagai langkah untuk menangani masalah berkenaan, beberapa cadangan telah dikemukakan oleh pengkaji bagi memastikan guru-guru dapat merealisasikan proses pengajaran berkesan dengan penerapan inovasi mengikut model pendekatan konstruktif. Pengkaji berharap, kajian ini dapat dijadikan sebagai satu panduan kepada pelaksana kurikulum bagi memastikan budaya inovasi sentiasa menjadi amalan dalam kalangan guru demi mengangkat profesionalisme guru di Malaysia

PENGGUNAAN MODEL “GROUP TO GROUP EXCHANGE” UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TIK

Berbagai analisis yang menunjukkan bahwa pendidikan nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada berbagai krisis yang perlu mendapat penanganan secepatnya, diantaranya berkaitan dengan masalah relevansi, atau kesesuaian antara pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. sebagai tindak lanjut kebijakan pendidikan dalam konteks otonomi daerah dan satuan pendidikan. Dengan demikian, melalui KTSP ini pemerintah berharap jurang pemisah yang semakin menganga antara pendidikan dan pembangunan, serta kebutuhan dunia kerja dapat teratasi. Penulis melakukan penelitian dalam dua siklus, setiap siklusnya terdiri dari 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan danrefleksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningktkan prestasi belajar denganmenggunakan model kooperatif teknik GTGE. Bedasarkan hasil evaluasi yangdilakukan selama dua siklus menunjukkan bahwa hasil prestasi pada siklus 1 sebesar74,70 dan pada siklus II sebesar 80,89