28 research outputs found
Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Layanan Bimbingan Klasikal Di Kelas VIIIa SMP Negeri 2 Tolitoli
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas bimbingan dan konseling (PTK BK). Metode penelitian komparatif menggunakan analisis diskriptif. Ada bermacam jenis layanan dalam BK, salah satunya adalah layanan bimbingan belajar. Cara ini diyakini dapat mengatasi masalah siswa karena keterdekatan dan kebersamaan diantara murid dapat dibangun kemandirian belajar siswa untuk pencapaian prestasi belajar. Padapenelitian tindakan kelas ini, sumber data diperoleh dari : (1) Data proses diperoleh dari peneliti dalam memberikan layanan bimbingan kelompok dan siswa sewaktu mengikuti layanan dan situasi pada saat layanan. (2) Data hasil diperoleh dari pengamatan terhadap siswa berupa hasil remedial teaching siswa dalam ulangan harian. Data ini merupakan hasil pengamatan dengan kolaborator yang dituangkan dalam tahap refleksi pada tiap – tiap siklus. Dari pengumpulan data melalui angketdari 20 siswa. Dari aspek yang diterapkan 15 siswa tidak sesuai dari aspek yang diterapkan karena masih menggantungkan kepada teman dan kurangnya kemandirian bejara siswa dan 5 siswa terlihat kurang sesuai karena masih ikut – ikutan temannya atau belum mempunyai sikap kemandirian. siklus I ini. Setelah dilaksanakan layanan bimbingan klasikal dan siswa mengisi angket kemandirian belajar, hasilnya dibandingkan dengan kondisi awal dengan jumlah siswa yang pencapaian kemandirian belajar siswa kurang yang semula 20 siswa, menjadi 7 siswa yang masih kurang dalam kemandirian belajar, sehingga pada siklus I layanan bimbingan klasikal yang belum mencapai kemandirian belajar dengan jumlah sebesar 35 %. Dengan kata lain layanan bimbingan klasikal dalam meningkatkan kemandirian belajar mengalami peningkatan 65%. siklus II ini layanan bimbingan klasikal yang belum mencapai kemandirian belajar berjumlah 35 %. Dengan kata lain layanan bimbingan klasikal mencapai keberhasilan 100 %. Saran yang peneliti berikan kepada rekan-rekan guru BK untuk lebih meningkatkan kualitas layanan Bimbingan dan Konseling perlu mengeksplorasi model-model layanan bimbingan, khususnya bimbingan kelompok, sehingga memiliki kesiapan dan jika ada kesulitan dan/atau kelemahan dalam pelaksanaannya dapat diatasi dengan baik lewat budaya meneliti
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TERHADAP SEPEDA MOTOR MERK YAMAHA DI DEALER P.T. HARPINDO JAYA UNGARAN
Continued Preoperative Aspirin Use and Bleeding Complications in Patients Undergoing Thyroid Surgery: An Update
Thoracic Qct From Heart Scan Can Monitor Age-related Bone Loss Sensitively: A Comparing With Dxa And Qct Study
Chemical Synthesis of Sulfated Yeast (Saccharomyces cerevisiae) Glucans and Their In Vivo Antioxidant Activity
Recommended from our members
The Effect of Broccoli Sprout Extract on Seasonal Grass Pollen-Induced Allergic Rhinitis.
Patients exposed to pollutants are more likely to suffer from allergic rhinitis and may benefit from antioxidant treatment. Our study determined if patients diagnosed with grass-induced allergic rhinitis could benefit from broccoli sprout extract (BSE) supplementation. In total, 47 patients were confirmed with grass-induced allergic rhinitis and randomized to one of four groups: group 1 (nasal steroid spray + BSE), group 2 (nasal steroid spray + placebo tablet), group 3 (saline nasal spray + BSE) and group 4 (saline nasal spray + placebo tablet). Peak Nasal Inspiratory Flow (PNIF), Total Nasal Symptoms Scores (TNSS) and nasal mucus cytokine levels were analyzed in samples collected before and after the 3-week intervention. Comparing before and after the intervention, PNIF improved significantly when comparing Groups 1 and 2, vs. placebo, at various time points (p ≤ 0.05 at 5, 15, 60 and 240 min) following nasal challenge, while TNSS was only statistically significant at 5 (p = 0.03), 15 (p = 0.057) and 30 (p = 0.05) minutes. There were no statistically significant differences in various cytokine markers before and after the intervention. Combining nasal corticosteroid with BSE led to the most significant improvement in objective measures