6 research outputs found

    Profil Musiman Gelombang Laut di Laut Sulawesi

    Get PDF
    Laut Sulawesi memiliki gelombang tinggi yang menyebabkan kecelakaan transportasi. Pemodelan global dan pengamatan satelit akan gelombang laut di Laut Sulawesi memiliki keterbatasan resolusi spasial dan temporal. Untuk mengevaluasi luaran gelombang signifikan model Wavewatch III (WW3), digunakan korelasi dan root mean square (RMSE) terhadap pengamatan satelit. Analisis temporal dan spasial menggunakan nilai rata-rata dan principal component analysis (PCA) ditujukan untuk mengetahui karakteristik musiman. Hasil evaluasi gelombang signifikan WW3 menunjukkan nilai yang baik secara umum (0.3-0.7) dengan RMSE bernilai 0.3-0.5 meter. Pola utama distribusi spasial gelombang signifikan memiliki pusat tertinggi di timur laut dan nilai temporal terbesar pada akhir dan awal tahun. Gelombang tinggi pada Laut Sulawesi disebabkan oleh intrusi gelombang monsun baratan yang berasal dari Samudera Pasifik bagian barat

    Pengaruh Mesoscale Convective System terhadap Hujan Ekstrem Pesisir Barat Sumatra

    Get PDF
    Tulisan ini merupakan studi awal yang membuktikan pengaruh Mesoscale Convective System (MCS) terhadap curah hujan (CH) ekstrem di pesisir barat Sumatra dengan menggunakan citra rapidscan 10 menit Himawari-8 kanal IR1. Untuk mendapatkan data yang berkualitas, penulis melakukan koreksi data CH penakar Hellman terhadap data standar CH di Moelaboh (MLH), Sibolga (SBG), Teluk Bayur (TBR) dan Bengkulu (BKL) serta koreksi paralaks data citra Himawari-8. Dalam mengidentifikasi MCS, penulis menggunakan kriteria brightness temperature (BT) ≤ 221 derajat kelvin (K), luasan BT ≥ 10.000 km2 dan durasi ≥ 3 jam. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa CH ekstrem bersamaan dengan keberadaaan MCS yang membuktikan bahwa CH ekstrem diakibatkan oleh MCS di MLB, SBG, TBR dan BKL. MCS tersebut sangat dipengaruhi oleh kemunculan Westerly Wind Burst (WWB) yang terhalangi oleh Bukit Barisan untuk kasus CH ekstrem di SBG dan TBR atau berinteraksi dengan angin pasat tenggara dari Samudra Hindia sebelah barat daya Sumatra untuk kasus CH ekstrem di BKL. Untuk kaus CH ekstrem di MLB, MCS terbentuk akibat interaksi angin pasat di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra dan aliran siklonik sebelah barat MLB. This paper was a preliminary study that proved the impact of the mesoscale convective system (MCS) on extreme rainfall on the west coast of Sumatra using rapid scan imagery of 10 minutes Himawari-8 channel IR1. To get qualified data, we conducted the correction of rainfall data of Hellman gauge to the rainfall standard data in Moelaboh (MLH), Sibolga (SBG), Teluk Bayur (TBR), and Bengkulu (BKL) and the parallax correction to Himawari-8 imagery data. To identify MCS, we used brightness temperature (BT) ≤ 221 K, BT area ≥ 10.000 km2 and duration ≥ 3 hours as the criteria. The results indicated that extreme rainfall occured simultaneously with MCS proved that the extreme rainfall caused by MCS in MLB, SBG, TBR, and BKL. The MCS was greatly influenced by the appearance of westerly wind burst (WWB) which was blocked by Bukit Barisan for extreme rainfall cases in SBG and TBR or interacted with the southeast trade winds of the Indian Ocean in the southwest of Sumatra for extreme rainfall case in BKL. For extreme rainfall case in MLB, MCS was formed due to the interaction of trade winds of the Indian Ocean in the west of Sumatra and cyclonic flow in the west of MLB. 

    Profil Musiman Gelombang Laut di Laut Sulawesi

    Get PDF
    Laut Sulawesi memiliki gelombang tinggi yang menyebabkan kecelakaan transportasi. Pemodelan global dan pengamatan satelit akan gelombang laut di Laut Sulawesi memiliki keterbatasan resolusi spasial dan temporal. Untuk mengevaluasi luaran gelombang signifikan model Wavewatch III (WW3), digunakan korelasi dan root mean square (RMSE) terhadap pengamatan satelit. Analisis temporal dan spasial menggunakan nilai rata-rata dan principal component analysis (PCA) ditujukan untuk mengetahui karakteristik musiman. Hasil evaluasi gelombang signifikan WW3 menunjukkan nilai yang baik secara umum (0.3-0.7) dengan RMSE bernilai 0.3-0.5 meter. Pola utama distribusi spasial gelombang signifikan memiliki pusat tertinggi di timur laut dan nilai temporal terbesar pada akhir dan awal tahun. Gelombang tinggi pada Laut Sulawesi disebabkan oleh intrusi gelombang monsun baratan yang berasal dari Samudera Pasifik bagian barat.</p

    Analisa Dampak Penerapan Sistem Lalu Lintas Satu Arah Pada Simpang 3 Strat-a Terhadap Arus Lalu Lintas Serta Kinerja Lahan Parkir Di Pasar Tradisional Oeba Kota Kupang

    Get PDF
    This study aims to determine the impact of the implementation of one-way traffic system simulated at the three-legged signalized intersection on Straat A towards the traffic flow, and the performance of parking area at Oeba, a traditional market in Kupang City. The analysis involves comparing the volume of vehicles and the performance of the parking area before and during the implementation of one-way traffic system simulation with the parking space requirements as well as the design models of parking spaces. The analysis shows that the implementation of one-way traffic system simulation affects the increase of traffic volume in one access that is at Cabang Air-Oeba, but overall it does not affect the increase of traffic volume in general. The result of the performance analysis on the market\u27s parking area reveals to be in trouble, with the parking index value that is greater than 1 (one). Based on that index value, the addition of a parking area is needed as follows: 357 m2 for motorcycles, 637.50 m2 for light vehicles and 680 m2 for heavy vehicles. In order to overcome this problem the government has prepared a new parking area with the width 1011 m2, but this additional parking area is not yet sufficient, so that the government still needs to provide 663.50 m2 as the new additional parking area

    Dampak pembatasan sosial berskala besar terhadap kualitas udara di Jakarta

    No full text
    Abstrak Beberapa negara di dunia memberlakukan pembatasan sosial dan karantina wilayah sebagai upaya untuk menekan laju penularan wabah virus COVID-19. Pembatasan sosial dan karantina wilayah memberikan dampak negatif bagi perekonomian, namun juga dapat berdampak positif bagi perbaikan kondisi lingkungan khususnya kualitas udara di suatu wilayah. Selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta tahun 2020, aktivitas penduduk di luar rumah menurun secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kuantitatif perubahan parameter kualitas udara berupa PM2.5 dan visibility di Jakarta selama periode sebelum (2019) dan setelah pandemi (2020) menggunakan metode statistik. Pengaruh mobilitas penduduk dan distribusi spasial konsentrasi polutan juga dianalisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan selama masa pandemi COVID-19, terdapat pengurangan konsentrasi polutan pada tahun 2020 hingga lebih dari 100 persen dibandingkan tahun 2019. Jarak pandang mendatar di Jakarta juga meningkat hingga 11 persen selama PSBB. Mobilitas penduduk mempengaruhi konsentrasi polutan di Jakarta sebesar 30 persen dan distribusi spasial menunjukkan adanya fluktuasi konsentrasi PM2.5 sebelum dan setelah diberlakukannya PSBB. Abstract Countries worldwide have implemented some sort of lockdowns to slow down COVID-19 infection and mitigate it. Lockdown due to COVID-19 has drastic effects on social and economic fronts. However, this lockdown also has some positive effects on the natural environment, especially on air quality. During the 2020 PSBB period in Jakarta, outdoor activity decreased significantly. This study quantitatively analyzes air quality parameters of PM2.5 and visibility changes in Jakarta during the period before (2019) and after the pandemic (2020) using statistical methods. The impact of mobility to polution also become a concern in this study. The results confirmed an improvement in air quality due to the implementation of social restrictions during the COVID-19 pandemic. PSBB has an impact on reducing pollutant concentrations by more than 100 percent during PSBB compared to 2019. The horizontal visibility in Jakarta also increased by 11 percent during the PSBB. Mobility has affected PM2.5 concentration by 30 percent in Jakarta, and spatial distribution of PM2.5 shows evidence of fluctuation during and before PSBB enacted.

    Kajian Rencana Pola Ruang Dalam Mitigasi Ancaman Bahaya Tanah Longsor di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor

    Get PDF
    Indonesia adalah negara dengan multi-bencana khususnya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor. Perencanaan tata ruang wilayah di Indonesia harus menyesuaikan dengan potensi kebencanaan di wilayah tersebut untuk menekan angka kerugian dan korban jiwa. Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bogor untuk tahun 2016-2036. Mengingat wilayah Bogor kerap mengalami bencana gerakan tanah atau tanah longsor, maka diperlukan adanya kajian kesesuaian rencana pola ruang wilayah dari aspek kebencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian rencana pola ruang Kabupaten Bogor khususnya di Kecamatan Sukamakmur terhadap indeks kerentanan bencana longsor. Pengolahan data dilakukan dengan metode bivariate statistik menggunakan teknologi sistem informasi geospasial (GIS) dengan penilaian kelas dan overlay. Data yang digunakan adalah Digital Elevation Model (DEM) resolusi 8 meter untuk ekstraksi kemiringan lereng serta data zona kerentanan gerakan tanah. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa hampir 90% dari total rencana pola ruang Kecamatan Sukamakmur berada di wilayah beresiko bencana longsor. Sekitar 14% dari rencana kawasan pemukiman dan sebesar 23% alokasi perencanaan kawasan hutan produksi tetap berada di wilayah dengan zona kerentanan bahaya tanah longsor tinggi
    corecore