143 research outputs found

    Perbandingan Perhitungan Energi Basal dan Energy Expenditure pada Lansia (The Comparison Of Estimation Of Basal Metabolic Rate And Energy Expenditure Of Elderly People)

    Full text link
    Backgrounds: The determination of basal energy rate (BMR) is the primary step for estimating the energy requirement of an individual. For the population there is some equation to estimate basal energy rate based on the measurement obtain in the foeld such as body weight. Thus the publication was to compare between Schofield and oxford equation using the weight data of Riskesdas 2007. Method: A total of 41087 elderly people (20671 men and 20416 women) were including in this analysis with normal nutritional status (BMI 18.5 – 25.0 kg/m2). Data analysis were age, gender, body weight, height, and physical activities. Two equation were chosen for estimating BMR, the schofield equation that is recommended by FAO/WHO/UNU and Oxford equation that used in estimating BMR in Indonesia. Results: The average of basal metabolic rate of male elderly according to Schofield equation was 1217 ± 76.9 Kcal and Oxford equation was 1283 ± 108.6 Kcal, while basal metabolic rate of women elderly was 1090 ± 55.5 Kcal and Oxford was 1101 ±74.3 Kcal. The average of energy expenditure of male elderly according to Schofield equation was 1887 ± 119 Kcal and Oxford equation was 1283 ± 108.6 Kcal, while energy expenditure of women elderly was 1581 ± 81 Kcal and Oxford was 1598 ± 108 Kcal. Conclusion: The average of basal metabolic rate and energy expenditure among elderly people based on Oxford equation were higher compare to Schofield equation. [Penel Gizi Makan 2011, 34(1): 12-20

    Penerapan Restoratif Justice Dalam Penyelesaian Kasus Kecelakaan Lalu Lintas

    Get PDF
    As an illustration and phenomena at the level of completion of a traffic accident police investigation into the accident as well the impact the death of the victim, or a physical disability, has sought to use mediation in resolving the case of an accident. The accident, police have attempted to perform penal mediation. This study aimed to analyze the case of traffic accidents were solved with restorative justice approach and whether consideration of the investigator using a restorative justice approach to resolve the case of traffic accidents. The research is a normative law. From research conducted in the know that in the resolution of cases of traffic violations that occur in the Police Samarinda, then the best way is to apply the completion of restorative justice (fairness restorative) that bring together the perpetrator-victim, and the family to resolve the dispute witnessed by Police local. And investigators consider the need for restorative justice approach in the case of a traffic accident based on mutual respect between the victim-offender to avoid buildup / disputes in the future

    Analisa Ekonomi Usaha Penangkar Benih Padi Ciherang (di Kelurahan Tamanan Kec. Tulungagung Kab. Tulungagung)

    Full text link
    Padi merupakan sumber makanan pokok penduduk Indonesia. Jumlah penduduk diIndonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, permintaan berassemakin besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk di Indonesia. Untuk itu,diperlukan USAha serius untuk menjaga ketahanan pangan nasional maupun rumah tangga.Upaya peningkatan produksi padi untuk mempertahankan swasembada beras di JawaTimur menghadapi berbagai masalah. Masalah tersebut berupa kendala fisik, biologismaupun sosial ekonomi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka pemerintah perlumengambil kebijakan dalam pengembangan padi agar dapat mencapai hasil yang lebihbaik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan pendapatan USAhatani penangkar benih padi Ciherang di Kelurahan Tanaman Kecamatan TulungagungKabupaten Tulungagung.Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Analisis dengan menggunakan purposivesampling. Lokasi penelitian ini adalah di Kelurahan Tamanan Kecamatan/ KabupatenTulungagung dengan subyek penelitian adalah petani penangkar benih padi Ciherang.Data diperoleh dari sumber data primer (petani) dan sekunder (data dari Dinas Pertanianatau dnais lain yang terkait). Metode yang digunakan untuk mengumpulkan adalahwawancara (interview) secara langsung. Untuk menganalisa mengetahui tingkat efisensiusaha tani penangkar benih padi Ciherang, rumus R/C Rati digunakan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk membuat USAha tani penangkarbenih padi Ciherang, seorang membutuhkan biaya produksi yang meliputi biaya sewatanah, biaya tenaga kerja, dan biaya sarana produksi. Besaran biaya untuk sewa tanahadalah Rp. 5.900.000,-/Ha dalam satu musim tanam. Biaya yang dibutuhkan untuk tenagakerja adalah Rp. 6.860.000,-/ Ha dan Rp. 1.540.000,- / Ha untuk biaya sarana produksidalam satu kali musim tanam. Dengan demikian, besaran biaya produksi adalah Rp.14.300.000,- / Ha dalam satu kali musim tanam. Adapun hasil yang diterima (pendapatan)petani sebesar Rp. 22.000.000,-/ Ha dalam satu kali masa tanam. Tingkat efisiensi USAhatani penangkar benih padi Ciherang di Kelurahan Tanaman Kecamatan TulungagungKabupaten Tulungagung pada lahan 1 Ha sebesar 1,538. Hal ini berarti petani bahwapetani mendpatkan keuntungan karena nilai rasio lebih besar sama dengan 1. Dengandemikian, USAha tersebut layak dikembangkan karena output yang dihasilkanmenguntungkan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis merekomendasikankepada: (1) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur untuk menggunakan hasil penelitianini sebagai salah satu bahan pertimbangkan dalam mengambil kebijakan dalammeningkatkan pendapatan USAha tani benih padi Ciherang; (2) Pemerintah KabupatenTulungagung untuk menggunakan hasil penelitian ini sebagai data tentang kondisipertanian di Tulungagung khususnya tentang pertanian padi dan pengembangannya; (3)Petani Padi Ciherang untuk menggunakan hasil penelitian ini sebagai pertimbangannyadalam pengelolaan USAhanya agar mencapai hasil yang maksimal; (4) Peneliti laindiharapkan menggunakan hasil penelitian ini sebagai sumber pustaka dan data sekunder

    Analisa Kelayakan USAha Kerupuk Sapi dan Kerupuk Kerbau

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetahui besar nilai dari penerimaan, biaya, keuntungan, efisiensi dan profitabilitas USAha kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau di desa Sembung kecamatan Tulungagung kabupaten Tulungagung.Metode dasar dari penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Penentuan daerah sampel dilakukan dengan cara sengaja ( purposive ) yaitu di desa Sembung kecamatan Tulungagung kabupaten Tulungagung. Di desa tersebut dipilih sebagai daerah penelitian karena terdapat kegiatan USAha pembuatan kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau. Pengambilan jumlah sampel responden dilakukan dengan cara sensus yakni dengan mencatat semua responden. Adapun jumlah responden sebanyak tiga orang. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan pencatatan.Hasil penelitian selama April 2016 menunjukkan, bahwa rata-rata penerimaan yang diterima para responden sebagai pengusaha produsen kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau adalah sebesar Rp. 45.180.333,33, sedangkan untuk rata-rata biaya total yang telah dikeluarkan dalam kegiatan USAha sebaesar Rp. 33.008.123,59, dan untuk rata-rata keuntungan yang diperoleh adalah sebesar Rp. 11.838.876,41. Usaha kerupuk kulit sapi dan kerupuk kulit kerbau di desa Sembung termasuk menguntungkan dengan nilai profitabilitas sebesar 36 %.Usaha produksi kerupuk kulit sapi dan kulit kerbau di desa Sembung kecamatan Tulungagung kabupaten Tulungagung adalah termasuk USAha yang efisien ditunjukkan dengan hasil perhitungan R/C rasio lebih dari satu yaitu sebesar 1,37 yang didapat dari hasil perbandingan antara rata-rata penerimaan total dengan rata-rata biaya total yang dikorbankan

    Analisis Pengaruh Kepercayaan, Kekuatan Merek (Brand Equity), Kepuasan dan Kualitas Layanan Terhadap

    Full text link
    This study aims to determine Is the confidence, the strength of the brand (brand equity), satisfaction and service quality significantly influence consumer purchasing decisions lightweight steel roof truss (Pryda) Raka Mitra Jaya CV and analyze which of the dominant variable influencing consumer purchasing decisions. The population in this study is a customer CV. Raka Mitra Jaya taken as many as 63 respondents using simple random sampling technique sampling technique based on respondents who had ever bought a product steel roof truss (Pryda) CV Raka Mitra Jaya. Based on the research results, obtained the following regression equation: Y = 0,136X1 + 0,177X2 + 0,107X3 + 0,062X4. Based on statistical data analysis, indicators in this study are valid and are reliable variables. In the analytical testing validity, reliability and regression analysis. Calculation or testing the hypothesis by using statistical computer program SPSS 17.00. Individual sequence of each variable is the variable most influential brand power with a regression coefficient of 0.177, confidence with a regression coefficient of 0.136, satisfaction with a regression coefficient of 0.107 and quality service with a regression coefficient of 0.062. This research is the dominant variable is the strength of the brand, with the results of the regression of 0.177. The research results that all independent variable positive and significant impact on purchasing decisions through F test. Keywords: confidence, strength of the brand (brand equity), satisfaction, quality service and purchasing decision

    Kecukupan Energi Dan Pola Kegiatan Wanita Hamil

    Full text link
    Telah dihitung penggunaan energi berdasarkan kegiatan sehari-hari 33 orang wanita hamil triwulan kedua pengunjung Puskesmas Semplak, Bogor, Jawa Barat. Data kegiatan fisik responden dikumpulkan secara "recall" 2x24 jam oleh peneliti pada saat kunjungan rumah. Data antropometri, termasuk tebal lemak bawah kulit, serta data konsumsi makanan juga dikumpulkan. Umur kehamilan responden antara (6-24 minggu (±20,4), rata-rata berat badan 50,54 kg (±5,7 kg) atau 4 kg lebih tinggi daripada rata-rata berat badan wanita tidak hamil tidak menyusui di kecamatan yang sama; tinggi badan 149,7 cm (±3,7cm) dan tebal lemak badan 27,5% (±1,9% berat badan). Rata-rata masukan energi menurut hasil "recall" hanya 7652 (±527,4 kal), atau 79% dari kecukupan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi 1983. Pengeluaran energi, dihitung berdasarkan kegiatan fisik, rata-rata 2609 Kal; berdasarkan BMR menurut cara FAO/WHO/UNU 1985, juga hampir sama 2611 Kal. Angka kecukupan energi wanita hamil triwulan kedua dengan berat badan 50 kg, menurut penelitian ini adalah 2600 Kal

    Sumbangan Makan Jajanan Dalam Pemenuhan Kecukupan Energi Dan Protein Wanita Menyusui

    Full text link
    SUMBANGAN MAKAN JAJANAN DALAM PEMENUHAN KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN WANITA MENYUSU
    • …
    corecore