30 research outputs found

    PROSES PEMBUAATAN SUSPENSI SADEL SEPEDA MMENGGUNAKAN MATERIAL PEGAS DAUN AISI 4140

    Get PDF
    Penelitian ini mempelajari karakteristik suspensi sadel sepeda jalan baja karbon rendah. Analisis sifat tekuk baja, nilai kekerasan, dan struktur mikro dengan menghadirkan proses annealing pada suhu 800oC. Berdasarkan hasil penelitian, pegas daun tanpa proses annealing diagonal 50 mm mengalami patah ketika pegas bengkok, pada gaya 546,28 kgf. Pada saat pegas daun tanpa proses annealing pegas daun rentan terhadap fraktur karena terdapat fase ferit dan fase perlite di mana pada sifat ini lebih banyak ferit terbentuk, bahan semakin lunak dan liat. Pengujian pegas daun yang telah dipasang di sadel sepeda jalan dengan diameter lekukan 50 mm dan diberi beban 75 kg mengalami defleksi dan menyebabkan tidak kembali ke posisi awal dibandingkan dengan pegas daun diameter lekukan 70 mm dan diberi beban 75 kg di mana diameter lekukan adalah 70 mm ketika diberi beban pegas dari lekukan 70 mm kembali ke posisi awal ketika pegas diberi beban

    Analisis Kekuatan Tali Baja Pada Tower Crane Berkapasitas 300 Kg

    Get PDF
    Tali baja merupakan komponen utama pada sistem pesawat pengangkat khususnya tower crane. Tali baja memiliki desain serta kekuatan yang berbeda-beda tergantung kebutuhan dalam penggunaannya. Konstruksi tali baja yang umum digunakan pada tower crane adalah jenis 6x19, yang artinya tali baja memiliki 6 pintalan strands dan pada setiap strands terdapat 19 untai kawat yang memintal. Tali baja yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis 6x19 dengan diameter 10 mm. Berdasarkan BSN SNI 0078:2008, tali baja yang digunakan memiliki spesifikasi tegangan patah (ĂÆ’b) = 6620 kg/cm2, beban patah (Pb) = 180 kg/mm2, dan berat tali = 0,430 kg/m. Analisa tali baja dilakukan dengan variasi pembebanan yang berbeda yaitu 300, 400, dan 500 kg. Analisa ini bertujuan untuk memperoleh kelayakan tali baja yang akan digunakan pada tower crane yang akan dirancang, meliputi nilai tegangan yang terjadi ketika tali diberi beban, diameter tali baja, regangan tali baja yang terjadi selama pemakaian, dan Umur pakai tali baja sebelum tali baja tersebut rusak. Dari hasil analisa disimpulkan bahwa tali baja aman digunakan pada tower crane

    Rancang Bangun Alat Pemisah Pakan BSF (Black Soldier Fly) Dengan Sistem Vibrating

    Get PDF
    BSF (Black Soldier Fly) merupakan larva hermetia illucens sebagai pakan hewani peliharaan masyarakat. Dalam proses pembudidayaan BSF tidaklah mudah, akan tetapi memerlukan waktu yang panjang dan rumit. Salah satu prosesnya adalah pemanenan produk dengan memisahkan antara sisa makanan (residu) dengan larva BSF menggunakan ayakan. Dalam dunia industri pemanenan produk ini masih menggunakan ayakan manual. Untuk skala yang lebih besar maka diperlukan mesin dengan efisiensi yang lebih baik dari sistem sebelumnya. Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan proses produksi alat yang sesuai dengan requirement. Requirement yang dimaksudkan dalam perancangan adalah menggunakan sistem vibrating serta menerapkan konsep knock down.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa mesin yang dibuat mampu bekerja dengan baik untuk memisahkan antara residu dengan larva menggunakan sieve 1 sebagai pemisah utama antara residu dan larva ukuran mesh 10 mm x 10 mm, sedangkan sieve 2 sebagai pemisah layer 2 untuk residu yang tidak terayak total pada sieve 1 menggunakan ukuran mesh 5 mm x 5 mm. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa alat yang dibuat sudah mampu mengayak larva secara kontinyu, sehingga residu halus dan larva BSF dapat keluar dengan sendirinya

    Analisis Variasi Arus Terhadap Hasil Pengelasan SMAW Pada Frame Alat Uji Torsi

    Get PDF
    Pengelasan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pertumbuhan dunia industri. Las SMAW  (Shielded Metal Arc Welding) merupakan salah satu jenis pengelasan yang  menggunakan elektroda (busur listrik) sebagai sumber panas untuk pencairan. Untuk elektroda jenis AWS E6013 í˜2,6mm, arus yang digunakan berkisar antara 70 - 90 Ampere pada material baja ASTM A36 . Dengan interval arus tersebut, pengelasan yang dihasilkan akan berbeda - beda. Penentuan  besarnya arus dalam  penyambungan logam menggunakan las busur  mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan  las. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi arus terhadap sifat mekanis pada sambungan las. Penentuan  besar arus dalam  pengelasan ini mengambil 60A, 70 A,  80A, dan 90A. Hasil uji tarik pengelasan dengan menggunakan arus 90A memiliki nilai tegangan maksimum sebesar 4,7 MPa dengan nilai regangan yang didapat sebesar 3,55 %, dan nilai tegangan luluh sebesar 3,80 MPa. Sedangkan nilai modulus elastistas relatif menurun dibandingkan dengan ketiga nilai diatas yaitu 132,394 MPa. Nilai rata-rata tertinggi uji kekerasan arus 70A memiliki nilai daerah las paling tinggi yaitu 107,6 HRC dan nilai pada titik induk logam sebesar 97,24 HRC. Sedangkan nilai paling terendah dimiliki pada arus 60A sebesar 101,06 HRC. Untuk daerah HAZ baja yang memiliki nilai tertinggi pada arus 90 A sebesar 95,98 HRC

    PERILAKU KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN SEBAGAI FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA REMAJA

    Get PDF
    Non-Communicable Diseases (PTM) is a disease that is transmitted and is not transmitted to other people with any form of contact. One of the health problems of national and global concern. PTM is currently at risk for all people, including children, adolescents, adults and the elderly. The purpose of this study is to describe the behavior of food consumption habits as a risk factor for non-communicable diseases in adolescents. The population in this study were Semarang District High School students in the 2019/2020 Academic Year, while the sample in this study amounted to 372 students consisting of SMA N 01 Bringin 151 and SMA N 01 Bergas 221 students. The research design used is descriptive, using the Cross-Sectional method that is research in which the measurement of variables is carried out only once at the same time.The results of this study indicate that for risk factors based on gender are 246 people (66.1%) and men as many as 126 people (33.9%). Fruit consumption behavior is less as many as 247 people (66.4%) and enough fruit consumption behavior is 125 people (33.6%). The consumption behavior of vegetables that are lacking is 239 people (64.2%) and vegetable consumption is sufficient as many as 133 people (35.88%). The consumption behavior of sweet foods is often as many as 237 people (63.7%) and the behavior of consumption of sweet foods that are rarely as many as 135 people (36.3%). The consumption behavior of salty foods is often as many as 181 people (48.7%) and the behavior of consumption of salty foods are rarely as many as 191 people (51.3%). Fatty food consumption behavior which is often 207 people (55.6%) and rare fat food consumption behavior 165 people (44.4%)

    RANCANGAN DAN KONTRUKSI WATER-JACKET COOLER PADA ALAT EKSPERIMEN USSA-FTS01

    Get PDF
    ABSTRAK Water Jacket Cooler merupakan komponen dari alat uji untai simulasi sirkulasi alam. Memiliki fungsi sebagai penyerap panas pada pipa untai. Desain dan rancang bangun water jacket cooler telah dilakukan dengan menggunakan prinsip tabung bejana tekan. Spesifikasi material menggunakan mild steel ASTM A36, volume bejana 4 liter, jumlah aliran 3 phase. Pengujian dilakukan dengan memberikan udara bertekanan ke dalam tabung WJC USSA-FTS01 dengan variasi 0,5 bar sampai dengan 5 bar kemudian hasilnya dicatat. Tegangan aktual material , tegangan longitudinal , tegangan tangensial , tegangan longitudinal akibat tekanan hidrostatik , tegangan tangensial akibat tekanan hidrostatik . Hasil analisa sambungan baut, tegangan tarik material baut ,  tegangan tarik aktual baut . Hasil analisa sambungan las, tegangan tarik kawat las E6013 , tegangan aktual logam las . Hasil analisa struktur bejana tekan, sambungan baut dan pengelasan telah memenuhi persyaratan, yaitu tegangan-tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan ijin material. Kata kunci :  Bejana tekan; Sirkulasi alam; tegangan material; untai simulasi; water jacket cooler   ABSTRACT Water Jacket Cooler is a component of the natural circulation simulation strand test equipment. Has a function as a heat absorber on the strand pipe. The design and design of the water jacket cooler has been carried out using the principle of the pressure vessel tube. Material specifications using ASTM A36 mild steel, 4 liter vessel volume, 3 phase flow rate. The test is carried out by applying compressed air into the USSA-FTS01 WJC tube with a variation of 0.5 bar to 5 bar then the results are recorded. Actual stress of material 6.5 × 105 N⁄m2, longitudinal voltage 8.7 × 105 N⁄m2, tangential voltage 1.7 × 105 N⁄m2, longitudinal stress due to hydrostatic pressure 1.1 × 106 N⁄m2, tangential stress due to hydrostatic pressure 2.2 × 106 N⁄m2. The results of the bolt connection analysis, the tensile stress of the bolt material 8 × 108 N⁄m2, the actual tensile stress of the bolt 8.4 × 107 N⁄m2. The results of the welding connection analysis, the tensile stress of the welding wire E6013 414 × 106 N⁄m2, the actual stress of the weld metal 5,3 × 103 N⁄m2. The results of the analysis of the structure of the pressure vessel, bolt connection and welding have met the requirements, namely the stresses that occur do not exceed the material permit stress. Keywords : Natural circulation; Material; Pressure vessels; Stress; Strand simulation; water jacket coole

    ANALISA GETARAN PADA BEARING BERBASIS KERUSAKAN BEARING

    Get PDF
    Bearing is one part of the machine element that plays an important role. The function of the bearing is to support a shaft so that the shaft can rotate without excessive friction. Research was done to find out the value of vibration in a critical rotation test tool to determine the extent to which a rotating axle with a certain speed of the axis rotation. This test used a critical rotation testapparatus on a bar of carbon iron with diameter size D = 25.4 mm with L = 764 mm by using coupling. From experiments used rotation of 200 to 1000 rpm, the first experiment using 1000 rpm obtained a result of vertical axis obtained 9.5 mm/s with new bearing testing was performed using 5 variations ie new bearings, abrasion, corrosion, without lubrication, clutch that is not straight. The second experiment using a abrasion bearing of 1000 rpm resulted from a vertical axis 7 mm/s. The third experiment using corrosion bearing with 1000 rpm rotation resulted from a vertical axis of 3.4 mm / s. The fourth experiment using a lubrication bearing with rpm 1000 obtained the result of a vertical axis 9.6 mm / s. The fifth experiment using a non-straight coupling yielded 14.1 mm/s. The greater the bearing rotation value leads to a large twisting angle so that it impacts most semantic vibration values on the bearing

    Perancangan Prototype Konstruksi Pipa Industri Mengacu Pada ASME Code B 31.3

    Get PDF
    ASME Code on Piping, B31 merupakan kode standar untuk sistem perpipaan yang banyak ditemukan di pabrik petrokimia, kilang minyak, pabrik kimia, pharmaceutical, tekstil, kertas, semi-konduktor, pabrik pemrosesan bahan makanan dan lainnya. Faktor utama diperlukannya standard atau code adalah terkait manajemen keamanan dan keselamatan jiwa manusia yang mengoperasikan mesin atau pabrik tersebut. Sehingga diperlukan perancangan yang menjaminan keamanan untuk konstruksinya. Dalam penelitian ini, perancangan dilakukan dengan meninjau diameter pipa yang digunakan, ketebalan pipa komersial, menganalisa tegangan pipa apakah masih dalam keadaan aman dengan menggunakan Software Caesar II 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh perancangan sistem pipa industri dengan standart Code ASME B31.3 dan memperoleh besaran tegangan yang terjadi akibat beban sustained dengan tekanan 40,61 Psi (pada saat beroperasi). Hasil dari kalkulasi dengan nilai tebal minimum dinding masing-masing pipa yang mendekati tebal dinding minimum pipa schedule 5, dan nilai tegangan tertinggi pada pipa 1 inch sebesar 1589,01 Psi dan untuk tegangan pada pipa 1 1/4 inch sebesar 835,86 Psi. Kesimpulan dari data yang didapatkan pada analisa sistem perpipaan, dengan pipa schedule 5 masih dalam tahap aman untuk menahan tekanan operasi 40,61 Psi. Kata kunci :  ASME code B31.3; CAESAR II; perancangan; schedule pipa; tegangan pipa; tumpuan
    corecore