23 research outputs found
ANALISA KOMPARATIF SISTEM KERJA PELATUK PADA PISTOL G2 PREMIUM ANTARA SINGLE ACTION DAN DOUBLE ACTION
Dalam senjata api pelatuk merupakan bagian penting yang mengalami perkembangan teknologi modern sejak lama. Ada beberapa sistem kerja pelatuk yang umumnya dibedakan berdasarkan mekanismenya atau yang lebih dikenal dengan “trigger action. Penelitian ini menggunakan metode analisis komparatif, Untuk membandingkan kinerja sistem kerja pelatuk pada pistol produksi PT Pindad dengan kinerja sistem kerja pelatuk pada pistol produksi sejenis. Data yang akan dianalisis meliputi waktu yang dibutuhkan untuk menembakkan satu peluru, jumlah peluru yang dapat ditembakkan sebelum pelatuk harus diganti, dan jarak maksimum tembakan. Pengujian ini dilakukan pada dua buah pistol G2 Premium yang masing-masing menggunakan sistem kerja pelatuk Single Action dan Double Action. Dari hasil penelusuran didapatkan hasil bahwa beberapa penembak lebih menyukai pistol dengan mode Double Action karena mereka menganggap lebih aman dari pada saat menggunakan mode Single Action. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem kerja pelatuk single action dan double action pada pistol G2 premium tidak mempengaruhi akurasi, dispersi, erosi dan usia kehidupan laras seta daya tahan senjata itu sendiri. Perbedaan pistol dengan mode single action dan double action lebih kepada kenyamanan dan kebiasaan pengguna
BIMBINGAN TEKNIK PEMILIHAN PRODUK BARU MEMANFAATKAN SUPPLY IRITAN YANG SEMAKIN BANYAK
Adapun tujuan dari kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada pengrajin dan masyarakat umum agar lebih mampu untuk menghasilkan produk dari berbagai macam pengolahan semua bagian dari pohon bambu agar bernilai ekonomis dengan nilai tambah yang tinggi. Sehingga memiliki peluang pendapatan yang lebih banyak dan lebih tinggi. Maka perlu dibuat rancangan produk dan rancangan proses serta produksinya untuk mengolah semua bagian dari pohon bambu, beserta diferensiasi produknya. Perlu dibuat rencana penanaman bibit pohon bambu, untuk keberlangsungan dan keberlanjutan IKM Bambu ini.Setelah program pertama, yaitu pengadaan mesin serut pembuatan iritan berhasil, dalam rangka meningkatkan kapasitas pembuatan iritan bambu. Upaya tersebut sudah menghasilkan dampak perubahan penghasilan bagi pengrajin bambu secara signifikan dan berkelanjutan. Karena jumlah iritan yang dihasilkan dalam kurun waktu yang sama naik 8 kali lipat, maka bisa membuat boboko lebih banyak lagi dan/atau menambah jumlah produksi dengan membuat produk baru, yaitu keranjang buah.Namun kerena pengrajin baru memanfaatkan salah peluang saja dari mengolah bambu, baru mengupayakan satu ranting saja dari pohon industri bambu, peluang peningkatan penghasilan masih terbuka lebar
APLIKASI PROPORTIONAL NAVIGATION UNTUK SASARAN BERGERAK DAN KENDALI SUDUT PERKENAAN PADA BOM TERPANDU BERBASIS BOM BT-X PT.PINDAD
Ketidakpresisian bom konvensional dalam mengenai sasaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan pilot dan platform pembawa dalam memenuhi parameter-parameter pelepasan bom. Untuk meminimalisir ketidakpresisian tersebut, bom konvensional dilengkapi sistem pemandu dan kendali. Penelitian ini bertujuan membandingkan dua sistem pemandu Pure Proportional Navigation (PPN) dan Time-to-go Polynomial Guidance (TPG) pada proportional navigation untuk mengetahui sistem pemandu mana yang dapat mengenai sasaran bergerak dan kendali sudut perkenaan. Metode penelitian menggunakan solusi numerik dari ordinary differential equation (ODE) yang diaplikasikan dalam model dinamik koordinat Cartesian pada bidang dua dimensi. Bom terpandu direpresentasikan sebagai benda kaku di udara menggunakan persamaan titik bermassa dan dihubungkan pada kedua persamaan sistem pemandu. Dua sistem pemandu tersebut dibuat dan diaplikasikan menggunakan dua model dinamik pada Simulink. Pengulangan simulasi dilakukan untuk mempelajari perilaku kedua sistem model dinamik. Hasil penelitian menunjukkan model dinamik Time-to-go Polynomial Guidance (TPG) mampu mengenai sasaran bergerak dan kendali sudut perkenaan. Sedangkan, model dinamik Pure Proportional Navigation (PPN) hanya mampu mengenai sasaran bergerak. Nilai keakurasian sudut perkenaan TPG mendekati sudut yang diinginkan dengan presentase tertinggi dan terendah adalah 96% dan 76%. Nilai keakurasian sudut perkenaan semakin berkurang ketika kecepatan sasaran bergerak semakin tinggi.Kata kunci: Bom Terpandu, Persamaan Titik Bermassa, dan Proportional Navigation
Aliran sesat dan Nabi-nabi palsu: Riwayat aliran sesat dan para Nabi palsu di Indonesia
Bibliografi hlm. 108108 hlm.: ilus.; 21 cm
Babad tanah jawi : mulai dari nabi Adam sampai pangeran Purbaya
Teks babad tanah jawi memuat silsilah raja-raja Jawa dari nabi Adam, dewa-dewi dalam agama Hindu, tokoh-tokoh dalam mahabarata, cerita Panji Masa Kediri, masa kerajaan Pajajaran, Majapahit hingga masa Demak yang kemudian dilanjutkan lagi dengan silsilah kerajaan Pajang, Mataram, dan berakhir pada masa Kartasura.xii, 800 hlm.; 19 c