5 research outputs found

    EDUKASI STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP), KEMASAN, DAN PERIZINAN UMKM KERIPIK ASIH JAWA TIMUR

    Get PDF
    Sektor Miko, Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Karena kontribusinya yang besar terhadap perekonomian nasional, tentunya UMKM ini memiliki beberapa permasalahan, terutama pada UMKM Keripik Asih di Jawa Timur yang menjadi sasaran pendampingan. Sifatnya masih tradisional membuat UMKM memerlukan edukasi terkait Standar Operasional Prosedur pangan, pentingnya pengemasan dan pendaftaran izin usaha yang baik sebagai bentuk perlindungan dan kepastian hukum bagi pengusaha UMKM. Mengenai kemasan produk akan berkaitan dengan pentingnya kualitas produk, dan sanitasi produk. Dalam tulisan ini, peneliti ingin memaparkan cara-cara yang dapat dilakukan untuk memajukan UMKM khususnya untuk Keripik Bu Asih. Dalam tulisan ini, peneliti menggunakan pendekatan perawakan dan pendapat ahli yang relevan di UMKM

    PENGEMBANGAN INOVASI KECAP AROMATIK BEBAS AFLATOKSIN DI DESA BALONG TUNJUNG, KECAMATAN BENJENG, KABUPATEN GRESIK

    Get PDF
    Untuk mencegah kontaminasi aflatoksin dalam produksi kecap tradisional di Indonesia, ragi kecap dari biakan kapang mutan Aspergillus oryzae yang berspora putih, dipersiapkan dari biakan kapang induk A. oryzae yang berspora hijau, melalui teknik iradiasi dengan sinar UV pada intensitas tertentu, sehingga diperoleh ragi kecap mutan yang tidak memproduksi aflatoksin dan dapat digunakan sebagai ragi kecap dalam rangka pengembangan produk kecap aromatik bebas aflatoksin di Desa Balong Tunjung, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Proses pembuatan kecap aromatik bebas aflatoksin dilakukan melalui tiga tahapan utama, yaitu fermentasi ragi (koji) yang dipersiapkan melalui inokulasi ragi kecap mutan pada kacang kedelai yang telah direndam, dikuliti dan dimasak selama 3–5 hari, dilanjutkan dengan fermentasi garam (moromi) berupa perendaman koji pada kadar garam tinggi (18–22%) selama 1–6 bulan, dan selanjutnya dilakukan pengolahan moromi dengan penambahan rempah-rempah aromatik serta pengemasan produk kecap. Hasil fermentasi koji, menunjukkan pertumbuhan miselia kapang berspora putih secara merata pada permukaan kedelai, menunjukkan proses penguraian secara enzimatik protein secara optimal, sehingga mempercepat proses penguraian bahan-bahan organik yang terkandung dalam kedelai selama fermentasi moromi, sehingga meningkatkan kualitas nutrisi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan ragi kecap mutan berspora putih tidak hanya berkontribusi pada pencegahan kontaminasi aflatoksin tetapi juga meningkatkan kualitas nutrisi pada produk akhir kecap

    Acceptance Test of Jokowi's Herbal Beverage with Antioxidant Properties in Isotonic Beverage Formulation

    Get PDF
    A herbal beverage mixture based on extracts of turmeric (Curcuma longa), Javanese turmeric (Curcuma xanthorrhiza), and red ginger (Zingiber officinale) with a ratio of 8:6:3 was developed as an isotonic beverage after describing its sensory characteristics and antioxidant properties. Three different dilutions (1:10, 1:15, and 1:20) were used for sensory acceptance testing by consumers. Antioxidant activity tests using DPPH followed by HPLC were conducted on each extract as well as the most concentrated dilution and the best treatment. The sensory testing results indicated that the 1:20 dilution treatment was the most acceptable. The DPPH results showed that the 1:10 and 1:20 dilutions had inhibition activities of 52.34% and 37.94% respectively, which correlated with the quantification of curcumin using HPLC, namely 167.47 µg/g and 125.06 µg/g. The higher the curcumin content, the higher the DPPH inhibition activity. Atomic absorption spectroscopy (AAS) analysis revealed that the Na and K content in the 1:20 diluted herbal beverage were 11.66 mg/kg and 13.85 mg/kg respectively, which were still lower than the standard SNI-01-4452-1998. Therefore, the isotonic beverage was formulated by adding low-sodium salt and sodium citrate as sources of sodium, potassium, and citrate

    PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI DAN PEMASARAN ROSELLA PADA KELOMPOK TANI TOGA MANDIRI

    Get PDF
    Produksi Rosella dilakukan salah satunya oleh kelompok petani Toga Mandiri yang berlokasi di Desa Bringin Kec. Sambikerep, Surabaya Jawa Timur. Toga Mandiri telah mengembangkan berbagai produk olahan dari rosella, seperti minuman rosella, selai rosella dan rosella kering. Proses produksi rosella kering sebagian sudah menggunakan sollar dryer tetapi belum keseluruhan dikarenakan kapasitas dari sollar dryer saat ini yang masih terbatas. Dalam hal pemasaran, Toga Mandiri mengalami kesulitan dikarenakan pandemi Covid-19. Untuk mengatasi permasalah tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan tujuan untuk menambah kapasitas dan kecepatan pengeringan sehingga dicapai peningkatan kualitas dari produk rosella kering yang dihasilkan dan meningkatkan jangkauan pemasaran dari kelompok tani Toga Mandiri. Aktivitas pengabdian masyarakat adalah membantu permasalahan produksi dalam bentuk penerapan solar dryer untuk meningkatkan kualitas produksi dan permasalahan pemasaran dalam bentuk event untuk peningkatan jangkauan pemasaran. Hasil kegiatan pengabdian ini berdampak pada peningkatan kualitas produksi rosella Toga Mandiri dan peningkatan jangkauan pemasaran tetapi belum efektif meningkatkan pemasarannya. Kata kunci: Rosella, produksi, solar dryer, pemasaran, event. ABSTRACT One of community that produce Roselle is Toga Mandiri, which is located in Bringin Village, Sambikerep Regency, Surabaya, East Java. Toga Mandiri has developed many variation of roselle products, such as beverage, jam and dried roselle. Dried roselle has been produced using solar dryer, but only some of it because of limited capacity of solar dryer. To solve the problem, community service was done with objective to add capacity and velocity of drying so it will enhance quality of the product and to expand the marketing of Toga Mandiri. Community service activity was done by adding solar dryer to enhance the quality of product and and by expand marketing through event to expand the market. The result of this community service gave better quality of product and enhanced the market but not effectively enough to raise selling quantity. Keywords: Roselle, production, solar dryer, marketing, event

    A review of the development of Polymerase Chain Reaction technique and its uses in Scientific field

    Get PDF
    PCR (Polymerase Chain Reaction) is a scientific term and technique in molecular biology which able to generate copies of a specific DNA from two short oligodeoxynucleotide sequences (also called primers) by a polymerase-dependent repetitive thermal reaction. PCR technique brought a revolution in science especially in molecular biology since its first discovery back in 1984 as its simplicity and not a time-consuming trait. Over the past decades, PCR techniques have been modified to make it suitable for the application in each scientific field. PCR nowadays is involved in almost all studies that required DNA fragments manipulation including in food and medical analysis. By taking advantage of this revolutionary technique and if developed and used well, it would become very beneficial for humanity in many aspect
    corecore