7 research outputs found

    Evaluasi Kapasitas Penampang Struktur Beton Bertulang Menggunakan Tekla Structural Designer

    Get PDF
    Gedung F RSUD Kota Depok dibangun pada tahun 2013, namun pembangunannya terhenti ketika kemajuan fisik bangunan saat itu baru mencapai kolom lantai satu. Pembangunan gedung ini rencananya akan dilanjutkan kembali untuk menambah jumlah kamar rawat inap di RSUD Kota Depok. Karena gedung ini sudah lama tidak dirawat, maka kondisi keamanannya perlu diperiksa. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi keamanan kapasitas penampang Gedung F RSUD Kota Depok. Elemen struktur yang akan dievaluasi hanya struktur bagian atas, seperti pelat lantai, balok, dan kolom. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan pemodelan dan analisis struktur gedung menggunakan Tekla Structural Designer dan pengecekan manual menggunakan Microsoft Excel. Hasil dari penelitian ini adalah kapasitas penampang struktur beton bertulang Gedung F tidak aman karena rasio tulangan pada pelat tidak memenuhi persyaratan, tulangan longitudinal pada balok B1 tidak cukup kuat menahan momen, dan kolom K2 dan K3 tidak mampu menahan momen akibat balok

    PENGARUH SUBTITUSI SLAG NIKEL DAN FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN BETON SEBAGAI PEMECAH GELOMBANG

    Get PDF
    Abstract Nickel slag is effluent from the nickel ore waste management process which has no economic value. Based on the visual aspect, nickel slag has a physical form that resembles coarse or fine aggregate. The chemical composition of the most nickel slag is silica with a percentage of 41.47% which is expected to strengthen the hydration process and increase the compressive strength of concrete. Concrete treatment is one of the things that can affect the strength of concrete. Concrete treatment generally uses water that is free from chemical and other substances that can affect the quality of concrete. Concrete in buildings located around the sea will experience direct contact with sea water, while sea water contains elements of salt and high chemical content which can cause a decrease in the quality of concrete. This decrease in the quality of concrete will affect the mechanical properties of the concrete, especially the compressive strength of the concrete itself. Therefore, this study aims to identify the effect of using nickel slag as a substitute for coarse aggregate with seawater immersion on the compressive strength of concrete. The method in this study is using the experimental method by making 48 concrete specimens with 4 variations, namely B.BP, L.BP, B.SN, and L.SN with testing the compressive strength of concrete at the age of 7, 14, 21, and 28 days. The results of the compressive strength test at the age of 7.14, and 21 days, the highest percentage of the compressive strength of concrete was 58.25%; 50.06%; 35.93%; on the variation of B.SN to the variation of B.BP, while at the age of 28 days the variation of L.SN experienced an increase in the compressive strength of concrete by 18.54% against the variation of B.BP.   Keywords: Compressive strength; nickel slag; sea water; soaking; subtitutionAbstrak Slag nikel adalah limbah buangan dari proses pengelolaan sisa bijih nikel yang tidak memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan dari segi visual, slag nikel mempunyai bentuk fisik yang menyerupai agregat kasar maupun halus. Komposisi kimia pada slag nikel terbanyak yaitu silika dengan persentase 41,47% yang diharapkan dapat memperkuat proses hidrasi dan menaikkan kuat tekan beton. Perawatan beton merupakan salah satu hal yang dapat memengaruhi kekuatan beton. Perawatan beton pada umumnya menggunakan air yang terbebas dari kandungan kimia dan lainnya yang dapat memengaruhi kualitas beton. Beton pada bangunan-bangunan yang berada disekitar laut akan mengalami kontak langsung dengan air laut, sedangkan air laut mengandung unsur garam dan kandungan kimia yang tinggi yang sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas beton. Penurunan kualitas beton ini akan memengaruhi sifat mekanis beton terutama pada kuat tekan beton itu sendiri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi kuat tekan beton subtitusi slag nikel kasar pada perendaman air laut. Metode pada penelitian ini yaitu menggunakan metode eksperimental dengan membuat benda uji beton sebanyak 48 buah dengan 4 variasi yaitu B.BP, L.BP, B.SN, dan L.SN dengan pengujian kuat tekan beton pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan umur 7,14, dan 21 hari persentase tertinggi nilai kuat tekan beton sebesar 58,25%; 50,06%; 35,93%; pada variasi B.SN terhadap variasi B.BP, sedangkan pada umur 28 hari variasi L.SN mengalami peningkatan kuat tekan beton sebesar 18,54% terhadap variasi B.BP. Kata kunci: Air laut; kuat tekan; perendaman; slag nikel; subtitusi   &nbsp

    EVALUASI KAPASITAS STRUKTUR EKSISTING LANTAI JEMBATAN PADA JEMBATAN TYPE PILE SLAB DI RUAS JALAN TOL JORR W1 KEBON JERUK

    No full text
    This research a study transverse cracking that occurred on the floor structure of the pile slab type bridge located at JORR W1 Kebon Jeruk toll road. The purpose of this study was to evaluate the capacity of the bridge floor structure that had damaged by cracks and weather its remains are in a safe condition or not. The research method is carried out by analyzing the calculation of loading that occurred in an actual condition that had cracked by modeling on structural analysis program with standard SNI 1725:2016 and actual loads that acted on the structure, then evaluating the moment capacity of the structure based on installed reinforcement and evaluating deflection from inspection results based permissible deflection. From the results of the analysis, it was found that the structure experienced a moment failure due to the actual load with a load magnitude of 18,07 tons, the moment due to the actual load on the negative moment region was 34,47 tons.m and the positive moment region was 37,46 tons.m, compared to the moment capacity of structure successively which was 25,52 tons.m and 29,16 tons.m. However, for the results of the analysis of the standard load of 11,25 tons, the moment capacity of the structure was able to withstand the ultimate moment due to the reactor load successively being 22,82 tons.m and 24,37 tons.m, whereas for the deflection test results of 0,46 mm remained in a safe condition without exceeding the L/800 permit deflection of 4,76 mm. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the structure is overloaded and in the future, the structural ability must be improved and it is necessary to strengthen the bridge floor structure to be able to increase the capacity of the structure so that it can withstand the working load

    PENGARUH SUBTITUSI SLAG BAJA TERHADAP KUAT TARIK BELAH DAN PERMEABILITAS BETON POROUS (PERVIOUS CONCRETE)

    Get PDF
    Abstract Problems related to road damage are currently growing. Damages that occur are often caused by waterlogging. One of the efforts that can be done is by applying the use of porous concrete. Porous concrete can reduce water runoff and increase infiltration in the soil because it has a high porosity. As a substitute material, steel slag can be an alternative in replacing coarse aggregate. Steel slag is an abundant waste from steel production industrial companies. Currently, steel slag is widely used in high-strength concrete mixes. This study of porous concrete generally refers to ACI 522R 10. The purpose of this study was to analyze the effect of steel slag substitution on the tensile strength and permeability of porous concrete. This experimental study used two variations of the w/c (0.25 and 0.30) with two variations of crushed stone aggregate and steel slag with a diameter of 10 mm-20 mm. The tensile strength and permeability specimen of porous concrete is in the form of a concrete cylinder (15 cm diameter, 30 cm height) with 3 samples of each variation. The tests were carried out at the age of 28 days. Based on the experimental results on porous concrete with steel slag or crushed stone, the value of the tensile strength of concrete with w/c 0.30 is higher than w/c 0.25. Meanwhile, the permeability value of porous concrete in both the mixed variant of steel slag and crushed stone with w/c 0.25 is higher than w/c 0.30. So that the relationship of the tensile strength of concrete is inversely proportional to the value of the permeability of the concrete in the conditions of the two w/c (0.25 and 0.30). Keywords : porous concrete, tensile strength, permeabilityAbstrak Permasalahan terkait kerusakan jalan saat ini semakin berkembang. Kerusakan-kerusakan yang terjadi seringkali diakibatkan karena genangan air. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yakni dengan menerapkan penggunaan beton porous (pervious concrete). Beton porous dapat mengurangi limpasan air dan menambah infiltrasi dalam tanah karena memiliki nilai porositas yang tinggi. Sebagai bahan subtitusi, slag baja bisa menjadi alternatif dalam menggantikan agregat kasar (coarse agregate). Slag baja merupakan limbah melimpah dari perusahaan industri produksi baja. Saat ini slag baja banyak digunakan dalam campuran beton mutu tinggi (high strength concrete). Penelitian beton porous ini secara umum mengacu pada ACI 522R 10. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh substitusi slag baja terhadap kuat tarik dan permeabilitas beton porous. Penelitian eksperimental ini menggunakan dua variasi faktor air-semen (w/c 0,25 dan w/c 0,30) dengan dua variasi agregat batu pecah dan steel slag yang berdiameter 10 mm-20 mm. Benda uji kuat tarik belah dan permeabilitas beton porous berupa silinder beton (diameter 15 cm, tinggi 30 cm) yang masing-masing variasi berjumlah 3 sampel. Pengujian-pengujian tersebut dilakukan pada umur 28 hari. Berdasarkan hasil eksperimen pada beton porous dengan slag baja atau batu pecah, nilai kuat tarik belah beton dengan fas 0,30 lebih tinggi dari pada fas 0,25. Sementara nilai permeabilitas beton porous baik pada varian campuran slag baja maupun batu pecah beton dengan fas 0,25 lebih tinggi dari pada fas 0,30. Sehingga hubungan kuat tarik belah beton berbanding terbalik dengan nilai permeabilitas beton pada kondisi kedua fas tersebut (0,25 dan 0,30). Kata kunci : beton porous, kuat tarik, permeabilita

    INITIAL GEOMETRIC IMPERFECTIONS AKIBAT TEKUK SINGLE CURVATURE MOMENT PADA BALOK BAJA SEDERHANA

    No full text
    Steel beams are susceptible to initial geometric imperfections due to improper fabrication and installation processes. Consequently, long steel beams without stiffening are prone to bending due to lateral torsion. The purpose of this study is to determine the effect of variations in the initial geometric imperfections of Single Curvature-Moment (SCM) on the moment, total displacement, displacement in the X direction (U1), displacement in the Y direction (U2), and twist. This study used an RH profile with a compact flange and web. The boundary condition used is a simple beam with an initial geometric imperfection due to single moment-curvature (SCM) bending. The variations used are the initial geometric imperfections values of SCM 0 mm (without initial geometric imperfections), SR5 (with initial geometric imperfections of 5 mm), and SR10 (with initial geometric imperfections of 10 mm). Initial geometric imperfections of SCM in steel beam decreased moment capacities up to more than 2% in elastic conditions and 12% in plastic states. This SR10 beam is also a beam that has a displacement of the X-axis (U1 = -203,960 mm), a displacement of the Y-axis (U2 = -255,615 mm), and the most significant twist (28,179 Ā°). Keywords: Buckle, Initial Geometric Imperfections, Single Curvature-Moment

    Peningkatan Desain Kapasitas Struktur Atas Beton Bertulang Gedung F RSUD Depok

    No full text
    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok merupakan rumah sakit yang dibangun oleh pemerintah Kota Depok. Gedung F RSUD Kota Depok pada tahun 2013 silam pernah dibangun tetapi proses pembangunan ini terhenti sejak triwulan 2014. Kondisi elemen struktur atas yang ada (kolom lantai) yang sudah terbangun tidak terawat sehingga terjadi penurunan mutu beton. Pengujian hammer test menunjukkan mutu beton pada kolom tersebut sebesar 20,59 MPa yang kurang dari kekuatan rencana Fcā€™ 25 MPa. Perencanaan lama (pada tahun 2013) berdasarkan peraturan SNI 1727-2013 dan SNI 1726-2012. Padahal saat ini sudah ada peraturan terbaru yaitu SNI 1727-2020 dan SNI 1726-2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode permodelan dan analisis struktur menggunakan software bantu Tekla Structural Designer (TSD). Ada dua model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Model A dan Model B. Model A menggunakan dimensi sesuai dengan DED dan Model B menggunakan hasil redesain. Kedua model ini memiliki perencanaan pembebanan, tumpuan mutuĀ beton dan mutu tulangan yang sama. Namun memiliki perbedaan dalam dimensi penampang balok kolom pelatĀ  serta jumlah dan tulangan yang digunakan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatkan desain kapasitas struktur atas beton bertulang Gedung F RSUD Depok. Pada abstrak ini akan disebutkan peningkatan desain kapasitas terbesar, untuk pelat beton mengalami peningkatan sebesar P1 8,35 kNm, P2 13,22 kNm Sementara itu, desain kapasitas balok meningkat sekitar GB1 187,543 kNm, GB3 85,17 kNm, B1 84,02 kNm dan desain kapasistas kolom meningkat sebesar K1 322,95 kNm, K2 487,36 kNm, K3 420,32 kNm dari kapasitas awalnya (Model A). Oleh karena itu, adanya peningkatan dimensi penampang balok kolom pelat serta jumlah dan tulangan, dapat meningkatan desain kapasitas struktur atas beton bertulang.Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok merupakan rumah sakit yang dibangun oleh pemerintah KotaĀ Depok. Gedung F RSUD Kota Depok pada tahun 2013 silam pernah dibangun tetapi proses pembangunan iniĀ terhenti sejak triwulan 2014. Kondisi elemen struktur atas yang ada (kolom lantai) yang sudah terbangun tidakĀ terawat sehingga terjadi penurunan mutu beton. Pengujian hammer test menunjukkan mutu beton pada kolomĀ tersebut sebesar 20,59 MPa yang kurang dari kekuatan rencana Fcā€™ 25 MPa. Perencanaan lama (pada tahun 2013)Ā berdasarkan peraturan SNI 1727-2013 dan SNI 1726-2012. Padahal saat ini sudah ada peraturan terbaru yaitu SNIĀ 1727-2020 dan SNI 1726-2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode permodelanĀ dan analisis struktur menggunakan software bantu Tekla Structural Designer (TSD). Ada dua model yangĀ digunakan dalam penelitian ini yaitu Model A dan Model B. Model A menggunakan dimensi sesuai dengan DEDĀ dan Model B menggunakan hasil redesain. Kedua model ini memiliki perencanaan pembebanan, tumpuan mutuĀ beton dan mutu tulangan yang sama. Namun memiliki perbedaan dalam dimensi penampang balok kolom pelatĀ serta jumlah dan tulangan yang digunakan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisisĀ peningkatkan desain kapasitas struktur atas beton bertulang Gedung F RSUD Depok. Pada abstrak ini akanĀ disebutkan peningkatan desain kapasitas terbesar, untuk pelat beton mengalami peningkatan sebesar P1 8,35 kNm,Ā P2 13,22 kNm Sementara itu, desain kapasitas balok meningkat sekitar GB1 187,543 kNm, GB3 85,17 kNm, B184,02 kNm dan desain kapasistas kolom meningkat sebesar K1 322,95 kNm, K2 487,36 kNm, K3 420,32 kNmĀ dari kapasitas awalnya (Model A). Oleh karena itu, adanya peningkatan dimensi penampang balok kolom pelatĀ serta jumlah dan tulangan, dapat meningkatan desain kapasitas struktur atas beton bertulang

    PERBANDINGAN BOQ TULANGAN ANTARA METODE KONVENSIONAL DENGAN BIM APARTEMEN ā€œXā€

    No full text
    When modeling buildings and calculating quantity, changes in the drawings often result in changes to the calculation quantity. Calculations Quantity using conventional methods still uses the area or volume formula to get the volume of work. The volume of work calculated using conventional methods is sometimes inaccurate because it often uses assumptions in its calculations. In this case, it is necessary to develop information technology that integrates modeling and calculations quantity. Building Information Modeling (BIM) is a technology that can model buildings and provide information such as the quantity of the building modeling results. The BIM method is entirely accurate in planning calculations and is expected to solve the problems that exist in conventional methods. This study aims to compare the Bill of Quantity of reinforcement using the conventional method and the BIM method where the author uses an analytical method with the help of Tekla Structures Software. Based on the research conducted, the percentage difference in Bill of Quantity using the BIM method has an average volume of 1.95% greater than the conventional method. This difference is due to an error when inputting data (human error) and is less accurate, such as not calculating the radius or bending of the reinforcement.Pada saat membuat permodelan bangunan dan perhitungan quantity, seringkali terjadi perubahan pada gambar yang mengakibatkan perubahan pula pada perhitungan quantity. Perhitungan quantity yang menggunakan metode konvensional masih menggunakan rumus luas atau volume untuk mendapatkan volume pekerjaannya. Volume pekerjaan yang dihitung menggunakan metode konvensional terkadang tidak akurat karena sering menggunakan asumsi dalam perhitungannya. Dalam hal tersebut, dibutuhkan perkembangan teknologi informasi yang saling berintegrasi antara permodelan dan perhitungan quantity. Building Information Modelling (BIM) adalah teknologi yang dapat memodelkan bangunan dan dapat memberikan informasi seperti quantity dari hasil permodelan bangunan tersebut. Metode BIM cukup akurat dalam perhitungan perencanaan dan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada metode konvensional. Penelitian ini bertujuan membandingkan Bill of Quantity tulangan menggunakan metode konvensional dan metode BIM dimana penulis menggunakan metode analisis dengan bantuan Software Tekla Structures. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, persentase selisih Bill of Quantity menggunakan metode BIM memiliki rata-rata volume 1,95% lebih besar dibandingkan dengan metode konvensional. Selisih yang terjadi dikarenakan adanya kesalahan saat menginput data (human error) dan kurang akurat seperti tidak menghitung radius atau bengkokan pada tulangan
    corecore