112 research outputs found

    Policy Standardization Implementation Guarantying at the Private University in Semarang City

    Get PDF
    The purpose of this research is designed to describe and analyze the implementation of the quality assurance policy at a private college in the city of Semarang and the identification of those aspects that support and hinder the implementation of a quality assurance policy at a private University in the city of Semarang. As for specific targets to be achieved in the research is to formulate quality assurance policy implementation model for effective education (proposed model) and corresponding needs in supporting improved quality of education at Private Colleges in the city of Semarang. The study was designed with a qualitative research approach and use descriptive analysis. The analysis of the data collected is done after through interviews and observations directly in the field. Because it uses a qualitative approach then the data analysis processes in inductive data collection method in dept Interview, observation, documentation, and test the validity of library studies with data using two methods, namely the technique of triangulation and peer debriefing. The activity of this data analysis consists of, i.e., data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. To test the design quality assurance policy implementation model at a private college in the city of Semarang using consultation with experts guarantee quality (peer debriefing) for evaluation and improvement be alternative models. The next stage of the evaluation with Focus Group Discussion (FGD) by presenting a quality assurance team of experts from several universities to discuss alternative models these models are proposed so that/later can be implemented at private colleges. The location of the research done at Private Colleges include: Dian Nuswantoro University Semarang (UDINUS), Republic Indonesia Semarang Teachers Union University (UPGRIS), a high school computer (STEKOM), Indonesia Cruise Academy (AKPELNI), the maritime high school (STIMART) and site Quality Assurance Agency on research at the private University

    Aplikasi Deteksi Kemiripan Kata Menggunakan Algoritma Rabin-Karp

    Get PDF
    Meningkatnya tindakan plagiarisme di universitas dan perguruan tinggi merupakan masalah yang cukup serius dan perlu ditangani. Pada zaman sekarang ini, mendapatkan suatu informasi memang sangatlah mudah sehingga memberikan kesempatan kepada kalangan tertentu untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Salah satunya adalah dengan mengambil atau menggunakan karya orang lain tanpa izin seolah-olah itu adalah hasil karyanya sendiri dan ini disebut juga plagiarisme. Berdasarkan keadaan ini peneliti bertujuan untuk merancang sebuah aplikasi pendeteksi kemiripan kata pada dokumen. Metode yang diterapkan adalah algoritma Rabin-Karp dengan menggunakan pola string matching. Pencocokan pada kata sudah ditentukan sebesar 5 k-gram dan dikonversi ke nilai hashing dan nilai hashing yang serupa akan membentuk kesamaan kata pada kedua dokumen yang akan dilakukan percobaan. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan menggunakan 10 data dokumen abstrak pada skripsi menghasilkan tingkat akurasi sebesar 95.08% dan waktu untuk memproses dokumen yang diuji rata-rata 11,8 detik. Sistem pendeteksi kesamaan kata ini dapat membantu mengidentifikasi kesamaan antara dua dokumen yang dibandingkan

    Efikasi Zat Pengatur Tumbuh Etefon Untuk Mempercepat Pemasakan Buah Melon (Cucumis Melo L.)

    Get PDF
    Komoditas hortikultura yang mulai dikembangkan adalah tanaman melon varietas Action 434. Zat pengatur tumbuh yang sering digunakan untuk menyeragamkan kemasakan buah adalah dari golongan etilen. Etefon yang berbahan aktif etilen, dapat digunakan untuk menyerempakkan kemasakan buah sehingga pemanenan dapat dilakukan sekaligus terutama untuk sistem pemanenan mekanis. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi Etefon yang tepat untuk mempercepat pemasakan buah melon, menyerempakkan panen buah melon dan meningkatkan kemanisan buah melon (Brix). Penelitian ini telah dilaksanakan di desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kotamadya Malang pada bulan November 2011 hingga Februari 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) diulang 4 kali dengan 7 perlakuan konsentrasi Etefon yaitu P1 = 25 ml.l-1, P2 = 50 ml.l-1, P3 = 60 ml.l-1, P4 = 75 ml.l-1, P5 = 100 ml.l-1, P6 = 120 ml.l-1, P7 = kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi Etefon 50 ml.l-1, 75 ml.l-1 dan 100 ml.l-1 mempercepat pemasakan buah 100% pada 4 hari setelah aplikasi (62 hst). Pada kelunakan buah dan kemanisan buah pemberian Etefon 75 ml.l-1 tidak berbeda nyata dengan buah melon yang tidak di semprot Etefon (kontrol), tetapi meningkatkan kemanisan buah melon sebesar 10,550Brix. Etefon dengan konsentrasi 75 ml.l-1 paling baik dalam mempercepat pemasakan buah dan menyerempakkan panen melon pada umur 62 hst atau 4 hsa etefon dengan tingkat kemanisan buah melon 10,55 oBrix. Buah melon yang tidak diaplikasikan etefon dipanen pada umur 71 hst dengan tingkat kemanisan buah 10,02 oBrix

    EFIKASI ZAT PENGATUR TUMBUH ETEFON UNTUK MEMPERCEPAT PEMASAKAN BUAH MELON (Cucumis melo L.)

    Get PDF
    Komoditas hortikultura yang mulai dikembangkan adalah tanaman melon varietas Action 434. Zat pengatur tumbuh yang sering digunakan untuk menyeragamkan kemasakan buah adalah dari golongan etilen. Etefon yang berbahan aktif etilen, dapat digunakan untuk menyerempakkan kemasakan buah sehingga pemanenan dapat dilakukan sekaligus terutama untuk sistem pemanenan mekanis. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi Etefon yang tepat untuk mempercepat pemasakan buah melon, menyerempakkan panen buah melon dan meningkatkan kemanisan buah melon (Brix). Penelitian ini telah dilaksanakan di desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kotamadya Malang pada bulan November 2011 hingga Februari 2012. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) diulang 4 kali dengan 7 perlakuan konsentrasi Etefon yaitu P1 = 25 ml.l-1, P2 = 50 ml.l-1, P3 = 60 ml.l-1, P4 = 75 ml.l-1, P5 = 100 ml.l-1, P6 = 120 ml.l-1, P7 = kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi Etefon 50 ml.l-1, 75 ml.l-1 dan 100 ml.l-1 mempercepat pemasakan buah 100% pada 4 hari setelah aplikasi (62 hst). Pada kelunakan buah dan kemanisan buah pemberian Etefon 75 ml.l-1 tidak berbeda nyata dengan buah melon yang tidak di semprot Etefon (kontrol), tetapi meningkatkan kemanisan buah melon sebesar 10,550Brix. Etefon dengan konsentrasi 75 ml.l-1 paling baik dalam mempercepat pemasakan buah dan menyerempakkan panen melon pada umur 62 hst atau 4 hsa etefon dengan tingkat kemanisan buah melon 10,55 oBrix. Buah melon yang tidak diaplikasikan etefon dipanen pada umur 71 hst dengan tingkat kemanisan buah 10,02 oBrix. Kata kunci: Etefon, Melon, Action 434, Zat Pengatur Tumbu

    Analisis Tingkat Kerusakan Hutan Mangrove Berdasarkan NDVI Dan Kriteria Baku Di Kawasan Hutan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

    Full text link
    The activities of people caused the high rate of mangrove degradation in Percut Sei Tuan District Deli Serdang Regency. The activities were found such as marine aquaculture in ponds, new settlements, or the oil palm plantations. It will disturb the mangrove ecosystems and coastal ecosystems that are essential for the existence of migratory birds as well as wildlife habitat in water as spawning ground, nursery ground, and feeding ground areas. It also functions as a barrier for abrasion and seawater intrusion. This study seeked to analyze the extent of degradation in mangrove forests in Percut Sei Tuan District. There were two methods as well as direct and indirect. Direct analysis was intended to see degradation level of mangrove forest based on analysis in the field and then analyzed again the degradation rate, which refered to the Decree of the Minister of Environment of Indonesia, Number 201/2004 on the Criteria and Guidelines for Determining Damage of Mangrove Forests. The indirect method was to perform the analysis of degradation level of mangrove forests based on NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) using Landsat 8 satellite image. This research was expected to give figures of the current mangrove forest in Percut Sei Tuan District and the degradation level. The results showed that mangrove forest in Percut Sei Tuan District in damage category with 4.161% of crown closure and there was 168.7 ha in damage category based on NDVI value

    Analisis Perubahan Tutupan Lahan Kabupaten Karo

    Full text link
    Land use and land cover is an important component in understanding the interaction of human activities with the environment. Forest management include the planning and supervision in the Karo regency forest becomes very important to do in order to prevent degradation of the forest more severe. The purpose of this study was to quantify changes in land use from 1997 to 2012 and makes predictions extensive land use in 2018 and 2024. This research methods to utilize remote sensing technology and geographic information systems (GIS) and then compare the 5 maps of land use interpretation of Landsat ETM + (1997, 2000, 2003, 2006 and 2009 ). Classification results show that the Karo Regency has 11 land cover classes. The equation obtained from the linear regressions used to predict land cover area.The results showed that widespread changes in land cover occurred in dryland farming into rice paddies. Therefore, it is necessary that proper spatial planning in Karo Regency

    Aplikasi Metode Quality Function Deployment (Qfd) Dalam USAha Memenuhi Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Pestisida Pada Pt.abcd

    Full text link
    Pesatnya laju pertumbuhan industri pestisida tidak hanya mengakibatkan semakin bervariasinya kebutuhan konsumen, tetapi juga menjadikan semakin tingginya harapan konsumen pada produk pestisida yang berkualitas. Jika Perusahaan tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen, akan muncul masalah ketidakpuasan pada konsumen. Konsumen yang tidak puas terhadap produk yang dikonsumsinya akan mencari Perusahaan lain yang mampu menyediakan kebutuhannya. PT. ABCD merupakan salah satu Perusahaan pestisida yang terus berupaya memenuhi kepuasan konsumennya dengan produk yang berkualitas. Namun, Kenyataan yang terjadi menunjukkan bahwa hal tersebut belum tercapai, selama 4 tahun berturut-turut telah terjadi peningkatan klaim konsumen dan berakibat pada menurunnya penjualan insektisida X. Oleh karena itu, Perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen (voice of the customer) dan menterjemahkannya dalam karakteristik teknis (critiqal to satisfied) untuk mencapai kepuasan konsumen. Metode yang tepat untuk mencapai hal tersebut adalah dengan metode Quality Function Deployment (QFD). Dengan menggunakan metode QFD, dihasilkan 24 atribut insektisida X yang menjadi kebutuhan konsumen dan didominasi pada kebutuhan komponen fungsi (core component). Hasil penelitian terhadap tingkat kepuasan konsumen, menunjukkan bahwa konsumen “kurang puas” pada komponen produk tambahan/pelayanan (augmented product) dan hanya “cukup puas” pada komponen fungsi (core component) serta produk fisik (tangible product) insektisida X saat ini. QFD juga menghasilkan “tingkat efikasi pestisida” sebagai prioritas perbaikan pertama Perusahaan dengan tingkat kepentingan tertinggi yakni 11,691 %
    • …
    corecore