141 research outputs found
PENERAPAN AHP-SWOT DALAM PENINGKATAN FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I SENAKIN KOMPLEK KABUPATEN LANDAK
Kabupaten Landak sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Sebagian besar sawah mendapat air dari jaringan irigasi yang pembiayaan operasi dan pemeliharaannya menggunakan anggaran Pemerintah Kabupaten Landak. Penurunan fungsi pada jaringan daerah irigasi (D.I) Senakin Komplek di Kabupaten Landak tidak dapat diabaikan, mengembalikan fungsi jaringan irigasi memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Sehingga perlu adanya penetapan skala prioritas rehabilitasi jaringan daerah irigasi di D.I Senakin Komplek, dan menentukan ketersediaan dan kebutuhan air irigasi yang tersedia di D.I Senakin Komplek. Untuk menentukan skala prioritas rehabilitasi jaringan daerah irigasi di (D.I) Senakin Komplek, digunakan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan metode pengambilan keputusan dari masalah multi kriteria yang kompleks dengan menguraikan masalah tersebut menjadi suatu hirarki. Penulis dalam perhitungan AHP menggunakan Microsoft Ecxel. Dalam penelitian ini, untuk menentukan ketersediaan air dan kebutuhan air irigasiĀ penulis menganalisis data curah hujan dan data klimatologi dengan rentang waktu 15 tahun. Dari hasil penelitian terhadap 30 respondenĀ yang mengisi kuisioner diperoleh hasilĀ prioritas pertama adalah perbaikan bagi sadap dengan bobot 0,340, prioritas kedua adalah perbaikan box bagi dengan bobot 0,291, prioritas ketiga adalah perbaikan saluran dengan bobot 0,242, dan prioritas keempat adalah perbaikan bendung dengan bobot 0,127. Dari hasil penelitian juga diperoleh hasil ketersediaan air dengan probabilitas 80% adalah 0,063 mĀ³/detik pada Bulan September dan kebutuhan air sebesar 0,181 mĀ³/detik pada bulan Septembe
Penguatan Pendidikan Karakter di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Tangerang Selatan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pelaksanaan penguatan pendidikan karakter di MIN 2 Tangerang Selatan . Metode penelitian ini deskriptif kualitatif. Data penelitian dikumpulkan dengan beberapa teknik, yaitu observasi, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi. Hasil penelitian Penguatan Pendidikan Karakter terdapat empat poin, yaitu: (1) Kurikulum yang digunakan MIN 2 Tangerang Selatan adalah Kurikulum 2013 dan Kurikulum khusus MIN 2 Tangerang Selatan, yaitu Tahfizh, kelas 1-3 juz ke-30 (juz Amma) dan Kelas 4 ā 6 Surat Al Baqoroh; (2) Hidden Curriculum MIN 2 Tangerang Selatan meliputi upacara dan tausyiah, metode pemahaman Quran Tamyiz, Inspiration Day, hafalan surat-surat pilihan, serta senam santri dan Jumat bersih; (3) Ada muatan pendidikan karakter dalam bahan ajar, media pembelajaran, dan Rencana Program Pembelajaran (RPP); (4) Keteladanan dan pembiasaan mulai dari kedatangan sampai kelas berakhir, berjalan baik untuk pendidik (guru) maupun anak-anak (peserta didik). Program-program pembentukan penguatan pendidikan karakter di MIN 2 Tangerang Selatan berjalan dengan baik karena adanya komitmen yang kuat dan pemantauan oleh Kepala Madrasah dan diikuti seluruh warga madrasah
Posisi Agama dalam Ranah Politik di Indonesia
Indonesia bukan negara agama dan bukan negara sekuler, maka memperjuangkan hukum Islam dengan pendekatan yang terakhir ini kelihatannya lebih memberikan harapan daripada dengan pendekatan yang pertama. Agar hukum Islam dapat memainkan peran maksimal, dalam konteks ini, maka dibutuhkan USAha yang serius untuk menggali dan mensosialisasikan sebanyak mungkin nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Di antara cara untuk menggali nilai-nilai tersebut adalah dengan jalan memahami aspek filosofis hukum Islam yang tercermin dari dalil-dalil kulli yang mendasari pemikirannya, tujuan hukum Islam (maqasid al-syari'ah) termasuk juga hikmahnya (hikmah al-tasyri'), dan konsep manusia menurut hukum Islam
Penegakan Hukum Penyelesaian Sengketa Ketenagakerjaan melalui Peradilan Hubungan Industrial
Permasalahan perburuhan yang terjadi antara pekerja dan pengusaha atau antara para pekerja dalam satu Perusahaan adalah merupakan problematika yang membutuhkan penyelesaian cepat, sehingga penyelesaian sengketa ini harus melalui Peradilan Hubungan Industrial yang diatur dalam UU No. 2 Tahun 2004 yang sebelumnya diatur dalam UU No. 22 Tahun 1957.Kata Pengantar : Sengketa, Ketenagakerjaan, Hubungan Industria
Perhitungan Panjang Landas Pacu untuk Operasi Pesawat Udara
Each aircraft produced by a factory is equipped with operating manual that contains technical data and operating conditions of the aircraft. One of the data is the basic length of runway that very much depends on the elevation and temperature as well as the slope of the airport runway. The basic length set up by the factory must be corrected. The corrected basic length will be summed up in cummulative. If the sum of the correction is bigger than 35%, the study must be done more specific.Setiap pesawat udara yang diproduksi oleh pabrik dilengkapi dengan manual pengoperasiannya, yang memuat data teknis maupun persyaratan pengoperasiannya. Data tersebut diantaranya adalah panjang landasan dasar/basic length dari landas pacu sangat dipengaruhi oleh elevasi maupun temperatur /suhu serta slope/kemiringan landas pacu di bandara. Panjang dasar yang ditemtukan oleh pabrik tersebut harus dikoreksi. Panjang dasar yang dikoreksi hasilnya dijumlahkan secara kumulatif dan bila hasil koreksinya lebih besar dari 35 % maka harus dapat dilakukan studi yang lebih spesifik lagi
Penerapan Model Kirkpatrick untuk Evaluasi Program Diklat Teknis Subtantif Materi Perencanaan Pembelajaran di Wilayah Kerja Provinsi Kepulauan Riau
Evaluasi yang mengunakan Model evaluasi Kirkpatrick dengan 4 level (Kirkpatrick Four Levels Evaluation Model) dilakukan bertujuan untuk mengetahui efektivitas program Diklat Teknis Subtantif Materi Perencanaan Pembelajaran di Wilayah Kerja Provinsi Kepulauan Riau. Data diperoleh melalui instrumen observasi, wawancara, dan dokumentasi serta dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Wawancara dilakukan kepada peserta diklat, atasan peserta diklat yakni kepala madrasah, dan teman sejawat peserta diklat yakni guru. Hasil evaluasi ini adalah bahwa penilaian pada level 1 reaksi, hasil reaksi peserta terhadap panitia penyelenggara dan narasumber sangat tinggi. Hanya perlu perhatian persiapan bahan materi pelajaran perlu disiapkan di awal diklat dan perlengkapan ATK (alat tulis kantor) seperti flashdisc perlu di cek kembali. Pada level 2 belajar, kemampuan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta sangat signifikan penilaiannya. Pada level 3 perilaku, pelaksanaan evaluasi dilakukan setelah peserta kembali ke tempat kerjanya masing-masing. Ada peningkatan Perubahan perilaku dari alumni diklat dari sebelum diklat dan setelah diklat. Perubahan perilaku seperti kedisiplinan kehadiran, cara berpakaian, memotivasi teman sejawat, berkomunikasi dengan baik, serta ketepatan dan kecepatan menyelesai tugas-tugas sehari-hari. Pada level 4 dampak, ada peningkatan kinerja alumni diklat. Alumni mampu membimbing dan mendesiminasi ilmu yang telah didapat dari diklat kepada sesama teman sejawatnya, mampu mengembangkan metode dan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, dan pembuatan Rancangan Program Pembelajaran (RPP) menjadi lebih baik
Evaluasi Perawatan Fasilitas Sisi Udara (Air Side) di Bandara Juanda Surabaya
Evaluation of air side facility (runway sweeper) maintenance at Juanda airport in Surabaya is to know whether the air side facility (runway sweeper) maintenance system at Juanda airport in Surabaya meets the maintenance standard which is set by the Directorate General of Civil Aviation and still qualify to be operated. Assessment method used is descriptive qualitative method; detailed explanation based on the compilation of primary data and secondary data which have been processed. The results show that runway sweeper equipment maintenance done by technician at Juanda airport in Surabaya is still less than the maximum level according to the procedures established by the Directorate General of Civil Aviation about equipment maintenance
Analisis Ekonomi Terhadap Hukum Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi
Masalah korupsi mempunyai banyak segi. Korupsi bisa dipandang dari segi Kriminologi, kebudayaan, politik, ekonomi, filasafat, dalam penulisan ini korupsi akan ditinjau dari segi ekonomi dan keadilan oleh karena itu tinjaunnya akan berkisar terutama pada peraturan-peraturan yang menyangkut tindak pidana korupsi. Pembuatan peraturan-peraturan itu merupakan sebagian dari USAha dalam politik kriminal. Pemberian sanksi pidana terhadap perbuatan yang tidak dikehendaki oleh pembentuk undang-undang dimaksud untuk mencegah dilakukannya perbuatan atau apabila perbuatan yang dimaksud itu toh tetap dilakukan, maka pidana yang dikenakan kepada si pembuatan berdasarkan peraturan itu merupakan imbalannya
- ā¦