4 research outputs found

    Marka SSR Polimorfik pada Tetua dan Galur-galur Hasil Persilangan Cabai Tahan PYLCV

    Get PDF
    Aksesi cabai IPBC12 telah diketahui memiliki gen ketahanan dominan terhadap PYLCV dan dapat dimanfaatkan sebagi donor gen untuk perakitan varietas cabai tahan PYLCV. PYLCV merupakan salah satu virus patogen penting pada pertanaman cabai di Indonesia. Identifikasi marka SSR polimorfik pada populasi persilangan antara IPBC12 dan varietas Yuni dilakukan untuk mendapatkan marka yang dapat digunakan untuk seleksi progeni hasil persilangan dan terpaut dengan sifat ketahanan terhadap PYLCV. Sebanyak 20 marka SSR dianalisis polimorfismenya pada dua tetua persilangan, kemudian marka yang polimorfik diuji pada galur generasi F1 dan F2. Hasil penelitian menunjukkan ada empat marka polimorfik pada kedua tetua persilangan, tetapi ketika diuji pada galur-galur keturunannya hanya 3 marka (CaBR61, CaBR64, dan CaBR98) yang polimorfik. Berdasarkan analisis marka, 14 galur F1 terkonfirmasi hasil persilangan antar aksesi IPBC12 dan varietas Yuni. Marka yang secara konsisten mendeteksi penurunan alel dari kedua tetua pada progeni F1 adalah CaBR61. Marka tersebut berpotensi sebagai marka seleksi galur-galur hasil persilangan pada tanaman cabai. Analisis molekuler pada galur-galur F2 tidak mendapatkan keterpautan antara marka dengan sifat ketahanan. Perlu analisis lebih lanjut menggunakan jumlah marka yang mencukupi dan tersebar merata dalam genom cabai untuk memetakan gen ketahanan terhadap PYLCV pada populasi persilangan antara aksesi IPBC12 dan varietas Yuni. Kata kunci: aksesi IPBC12, Capsicum annuum, seleksi berpandu marka, varietas YuniChili genotype (IPBC12 accession) has been known to carry a dominant resistance gene against PYLCV. It could be used as a gene donor for the assembly of PYLCV resistant chili varieties. PYLCV is one of the important pathogenic viruses in chili cultivation in Indonesia. Identification of polymorphic SSR markers in crossing populations between IPBC12 and Yuni variety was performed to obtain the markers that can be used for progenies selection and linked with chili resistance to PYLCV. A total of 20 SSR markers were used for polymorphis analysis on two parents, then the polymorphic markers were tested on F1 and F2 populations. The research  obtained four polymorphic markers in the two parentals, and among these four polymorphic markers, three markers ( (CaBR61, CaBR64, and CaBR98) showed consistently polymorphic on segregated populations. Based on polymorphic marker analysis, 14 of F1 progenies were confirmed as breeding lines between IPBC12 accessions and Yuni varieties. The marker that consistently detects allele inheritance from both parents in the F1 progenies is CaBR61 which is a potential selection marker for F1 progenies. Marker analysis of the F2 lines did not found linked-marker with PYLCV-resistance trait. Further analysis is needed using sufficient and evenly distributed markers in the chili genome to map PYLCV resistance genes in breeding populations of IPBC12-Yuni varieties. Keywords: Capsicum annuum, IPBC12 accession, marker-assisted selection, Yuni variet

    Sistem Perawatan Kesehatan Secara Tradisional Pada Masyarakat Tidung di Desa Salimbatu Kalimantan Utara

    No full text
    Ada keterkaitan antara kondisi kesehatan dan budaya suatu kelompok masyarakat, terutama terkait dengan pengetahuan tradisional yang mereka miliki di bidang kesehatan. Buku ini mengungkap kekayaan budaya masyarakat Tidung di Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung palas Tengah, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, yaitu tentang sistem perawatan kesehatan secara tradisional. Sistem Perawatan Kesehatan Secara Tradisional Pada Masyarakat Tidung di Desa Salimbatu Kalimantan Utara. Buku ini memaparkan mengenai tiga macam praktik perawatan tradisional yamg masih dilestarikan oleh masyarakat Tidung di desa Salimbatu, yaitu penyembuhan patah tulang, perawatan dengan ramuan obat oleh pengguling dan penyembuhan dengan bediwa.Hingga saat ini praktik perawatan tersebut masih dilestarikan olehmasyarakat Tidung

    APAKAH ADANYA WISATA KERATON KASEPUHAN DAPAT MENSEJAHTERAKAN PELAKU USAHA DI SEKITARNYA?

    No full text
    Sebagian daerah maupun dari kota atau kabupaten mempunyai sebuah objek wisata atau tempat yang dapat menarik perhatian untuk di datangi. Banyak sekali di indonesia objek wisata yang menarik untuk di kunjungi. Oleh karenanya semakin banyak wisatawan yang berkunjung di salah satu tempat wisata tersebut akan berdampak semakin tingginya pendapatan wisata tersebut. Dengan maksud penulis adalah ingin mengetahui dan mencoba meneliti di salah satu tempat objek wisata yaitu tempat wisata Keraton Kasepuhan. Wisata tersebut banyak di beritakan media banyak sekali wisatawan yang berkunjung di wisata Keraton Kasepuhan. Oleh karenanya penulis ingin melihat dan mengetahui para pelaku usaha yang berada di sekitar tempat wisata Keraton Kasepuhan tersebut. Dengan adanya wisata Keraton Kasepuhan dan banyaknya wisatawan yang berkunjung apakah mensejahterakan pelaku usaha tersebut. bahwa kondisi objek wisata sesudah adanya pengembangan dan sebelum dan sesudah adanya Covid-19 sudah semakin baik. Metode penelitian Penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan Studi Kasus. Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha mengulik fakta suatu kejadian, aktivitas, objek, proses, serta manusia secara “apa adanya†pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam ingatan responden. Maka, metode penelitian ini mencakup berbagai jenis metode penelitian lainnya, seperti metode survei,studi kasus, studi perkembangan, dan sebagainya Dari hasil dan pembahasan penelitian Dengan adanya pariwisata dapat membuka peluang usaha untuk taraf ekonomi masyarakat sekitar objek wisata yang lebih baik. Peneliti melihat bahwa reponden yang berada di kawasan wisata Keraton Kasepuhan ialah berpotensi mendapatkan pendapat penjualan yang berpotensi naik yang signifikan, oleh karenanya peneliti akan melihat hasil yang berdasarkan dari pendapatan dari reponden. Dapat di jadikan bahawa pelaku usaha tersebut mendapatkan kesejahteraan yang baik
    corecore