6 research outputs found

    ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FOOD & BEVERAGE DI BURSA EFEK SURABAYA

    Get PDF
    ASIH MARINI WULANDARI, Program Pascasarjana Universitas Brawijaya, 30 Januari 2001. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan pada Perusahaan Food & Beverage di Bursa Efek Surabaya ; Komisi Pembimbing, Ketua : Moch. Ichsan, Angnota : Nengah Sudjana. Untuk mengukur kinerja keuangan Perusahaan, investor biasanya menggunakan ukuran kinerja keuangan yang berupa rasio keuangan dengan berbagai macam rasio. Selain melihat kinerja keuangan dengaa ukuran rasio keuangan tersebut terdapat ahernatif lain yaitu Economic Value Added (EVA ) dan Market Value Added (MVA). Sehubungan dengan hal tersebut, maka tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membandingkan EVA dan MVA dengan rasio keuangan yang terdiri dari Return on Equity, Return on Investment dan Basic Earning Power untuk menilai kinerja perusahaan pada perusahaan Food & Beverage di Bursa Efek Surabaya. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive random sanding yaitu pengambilan sampel dengan tujuan tertentu, diperoleh 10 perusahaan dari 15 perusahaan (populasi) dan pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi, kemudian diolah dengan menggunakan analisis diskrimman. Berdasarkan analisis diskriminan, penelitian memberikan hasil bahwa variabel EVA, MVA dan ROl, ternyata hanya ROI yang berpengaruh secara significan terhadap penilaian kinerja keuangan pada perusahaan Food & Beverage di Bursa Efek Surabaya. Ini ditunjukkan oleh significant of F dari EVA dan MVA lebih besar dari  (0.723 > 0.05 dan 0.924 > 0.05) . Sedangkan significant of F dari ROI lebih kecil dari  (0.001 < 0.05 ). Hasil penelitian juga menunjukkan EVA dan MVA tidak dapat menjelaskan secara significan Pengklasifikasian dua; kelompok perusahaan berkinerja baik dan tidak baik pada Perusahaan food & Beverage di Bursa Efek Surabaya. Kemampuan EVA dan MVA dalam menjelaskan pengklasifikasian kinerja tersebut hanya sebesar 0.5%. Temuan ini di sebabkan karena adanya kondisi perekonomian yang tidak normal (krisis), sehingga perusahaan lebih banyak menggunakan sumber modal asing dengan tingksi suku bunga yang cukup tinggi. Hal ini akan mempengaruhi biaya modal dalam perhitungan EVA dan MVA. EVA dan MVA tidak lebih baik dan rasio keuangan dalam menilai perusahaan bekerja baik dan tidak baik pada perusahaan Food & Beverage di BursaEfek Surabaya. Ini dibuktikan dengan Canonical Corelation (CR)~ dari rasio keuangan. Dalam hal ini EVA dan MVA tidak dapat dihitung untuk masa datang, tetapi baru bisa dihitung setelah aktivitas bisnis terjadi. Sedangkan analisis rasio keuangan seperti ROI, ROE dan Basic Earning Power bisa digunakan untuk meramalkan kinerja masa mendatang, sehingga oleh investor maupun manajemen bisa digunakan untuk mengantisipasi masa mendatang. Adapun dengan metode stepwise ternyata Basic Earning Power merupakan variabel yang paling dominan dalam perusahaan berkinerja baik dan Tidak baik. Berdasarkan hasil analisis diatas, maka bagi manajemen perlu melakukan analisis-analisis untuk mengetahui kondisi fundamental perusahaan vang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Khususnya, dalam kondisi keuangan yang tidak menguntungkan, sebaiknya lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada modal asing. Hal itu disebabkan penggunaan modal asing akan mempengaruhi biaya modal dalam perhitungan EVA dan MVA. Bagi investor disarankan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan selain menggunakan instrumen rasio juga dapat menggunakan EVA dan MVA sebagai instrumen pendamping. Bagi peneiiti lanjutan disarankan untuk mencari variabel -variabel lain, khususnya yang bersifat eksternal perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan

    LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN PENDIDIKAN P3AI –UPNVY 2008 / 2009. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

    Get PDF
    Mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh program studi berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti no 30/Dikti/Kep/2003. Kompetensi dasar mata kuliah ISBD adalah menyiapkan mahasiswa menjadi ilmuwan dan profesional yang bersikap kritis kreatif, sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas dan etis, memiliki kepekaan dan empati terhadap masalah sosial budaya, dan secara arif mencari solusi/ masalah sosial budaya . Dalam proses pembelajaran sebelum ujian tengah semester (UTS), ada beberapa kendala yang menyebabkan proses pembelajaran kurang lancar : 1. Kesiapan mahasiswa di kelas masih kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat membaca buku yang referensi . 2. Mahasiswa kesulitan memahami konsep-konsep dalam ilmu sosial dan budaya dasar karena beberapa konsep bersifat abstrak Peneliti berasumsi bahwa dua kendala tersebut akan dapat diatasi dengan memanfaatkan media teknologi informasi komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar sebelum memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan setelah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian ini dilakukan pada Mata kuliah ISBD kelas B dari semester genap TA. 2008/2009 dengan fokus setelah Ujian Tengah Semester. Pada pertemuan ke 9 & 10, pokok bahasan yang diberikan adalah Manusia dan Peradaban. Mahasiwa diajak ke laboratorium untuk melihat film, kemudian diminta untuk membuat resensi film sebagai tugas individu. Judul film yang diputar adalah Keruntuhan Teori Evolusi (pertemuan ke-9), dan Petaka Kemanusiaan Akibat Darwinisme (pertemuan ke-10). Hasil resensi film harus dikirim via email ke email dosen pengampu. Pada pertemuan ke 11 disampaikan materi tentang Manusia, Sains, Teknologi dan Seni (dengan media LCD ). Setelah session tanya jawab, kemudian mahasiswa diberi tugas menyusun makalah kelompok mengenai Dampak Penyalahgunaan Ipteks pada Kehidupan. Panduan tugas penyusunan makalah ini telah di-upload melalui web site jurusan. Tugas tersebut diambil dari browsing internet. Hasil browsing yang sudah disusun sesuai format makalah harus dikirim ke e-mail dosen pengampu. Pada pertemuan ke 12, makalah kelompok tersebut dipresentasikan secara bergantian. Presentasi dari tiap kelompok diwajibkan dalam format powerpoint. Pada pertemuan ke 13 disampaikan materi tentang Manusia dan Lingkungan (dengan media LCD) dan dilanjutkan tanya jawab. Berikutnya mahasiswa diberi tugas menyusun makalah kelompok mengenai Problema Lingkungan Hidup/ Lingkungan Sosial. Tugas tersebut diambil dari browsing internet. Hasil browsing yang sudah disusun sesuai format makalah harus dikirim ke e-mail dosen pengampu. Pada pertemuan ke-14, makalah kelompok tersebut dipresentasikan secara bergantian. Presentasi dari tiap kelompok diwajibkan dalam format powerpoint . Indikator ketercapaian dapat diketahui dari meningkatnya pemahaman mahasiswa yang dilihat dari score UTS dan UAS. Hipotesis : Ada perbedaan tingkat pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar sebelum memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan setelah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi . Uji hipotesis dilakukan dengan Uji Sampel Berpasangan (Paired Sample Test). Analisis hasil penelitan ditujukan untuk menguji hipotesis penelitian. Berdasarkan Paired Samples Statistics, diketahui bahwa mean UTS 51,8 sedangkan mean UAS 56,7. Berdasarkan hasil uji dua sisi (sig.2-tailed) dengan Paired Samples Test , diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,00 . Oleh karena nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, dan Ha diterima. Artinya, ada perbedaan tingkat pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar sebelum memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan setelah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi . Kesimpulan penelitian ini adalah telah terjadi peningkatan pemahaman pada peserta matakuliah ISBD setelah diterapkannya TIK pada proses pembelajaran. Peningkatan pemahaman tersebut merupakan dampak secara langsung dari beberapa tindakan kelas yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini hanya berdurasi waktu setengah semester. Oleh karena itu disarankan agar penelitian berikutnya bisa dilaksanakan secara utuh selama satu semester, sehingga tindakan kelas yang berbasis TIK bisa dilaksanakan lebih bervariasi

    Model Pengembangan Agroindustri Di Desa Gondangan Kecamatan Jogonalan Klaten

    Get PDF
    This study has the objective to create a model for the development of agro-industry Gondangan considering it has potency to be developed as a regional agro-industries. Gondangan village has many of home industries in the eld of snacks made from agricultural products. During the domestic industry is capable of providing welfare for the culprit. The development of agro-industry area is expected to provide greater added value for agricultural products, as well as increasing incomes. The method used is the Research and Development. This method is used to produce a particular product, and test the effectiveness of a particular product. The results showed that there were three main components in the agro-industry models consist of the main actors, supporting institutions, and related industries. Respondent of this study are home-industries owner as the main actor. The result show that home-industries owner business need assistance because, they do not have the characteristics of attitudes needed to develop a greater business. Ability and knowledge in the business also need to be developed through partnership program. Supporting institutions also need to be strengthened and involved in the partnership. Institutional support in this case is local government and cooperative. The related industry is a supplier of raw materials and distribution channels, agents and distributors, should be involved in the partnership program to ensure smooth supply to produsen. The three component of agro-industries should run well so that the model can be implemented well too.

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

    Get PDF
    ABSTRAK Mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh program studi berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti no 30/Dikti/Kep/2003. Kompetensi dasar mata kuliah ISBD adalah menyiapkan mahasiswa menjadi ilmuwan dan profesional yang bersikap kritis kreatif, sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas dan etis, memiliki kepekaan dan empati terhadap masalah sosial budaya, dan secara arif mencari solusi/ masalah sosial budaya . Dalam proses pembelajaran sebelum ujian tengah semester (UTS), ada beberapa kendala yang menyebabkan proses pembelajaran kurang lancar : 1. Kesiapan mahasiswa di kelas masih kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat membaca buku yang referensi . 2. Mahasiswa kesulitan memahami konsep-konsep dalam ilmu sosial dan budaya dasar karena beberapa konsep bersifat abstrak Peneliti berasumsi bahwa dua kendala tersebut akan dapat diatasi dengan memanfaatkan media teknologi informasi komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar sebelum memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan setelah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian ini dilakukan pada Mata kuliah ISBD kelas B dari semester genap TA. 2008/2009 dengan fokus setelah Ujian Tengah Semester. Pada pertemuan ke 9 & 10, pokok bahasan yang diberikan adalah Manusia dan Peradaban. Mahasiwa diajak ke laboratorium untuk melihat film, kemudian diminta untuk membuat resensi film sebagai tugas individu. Judul film yang diputar adalah Keruntuhan Teori Evolusi (pertemuan ke-9), dan Petaka Kemanusiaan Akibat Darwinisme (pertemuan ke-10). Hasil resensi film harus dikirim via email ke email dosen pengampu. Pada pertemuan ke 11 disampaikan materi tentang Manusia, Sains, Teknologi dan Seni (dengan media LCD ). Setelah session tanya jawab, kemudian mahasiswa diberi tugas menyusun makalah kelompok mengenai Dampak Penyalahgunaan Ipteks pada Kehidupan. Panduan tugas penyusunan makalah ini telah di-upload melalui web site jurusan. Tugas tersebut diambil dari browsing internet. Hasil browsing yang sudah disusun sesuai format makalah harus dikirim ke e-mail dosen pengampu. Pada pertemuan ke 12, makalah kelompok tersebut dipresentasikan secara bergantian. Presentasi dari tiap kelompok diwajibkan dalam format powerpoint. Pada pertemuan ke 13 disampaikan materi tentang Manusia dan Lingkungan (dengan media LCD) dan dilanjutkan tanya jawab. Berikutnya mahasiswa diberi tugas menyusun makalah kelompok mengenai Problema Lingkungan Hidup/ Lingkungan Sosial. Tugas tersebut diambil dari browsing internet. Hasil browsing yang sudah disusun sesuai format makalah harus dikirim ke e-mail dosen pengampu. Pada pertemuan ke-14, makalah kelompok tersebut dipresentasikan secara bergantian. Presentasi dari tiap kelompok diwajibkan dalam format powerpoint . Indikator ketercapaian dapat diketahui dari meningkatnya pemahaman mahasiswa yang dilihat dari score UTS dan UAS. Hipotesis : Ada perbedaan tingkat pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar sebelum memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan setelah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi . Uji hipotesis dilakukan dengan Uji Sampel Berpasangan (Paired Sample Test). 2 Analisis hasil penelitan ditujukan untuk menguji hipotesis penelitian. Berdasarkan Paired Samples Statistics, diketahui bahwa mean UTS 51,8 sedangkan mean UAS 56,7. Berdasarkan hasil uji dua sisi (sig.2-tailed) dengan Paired Samples Test , diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,00 . Oleh karena nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, dan Ha diterima. Artinya, ada perbedaan tingkat pemahaman mahasiswa dalam mata kuliah Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar sebelum memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan setelah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi . Kesimpulan penelitian ini adalah telah terjadi peningkatan pemahaman pada peserta matakuliah ISBD setelah diterapkannya TIK pada proses pembelajaran. Peningkatan pemahaman tersebut merupakan dampak secara langsung dari beberapa tindakan kelas yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini hanya berdurasi waktu setengah semester. Oleh karena itu disarankan agar penelitian berikutnya bisa dilaksanakan secara utuh selama satu semester, sehingga tindakan kelas yang berbasis TIK bisa dilaksanakan lebih bervariasi

    Model Pengembangan Agroindustri Di Desa Gondangan Kecamatan Jogonalan Klaten

    Get PDF
    This study has the objective to create a model for the development of agro-industry Gondangan considering it has potency to be developed as a regional agro-industries. Gondangan village has many of home industries in the eld of snacks made from agricultural products. During the domestic industry is capable of providing welfare for the culprit. The development of agro-industry area is expected to provide greater added value for agricultural products, as well as increasing incomes. The method used is the Research and Development. This method is used to produce a particular product, and test the effectiveness of a particular product. The results showed that there were three main components in the agro-industry models consist of the main actors, supporting institutions, and related industries. Respondent of this study are home-industries owner as the main actor. The result show that home-industries owner business need assistance because, they do not have the characteristics of attitudes needed to develop a greater business. Ability and knowledge in the business also need to be developed through partnership program. Supporting institutions also need to be strengthened and involved in the partnership. Institutional support in this case is local government and cooperative. The related industry is a supplier of raw materials and distribution channels, agents and distributors, should be involved in the partnership program to ensure smooth supply to produsen. The three component of agro-industries should run well so that the model can be implemented well too.

    What factors lead companies to release intellectual capital disclosure? Evidence from Indonesian manufacturers

    No full text
    AbstractThe study examined the impact of firm size and ownership structure on the comprehensiveness of intellectual capital disclosures (ICDs) using manufacturer companies listed on the Indonesia Stock Exchange during 2014–2021. The article applied partial least squares and found that firm size and ownership structure are significant in creating ICDs; however, the directions are negative. The availability of resources to create and issue more information about ICDs varies. The study also found that institutional shareholders that dominate the ownership structure could not take their potential role to supervise and encourage managers to improve ICDs. Next, the result shows that Indonesian-listed manufacturing companies rely more on short-term debt. Consequently, Leverage does not affect ICDs since the debt lenders have less intention to interfere with the managers’ performance in managing and reporting annual ICDs
    corecore