Feminisme dalam drama Korea The World Of The Married

Abstrak: tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kedudukan tokoh Ji Sun Woo di masyarakat dalam drama Korea The World Of The Married yang ditinjau dari feminisme dan mendeskripsikan peran tokoh Ji Sun Woo di masyarakat dalam drama Korea The World Of The Married yang ditinjau dari feminisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk menganalisis data deskriptif yang berbentuk dialog dan monolog tokoh utama perempuan dalam drama Korea The World Of The Married yang ditranskrip dalam bentuk tulisan dan menghasilkan deskripsi kedudukan dan peran tokoh utama yakni Ji Sun Woo dalam drama Korea The World Of The Married karya Joo Hyun yang ditinjau dari feminisme. Hasil dari penelitian ini menunjukan nilai feminisme yang diperlihatkan oleh tokoh utama yakni Ji Sun Woo sebagai perempuan yang kuat, Tangguh, pemberani dan dapat mengambil keputusannya sendiri untuk  mencari keadilan. Drama Korea The World Of The Married membahas tentang gender, pekerjaan dan permasalahan kelompok sosial. Drama Korea The World Of The Married ini berisikan bias gender yang secara tidak langsung merugikan masyarakat secara menyeluruh, seperti fakta yang menunjukan ketegasan bias gender diambil dari sisi Dr. Kong Ji-Cheol: pria dan wanita tidak sama dalam hal sebagai pemimpin dan pekerja. Sehingga dalam benaknya perempuan yang single tidak boleh memegang penuh kepemimpinan sebab dapat menimbulkan masalah. Hal itu ditemukan pada Ji Sun Woo, Dr. Kong Ji-Cheol menurunkan Ji Sun Woo yang bercerai untuk tidak menjadi pejabat lagi. Drama ini termasuk dalam kategori feminisme liberal sebab Ji Sun Woo yang diceritakan sebagai sosok perempuan yang mencari keadilan yang dimulai dari dirinya sendiri dan drama ini memberi penjelasan tentang feminisme di masyarakat.Kata Kunci: Feminisme, Drama Kore

Die Menschenrechtspolitik der Regierung Kim Dae-jung

Woo Yong-gak ist einer von knapp 9.000 Nutznießern der Amnestie, die anläßlich des ersten Jahrestages der Amtsübernahme des südkoreanischen Präsidenten Kim Dae-jung verordnet wird. Staatliche Gnadenakte anläßlich besonderer Ereignisse haben in Korea Tradition. Die große Mehrheit der Amnestierten sind auch dieses Mal Kleinkriminelle; zusammen mit Woo verlassen noch 41 weitere politische Gefangene - 17 von ihnen zählen zur Kategorie der sogenannten Langzeitgefangenen - die Gefängnisse. Vor allem auf diese Menschen richtet sich an diesem Tag die Aufmerksamkeit der kritischen Öffentlichkeit im Inland wie im Ausland

POŁUDNIOWOKOREAŃSCY LIDERZY W POLITYCE DEMOKRATYZACJI

This article aims to show the process of formation and operation (functioning) of the changing political system of South Korea. It is undertaken for the analysis of the process of the collapse of the former authoritarian political system and formation of South Korean democracy. Indicated in this article are the roles and participation of political leaders (Chun Doo Hwan, Roh Tae Woo, Kim Young Sam, and Kim Dae Jung) in the process of intense political change that took place in South Korea from the 1980s to the late twentieth century.During the authoritarian regimes of South Korea, the nation recorded spectacular economic development, but without political development. Political leadership in the democratization of the country was still authoritarian. Core values and attitudes of politicians pointed to the presence of the cultural heritage of Confucianism in politics.본고의 목적은 한국의 변화하는 정치 체제의 형성과 운영(기능)과정을 보여주는 것이다. 이 연구는 전독재정치체제가 붕괴되고 남한민주주의가 형성되는 과정을 분석하기 위해 착수되었다. 본 연구서는 1980년대부터 20세기말까지 한국에서 일어난 치열한 정치적 변화 과정에서 정치지도자 (전두환, 노태우, 김영삼, 김대중)의 역할과 참여가 검토된다. 독재정권시대에 한국은 놀라운 경제발전을 기록했지만 정치발전은 없었다. 국가의 민주화에서 정치적 리더십은 여전히 독재적이었다. 정치가의 핵심 가치와 태도는 정치에서 유교의 문화유산이 존재함을 지적했다.Artykuł ma na celu ukazanie procesu kształtowania się i funkcjonowania zmieniającego się systemu politycznego w Korei Południowej. Podejmowana zostaje analiza procesu upadku autorytarnego systemu politycznego i formowanie się południowokoreańskiej demokracji. Wskazano na rolę i uczestnictwo liderów politycznych (Chun Doo Hwan, Roh Tae Woo, Kim Young Sam, Kim Dae Jung) w procesie intensywnych zmian politycznych, które miały miejsce w Korei Południowej pod koniec lat 80 XX wieku.W okresie autorytarnych rządów Korea Południowa odnotowała spektakularny rozwój gospodarczy, jednak nie towarzyszył temu rozwój polityczny. Przywództwo polityczne w demokratyzującym się państwie nadal pozostawało autorytarne. Ponadto wyznawane wartości i postawy polityków wskazywały na obecność kulturowego dziedzictwa konfucjanizmu w polityce

Dynamic obstacle detection of road scenes using equi-height mosaicking image

Advisor: Soon Ki Jung. Date and location of PhD thesis defense: 3 December 2013, Kyungpook National UniversityMany automobile companies and researchers have developed various safety systems to reduce fatalities by traffic accidents. In order to prevent traffic accidents by distracted driving, therefore, we present the vehicle and pedestrian detection using a novel image representation called equi-height mosaicking system. Furthermore, we additionally suggest the part-based side detection method using equi-height peripheral mosaicking image to detect approaching vehicles while driving