12 research outputs found
IDENTIFIKASI PEMANFAATAN ALUN-ALUN MALANG
Alun-alun merupakan salah satu bentuk dari ruang publik tradisional. Alun-alun
merupakan bagian dari arsitektur tradisonal yang kaya akan kajian filosofi. Setiap aspek
yang muncul pada alun-alun tradisional selalu dikaitkan dengan 3 aspek inti yaitu
kultur, kosmos dan kuasa. Ketiga aspek tersebut menjadi bagian terpenting dalam
pembentukan alun-alun. Alun-alun Malang yang baru saja mengalami transformasi baik
dari aspek fisik dan non fisik. Perubahan yang terjadi pada alun-alun Malang
merupakan bagian dari proses suatu perkembangan kota. Dimana kota selalu dituntut
untuk mengalami perkembangan dan perubahan. Penekanan pada penelitian ini yaitu
untuk mengidentifikasi kualitas alun-alun Malang masa kini dengan berpijak pada
konsep alun-alun tradisional. Metoda yang digunakan adalah kualitatif intrepertatif.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas alun-alun Malang
apabila dinilai dari 3 aspek inti alun-alun tradisional, maka alun-alun Malang masih
menerapkan tiga konsep tersebut yaitu kultur, kosmos dan kuasa.
Kata kunci: Ruang Terbuka Publik, Alun-alun Malang, alun-alun tradisiona
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK
Ahmad Yani flyover is one of the gates into the city of Malang. Public open space
under the flyover Ahmad Yani is a public space that was originally designed as an
empty space does not have a function. Over time community saw an opportunity to
exploit on the public open space. Exploit of public open space that is sustainable. When
seeing the location of public open space as a gate into the city of Malang, it is certain
that the location of the public open space is located in the main road. These conditions
have a significant impact to exploit the public open space. Users who dominate public
open space that cadger, parking, and pedestrians. The users are influenced by the
surrounding environment. In this paper seeks to discuss the factors that affect users in
the use of public open space..
Keyword :public space, cadger, pedestria
TERITORIALITAS RUANG PADA ALUN-ALUN MALANG MASA KINI
Alun-alun Malang merupakan bagian dari ruang publik kota. Keberagaman fungsi
yang dimunculkan dalam ruang publik tersebut memberikan kemudahan bagi pengguna untuk
memanfaatkan secara bebas. Dalam memanfaatkan ruang publik tersebut dimungkinkan
terjadinya konflik antara pengguna. Konflik tersebut terjadi karena bentuk penandaan yang
terjadi terkesan ambiguitas. Berdasarkan konsep alun-alun tradisional ruang publik tersebut
terbagi menjadi tiga segmen yaitu kultur, kuasa dan kosmos. Dimana ketiga konsep tersebut
tercermin pada alun-alun Malang masa kini. Pada penelitian ini berusaha untuk menganalisa
karakter penandaan berupa teritorialitas ruang ketiga segmen tersebut. Harapannya ketika
pengguna mampu membaca dengan benar makna dari teritorialitas ruang dengan benar maka
konflik antar pengguna dalam memanfaatkan ruang dapat diminimalisir
Desain Sign Sistem Badan Usaha Milik Desa Berbek (BUMBER)
Kebutuhan dan potensi desa menjadi dasar dalam pendirian BUMDes sebagai bentuk upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan BUMDes diperlukan guna menggerakkan potensi desa serta dapat membantu dalam upaya pengentasan BUMDes merupakan institusi yang dibentuk oleh pemerintah desa serta masyarakat mengelola institusi tersebut berdasarkan kebutuhan dan ekonomi desa. Berbek adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Waru kabupaten Sidoarjo. Bumber adalah Badan Usaha Milik Desa Berbek yang menyediakan ATK dan jasa cetak. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk meningkatkan ekonomi Bumber dengan cara meningkatkan jumlah pelanggan melalui desain sign system yang diawali dengan redesain logo Bumber. Perancangan ini menggunakan metode tahap persiapan dan tahap penciptaan. Tahap persiapan meliputi pengumpulan data (observasi wawancara) dan penentuan media. Kemudian tahap penciptaan meliputi pra produksi (konsep verbal, konsep visual, konsep media), produksi (alternative desain, final desain, eksekusi media), dan pasca produksi (penerapan media). Logo Bumber harus mampu menunjukkan identitas Bumber, kemudian diimplementasikan dalam desain sign system sehingga mudah diidentifikasi oleh calon pelanggan baru
Desain Sign Sistem Badan Usaha Milik Desa Berbek (BUMBER)
Kebutuhan dan potensi desa menjadi dasar dalam pendirian BUMDes sebagai bentuk upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keberadaan BUMDes diperlukan guna menggerakkan potensi desa serta dapat membantu dalam upaya pengentasan BUMDes merupakan institusi yang dibentuk oleh pemerintah desa serta masyarakat mengelola institusi tersebut berdasarkan kebutuhan dan ekonomi desa. Berbek adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Waru kabupaten Sidoarjo. Bumber adalah Badan Usaha Milik Desa Berbek yang menyediakan ATK dan jasa cetak. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk meningkatkan ekonomi Bumber dengan cara meningkatkan jumlah pelanggan melalui desain sign system yang diawali dengan redesain logo Bumber. Perancangan ini menggunakan metode tahap persiapan dan tahap penciptaan. Tahap persiapan meliputi pengumpulan data (observasi wawancara) dan penentuan media. Kemudian tahap penciptaan meliputi pra produksi (konsep verbal, konsep visual, konsep media), produksi (alternative desain, final desain, eksekusi media), dan pasca produksi (penerapan media). Logo Bumber harus mampu menunjukkan identitas Bumber, kemudian diimplementasikan dalam desain sign system sehingga mudah diidentifikasi oleh calon pelanggan baru
POLA PEMANFAATAN RUANG PUBLIK DI LINGKUNGAN KAMPUS (STUDI KASUS FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UPN ”VETERAN” JATIM)
Ruang publik merupakan bagian penting dalam rangkaian kegiatan mahasiswa di kampus. Terdapat keterkaitan secara emosional antara mahasiswa dengan lingkungan kampus, karena sebagian besar kegiatan dilakukan di kampus. Selain ruang kelas, ruang pubik merupakan area penting yang paling banyak dimanfaatkan. Beragam aktivitas dilakukan di ruang publik tersebut. Bahkan ruang publik yang tersedia terkadang belum mampu memfasilitasi kegiatan mahasiswa. Pada Fakultas Arsitektur dan Desain ruang publik yang tersedia belum mampu secara optimal memfasilitasi kegiatan mahasiswa. Sehingga terkadang aktivitas yang muncul tidak sesuai dengan fasilitas yang tersedia di ruang publik tersebut. Sehingga diperlukan upaya untuk mengetahui pola pemanfaatan ruang publik tersebut, sehingga memberikan informasi tentang kualitas ruang publik yang tersedia. Kata kunci: Ruang publik, pola pemanfaatan, Fakultas Arsitektur dan Desain DOI : https://doi.org/10.33005/envirotek.v10i1.116
Studi Peluang Pengembangan Ekowisata Untuk Mendukung Keberlanjutan Kota (Studi Kasus: Kelurahan Medokan Ayu, Surabaya)
Kegiatan pariwisata harus mampu menjaga dan mengedapankan kelestarian lingk ungan, memperhatikan kondisi sosial dan perekonomian masyarakat. Seharusnya k egiatan pariwisata harus mampu menjaga keseimbangan alam sekitar tidak hanya mempertimbangan keuntungan secara ekonomi saja. Ekowisata adalah ke giatan wisata alam dengan mempertimbangkan unsur pendidikan, dan upaya konservasi sumberdaya alam, serta mendukung perekonomian masyarakat. Ekowisata dianggap sebagai salah satu solusi untuk mendukung keberlanjutan kota yang meliputi 3 aspek yaitu lingkung an, ekonomi dan sosial. Medokan Ayu merupakan salah satu Kelurahan di Kota Surabay a yang lokasinya berdekatan dengan pesisir Timur . Wilayahnya berupa tambak, mangrove dan permukiman. Tambak di Medokan Ayu menghasilkan ikan Bandeng terbaik di Surabaya. Sehi ngga Medokan Ayu memiliki banyak potensi (wisata tambak, kuliner dan wisata mangrove) yang bisa dikembangkan untuk mendukung konsep ekowisata. Penelitian ini berusaha untuk mengkaji peluang Kelurahan Medokan Ayu untuk dapat dikembangkan menjadi ek owisata sebagai pendukung keberlanjutan kota. P enelitian ini dapat dipetakan potensi yang dapat dikembangkan menjadi ekowisata dan dapat memberikan keuntungan bagi warga sekit ar dan mendukung keberlanjutan K ota Surabaya. Hasil analisa diketahui bahwa potensi (aspek fisik dan non fisik) yang dimiliki Medokan Ayu mampu dikembangkan menjadi ekowisata yang mendukung keberlanjutan kota
PEMANFAATAN RUANG TERBUKA PUBLIK DI BAWAH JEMBATAN LAYANG PASUPATI SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANANKAN RUANG PUBLIK
Keberadaan Jembatan layang Pasupati menjadi bagian terpenting dalam jalur transportasi primer di
Kota Bandung. Dampak pembangunan jembatan layang Pasupati pada tahun 1999, yaitu terbentuknya
ruang terbuka publik di bawah jembatan layang tersebut. Awalnya ruang terbuka publik tersebut
adalah permukiman informal padat penduduk, yang kemudian direlokasi dengan alasan keamanan.
Ruang terbuka publik di bawah jembatan layang Pasupati dianggap sebagai peluang oleh warga
sekitar karena keterbatasan ruang publik yang tersedia di permukiman padat tersebut. Berbagai upaya
sederhana dilakukan oleh warga sekitar dalam mengoptimalkan fungsi ruang publik tersebut.
Meskipun terdapat larangan dan arahan dari Pemerintah Kota Bandung dalam memanfaatkan ruang
terbuka publik tersebut. Adanya beberapa anggapan bahwa ruang terbuka publik tersebut perlu
dipertahankan sebagai ruang terbuka publik serbaguna yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
warga. Dalam makalah ini berusaha untuk mendiskripsikan upaya warga dalam mempertahankan
ruang terbuka publik tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan ruang terbuka publik
tersebut yaitu dengan melakukan kegiatan (aktivitas) secara kontinyu dan tertib. Kegiatan yang dipilih
dilatarbelakangi oleh kondisi fisik dan non fisik permukiman padat tersebut. Terdapat keterkaitan
antara jenis kegiatan (aktivitas) yang dilakukan warga dalam mempertahankan ruang terbuka publik
dengan latar belakang kondisi fisik dan non fisik permukiman padat tersebut
Kajian Genius Loci Pada Kampoeng Heritage Kajoetangan Malang
Kampoeng heritage Kajoetangan merupakan salah satu kampoeng tematik di kota Malang. Kampoeng heritage Kajoetangan lebih ditonjolkan pada aspek kesejarahan, dimana kampoeng ini memiliki peranan penting dalam perkembangan Kota Malang pada masa kolonial Belanda. Sehingga pada saat ini masih banyak ditemukan rumah-rumah yang memiliki langgam kolonial dan jengki. Pada tahun 2018 Pemkot Kota Malang mencanangkan kampoeng tersebut menjadi kampoeng wisata yang lebih menonjolkan karakter kesejarahannya. Dalam penelitiain ini berusaha untuk mengupas potensi genius loci yang tidak hanya pada aspek kesejarahan. Kesimpulan dari penelitian ditemukan bahwa genius loci di kampoeng Kajoetangan meliputi aspek tangible, intangible dan makna. Sehingga makna kampoeng Kajoetangan tidak hanya menonjol dari aspek kesejarahan tetapi karakter kampoeng kota juga menonjol aspek ekonomi, social dan budaya menjadi bagian yang menarik untuk dikembangkan juga.pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan Genius Loci sebagai parameter dalam analisa data
PENGARUH MOTIVASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA UNIT CEPU
Dewasa ini perkembangan teknologi yang semakin pesat serta persaingan yang semakinketat membuat perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan eksestensinya. Dalammeraih keunggulan bersaing, perusahaan harus menjamin kualitas sumber daya manusiayang dimiliki agar dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para konsumen.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan kompensasisecara simultan dan parsial terhadap kinerja karyawan pada PT Telekomunikasi IndonesiaUnit Cepu. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.Hasil penelitian ini Motivasi dan Kompensasi secara simultan berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Unit Cepu. Motivasisecara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PTTelekomunikasi Indonesia Unit Cepu. Kompensasi secara parsial berpengaruh positif dansignifikan terhadap kinerja karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Unit Cepu.Kata Kunci : Motivasi, Kompensasi, kinerja Karyawa