415 research outputs found

    Lupus nephritis management guidelines compared

    Get PDF
    In the past years, many (randomized) trials have been performed comparing the treatment strategies for lupus nephritis. In 2012, these data were incorporated in six different guidelines for treating lupus nephritis. These guidelines are European, American and internationally based, with one separate guideline for children. They offer information on different aspects of the management of lupus nephritis including induction and maintenance treatment of the different histological classes, adjunctive treatment, monitoring of the patient, definitions of response and relapse, indications for (repeat) renal biopsy, and additional challenges such as the presence of vascular complications, the pregnant SLE patient, treatment in children and adolescents and considerations about end-stage renal disease and transplantation. In this review, we summarize the guidelines, determine the common ground between them, highlight the differences and discuss recent literature

    Perencanaan Teknis Jaringan Air Bersih Di Desa Nunusunu Kecamatan Kualin Kabupaten Timor Tengah Selatan

    Full text link
    Air merupakan unsur utama bagi kehidupan manusia. Kekurangan suplai air bersih akan berpengaruh pada berbagai faktor kehidupan manusia. Metode yang dipakai adalah metode observasi yakni teknik pengambilan data melalui pengamatan langsung di lapangan baik pengukuran debit, pengukuran topografi maupun metode dokumentasi dan wawancara yakni teknik pengambilan data dengan mengambil teori-teori, rumus-rumus ,peraturan dan ketetapan yang menunjang dalam penelitian ini dan data-data yang diperoleh dari pejabat desa lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam perhitungan proyeksi jumlah penduduk menggunakan Metode Aritmatik, Metode Geometrik dan Metode Eksponensial.Hasilproyeksi jumlah penduduk Dusun IV Desa Nunusunu tahun 2034 adalah 1337 jiwa. Besar kebutuhan air pada tahun rencana adalah 0,712 ltr/dtk. Debit Mata Air Oe Paleo adalah 0,991 ltr/dtk.Jenis pipa yang digunakan adalah jenis pipa GIP, dengan diameter pipa d = 2 inchi = 0,05 m dan d= 1,5 inchi = 0,04 m.Volume bak penangkap mata air (broncaptering) 6 m3, volume bak penampung (reservoir) 20 m3dan terdapat 6unit hidran umum (HU) memiliki volume yang berbeda-beda sesuai jumlah pemukiman penduduk tiap lokasi yakni 10 m3, 5.2 m3,dan 5 m3 (10.000 liter, 5.200 liter dan 5000 liter).Teknis operasional menyangkut hal-hal teknik yakni rincian kebutuhan operasional dan pemeliharaan, pelaku dan keterampilan yang dibutuhkan

    Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Bersih Dengan Sistem Pengaliran Pompa Di Desa Susulaku a Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara

    Full text link
    Desa Susulaku A memiliki sumber air yang cukup memadai tetapi yang menjadi kendala adalah sumber mata air berada di bawah pemukiman warga sehingga diperlukan pompa untuk menaikan air ke pemukiman warga.Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan jaringan perpipaan air bersih dengan sistem pengaliran pompa di Desa Susulaku A.Metode yang digunakan dalam perhitungan proyeksi jumlah penduduk menggunakan Metode Aritmatik, menghitung pertambahan jumlah fasilitas, serta perhitungan proyeksi kebutuhan air. Selanjutnya melakukan analisis hidrolis pada pompa dan jaringan pipa serta hal yang diperhatikan dalam sistem operasional dan pemeliharaan. Hasil proyeksi jumlah penduduk Dusun II Desa Susulaku A tahun 2023 adalah 631 jiwa. Besar kebutuhan air pada tahun rencana adalah 0,47 ltr/dtk. Debit Mata Air Oetak adalah 1,727 ltr/dtk. Jenis pipa yang digunakan adalah jenis pipa GIP,berdiameter pipa 2 inchi dan 2,5 inchi. Volume bak penampung mata air (BPMA) 14 m3, volume bak penampung (BP) 12 m3 dan volume hidran umum (HU) 10 m3. Spesifikasi pompa 65 x 50X2 - 5 15 dengan waktu beroperasi pagi hari 1 jam dan sore hari 1 jam. Teknis operasional menyangkut hal-hal teknik yakni rincian kebutuhan operasional dan pemeliharaan, pelaku dan keterampilan yang dibutuhkan. Organisasi pengelola terdiri dari struktur organisasi dan tata peran serta perkiraan biaya operasional dan pemeliharaan perbulan adalah Rp 2.347.300, sehingga tarif yang dikenakan adalah Rp 25.000/KK/bulan. The Susulaku A Village have adequate water source but the are some consentrain that is the water source is located under the citizen housing so to bossting up the water to citizen housing, the pump watering system is needed. The purpose of this research is to design the clean water pipeline network with pump watering system at Susulaku A village. The used method to calculating the projected of population amount is aritmatic method, calculating the increase amount of facility and also calculating the projected of the water requirement.. The next step is doing the Hydraulic Analyze of pump and pipeline network by considered the operation and maintenance system. The result of projected population amount in Area II of Susulaku A village in 2023 is 631. The number of water requirement based on the year plan is 0,47 liter/sec. Oetak spring debit is 1,727 liter/sec. The type of pipe in this research is GIP pipe with diameter 2,00 inch and diameter 2,50 inch. The spring basin volume (BPMA) is 14 m³, Basin volume (BP) is 12 m³, and volume public hydrants (HU) is 10 m³. The pump specification is 65 x 50X2 – 5 15 with operation time 1 hour in the morning and 1 hour in the afternoon. Operational technic are concern maintenance and operational requirement details, treatment and competent worker is also needed. The management organization consists of structural organization and the role arrangement and also projected of operational and maintenance finance is Rp.2.347.300, so the contribution charged is Rp.25.000/household/month

    Penggunaan Metode Kagan Untuk Analisis Kerapatan Jaringan Stasiun Hujan Pada Wilayah Sungai (Ws) Wae-jamal Di Pulau Flores

    Full text link
    Data stasiun hujan sangat penting dalam analisis hidrologi suatu Wilayah Sungai (WS). Tujuan setiappengukuran curah hujan suatu lokasi adalah untuk memperoleh data yang benar-benar mewakili lokasi tersebut.Dalam melakukan pengukuran curah hujan terdapat beberapa pertimbangan antara lain adalah bagaimanamenentukan lokasi jaringan kerja alat penakar tersebut agar dapat mewakili daerah yang dikehendaki gunamenghitung curah hujan suatu area.Untuk mengetahui ketelitian perkiraan hujan pada WS Wae-Jamal metode yang digunakan adalah metodeKagan.Wilayah Sungai Wae-Jamal terletak di Propinsi NTT khususnya Pulau Flores. WS Wae-Jamal mempunyailuas 6623,55 km2 dan memiliki jumlah stasiun yang aktif adalah 7 buah stasiun.Hubungan jarak dan besarnya curahhujan yang ditunjukan oleh koefisien korelasi untuk hujan harian diperoleh 0,412 dan curah hujan bulanan 0,123.Kedua nilai koefisien korelasi ini, menunjukkan korelasi yang lemah antar stasiun hujan dalam WS Wae-Jamalsehingga akan menghasilkan data hujan yang kurang akurat. Besarnya kesalahan perataan dengan jumlah 7 stasiunpada WS Wae-Jamal sebesar 11,242 % untuk curah hujan harian dan untuk curah hujan bulanan kesalahannyasebesar 13,809 %. Dari data curah hujan harian, untuk kesalahan 10% diperoleh jumlah stasiun sebanyak (n) = 10buah dengan kerapatan = 662,355 km2/stasiun dan untuk kesalahan 5% jumlah stasiun yang diperoleh (n) = 36 buahdengan kerapatan = 183,988 km2/stasiun, sedangkan curah hujan bulanan diperoleh jumlah stasiun sebagai berikut,kesalahan 10% menghasilkan jumlah stasiun sebanyak (n) = 15 buah dengan kerapatan = 441,57 km2/stasiun dankesalahan 5% diperoleh jumlah stasiun hujan sebanyak (n) = 55 dengan kerapatan = 120,428 km2/stasiu

    PEMANFAATAN DATA TROPICAL RAINFALL MEASURING MISSION PADA STASIUN HUJAN DI WILAYAH SUNGAI BENANAIN

    Get PDF
    Wilayah Sungai Benanain merupakan salah satu wilayah sungai yang berada di Pulau Timor. Sumber air yang berada pada wilayah sungai ini memiliki kontribusi yang sangat besar dalam pemanfaatannya bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data curah hujan dari TRMM dan pos hujan yang dapat dipakai pada analisis hidrologi. Analisis ini dilakukan pada 26 data pos hujan yang dikunci oleh grid TRMM dengan resolusi 0,25° x 0,25°. Dalam setiap grid TRMM terdapat minimal 1 data pos hujan sehingga berdasarkan persebarannya pada penelitian ini terdapat 11 grid TRMM. Hasil yang diperoleh adalah nilai koefisien korelasi pada basis hujan bulanan sebesar 0,1143 – 0,8760. Nilai RMSE pada basis hujan bulanan sebesar 34,59 – 1102,86. Nilai error pada basis hujan harian maksimum tahunan (HHMT) sebesar 0,0610 – 1,3647. Nilai error pada basis hujan harian sebesar 0,0029 – 0,0463. Data curah hujan yang lolos uji karakteristik hujan rencana ialah data yang memiliki nilai R100/R2 antara 1,5–3,4 serta grafik lengkung faktor pertumbuhannya memiliki trend yang relatif sama dengan data hujan lainnya. Data satelit yang lolos uji karakteristik hujan rencana ialah yakni TRMM I, II, III, IV, V, VIII, IX, X dan XI. Pos hujan yang lolos uji karakteristik hujan rencana yakni Kaubele, Haliwen, Baurasi, Lahurus, Oekoni, Manufui, Uaba’u, Noemuti, Kesetnana, dan Oinlasi
    • …
    corecore