33 research outputs found
SISTEM PENGENDALIAN KONDISI LINGKUNGAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
Banyak jenis tanaman memerlukan kondisi lingkungan tertentu agar dapat tumbuh secara optimal, namun kondisi lingkungan tempat penanaman sering kali tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang dibutuhkannya. Untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, biasanya diperlukan rumah kaca. Rumah kaca adalah bangunan yang berfungsi untuk memanipulasi kondisi lingkungan di dalamnya. Di Indonesia, pengaturan lingkungan rumah kaca kebanyakan masih dilakukan secara manual, sehingga ketergantungan pada manusia tinggi. Sistem pengaturan rumah kaca yang dirancang menggunakan mikrokontroler ATMega16 sebagai unit pemroses yang mengolah informasi waktu dari Real Time Clock DS1302 dan hasil pengukuran sensor suhu LM35 serta sensor suhu dan kelembapan SHT11. Data yang telah diolah tersebut digunakan mikrokontroler untuk mengendalikan suhu, kelembapan udara, dan penyiraman pada rumah kaca dengan mengatur kerja dari pemanas, kipas pendingin, humidifier, kipas sirkulasi, dan pompa penyiram. Hasil pengujian menunjukkan sensor suhu LM35 memiliki persentase kesalahan antara 0,14% - 0,67%, serta sensor SHT11 memiliki persentase kesalahan sebesar 0,36% untuk pengukuran suhu dan 3,11% untuk pengukuran kelembapan udara. Sistem pengaturan rumah kaca ini dapat berjalan dengan baik sesuai rancangan.
Many types of plants require a certain environment in order to grow optimally, but the environmental condition of cultivation is often incompatible with the required environmental conditions. To create the environment according to the needs of plant, usually required greenhouses. Greenhouse is a structure that serves to manipulate the environmental condition in it. In Indonesia, most of the greenhouse environment settings are still done manually, so that the dependence on human is still high. Greenhouse control system that is designed uses microcontroller ATMega16 as its processing unit which processes time information from DS1302 Real Time Clock and measurements from LM35 temperature sensor and SHT11 temperature and humidity sensor. Data that have been processed by microcontroller is used to control temperature, humidity, and watering of the greenhouse by regulating the work of the heater, cooling fan, humidifier, exhaust fan, and watering pump. The test results show that LM35 temperature sensor has error percentage between 0.14% - 0.67%, and SHT11 sensor has error percentage 0.36% for temperature measurements and 3.11% for humidity measurement. This greenhouse control system can work well according to the design.
 
A DESCRIPTIVE STUDY OF LECTURER’S CODE MIXING USED IN SPEAKING CLASS AT SECOND SEMESTER STUDENTS OF ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT IN IAIN SURAKARTA AT ACADEMIC YEAR 2016/2017
Linda Eka Wijayanti. 2017. A Descriptive Study of Lecturer’ Code Mixing Used
in Speaking Class at Second Semester Students of English Education Department
in IAIN Surakarta at Academic Year 2016/2017. English Education Department.
Islamic Education and Teacher Training Faculty. The State Islamic Institute of
Surakarta.
Advisor : Kurniawan, S.S, M.Hum.
Keywords : Sociolinguistics, Biligualism, Code Mixing, Speaking
The aims of this research are (1) to describe the types of lecturer’s code
mixing used in speaking class at second semester students of English Education
Department in IAIN Surakarta at Academic Year 2016/2017, (2) to describe the
factors causing lecturer’s code mixing used in speaking class class at second
semester students of English Education Department in IAIN Surakarta at
Academic Year 2016/2017.
In conducting this research, the reseacher used descriptive qualitative
research as the method. The subject of the research was English lecturer at second
semester students of IAIN Surakarta. The object of the research was the lecturer’s
utterances during teaching learning process. The reseacher collected the data using
observation and interview. The data were the lecturer’s utterances that involve
code mixing. This research used triangulation as the technique of validity inquiry
to get an appropriate data in order the result of this study is valid.
This research findings showed that lecturer performed the type of code
mixing proposed by Muysken’s theory, they are insertion, alternation, and
congruent lexicalization. From the result finding, the researcher found 143 data of
code mixing. The highest types of code mixing used by the lecturer is insertion. It
was 79 data or about 55.2%. Meanwhile, the fewest types of code mixing is
congruent lexicalization. It was 10 data or about 7%. Besides the types of code
mixing, the researcher also found the factors causing lecturer’s code mixing in
speaking class. There are four factors of this research including: (1) for ease of
expression, (2) for translation of new and unfamiliar words and expressions, (3)
repetitive function, and (4) socializing function. The dominant of code mixing’s
factor is for ease of expression. It means that the lecturer performed code mixing
without change the meaning into another language in order to make the meaning
of word more easier to be understand for the student
Klasifikasi Gender Berdasarkan Gambar Menggunakan Metode Deep Learning Pada MATLAB
In the present era, machine intelligence, also known as Artificial Intelligence (AI), is demanded not only to execute specific commands but also to recognize, analyze, or even make decisions, thereby providing desired outputs. By harnessing the power of AI, it is anticipated that desired outcomes will be more accurate and goal achievement will be optimized, minimizing losses. With the capabilities of AI in mind, a research study has been conducted on AI's ability to analyze and make decisions based on specific data. In this study, data in the form of images of men and women were utilized. The objective of this research is to analyze the ability of AI, particularly in gender classification. The method employed in designing this system is Deep Learning, with GoogLeNet as the Convolutional Neural Network utilized. In testing, the data accuracy ranged from 61.8% to 100% for the system without training algorithm options and from 97.5% to 100% for the system with training algorithm options. Testing was also carried out on a smaller set of training data and grayscale images, yielding lower accuracy ranges. From this research, it can be concluded that the quantity of training data, image preprocessing, and training algorithm options are crucial indicators for enhancing prediction accuracy.Pada masa ini, kecerdasan mesin yang disebut sebagai Artificial Intelligence (AI) dituntut untuk tidak hanya melakukan perintah tertentu, tetapi juga mampu untuk mengenal, menganalisis, atau bahkan mengambil keputusan sehingga mampu memberikan keluaran yang diinginkan. Dengan menggunakan AI, diharapkan hasil yang diinginkan menjadi lebih akurat dan mampu mencapai tujuan dengan meminimalkan kerugian. Berlatar dari kemampuan AI tersebut, maka dilakukannya suatu penelitian mengenai kemampuan AI yang dapat menganalisis dan mengambil keputusan berdasarkan data-data tertentu. Pada penelitian ini, digunakan data berupa gambar pria dan wanita. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis kemampuan AI khususnya dalam hal mengelompokkan gender. Metode yang digunakan adalah Deep Learning dengan GoogLeNet sebagai Convolutional Neural Network yang digunakan. Untuk hasil pengujian, akurasinya mulai dari 61,8-100% untuk sistem tanpa training algorithm options dan 97,5-100% untuk sistem dengan training algorithm options. Pengujian juga dilakukan terhadap data training yang lebih sedikit dan juga gambar abu-abu dengan hasil rentang akurasi yang lebih rendah. Dari penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah data training, preprocessing image, dan training algorithm options merupakan indikator yang penting untuk meningkatkan keakuratan prediksi
Efektivitas Pelayanan Transfusi Darah dan Implikasinya Terhadap Pertanggungjawaban Hukum Dokter Atas Penggunaan Produk Darah (Studi di RSUD Banyumas)
Penyelenggaraan donor darah dan pengelolaan darah dilakukan oleh Unit Transfusi Darah (UTD) sesuai dengan Undang-Undang nomor 17 tahun 2023 Pasal 114 tentang kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 91 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelayanan transfusi darah, salah satunya adalah pemberian transfusi darah pada pasien dengan penggunaan darah yang rasional. Transfusi darah harus dilakukan atas dasar indikasi, pemilihan jenis dan volume darah atau komponen darah yang dibutuhkan, serta waktu pemberian transfusi yang tepat. Dokter dalam menjalankan tugas profesionalnya terikat oleh norma etika, norma hukum dan norma disiplin kedokteran, yang bila ditegakkan akan menjamin mutu pelayanan.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis efektivitas pelayanan transfusi darah dan menganalisis implikasi pertanggungjawaban hukum dokter atas penggunaan produk darah di RSUD Banyumas. Metode penyajian data disajikan berupa teks narasi dan tabel matrik. Informan yang digunakan pada penelitian ini adalah direktur RSUD Banyumas, ketua komite medik, ketua komite etik dan hukum Rumah Sakit, dokter klinisi pengguna produk darah di RSUD Banyumas dan koordinator Unit Tranfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan transfusi darah di RSUD Banyumas sudah efektif dengan tersedianya sumber daya manusia yang sesuai dengan kualifikasi, adanya standar operasional prosedur dan kebijakan direktur untuk alur kegiatan pelayanan di UTDRS serta terpenuhinya sarana prasarana yang dibutuhkan sesuai dengan permenkes no 91 tahun 2015 tentang standar pelayanan transfusi darah. Namun pada indikator mutu di dalam Standar Pelayanan Minimal, terpenuhinya kebutuhan darah untuk transfusi belum tercapai 100%, dan pelaksanaan SOP pemesanan darah masih belum efektif. Dokter bertanggung jawab baik secara pidana, perdata dan administrasi terhadap efek dari pemberian transfusi darah, oleh sebab itu dokter dalam melakukan tindakannya harus sesuai dengan perjanjian antara dokter dan pasien, sesuai dengan standar profesi, sesuai dengan standar operasional prosedur, dan tidak melawan hukum
The use of Instagram as a learning medium to improve students’ writing a recount text at the first year students of SMKN 1 Pakuan Ratu
The objectives of this research were to find out: 1) whether there was any significant improvement on students’ writing achievement after being taught using Instagram as a learning medium, and 2) which aspect improved the most after using Instagram as a learning medium. This research was quantitative research with one group pre-test and post-test design. The subjects of the research were 32 students at the first grade of SMKN 1 Pakuan Ratu. The writing test was administered as the instrument of the research. The data were analyzed statistically by using Paired Sample T-test. The result of the research showed that the mean score of post-test (69.5) was higher than the pre-test (58.9) with the gain was 10.6. The result of t-value (8.660) is higher than t-table (2.040) and the value of two-tailed significance is 0.00 0.05. It showed that the hypothesis was accepted and there was a significant improvement on students’ writing achievement of recount text after the implementation of Instagram and the aspect of writing that improved the most after the implementation of Instagram was content. Overall, regarding to the results above, it can be stated that Instagram as a learning medium is effective to improve students’ writing skill in writing recount text. Keywords: Instagram, peer correction, teaching writing, high school
STRATEGI PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA UNTUK MENGEMBANGKAN EKONOMI MASYARAKAT DI DESA NGABAR KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO
Dalam Undang-Undang No.6 tahun 2014 tentang Desa bahwa Badan Usaha Milik Desa dibentuk oleh Pemerintah Desa untuk mendayagunakan segala potensi ekonomi, kelembagaan perekonomian, serta potensi sumber daya manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pengelolaan BUMDes untuk Mengembangkan Ekonomi Masyarakat di Desa Ngabar Kecamatan Siman. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fungsi manajemen (pengelolaan) yang dikemukakan oleh (A.Naway, 2016) bahwa dalam sebuah fungsi manajemen terdapat tahapan-tahapan yaitu perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik deskriptif. Informan dari penelitian ini berjumlah 7 orang dimana lokasi penelitian ini di lakukan di Desa Ngabar Kecamatan Siman. Data yang diperoleh melalui tahap wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan cara penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Dalam penelitian ini diperoleh hasil BUMDes ARUM DALU Desa Ngabar dalam pengelolaannya dilakukan secara bertahap masing-masing unit bidang usaha memiliki perencanaan masing-masing, pengorganisasian BUMDes ARUM DALU telah diatur dalam AD/ART. Pelaksanaan BUMDes ini berjalan dengan baik dengan diadakan rapat setiap setahun sekali. Evaluasi dalam pengelolaan BUMDes dilakukan setiap bulan untuk mengetahui perkembangan usaha.
Kesimpulan dari penelitiaan ini adalah strategi pengelolaan BUMDes disini sudah cukup baik serta dapat menciptakan peluang usaha bagi masyarakat. Dan masyarakat turut serta berpartisipasi dalam pengelolaan BUMDes. Kendala yang dihadapi BUMDesa saat ini yaitu permodalan karena dengan banyaknya unit usaha yang berjalan dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
Kata Kunci : Strategi, Pengelolaan, BUMDe
SISTEM PENGENDALIAN KONDISI LINGKUNGAN TANAMAN PADA RUMAH KACA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
Banyak jenis tanaman memerlukan kondisi lingkungan tertentu agar dapat tumbuh secara optimal, namun kondisi lingkungan tempat penanaman sering kali tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang dibutuhkannya. Untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, biasanya diperlukan rumah kaca. Rumah kaca adalah bangunan yang berfungsi untuk memanipulasi kondisi lingkungan di dalamnya. Di Indonesia, pengaturan lingkungan rumah kaca kebanyakan masih dilakukan secara manual, sehingga ketergantungan pada manusia tinggi. Sistem pengaturan rumah kaca yang dirancang menggunakan mikrokontroler ATMega16 sebagai unit pemroses yang mengolah informasi waktu dari Real Time Clock DS1302 dan hasil pengukuran sensor suhu LM35 serta sensor suhu dan kelembapan SHT11. Data yang telah diolah tersebut digunakan mikrokontroler untuk mengendalikan suhu, kelembapan udara, dan penyiraman pada rumah kaca dengan mengatur kerja dari pemanas, kipas pendingin, humidifier, kipas sirkulasi, dan pompa penyiram. Hasil pengujian menunjukkan sensor suhu LM35 memiliki persentase kesalahan antara 0,14% - 0,67%, serta sensor SHT11 memiliki persentase kesalahan sebesar 0,36% untuk pengukuran suhu dan 3,11% untuk pengukuran kelembapan udara. Sistem pengaturan rumah kaca ini dapat berjalan dengan baik sesuai rancangan.
Many types of plants require a certain environment in order to grow optimally, but the environmental condition of cultivation is often incompatible with the required environmental conditions. To create the environment according to the needs of plant, usually required greenhouses. Greenhouse is a structure that serves to manipulate the environmental condition in it. In Indonesia, most of the greenhouse environment settings are still done manually, so that the dependence on human is still high. Greenhouse control system that is designed uses microcontroller ATMega16 as its processing unit which processes time information from DS1302 Real Time Clock and measurements from LM35 temperature sensor and SHT11 temperature and humidity sensor. Data that have been processed by microcontroller is used to control temperature, humidity, and watering of the greenhouse by regulating the work of the heater, cooling fan, humidifier, exhaust fan, and watering pump. The test results show that LM35 temperature sensor has error percentage between 0.14% - 0.67%, and SHT11 sensor has error percentage 0.36% for temperature measurements and 3.11% for humidity measurement. This greenhouse control system can work well according to the design.
 
PENGGUNAAN HUMAN MACHINE INTERFACE UNTUK SIMULASI PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
Technological developments have brought changes in the industry, the process that was originallydone by humans has turned to the automation system. In this paper the application of the automationsystem is carried out on the processing of palm oil. The system is made in the form of a simulation ofan automation system using the Programmable Logic Controller (PLC) and Human MachineInterface (HMI). Automation of palm oil processing using PLC with the help of Unity Pro XLsoftware, monitoring processes using HMI with the help of Vijeo Designer Basic software, and analoginput simulated using a potentiometer. PLC receives and processes data from both analog inputs andfrom HMI. The process of cooking and extracting palm oil carried out by the PLC is displayed on theHMI. From the test results, it is known that the PLC can communicate with HMI and HMI can displaythe processes that occur in palm oil processing.Perkembangan teknologi telah membawa perubahan dalam industri, proses yang semula dikerjakanoleh manusia telah beralih ke sistem otomasi. Dalam makalah ini penerapan sistem otomasidilakukan terhadap proses pengolahan minyak kelapa sawit. Sistem dibuat dalam bentuk simulasisistem otomasi menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) dan Human Machine Interface(HMI). Otomasi proses pengolahan kelapa sawit menggunakan PLC dengan bantuan perangkatlunak Unity Pro XL, pemantauan proses menggunakan HMI dengan bantuan perangkat lunak VijeoDesigner Basic, dan input analog disimulasikan menggunakan potensiometer. PLC menerima danmengolah data baik dari input analog maupun dari HMI. Proses pemasakan dan pengekstrakanminyak kelapa sawit yang dilakukan oleh PLC ditampilkan pada HMI. Dari hasil pengujian,diketahui bahwa PLC dapat berkomunikasi dengan HMI dan HMI dapat menampilkan proses yangterjadi pada pengolahan minyak kelapa sawit
Keragaman Kultivar Lokal Ubi Jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam) di Kabupaten Kutai Timur-Kalimantan Timur, Indonesia
 AbstrakUbi jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam) merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki banyak manfaat di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Kabupaten Kutai Timur. Informasi tentang keragaman morfologi kultivar lokal ubi jalar diperlukan untuk pemuliaan tanaman ke depannya. Penelitian dilakukan pada Maret-Juli 2021 untuk mengetahui keragaman dan hubungan kekerabatan kultivar lokal ubi jalar berdasarkan karakter morfologi. Kultivar lokal ubi jalar diambil secara purposive sampling melalui metode jelajah di 11 kecamatan, Kabupaten Kutai Timur. Karakterisasi morfologi menggunakan 32 karakter berdasarkan panduan International Board for Plant Genetic Resource (IBPGR). Analisis klaster untuk melihat hubungan kekerabatan antar kultivar menggunakan software MVSP versi 3.1. Hasil penelitian menunjukkan terdapat keragaman kultivar lokal ubi jalar yang ada di Kutai Timur berdasarkan karakter daun (bentuk, tipe cuping), umbi (bentuk, warna daging), bunga (bentuk dan warna). Hasil analisis klaster membentuk dua kelompok besar dari 23 aksesi kultivar lokal ubi jalar yang ditemukan dengan koefisien 9,671. Kelompok A dengan satu anggota, yaitu kultivar lokal 9 (Gei Meng Hom) yang terpisah dari kultivar lokal lainnya berdasarkan karakter umbi. Kultivar ini dibudidayakan oleh masyarakat asli Kalimantan (suku Dayak Wehea). Kelompok B terdiri dari 22 aksesi kultivar lokal yang dapat dikelompokkan berdasarkan karakter daun.AbstractSweet potato (Ipomoea batatas (L.) Lam) is a food crop that has many benefits in several regions in Indonesia, including East Kutai Regency. Information about the morphological diversity of local sweet potato cultivars is needed for future plant breeding. The research was conducted from March-July 2021 with the aim of determining the diversity and relationships of local sweet potato cultivars based on morphological characters. The collection of local sweet potato cultivars was carried out using purposive sampling using the roaming method in 11 sub-districts, East Kutai Regency. Morphological characterization uses 32 characters based on the International Board for Plant Genetic Resources (IBPGR) guidelines. Cluster analysis to see the kinship relationships formed between local sweet potato cultivars using MVSP software version 3.1. The results of the research show the diversity of local sweet potato cultivars in East Kutai based on leaf characters (shape, lobe type), tubers (shape, flesh color), flowers (shape and color), as well as forming two large groups based on the results of cluster analysis on 23 accessions which was found with a coefficient of 9.671. Group A with one member, namely local cultivar 9 (Gei Meng Hom) which is separated from other local cultivars based on tuber characteristics and is a local cultivar of sweet potato cultivated by the indigenous people of Kalimantan (Wehea Dayak tribe). Group B consists of 22 local cultivar accessions resulting from community cultivation which can be grouped based on leaf characteristics.