41 research outputs found

    Communication of Critical Consciousness in Peasant Movement

    Full text link
    Development discourse at grassroots level gave birth to farmers’movement as a counterhegemonic response to the dominant state development. Critical awareness of communication processes plays a major role in sensitizing the farmers on forms of oppression and transforming them into a practical movement. The use of the concept of consciousness raising in the form of channels of communication, forms of communication, and various techniques of awareness can affect awareness, motivation and identity transformation of the participants. This article aims to understand the communication processes generating awareness of the peasant movement in addressing growing issues and their relationships with participation in a collective action. Method of research used is qualitative approach with the case subjects involving 4 groups of farmers SPPQT basis (Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah). The results show that participation in collective action is influenced by the communication process of critical awareness generated by SPPQT through the use of various communication channels both at base level and at the level of public. Critical awareness of communication carried out by SPPQT spawned a variety of critical awareness of participants because participants make different meanings of reality, and instrumental motivation is always inherent in any collective action

    Land Suitability for Developing Soybean Crops in Bumi Nabung and Rumbia Districts, Central Lampung

    Full text link
    Bumi Nabung district consists of 6 villages with a total area of 7,810 ha which are divided into 251 ha of rain fed rice lands, 4,908 ha of dry land, 1,317 ha of lowland, 1,158 ha of yards and 176 ha of others. Rumbia district consists of 14 villages which has a total area of 22,696 ha of land consisting of 2,728 ha of yards, 17,358 ha of dry land, 326 rainfed paddy field, 839 ha of swamp land, 1,470 ha of lowland and 4,232 ha of others. Bumi Nabung and Rumbia districts have a low soil fertility potential that is reflected by the lowof soil pH, CEC, total N, available P, and high level of exchangeable Al and Al saturation. The results assessment based on the physical and chemical characteristics showed that Bumi Nabung district have 5 villages on suitable class S-2 (North Bumi Nabung, East Bumi Nabung, Bumi Nabung Ilir, South Bumi Nabung, and Sri Kencono) and one village New Bumi Nabung has less suitable class S-3. In the Rumbia District, there were 14 villages belonged to suitable class (S-2), namely Reno Basuki, Rekso Binangun, Teluk Dalam Ilir, Rukti Basuki, Restu Baru, Restu Buana, Bina Karya Buana, Bina Karya Putra, Bina Karya Jaya, Bina Karya Utama, Bina Karya Sakti, Joharan, Rantau Jaya Ilir and Rantau Jaya Baru. Bumi Nabung and Rumbia districts have the potential fertility and land suitability for extensification and development of soybean crops. The main technology components to support this program are the use of ameliorant (dolomite and zeolite), the application of organic fertilizers (manure and compost) and inorganic fertilizers (NPK)

    MITIGASI BENCANA TSUNAMI DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

    Get PDF
    Kabupaten Bolaang Mongondow Timur merupakan salah satu Kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Utara, secara struktur ruang berada di wilayah pesisir, dan berbatasan langsng dengan Laut Maluku yang intesitas gempa tektoniknya cenderung tinggi, sehingga bencana tsunami sangat mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan daerah rawan tsunami dan merencanakan mitigasi bencana di wilayah pesisir kab.Boltim. Tahap penanganan bencana sejatinya harus melihat bagaimana tingkat keterpaparan dan kerugian dari bencana tsunami atau analisis terhadap risiko sebuah bencana. Tingkat risiko bencana melihat indeks bahaya, kerentanan suatu bencana, untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat risiko tsunami. Untuk mengidentifikasi risiko bencana, menggunakan Peraturan Kebijakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 2 Tahun 2012 Pedoman Umum Penilaian Risiko Bencana. Hasil dari tingkat risiko yang ada selanjutnya akan menjadi rekomendasi untuk pengurangan bencana tsunami baik secara struktural maupun non struktural, Kata Kunci : Mitigasi Bencana, Tsunami, Kawasan Pesisi

    Uji Hidrodinamika Desain Dermaga Apung Modular sebagai Teknologi Alternatif dalam Membangun Dermaga Perintis di Indonesia Bagian Timur

    Full text link
    Dermaga merupakan prasarana transportasi laut yang sangat vital, akan tetapi kondisi dermaga-dermaga di daerah perintis kebanyakan kurang layak dan dibangun dengan kondisi yang sangat terbatas karena keterbatasan dana pembangunan dari daerah tersebut. Daerah dengan kondisi alam yang tergolong ekstrim dimana sering terjadi gempa bumi, memiliki perbedaan pasang surut yang tinggi serta kondisi dasar perairan yang berlumpur mengakibatkan pembangunan dan pengembangan dermaga konvensional dengan konstruksikayu ataupun beton tidak menguntungkan. Hal ini menyebabkan kebutuhan akan suatu konsep desain dermaga terapung modular, terutama untuk daerah perintis dan wisata sebagai salah satu teknologi alternatif yang memiliki beberapa kelebihan dari teknologi konvensional dermaga beton yang ada. Sebagai sebuah media, dermaga terapung akan menerima pembebanan dari tumpukan barang dan penumpang serta fasilitas yang ada diatasnya yang menekan konstruksi ke bawah, sementara dari arah berlawanan konstruksimengalami pembebanan berupa gaya gelombang, arus dan tumbukan kapal yang diterima oleh struktur teraung dan juga didistribusikan ke tiang pancang yang mengikat struktur terapung. Efek efek tersebut akan menjadi fokus dari riset ini dimana karakteristik hidrostatik akan dianalisa terlebih dahulu untuk mendapatkan ukuran utama struktur dermaga terapung yang akan didesain

    Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Penggunaan Kereta Api Fajar Utama Semarang Relasi Semarang – Jakarta

    Full text link
    Price will be considered a person before buying anything. Especially in service's field, quality of service will be an additional consideration for a person berfore determining a choice of services. PT Kereta Api Indonesia (persero) will certainly pay attention to these two aspects in order to be a leader of mass land transport and become people's choice while many private vehicles increasingly then causing traffic jams on the road. The purpose of this study to determine the effect of price anda quality service to the USAge-decision of Fajar Utama Semarang train. This research method is an Explanatory with data collection through interviews, questionnaires anda literature study. Accidental and purposive samplings technique is used with a sample of 100 people. Anlysis technique used was qualitative and quantitative using validity, reliability test, correlation coefficient, simple and multiple regression analysis, the coefficient determination, cross-tab, and significance test (t test and F test).Conclusion the study shows the price and service quality simultaneously influence the USAge-decision of the passenger. This proved by the corellation coefficient score at 55,7% which in the strong category. Even so the determination coefficient score only at 31%. A good idea to PT Kereta Api Indonesia (persero) should pay attention to the price comparison with competitors. If the quality are not spesifically different, it will greatly affect consumer purchasing decisions. The company also should improve the service quality in order to improve passenger comfort on the trip

    BUKU REFERENSI, "DINAMIKA HUKUM NEGARA".

    Get PDF
    Buku yang berada di tangan saudara pembaca yang budiman sekarang adalah karya bersama dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jaya Jakarta. Buku ini ditulis dengan tujuan untuk menambah literatur yang memperbincangkan diskursus Negara Hukum secara khusus dengan panjang lebar. Bahan kepustakaan hukum yang memperbincangkan diskursus Negara Hukum dalam bahasa Indonesia dirasakan sangat jarang dan kurang. Padahal, asas negara hukum adalah salah satu fondasi sistem tata hukum, sistem ketatanegaraan, sistem konstitusi dan sistem politik Negara Republik Indonesia sebagai spesies negara hukum kesejahteraan demokratis seperti tertulis dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-undang Dasar 1945 amendemen ketiga yang menyebutkan "negara Indonesia adalah negara hukum". Sudah barang tentu, kondisi demikian adalah bukan kondisi ideal yang diharapkan. Secara ideal, buku yang mengulas dan memperbincangkan asas negara hukum harus melimpah supaya semakin banyak para penstudi hukum dan kenegaraan dapat mengetahui karakteristik spesies Negara Hukum Indonesia yang berbeda dengan genus negara hukum atau spesies negara hukum yang berlaku di negara yang lain. Pengetahuan yang luas mengenai karakteristik Asas Negara Hukum Indonesia diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan hukum nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang masih merupakan cita-cita sampai dengan sekarang. Salah satu fondasi hukum (asas hukum) pengembangan hukum nasional tersebut adalah asas negara hukum Indonesia. Buku ini diharapkan dapat memenuhi maksud sepert dikemukakan di atas. Namun, sebagai karya manusia, buku ini tidak luput dari kelemahan. Untuk segala kritik dan saran diterima dengan tangan terbuka. Tiada gading yang tak retak, demikian kata pepatah. Jakarta, November 201
    corecore