13 research outputs found

    Indeks Keluarga Sehat Wilayah Pengalaman Belajar Lapangan Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

    Get PDF
    Health is an investment in the economic development of a nation and as the efforts to reduce poverty. Indonesia's health development efforts are carried out by all components of the nation with the aim of fostering awareness, desire and ability to live a healthy life for everyone, in order to realize the highest degree of health. To achieve the development priorities in the health sector for 2015-2019, the Healthy Indonesia Program will be implemented by empowering all potentials and assets owned by the Indonesian nation, both from the central, provincial, district/city governments, and the community. Health development efforts begin with the smallest unit, namely the family. This study aimed to determine the achievement of the healthy family index in the Learning Experience area of the Public Health Study Program at UIN Alauddin Makassar. This research was an observational study with descriptive analysis. The research population was all families who live in Limapoccoe Village, Cenrana District, Maros Regency. The samples were 232 households in Mappasaile hamlet and 118 in Kaluku hamlet. The results showed that the healthy family index in Mappasaile Hamlet was 0.219 (unhealthy family) and Kaluku Hamlet was 0.169 (unhealthy family), thus the healthy family index in Limapoccoe Village was 0.202 (unhealthy family). The government is suggested to make policies for supporting the implementation of the 12 indicators of healthy families such as recipients of cash assistance not having family members who smoke, and more intensive officers going into the field to educate the public to implement the 12 indicators of healthy families.   Keywords: healthy family index, health, learning service areaKesehatan merupakan investasi pembangunan ekonomi suatu bangsa dan sangat penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Upaya pembangunan kesehatan Indonesia dilakukan oleh semua komponen bangsa dengan tujuan untuk memupuk kesadaran, keinginan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam upaya pencapaian prioritas pembangunan dalam bidang kesehatan tahun 2015-2019, Program menuju Indonesia Sehat, pelaksanaannya dengan memberdayakan segala potensi dan aset yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat. Upaya pembangunan kesehatan diawali dari unit paling kecil yaitu keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui capaian indeks keluarga sehat pada wilayah Pengalaman Belajar Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan analisis deskriptif. Populasi penelitian yaitu semua kepala keluarga (KK) yang menetap di Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros. Dengan sampel sebanyak 232 KK di Dusun Mappasaile dan 118 di dusun Kaluku. Hasil penelitian menunjukkan Capaian indeks keluarga sehat di dusun Mappasaile yaitu sebesar 0,219 (keluarga tidak sehat) dan Dusun Kaluku  sebesar 0,169 (keluarga tidak sehat), sehingga IKS di Desa Limapoccoe sebesar 0,202 (keluarga tidak sehat). Diharapkan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan dalam mendukung terlaksananya 12 indikator keluarga sehat seperti penerima bantuan tunai tidak boleh ada anggota keluarganya yang merokok, dan petugas lebih intensif turun ke lapangan mengedukasi masyarakat untuk menerapkan 12 indikator keluarga sehat. Kata kunci : indeks keluarga sehat; kesehatan, wilayah pengalaman belaja

    Pendampingan pengolahan limbah ternak menjadi kompos sebagai media tanam jahe

    Get PDF
    Di Indonesia, pekerjaan masyarakat selain sebagai petani, banyak juga yang berprofesi sebagai peternak sehingga kotoran ternak menjadi permasalahan kesehatan dan lingkungan. Adanya limbah ternak yang berceceran dijalanan dan beberapa tempat umum memungkinkan menjadi tempat berkembangnya berbagai agen penyakit dan mencemari lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak dan petani mengenai pemanfaatan limbah ternak menjadi kompos sebagai media tanam jahe, sehingga limbah ternak tidak lagi dibuang begitu saja yang berpotensi menjadi sumber penyakit atau berkembangbiaknya agen penyakit dan mencemari lingkungan. Adapun sasaran dari kegiatan ini ditujukan peternak dan petani di Dusun Kaluku Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana, Kab. Maros. Hasil pengabdian menunjukkan terdapat 23 orang (88%) yang berpengetahuan baik dan hanya 3 responden (12%) yang berpengetahuan cukup dan terdapat 20 orang yang mampu mempraktikkan pengolahan limbah ternak dengan baik dan benar dan 5 orang mempraktekkan dengan cukup baik. Evaluasi ini  merekomendasikan perlunya kerja sama dalam berbagai hal antara pemerintahan setempat dengan masyarakat agar dapat menyelesaikan permasalahan kesehatan masyarakat yang terjadi

    Kepemilikan Jamban di Dusun Tandotana Desa Laguruda Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar

    Get PDF
    Derajat Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sehat dian-taranya kepemilikan jamban keluarga. Jamban sebagai tempat untuk membuang tinja atau kotoran manusia sehingga tidak menjadi penyebab penularan penyakit dan mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan dan ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban di Dusun Tandotana Desa Laguruda Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 103 KK dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 KK yang ditarik dengan menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan (P=0,629) dan ketersediaan air bersih (P=0,241) dengan kepemilikan jamban. Di-harapkan pemerintah setempat untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada masyarakat da-lam mewujudkan lingkungan yang sehat. Keywords: Jamban, tingkat pendapatan, ketersediaan air bersihDerajat Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang sehat dian-taranya kepemilikan jamban keluarga. Jamban sebagai tempat untuk membuang tinja atau kotoran manusia sehingga tidak menjadi penyebab penularan penyakit dan mencemari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan dan ketersediaan air bersih dengan kepemilikan jamban di Dusun Tandotana Desa Laguruda Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 103 KK dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 KK yang ditarik dengan menggunakan accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan (P=0,629) dan ketersediaan air bersih (P=0,241) dengan kepemilikan jamban. Di-harapkan pemerintah setempat untuk memberikan perhatian dan dukungan kepada masyarakat da-lam mewujudkan lingkungan yang sehat. Keywords: Jamban, tingkat pendapatan, ketersediaan air bersi

    Sumber dan Kondisi Fisik Air Bersih dengan Kejadian Diare di wilayah Kerja Puskesmas X Kabupaten Pinrang

    Get PDF
    Diarrheal disease is a major public health problem, especially in Indonesia. There are several factors related to the incidence of diarrhea, which are an inadequate supply of clean water, water contaminated by feces, lack of sanitary facilities, unhygienic disposal of feces, personal hygiene and poor environment, and improper food preparation and storage. The purpose of this study was to determine the relationship between sources and physical conditions of clean water with the incidence of diarrhea in Puskesmas X, Pinrang Regency. This research was an analytic observational study with a Cross-Sectional Study approach. The sample were 133 households carried out by a simple random sampling technique. Data were collected by interviews and observations. The results showed that there was no relationship between clean water sources (p = 0.882) and physical conditions (p = 0.980) and the incidence of diarrhea in Puskesmas X. The community needs to pay attention to spacing, improve the condition of facilities and place dug wells that meet the requirements and provide counseling on the importance of maintaining the quality of clean water sources.Key Words: Clean Water Source, Physical Condition of Water, Diarrhe

    Keracunan Pestisida Pada Petani Bawang Merah di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang

    Get PDF
    Peningkatan hasil pertanian dan perkebunan dalam rangka memenuhi permintaan pasar, maka petani melakukan program berupa budi daya tanaman dengan cara pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pemupukan yang tepat, perbaikan bercocok tanam serta sistem pengendalian atau pemberantasan hama terpacu dengan menggunakan pestisida. Petani sebagai pengguna pestisida mempunyai risiko tinggi terpapar pestisida yang mengakibatkan cacat tubuh dan kematian dan hasil peneliti menunjukkan tingginya angka kejadian keracunan di sebabkan oleh pestisida antara 20–50%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui factor yang berhuungan dengan kejadian keracunan pestisida pada petani bawang merah di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel sebanyak 157 orang dengan tehnik pengambilan secara Exhautice Sampling. Penelitian dilakukan di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang. Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), penggunaan APD (p=0,000) dan Higiene Perorangan (p=0,000) dengan gejala keracunan pada petani bawang di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang. Diharapkan kepada petani bawang di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu agar lebih meningkatkan pengetahuan, menjaga dan meningkatkan derajat kesehatannya, mengingat karena petani bawang tidak terlepas dari penggunaan pestisida sehingga ancaman keracunan akan semakin besar, maka sebaiknya mulai dini gunakan pestisida secara benar dan aman sehingga terhindar dari keracunan akibat pestisida   Kata Kunci: Pestisida, KeracunanPeningkatan hasil pertanian dan perkebunan dalam rangka memenuhi permintaan pasar, maka petani melakukan program berupa budi daya tanaman dengan cara pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pemupukan yang tepat, perbaikan bercocok tanam serta sistem pengendalian atau pemberantasan hama terpacu dengan menggunakan pestisida. Petani sebagai pengguna pestisida mempunyai risiko tinggi terpapar pestisida yang mengakibatkan cacat tubuh dan kematian dan hasil peneliti menunjukkan tingginya angka kejadian keracunan di sebabkan oleh pestisida antara 20–50%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui factor yang berhuungan dengan kejadian keracunan pestisida pada petani bawang merah di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Sampel sebanyak 157 orang dengan tehnik pengambilan secara Exhautice Sampling. Penelitian dilakukan di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang. Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), penggunaan APD (p=0,000) dan Higiene Perorangan (p=0,000) dengan gejala keracunan pada petani bawang di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang. Diharapkan kepada petani bawang di Desa Pasui Kecamatan Buntu Batu agar lebih meningkatkan pengetahuan, menjaga dan meningkatkan derajat kesehatannya, mengingat karena petani bawang tidak terlepas dari penggunaan pestisida sehingga ancaman keracunan akan semakin besar, maka sebaiknya mulai dini gunakan pestisida secara benar dan aman sehingga terhindar dari keracunan akibat pestisida   Kata Kunci: Pestisida, Keracuna

    Level Of Anxiety Among College Students During COVID-19 Pandemic

    Get PDF
    Background: The Coronavirus outbreak which has become a pandemic for more than a year could potentially cause health problems, including mental health. Mental health problems can occur to any group of people including the students because of the policy of learning from home using online learning technology. Mental health disorders or problems that may occur during the COVID-19 pandemic are high levels of anxiety.   Methods: It was quantitative with a cross-sectional design study. The sample was 344 respondents that were collected through purposive sampling. It was available from 1 to 12 August 2021 using Depression Anxiety Stress Scales (DASS-42) Questionnaire via a google form. The data was analyze through frequency for univariate analysis and chi-square for bivariate analysis using statistical software Results: Based on the level of anxiety, the normal level was 13.1%; mild level was 8.7%; moderate level was 21.8%; severe level was 23.8%; extremely severe was 32.6%. The majority of respondents showed an extremely severe level of anxiety with a percentage. According to bivariate analysis, gender variable has a significant correlation to anxiety level while others have not. Conclusion: It is recommended for the college to provide and develop student counseling centers in order to support the psychological condition of students

    RADIATION SAFETY MANAGEMENT SYSTEM FOR EMPLOYEES IN RADIOLOGY INSTALLATIONS dr. TADJUDDIN CHALID HOSPITAL

    Get PDF
    Background: Radiographers have duties and responsibilities related to radiation, so one must receive protection for occupational health and safety before starting work, while working or after finishing work, considering that a radiation worker's job is related to X-rays that have characteristics can cause deterministic effects (tissue damage) and genetics. Objective: This study aims to find out in-depth information about the radiation safety management system for employees at the radiology installation at dr. Tadjuddin Chalid Hospital. Method: This study uses a qualitative method. The informants of this study were the head of the room and 2 radiation protection officers, a total of 3 people. Data was collected through in-depth interviews, observation, and documentation. Results: The results showed that radiation protection staff at the radiology installation of dr. Tadjuddin Chalid Hospital has attended radiation protection training organized by BAPETEN (Nuclear Energy Supervisory Agency), has a certificate and SIB (Work Permit), Initial and periodic health checks have been carried out, Radiation protection equipment owned in radiology installations is still inadequate and 5 the apron has a leak. Conclusion: It is hoped that the hospital management needs to ensure the implementation of a radiation safety management system at the radiology installation of dr. Tadjuddin Chalid Hospital, so that radiology employees have a sense of security and can work professionally

    ACCESS TO HEALTH SERVICES BY THE COMMUNITY DURING COVID-19 PANDEMIC

    Get PDF
    Background: During the current covid-19 pandemic, public visits to health facilities such as hospitals, health centers and clinics have decreased. People are increasingly worried about visiting health facilities for fear of being infected. Objective: The purpose of this study was to measure the level of public concern about visiting health facilities during the pandemic when experiencing health problems. Method: This research is a quantitative research using an analytical approach and a cross sectional. The population in this study were all Indonesian people and the number of samples in this study was 118 people.sampling technique used was accidental sampling technique. Result: The results showed that the level of public knowledge about covid-19 showed that people with a low level of knowledge were 14 people (11.9%) and a high level of knowledge was 104 (88.1%). Respondents with the level of public concern visiting health facilities showed that their level of concern was low as many as 25 people (21.2%), moderate 40 people (33.9%) and high 53 (44.9%). There is no relationship between the level of knowledge with the level of public concern visiting health facilities with a p value 0.421. Conclusion: Public knowledge about COVID-19 is in the high category and the level of public concern for visiting health facilities during the pandemic is in the low category and there is no relationship between the level of public knowledge and the level of public concern for visiting health facilitie

    Climate Factors and Dengue Fever Occurrence in Makassar during Period of 2011–2017

    Get PDF
    Objective Dengue fever is a global burden because of high cases number. Climate factors became determinant of the mosquito's growth. This study aimed to analyze the relationship between climate factors (humidity, temperature, wind speed, rainfall) and dengue cases in Makassar during 2011–2017. Methods It was quantitative study located in Makassar. Data were analyzed by General Estimating Equation (GEE). Gee was used to showing the model of variables. This study used secondary data from Health District Office of Makassar to get Dengue Cases Data and Meteorological, Climatological, and Geophysical Agency of Makassar for monthly climate data. Results The result showed significant correlation between climate variables that have been researched which were temperature, humidity, rainfall, and wind speed to dengue fever cases. Conclusions As conclusion, the humidity had strongest correlation to dengue fever cases. It also showed positive correlation, while others showed negative correlation

    Climate Factors and Dengue Fever Occurrence in Makassar during Period of 2011-2017

    Get PDF
    Objective: Dengue fever is a global burden because of high cases number. Climate factors became determinant of the mosquito’ s growth. Mosquito as a vector is very sensitive to their environment especially climate condition which are temperature, rainfall, humidity and wind speed. The aim of this study was to analyze the correlation between climate factors (temperature, rainfall, humidity, wind speed) and dengue fever cases in Makassar 2011-2017. Methods : It was quantitative study and analyzed by using General Estimating Equation (GEE). Gee was used to know the correlation of independent and dependent variable and also showed the model of variables. This study located in Makassar by using secondary data from Health District Office of Makassar Dengue Fever Cases Data and Meteorological, Climatological, and Geophysical Agency of Makassar for climate data from January 2011 to December 2017. Results : The result showed significant correlation between climate variables that has been researched which were temperature, humidity, rainfall, and wind speed to dengue fever cases. Conclusions : As a conclusion, humidity had strongest correlation to dengue fever cases. It also showed positive correlation, while other showed negative correlation
    corecore