36 research outputs found

    EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN MENTIMUN (Cucumis Sativus LINN) DI DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

    Get PDF
    ABSTRAK            Evaluasi Kesesuaian lahan adalah suatu proses penilaian sumber daya lahan untuk tingkat kecocokan lahan untuk penggunaan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik sifat fisika dan kimia tanah, menenetukan kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk tanaman mentimun dan rekomendasi perbaikan lahan. Tahapan penelitian dimulai dari persiapan, survei pendahuluan, survei lapangan, pengambilan sampel tanah, analisis tanah dan data, serta penyajian hasil. Berdasarkan identifikasi karakteristik sifat fisika dan kimia serta hasil analisis di laboratorium pada lokasi penelitian maka didapat Jenis tanah pada lokasi penelitian berdasarkan klasifisikasi USDA Soil Taxonomy (Soil Survey Staff, 2014) didapat ada 2 Satuan Peta Tanah yaitu SPT 1 Lithic Dystrudepts dan SPT 2 Oxic Dystrudepts. Kelas kesesuaian lahan aktual pada SPT 1 dan SPT 2  adalah S3wanrna yaitu cukup sesuai dengan faktor pembatas ketersedian air, retensi hara dan hara tersedia. Setelah dilakukan perbaikan pada faktor-faktor pembatas kesesuaian lahan aktual maka didapat kesesuaian lahan potensial pada SPT 1 dan SPT 2 menjadi S2wa yaitu cukup sesuai dengan faktor pembatas kelembaban udara. Kata Kunci : Kesesuaian lahan, tanaman mentimun,karakterstik dan kualitas                                lahan

    KARAKTERISTIK KIMIA TANAH ULTISOL DI LAHAN KARET UNGGUL MASYARAKAT DI DESA RABAK KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi sifat kimia tanah ultisol dan memberikan saran pemupukan pada tiga pengelolaan lokasi karet unggul masyarakat di Desa Rabak Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. Metode penelitian dimulai dari persiapan survei, dan wawancara kepada petani yang memiliki lahan. Penelitian dilakukan di 3 lokasi yang berbeda kepemilikan. Setiap lokasi diambil 5 titik sub sampel tanah menggunakan cara (sistem diagonal) dengan kedalaman  0-30 cm dan 30-60 cm. Sampel tanah dikompositkan per masing-masing lokasi kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisis sesuai dengan parameter pengamatan, dan penyajian hasil. Hasil penelitian bahwa bahwa reaksi tanah pH pada kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm berkisar 4,26-4,61 (sangat masam sampai masam), Karbon organik tanah pada kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm berkisar 2,54-0,79 % (sedang sampai sangat rendah), Nitrogen total tanah pada kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm berkisar 0,11-034 % (sedang sampai rendah), Fospor tersedia tanah pada kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm berkisar 10,23-30,19 ppm (tinggi sampai rendah), Kalium (K)-dd tanah pada kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm berkisar 0,03-0,09 cmol (+) kg-1  (sangat rendah), Kapasitas Tukar Kation tanah pada kedalaman 0-30 cm dan  30-60 cm berkisar 10,11-5,44 cmol (+) kg-1  (rendah), Kejenuhan Basah Tanah pada kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm berkisar 9,24-17,42 % (sangat rendah), Tekstur tanah yaitu lempung liat berdebu dan lempung, dan bobot isi pada kedalaman 0-30 cm berkisar 0,93-1,08 g/cm3 (sedang).Kata Kunci: Karet Unggul, Sifat Kimia Tanah, Tanah Ultisols

    Tipologi Lahan Basah Untuk Pengembangan Tanaman Palawija (Studi Kasus Di Wilayah Pesisir Kabupaten Kubu Raya)

    Get PDF
    Marine and Coastal Area which + 28 % of total areas in Kubu Raya Distric has potentially profit areas for palawija crops, e.a: corn, soybeans, cassavas, and sweet potatoes crops. but not yet to be specified in local uniqueness land characteristics to reach more larger productivity. These research is proposed to its clustering through Spatial Analysis with GIS, Principal Component Analysis (PCA). About 3 indexes from 13 land characteristics has been clustered, (1) K, Na, Ca, Mg and Base Saturation, have positive correlation (coefficient determination = 0,92) to corn and soybean crops productivity. (2) Cation Exchange Capacity and Silt Fractions have negative correlation (coefficient determination = 0,92) to cassava productivity. And (3) Phosfor indexes have positive correlation (coefficient determination 0,91) to sweet potatoes crops productivit

    ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN BERBASIS LAHAN DI KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN KAYONG UTARA

    Get PDF
    Daya dukung lahan merupakan kapasitas atau kemampuan lahan yang berupa lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Kemampuan lahan adalah mutu lahan yang dinilai secara menyeluruh dengan pengertian merupakan suatu pengenal majemuk lahan dan nilai kemampuan lahan berbeda untuk penggunaan yang berbeda. Kaitannya dalam pemenuhan kebutuhan manusia, maka kemampuan lahan terjabarkan menjadi pengertian daya dukung lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanah lahan sawah di Kecamatan Sukadana terdapat 3 ordo tanah yaitu Inceptisol, Entisol, dan Ultisol dengan teridentifikasi kelas kemampuan lahan kelas II-s (SL 10) dengan luas 9,75 ha (0,38%), II-s,w (SL 5) dengan luas 462,09 (17,84%), III-s (SL 1, SL 3, SL 7, SL 8, dan SL 9) dengan luas 2091,65 ha (80,75) dan V-s (SL 6) dengan luas 26,73 (1,03%). Lahan kelas II ini cocok dijadikan lahan sawah, sesuai dengan penggunaan lahan pada PERMEN LH NO 17 Tahun 2009. Lahan pada kelas III ini cocok dijadikan lahan sawah, sesuai dengan penggunaan lahan pada LH No 17 Tahun 2009. Lahan pada kelas V tidak di sarankan untuk tanaman semusim, tetapi lahan kelas V lebih sesuai untuk ditanami dengan vegetasi permanen seperti tanaman makanan ternak atau dihutankan. Ketersedian lahan sawah (SL) adalah 2.563,31 ha dan kebutuhan lahan sawah adalah 770,36 ha. Dengan demikian, maka diperoleh nilai SL > DL dan daya dukungnya dinyatakan surplus atau mencukupi. Dari hasil perhitungan daya dukung Kecamatan Sukadana mempunyai status yang mencukupi kebutuhan akan produksi beras terhadap penduduk yang tinggal di Kecamatan Sukadana. Hal ini dapat dikatakan bahwa ketersedian lahan di Kecamatan Sukadana lebih besar dari kebutuhan lahan. Kelas kemampuan lahan menunjukkan sebagian dari lahan sawah telah sesuai dengan kelas kemampuan lahannya, sehingga produktivitas lahannya juga baik.Kata kunci : Kemampuan Lahan, Daya Dukung, Lahan Sawa

    PENILAIAN TIGA MODEL INFILTRASI TERHADAP KECOCOKAN TIGA PENGGUNAAN LAHAN PADA TANAH INCEPTISOLS DESA TANJUNG BUNUT KECAMATAN TAYAN HILIR KABUPATEN SANGGAU

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian dilakukan di Desa Tanjung Bunut Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau, pada penggunaan lahan hutan sekunder, kelapa sawit dan lahan terbuka. Kecamatan Tayan Hilir mengalami kemajuan dalam segi pembangunan, alih fungsi lahan menjadi perkebunan, pemukiman dan industri, mempengaruhi ketersediaan air tanah dan daya serap tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses laju infiltrasi pada tiga model persamaan infiltrasi yakni Horton, Philip dan Kostiakov dalam memprediksi kecepatan proses masuknya air kedalam tanah pada tiga penggunaan lahan yaitu hutan sekunder, perkebunan kelapa sawit dan lahan terbuka menggunakan perbandingan MAE (Mean Absolute Error). Metode penelitian adalah pengambilan sampel tanah utuh dan terganggu. Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi tekstur, bobot isi, kadar air lapangan, porositas, permeabilitas tanah,  kedalaman muka air tanah, profil tanah, C-Organik tanah dan laju infiltrasi. Setelah dilakukan uji validasi menggunakan MAE (Mean Absolute Error) didapatkan model infiltrasi pada hutan sekunder valid dengan nilai MAE 0,99 menggunakan parsamaan Horton. Model infiltrasi pada Kelapa sawit valid dengan nilai  MAE 8,53 menggunakan persamaan Philip dan model infiltrasi untuk lahan terbuka dengan nilai MAE 7,25 persamaan Horton.Kata Kunci : Penggunaan lahan, Infiltrasi, MAE (Mean Absolute Error

    KAJIAN SIFAT FISIKA TANAH INCEPTISOLS PADA TIGA PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SEMADIN LENGKONG KABUPATEN MELAWI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan penggunaan lahan dan kedalaman tanah terhadap sifat fisika tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Semadin Lengkong, Kabupaten Melawi. Sampel tanah setiap lokasi penelitian diambil pada 6 titik pengamatan setiap lahan dengan kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm. Jumlah keseluruhan sampel pada tiga penggunaan lahan (kelapa sawit, karet dan padi ladang) sebanyak 36 sampel tanah utuh dan 6 sampel tanah komposit. Analisis statistik menggunakan Anova dua arah dan uji lanjut DMRT. Parameter sifat fisika tanah meliputi fraksi tekstur tanah, bobot isi, porositas total, kadar air kapasitas lapangan, laju permeabilitas, dan kemantapan agregat. Parameter sifat kimia tanah meliputi C organik, nitrogen total dan pH tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi tekstur tanah pada tiga penggunaan lahan didominasi oleh kriteria lempung berdebu. Penggunaan lahan memberikan pengaruh terhadap nilai bobot isi, pada lahan karet memiliki nilai bobot isi tertinggi (1,07 g/cm3). Selanjutnya kedalaman tanah juga memberikan pengaruh terhadap sifat fisika tanah yaitu bobot isi tertinggi pada kedalaman 30-60 cm (1,08 g/cm3), porositas total tertinggi pada kedalaman 0-30 cm (64,44%), kadar air kapasitas lapangan tertinggi pada kedalaman 0-30 cm (57,73%), laju permeabilitas tertinggi pada kedalaman 0-30 cm (0,52 cm/jam), dan kemantapan agregat tertinggi pada kedalaman 30-60 cm (86,26%)

    PENGEMBANGAN OLAHAN ALOE VERA MENJADI PRODUK YANG BERNILAI JUAL PADA UKM I SUN VERA

    Get PDF
    UKM ISUN VERA bergerak di bidang olahan lidah buaya sejak tahun 2004, merupakan target IbM melalui proses pendampingan kemitraan, untuk meningkatkan diversifikasi produk olahan lidah buaya, peningkatan kualitas produksi dengan teknologi perbaikan kemasan, pemasaran dengan sistem on line.  Sebelumnya UKM ISUN VERA telah mengolah berbagai kuliner dari  lidah buaya   seperti manisan,  dodol, minuman segar, dan instan aloe merupakan salah icon kuliner Kota Pontianak.Tujuan dari kegiatan IbM ini adalah :1. Terdapat produk baru dari hasil inovasi diversifikasi produk olahan lidah buaya, yang akan menambah keanekaragaman produk yang telah dikenal sebelumnya yaitu kue Brownies, kue Lapis Legit, dan jamu `kunyit asam berbasis aloe; 2. Sistem pemasaran yang lebih modern selain pemasaran yang telah dilakukan selama ini yaitu pemasaran dengan sistem Online seperti pembuatan Web,3. Mendapatkan kemasan yang lebih hygienis dan menarik khas UKM Isun Vera. Pelaksanaan kegiatan  dimulai dengan diskusi bersama Ibu Sunani sebagai pemilik UKM Isun Vera dan peserta pelatihan bagaimana membuat kue Brownies, kue Lapis Legit, dan jamu`kunyit asam berbasis aloe. Selanjutnya dilakukan pelatihandengantujuan untukmemberikan pengetahuan dan keterampilandalam pembuatan kue brownies, lapis legit dan jamu kunyit asam berbasis aloe. Pemasaran dengan system on line yaitu pembuatan web, Pembuatan labeling dan kemasan produk juga diberikan. Peserta IbMsangat bersemangat  mengikuti kegiatan  penyuluhan dan melakukan kegiatan praktek pembuatan aneka kue dan jamu kunyit asam berbasis aloe.  Ketua UKM sangat menyadari dengan adanya diversifikasi olahan kue dan jamu berbasis aloe, dan pembuatan label dan kemasan serta web site akan menambah daya jual produk berbasis aloe dan akan terus membuat produk yang teah di transfer oleh tim IbM. Kata kunci: diversifikasi produk aloe, brownies,lapis legit, jamu kunyit asam
    corecore